Professional Documents
Culture Documents
id
TESIS
Oleh
Diah Kurniawati
S 501008015
PROGRAM PASCASARJANA
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TESIS
Oleh
Diah Kurniawati
S 501008015
PROGRAM PASCASARJANA
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Disusun oleh
Diah Kurniawati
S 501008015
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat
karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan
dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini,
2. Publikasi atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus
seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPS UNS sebagai
bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian
atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Kedokteran Keluarga UNS berhak
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Diah Kurniawati
S 501008015
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas petunjuk dan rahmat
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, maka, penulis
bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis, maka pada kesempatan ini
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, Drs. M. S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR FINASIM., selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Dr. Hari Wujoso, dr. SpF, MM., selaku Ketua Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta. dan selaku
pembimbing metodologi.
5. Purwoko, dr., Sp.An, KAKV selaku pembimbing substansi dan Sekretaris
Bagian SMF Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta/ RSUD Dr Moewardi Surakarta.
6. Marthunus Judin, dr.,Sp.An.KAP., selaku Kepala Bagian SMF Ilmu
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta/ RSUD Dr Moewardi Surakarta.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Diah Kurniawati
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Background: Hypoalbunemia is a condition whereas blood albumin rate less than
3.5 g/dL There is a relationship between low albumin levels with an increased
risk of infectious complication, wound healing time, length of hospitalization,
and higher mortality rate in hospitalized patients. There are several methods to
increase blood albumin levels in hypoalbunemia patients, such as albumin
supplementation parenterally and orally. In patient with gastrointestinal
disorder, impaired absorption of albumin is occurred so oral albumin
administration cannot be given. The discovery of albumin nano technology can
overcome obstacles albumin oral administration in patients with gastrointestinal
disorders. The purpose of this study was to determine whether albumin nano
technology to increase albumin levels in patients with hypoalbunemia and
reducing the length of stay compared with albumin supplementation.
Subjects and Methods : This research is a quantitative study with Randomized
Controlled Trial design (RCT) in ICU dr. Moewardi Hospital, Surakarta, during
June 2014 until August 2014. The number of study samples were 30 samples,
divided into two groups. The first group was given nanotechnology albumin
sachets for 3 days with a dose of 2 x 1 (5 g) sachet, a second group was given
albumin capsules for three days with a dose of 4 x 5 (500 mg) capsules. This
study was analyzed with Mann-Whitney U test.
Results : Blood albumin levels in group receiving albumin nano technology has
increased an average of 1 : 266 + 0 : 30 mg/dL, while the group receiving albumin
capsules experienced an average increasing of 0.86 + 0:52 mg/dL, with p-value of
0.006 (p < 0.05). This result shows a significant difference average albumin level
value in the albumin nano technology group and albumin capsule group. The
value od the difference increased level of albumin in albumin nano technology
group was higher than the albumin capsule group. The duration of day care in
the ICU was faster in the group receiving albumin nanotechnology therapy (1:06
+3.60 days) compared to the group receiving albumin capsule (4:13 +1:19 days),
with p value 0.223 (p>0.05). This result means not statistically significant.
Conclusion : albumin nano technology increases albumin level higher than
albumin capsules, but does not affect length of stay in the ICU in
hypoalbumnemia..
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... v
ABSTRAK..................................................................................................................... vii
ABSTRACT.................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...………………............................................................ 1
C. Tujuan Penelitian………………………………………......................... 3
A. Kajian Teori…………………………………………………………... 5
1. Albumin………………………………………………………….. 5
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Hipoalbumin………………………………………………………. 8
3. Teknologi Nano…………………………………………………… 13
C. Kerangka Konsep………………………………………..……………. 19
D. Hipotesis………………………………………………………………. 21
B. Jenis Penelitian………………………………………………………... 22
C. Populasi penelitian……………………………………………………. 22
E. Besar Sampel…………………………………………………………. 23
G. Variabel Penelitian................................................................................. 23
I. Cara Kerja…………………………………………………………….. 25
J. Alur Penelitian………………………………………………………... 26
K. Jalannya Penelitian……………………………………………………. 26
L. Pengolahan Data……………………………………………………… 27
A. Hasil Penelitian……………………………………………………… 28
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Pembahasan …………………………………………………………. 36
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 40
B. Saran ……………………………………………………………….. 40
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 42
LAMPIRAN…………………………………………………………………………... 45
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4.6. Hasil Uji Perbedaan Selisih Peningkatan Kadar Albumin Sebelum 33
Tabel 4.7. Hasil Uji Perbedaan Lama Rawat Inap Berdasarkan Kelompok 35
Pemberian Albumin……………………………………………….
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN
dL : Desi Liter
G : gram
kD : kilo Dalton
mg : mili gram
nm : nanometer
PCA : Polialkilsianokrilat
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Nanopartikel…………………………………………………………. 15
Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Rerata Selisih Peningkatan Kadar Albumin
Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Rerata Lama Perawatan Pada Kelompok
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Albumin berasal dari bahasa latin, yaitu albus, white. Substansi yang
jumlah serum darah dengan konsentrasi antara 30 hingga 50 g/L dengan waktu
paruh sekitar 20 hari. Albumin adalah protein plasma yang paling tinggi
jumlahnya dan memiliki banyak fungsi yang unik. Albumin berfungsi dalam
dari 3,5 g/dL. Pada kondisi hipoalbuminemia akan terjadi gangguan terhadap
lama rawat inap, angka mortalitas yang tinggi pada penderita rawat inap. (Yuan et
al., 2008). Pada pasien dengan regional anestesi, blok paravertebra dengan
ropivacain di plasma yang menyebabkan efek toxic antara lain aritmia ( Calenda
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
dan lebih murah dalam meningkatkan kadar albumin darah pada pasien-pasien
pemberian albumin peroral dalam meningkatkan kadar albumin darah pada pasien
tidak bisa diberikan. Penemuan albumin teknologi nano bisa mengatasi kendala
penderita.
produk baru. Albumin teknologi nano merupakan albumin dalam bentuk granul-
nanometer sampai dengan 100 nanometer, yang mampu terserap dalam sistem
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
serta untuk mengetahui apakah pemberian albumin teknologi nano memberi lama
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka diajukan
hipoalbuminemia?
hipoalbuminemia?
C. Tujuan Penelitian
lebih tinggi dan memberikan lama perawatan lebih pendek dibandingkan dengan
D. Manfaat Penelitian
ruang ICU.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B A B II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Albumin
a. Pengertian Albumin
mengikat dan mengangkut banyak bahan yang tidak larut dalam darah, berperan
albumin adalah 69 kD yang pada manusia dibentuk dari 584 asam amino. Pada
dan memberikan hampir 80% sebagai penyangga tekanan koloid osmotik. Oleh
karena itu, albumin relatif tinggal lebih lama dalam ruang vaskuler apabila
antara 3.5-5 g/dl pada dewasa, dan setiap hari diproduksi di hati 130-200
Kadar albumin serum ditentukan oleh fungsi laju sintesis, laju degradasi
albumin.Akan tetapi laju produksi ini bervariasi tergantung keadaan penyakit dan
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
dan nutrisional yang cocok. Tekanan osmotik koloid cairan interstisial yang
(Sherwood,2012).
gram/hari atau 5% dari pertukaran protein seluruh tubuh per hari. Albumin
dipecah di otot dan kulit sebesar 40-60%, di hati 15%, ginjal sekitar 10% dan 10%
degradasi akhir berupa asam amino bebas. Pada orang sehat kehilangan albumin
lewat urine biasanya tidak melebihi 10-20 mg/hari karena hampir semua yang
Albumin serum akan meningkat pada keadaan : pasca infus albumin, dan
menurun pada keadaan : (a) gangguan sintesa albumin (penyakit hati, alcoholism,
luka bakar, dan lain-lain), (c) status gizi jelek, akibat rasio albumin dan globulin
dkk., 2008).
Kadar albumin pada serum tergantung pada tiga proses yang dinamik,
sintesis albumin antara lain : gizi, lingkungan, hormon dan adanya suatu penyakit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
b. Fungsi Albumin
Sebaliknya pada kapiler vena tekanan hidrostatiknya lebih rendah dari arteri.
Bila karena suatu hal albumin menurun maka tekanan osmotik akan menurun,
c. Anti-inflamasi
listrik,
leukosit polimorfonuklear,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
Zat-zat gizi atau komponen gizi yang terdapat dalam makanan yang dimakan
protein.
Penyakit yang diderita membutuhkan lebih banyak zat gizi dan oksigen untuk
2008).
2. Hipoalbuminemia
turun dibawah kadar normal. Kadar albumin normal dalam darah adalah 3,5-5
g/dL. Beberapa hal yang dapat menyebabkan penurunan jumlah albumin dalam
yang jelek. Sebuah Artikel menyebutkan "Length of hospital stay was inversely
related to admission albumin level". Dari 144 pasien usia 60 tahun atau lebih yang
masuk rumah sakit karena berbagai macam penyakit, rata-rata masa tinggal di
rumah sakit 2,55 hari untuk albumin diatas 3,4 g/dl tanpa ada kasus kematian.
Dibandingkan dengan rata-rata masa tinggal 4,79 hari untuk albumin dibawah 3,4
g/dl dengan kematian 6%. Disimpulkan bahwa kadar albumin < 3,4 g/dl adalah
indikator yang dapat dipercaya untuk masa tinggal di rumah sakit lebih lama dan
selama 10 hari dapat meningkatkan kadar albumin pasien pasca bedah sebesar
0,75 mg/dl dibanding pasien kontrol. Pemberian kapsul konsentrat ikan gabus
selama 10 hari dapat mempercepat penyembuhan luka yang nampak pada semakin
cepat berkurang tanda-tanda infeksi pasca luka. Pemberian kapsul konsentrat ikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
a. Penyebab Hipoalbuminemia
masukan protein yang rendah, pencernaan atau absorbsi protein yang tak adekuat
dan peningkatan kehilangan protein yang dapat ditemukan pada pasien dengan
b. Kanker,
c. Peritonitis,
d. Luka bakar,
e. Sepsis,
f. Luka akibat Pre dan Post pembedahan (penurunan albumin plasma yang
g. Penyakit hati akut yang berat atau penyakit hati kronis (sintesa albumin
menurun),
h. Penyakit ginjal,
l. TBC paru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
b. Terapi Hipoalbuminemia
mempertahankan status gizi dalam hal ini kadar serum albumin serta mencegah
asupan energi kurang dari kebutuhan maka bisa terjadi pembongkaran protein
hipoalbuminemia dan pasien bedah diberikan diet TKTP, kalau perlu diberikan
ekstra putih telur, ekstra ikan gabus, dan atau MPT (Modisco Putih Telur).
Modisco merupakan singkatan dari Modified Dried Skimmed Milk and Coconut.
Modisco pertama kali dtemukan oleh May dan Whitehead pada tahun 1973.
Modisco merupakan makanan atau minuman bergizi tinggi yang pertama kali
(Afrika) dengan hasil yang memuaskan. Manfaat modisco yang paling utama
adalah untuk mengatasi gizi buruk pada manusia dengan cepat dan mudah.
biaya pengobatan menjadi lebih ringan .(Sumber: Standar Pelayanan Instalasi Gizi
rasa, putih telur ayam, gula pasir, susu skim dengan berat 80 gr. Tujuan utama
commit to user
MPT digunakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah. MPT diberikan
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
2x perhari (pk.10.00 dan 16.00 wib) selama 7 s/d 10 hari. Pembuatan Modisco
Putih Telur ( MPT ) sesuai standar pelayanan gizi di RSUD Dr. Moewardi
Instalasi Gizi RSUD Dr. Moewardi, sedangkan distribusi MPT ke pasien oleh
human albumin intra vena. Namun terapi medis tersebut perlu beberapa
pertimbangan antara lain : pertimbangan harga yang cukup mahal, tidak mudah
jamkesmas.
dilakukan dengan memberikan diet tinggi protein seperti telur, susu dan ikan
terutama ikan gabus. Kapsul albumin ekstrak ikan gabus pada saat ini sudah
benyak beredar di tengah masyarakat sebagai salah satu alternatif pengganti infus
0,75 mg/dl. Pemberian kapsul konsentrat ikan gabus selama 10 hari dapat
tanda-tanda infeksi pasca luka. Pemberian kapsul konsentrat ikan gabus dapat
3. Teknologi nano
antara 1 dan 100 nanometer. Satu nanometer adalah seper seribu mikrometer,
atau seper satu juta millimeter, atau seper satu milyar meter. Yang dapat
dikelompokkan dalam skala nanometer adalah ukuran yang lebih kecil dari 100
nm. Material nanostruktur adalah material yang tersusun atas bagian-bagian kecil
di mana tiap-tiap bagian berukuran kurang dari 100 nanometer. . (Rakesh, 2008;
Gupta, 2006).
Sifat-sifat material suatu bahan, yang meliputi sifat fisis, kimiawi, maupun
biologi berubah begitu dramatis ketika dimensi material masuk ke dalam skala
panjang kritis. Ketika dimensi material lebih kecil dari panjang kritis tersebut,
maka sifat-sifat fisis fundamental mulai berubah. (Rakesh, 2008; Gupta, 2006).
bersifat labil dalam penghantaran, pelepasan bahan aktif mencapai situs aksinya
dengan kecepatan yang optimum dan dosis yang sesuai untuk tujuan terapeutik.
yaitu secara oral, nasal,sub lingual dan ocular dan menunjukkan respon yang
efektif melalui membran sel juga stabil dalam aliran darah. Teknologi nano dapat
digunakan dalam dunia medis karena akan membantu kelarutan, stabilitas dan
kemampuan penyerapan suatu zat. Produk berteknologi nano akan lebih cepat
berupa :
darah.
sebagai berikut:
sampai dengan 100 nanometer, yang mampu terserap dalam sistem vaskular
(kapiler) akibat adanya perbedaan tekanan antara pembuluh darah kapiler dan
commit
mukosa. Proses pengolahan albumin to user
dengan menggunakan metode nano bertujuan
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
2014)
1. Metode Emulsifikasi
Metode ini disusun oleh Scheffel dan rekan-rekan pada tahun 1972 dalam
pembuatan globul albumin nanopartikel dan kemudian dioptimalkan oleh Gao dan
Pada proses ini, larutan aqueous dari albumin dibuat menjadi bentuk emulsi
dengan minyak nabati (cotton seed oil) pada suhu kamar. Kemudian dengan
homogen. Banyak partikel yang dapat terdispersi melalui metode ini. Emulsi yang
setetes. Proses ini akan menguapkan air dengan cepat dan destruksi albumin
al., 2006)
1. Metode Desolvasi
di dalam cairan aqueous akan dibentuk melalui proses koasevasi dan selanjutnya
distabilkan dengan corss linking agent seperti glutaraldehid. Sebuah metode baru
Dasar metode ini adalah penggunaan factor desolvasi seperti garam atau
penambahan faktor tersebut, struktur tersier protein akan berubah. Apabila telah
tercapai tingkat desolvasi tertentu, akan terbentuk gumpalan protein. Pada tahap
silang (cross lingkage) dengan faktor glutaraldehid. Agar tidak diperoleh nano
partikel dalam bentuk massa, sistem harus dihentikan sebelum partikel mulai
Berbeda dengan preparat albumin oral yang lain yang diproduksi melalui
nano yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan metode frezze dry.
Sehingga preparat albumin tekhnologi nano ini lebih stabil. Dibuat dengan
campuran ekstrak buah untuk memudahkan pasien yang tidak toleransi terhadap
commit to user
kapsul dan anak-anak.
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
Pada penelitian yang dilakukan oleh Miguel Delgado dkk tahun 2002
hasil bahwa kadar albumin serum berhubungan dengan infeksi nosokomial, lama
perawatan, dan resiko kematian. Pada penelitian ini telah dibuktikan bahwa
semakin rendah kadar albumin serum, maka akan semakin tinggi angka infeksi
nosokomial, lama hari perawatan akan semakin panjang dan resiko kematian
Scubski dkk meneliti 1967 pasien yang masuk ruang ICU pada bulan
salah satu faktor penentu yang penting terhadap lama rawat pasien di ICU selain
umur yang lanjut, timbulnya pressure ulcer berat, dan penggunaan ventilator
mekanik.
University Hospital, Aker, pada tahun 2008, telah membuktikan bahwa kadar
albumin serum berhubungan dengan length of stay pada penderita COPD. Ying
wang dkk membuktikan bahwa semakin rendah kadar albumin serum penderita
COPD, akan semakin panjang lama perawatan di ruma sakit dan akan semakin
selama 10 hari dapat meningkatkan kadar albumin pasien pasca bedah sebesar
0,75 mg/dl. Pemberian kapsul konsentrat ikan gabus selama 10 hari dapat
C. Kerangka Konsep
obat-obatan dan senyawa endogen dalam tubuh. Fungsi albumin yang lain adalah
sebagai anti inflamasi dan sebagai anti oksidan. Pemberian preparat albumin pada
dipakai dalam penelitian ini adalah dengan metode freeze dry. Dengan metode ini
mengalami kerusakan dan lebih stabil. Pembuatan kapsul albumin adalah dengan
proses pasteurisasi yang melalui proses pemanasan, sehingga sedikit banyak akan
proses perbedaan tekanan osmotik antara pembuluh darah kapiler dan mukosa,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
Albumin
Keterangan:
E Hipotesis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B A B III
METODOLOGI PENELITIAN
bulan Juni 2014 sampai dengan Agustus 2014 (sampai jumlah sampel terpenuhi).
B. Jenis Penelitian
nano dengan kapsul albumin terhadap kadar albumin dan lama perawatan.
Kelompok penelitian dibagi dua kelompok yaitu Kelompok I dan Kelompok II,
C. Populasi
dengan kadar albumin kurang dari 3,5 g/dL yang menjalani perawatan di ICU
RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam kurun waktu Juni 2014 sampai dengan
22
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
E. Besar Sampel
1. Kriteria Inklusi :
2. Kriteria Eksklusi
G. Variabel Penelitian
1. Variable bebas :
2) Albumin kapsul
2. Variable tergantung:
2) Lama perawatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
teknologi nano )
a. Definisi
Kadar albumin serum adalah kadar albumin yang terkandung dalam serum
3. Lama Perawatan
I. Cara Kerja
Sampel
Hipoalbumin
Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
J. Alur Penelitian
Diagnosis
Hipoalbu
minemiae
mia Masuk
Dicatat Tanggal
Kelompok I Kelompok II
Analisis data :
Perbandingan Peningkatan Kadar Albumin
Perbandingan Lama Perawatan
K. Jalannya Penelitian
- Identitas pasien dicatat (nama, jenis kelamin, umur), berat badan dan
monitoring vital sign (tekanan darah, nadi, suhu) serta dicatat tanggal
masuknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
- Pasien diperiksa kadar albumin darah. Pasien dengan kadar albumin < 3.5 g/dL
dalam 2 kelompok.
L. Pengolahan Data
albumin terhadap mean peningkatan kadar albumin diuji secara statistik dengan
uji t bila sampel berdistribusi normal dan dengan uji Mann-Whitney bila sampel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
umur, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, nadi, dan suhu
orang dengan 10 orang (62,5%) ada pada kelompok albumin nano dan 6
orang (37,5%) ada pada kelompok albumin kapsul. Umur pasien pada
kelompok albumin nano rata-rata 40.20 +17.33 tahun dan pada kelompok
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
albumin kapsul rata-rata 45.13 + 5.62 tahun, dengan total umur rata-rata
42.67 +12.91 tahun. Tekanan darah sistolik pada kelompok albumin nano
rata-rata 130.07 +9.49 mmHg dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata
nano rata-rata 86.00 +6.12 mmHg dan pada kelompok albumin kapsul
rata-rata 78.47 +5.49 mmHg, dengan total tekanan darah diastolik rata-
rata 82.23 +6.88 mmHg. Denyut nadi pasien pada kelompok albumin nano
rata-rata 92.60 +6.84 /menit dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata
80.40 +6.03 /menit, dengan total denyut nadi rata-rata 86.50 +8.87 /menit.
Suhu tubuh pasien pada kelompok albumin nano rata-rata 37.69 +0.57 0C
dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata 36.81 +0.29 0C, dengan total
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
0.42 mg/dl dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata 2.88 + 0.30
albumin nano rata-rata 3.59 + 0.21 mg/dl dan pada kelompok albumin
kapsul rata-rata 3.74 + 0.42 mg/dl, dengan total kadar albumin rata-rata
1.26 + 0.30 mg/dl dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata dengan
selisih 0.86 + 0.52 mg/dl, dengan total selisih peningkatan kadar albumin
3.60 + 1.06 hari dan pada kelompok albumin kapsul rata-rata 4.13 + 1.19
3. Uji Normalitas
menentukan jenis uji statistik sebelum uji hipotesis. Dimana jika sebaran
sedangkan jika sebaran data tidak normal mengunakan uji statistik non
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa ada salah satu atau kedua
data penelitian berdistribusi tidak nomal, maka uji yang digunakan adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
0.42 mg/dl dan pada kelompok albumin kapsul sebesar 2.88 + 0.30
yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan nilai rerata kadar
albumin kapsul.
1.26 + 0.30 mg/dl dan pada kelompok albumin kapsul sebesar 0.86
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
1,26
1,40
1,20
0,86
1,00
0,80
0,60
0,40
0,20
0,00
Kelompok Albumin Nano Kelompok Albumin Kapsul
Pada Tabel 4.7 diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) dan SD lama
rawat inap pada kelompok albumin nano sebesar 3.60 + 1.06 hari, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
pada kelompok albumin kapsul sebesar 4.13 + 1.19 hari, yang berarti
lama rawat inap kelompok albumin nano lebih cepat dari pada kelompok
albumin kapsul. Akan tetapi nilai p = 0,223 (p>0,05), yang artinya tidak
ada perbedaan yang signifikan nilai rerata lama rawat inap pada kelompok
4,13
4,00 3,60
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
Kelompok Albumin Nano Kelompok Albumin Kapsul
Gambar 4.2 Diagram batang nilai rerata lama perwatan pada kelompok
eksperimen dan kelompok control
B. PEMBAHASAN
commit
kadar albumin serum sebelum to user pemberian albumin, didapatkan
dan sesudah
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
hasil yang bermakna secara statistik. Hasil ini sangat dimungkinkan karena
albumin teknologi nano dibuat dengan metode freeze dry tanpa melalui proses
pemanasan, sehingga preparat albumin teknologi nano akan lebih stabil bila
perbedaan tekanan osmotik antara pembuluh darah kapiler dan mukosa, tidak
nano lebih baik bila dibandingkan dengan kapsul albumin yang proses
Pada penelitian ini didapatkan nilai rerata (mean) yang didapat pada
albumin teknologi nano mempunyai lama perawatan yang lebih pendek bila
faktor yang menentukan kesembuhan dan bukan merupakan salah satu kriteria
pasien keluar dari ICU. Tidak ada ketentuan khusus yang menyatakan pasien
dikeluarkan dari ICU apabila kadar albumin dalam darah sudah normal.
commit
Kriteria pasien dikeluarkan dari ICUtoapabila
user pasien sudah meninggal dunia,
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
tidak ada lagi kegawatan yang mengancam jiwa, tidak ada lagi kebutuhan
dilakukan oleh Chaerudin pada tahun 2012, telah dibuktikan bahwa kapsul
albumin ekstrak ikan gabus efektif untuk meningkatkan kadar albumin darah
lama hari perawatan di rumah sakit pada pasien preeklampsia berat pasca
sama dengan hasil penelitian yang penulis lakukan. Penelitian Chaerudin dan
penelitan ini dilakukan di rumah sakit yang sama, di RSUD Dr. Moewardi
University Hospital, Aker, pada tahun 2008, telah membuktikan bahwa kadar
Ying wang dkk membuktikan bahwa semakin rendah kadar albumin serum
penderita COPD, semakin panjang lama perawatan di rumah sakit dan akan
Hasil yang didapat pada penelitian penulis berbeda dengan hasil penelitian
commit to user
yang dilakukan oleh Ying Wang dkk. Hal ini kemungkinan karena beberapa
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
pada subyek yang beraneka ragam penyakitnya. Selain itu jumlah sampel yang
diambil pada penelitian Ying Wang sebanyak 599 pasien. Sedangkan pada
selama 10 hari dapat meningkatkan kadar albumin pasien pasca bedah sebesar
0,75 mg/dl. Pemberian kapsul konsentrat ikan gabus selama 10 hari dapat
memperpendek lama rawat inap 4 hari (Hidayanti, 2006). Hasil penelitian ini
sama dengan hasil penelitian yang penulis lakukan. Pemberian kapsul ikan
gabus dapat mengkatkan kadar albumin pasien pasca bedah. Pemberian kapsul
dirawat di ICU. Sumber kapsul albumin adalah ekstrak ikan gabus yang
commit
teknologi nano memberikan lama to user yang lebih pendek dibandingkan
perawatan
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
lama perawatan itu tidak bermakna secara statistik, tetapi sangat mengurangi
perawatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. KESIMPULAN
albumin
B. SARAN
1. Albumin teknologi nano bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif terapi
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
hipoalbuminemia.
pencernaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Bektiwibowo, S., Munasir, Z., Sudaryati, S., Nasar. 2005. Pemberian Nutrisi
Enteral Kasus Bedah Anak Pengaruh Pada Status Gizi. Journal Sari
Pediatri, 7, (3) : 136-142
Emille, D., Jean, MB., Ridha, H., Eric, D., Christopher, P., 2014. Toxic plasma
concentration of ropivacaine after a paravertebral block in a patient
suffering from severe hypoalbuminemia, Journal of Clinical Anesthesia
(2014) 26, 149–151
Felix Kratz. 2014. Review article : A Clinical update of using albumine as a drug
vehicle; Journal of Controlled Released, 190 (2014) : 331-336
Goodlin, RC, Cotton, DB, Haesslein HC. 2008.Severe pitting edema – proteinuria
– hypertentiongestosis. Am J. Obstet Gynecol: 132.
Hasan, Irsan, Anggraini T., 2008. Peran Albumin dalam Penatalaksanaan Sirois
Hati. Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM –
Jakarta.
Janeen, B., Nicholson, JP., Wolmares, MR. 2006. Improving Albumin Levels
Among Hemodialysis Patients: A Community-Based Randomized
Controlled Trial. American Journal of Kidney Diseases, 48, (1 ) : 28-36.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
Juan, B., Antonio, L., Mirian, M.C., Maria, C. 2014. Hypoalbuminemia in Acute
Heart Failure Patients: Causes and Its Impact on Hospital and Long-Term
Mortality, Journal of Cardiac Failure Vol. 20 No. 5 2014
Kayser, O., Lemke, A., Trejo, N., H., 2005.The Impact of Nanobiotechnology on
The Delivery of New Drug Delivery System, Current Pharmaceutical
Biotechnology, 6:3-5
Nilesh, J., Ruchi, J., Navneet, T., Brham Prakash, G., Deepak Kumar, J. 2010,
Nanotechnology: A Safe and Effective Drug Delivery System, Asian
Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 3(3):159-165
Raffael, S., Grande, R., Buffone, G., Galleli, L., Caroleo, S., Tropeo, F., Amantea,
B., Stefano, F. 2013, Albumin administration prevents the onset of
pressure ulcers in intensive care unit patients, Int Wound J 2013; doi:
10.1111/iwj.12131
Wang, Y., Stavem, K., Dahl, FA., Humerfelt, S., Haugen, T., 2014. Factors
Associated with A Prolonged Length of Stay After Acute Exacerbation of
commit
Chronic Pulmonary Disease. Int J to user Obstruct Pulmon Dis, 9; 99-105
Chron
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Yanni, GN. 2008. Pengaruh Kadar Albumin terhadap Lama Rawatan dan
Mortalitas pada Pasien di Ruang Rawat Intensif Anak. Tesis. Program
Magister Kedokteran Klinik-Spesialis Ilmu Kesehatan Anak. FK. USU.
Medan (Unpublished).
Yuan, X., Zhang, H., Long, H., Xian, Y. 2008. Is albumin administration
beneficial in early stage of postoperative hypoalbuminemia following
gastrointestinal surgery?: a prospective randomized controlled trial. The
American Journal of Surgery (2008) 196, 751–755
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
Saya, dr. Diah Kurniawati, memohon kepada Bapak/Ibu/Saudara agar bersedia ikut dalam
penelitian ”Perbandingan Terapi Albumin Teknologi Nano dengan Kapsul Albumin
Terhadap Peningkatan Kadar Albumin dan Lama Perawatan”
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan efektivitas terapi antara albumin
teknologi nano dengan kapsul albumin terhadap peningkatan kadar albumin dan lama perawatan.
Pemeriksaan albumin serum dilakukan dengan mengambil darah vena pada subyek
penelitian sebanyak 3 mL. Pemeriksaan albumin serum dilakukan dua kali, sebelum pemberian
preparat albumin teknologi nano/kapsul albumin dan sesudahnya. Peserta penelitian akan
mendapatkan sachet albumin teknologi nano/kapsul albumin secara Cuma-Cuma.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
(Informed Consent)
Nama : .............................................................................
Umur : ................................................................................
Pekerjaan : .............................................................................
Alamat : .............................................................................
Menyatakan bahwa :
Telah memperoleh penjelasan tentang tujuan, manfaat, prosedur, dan resiko serta mendapatkan
jawaban yang memuaskan atas pertanyaan yang saya ajukan untuk penelitian yang berjudul
”Perbandingan Terapi Albumin Teknologi Nano dengan Kapsul Albumin Terhadap
Peningkatan Kadar Albumin dan Lama Perawatan ”.
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya secara sukarela untuk ikut serta dalam penelitian ini.
Saya mengerti bahwa saya boleh mengundurkan diri dari penelitian ini kapanpun dan hal ini
tidak akan mempengaruhi pelayanan kesehatan yang saya terima.
Surakarta,___________________
(dr.Diah Kurniawati ) ( ) ( )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
No RMK : ...........................
Nama : ..............................................................(L/P)
Usia : ....................................................................
Alamat : .....................................................................
No Tlp : ......................................................................
Pekerjaan : ......................................................................
Diagnosis :.................................
Kadar Albumin Sebelum Pemberian Sachet Albumin teknologi Nano/Kapsul Albumin :...............
Kadar Albumin Sesudah Pemberian Sachet Albumin teknologi Nano/Kapsul Albumin :...............
Selisih Kadar Albumin Sebelum dan Sesudah Pemberian Sachet Albumin teknologi
Nano/Kapsul Albumin :...............
commit to user