Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 2
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah............................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
pelayanan. Sehingga dengan adanya akuntansi manajemen seluruh
kegiatan dalam organisasi sektor publik dapat dikelola dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Akutansi Organisasi Sektor Publik ?
2. Pengguna laporan Keuangan Di Organisasi Sektor Publik ?
3. Hak Dan Kewajiban Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik ?
4. Tujuan Danfunsi laporan Keuangan Sektor Publik ?
5. Akuntansi manajemen dan Akuntansi keuangan Di Organisasi
Sektor Publik ?
C. TUJUAN PENULISAN
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa
dapat memahami dan menjelaskan secara detail tentang masalah-
masalah yaitu :
1. Memahami konsep dan teori Akuntansi Keuangan Sektor Publik.
2. Memahami dan menjelaskan standar Akuntansi Keuangan Sektor
Publik
3. Dapat memahami dan menjelaskan Tehnik Akuntansi Keuangan
Sektor Publik
4. Dapat memahami dan menjelaskan Sistem Akuntansi Keuangan
Sektor Publik
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
tersebut. Akuntansi Sektor Publik akan membahas karakteristik organisasi
sektor publik, standar akuntansi untuk organisasi sektor publik, pelaporan
akuntansinya dan akuntansi manajemen sektor publik.
6
demikian, akuntansi sektor publik terkait dengan penyediaan informasi
untuk pengendalian manajemen dan akuntabilitas.
Perumusan strategi
Perencanaan dan pengendaliaan aktifitas
Pengambilan keputusan
Pengoptimalan sumber daya
Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar
organisasi
Pengungkapan kepada karyawan
Perlindungan asset
7
pada dasarnya dapat diterapkan di sektor publik.Akan tetapi harus diingat
bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan
sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi Manajemen sektor
swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa dimodifikasi.Fokus
bahasan akuntansi sektor publik adalah mengenai peran akuntansi sebagai
penyedia informasi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas sektor publik.
8
Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk
mengantisipasi keadaan dimasa yang akan datang. Bagi tiap-tiap jenis
organisasi, sistem perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat
ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang mempengaruhi.Semakin
tinggi tingkat ketidakpastian dan ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi
organisasi, maka diperlukan sistem perencanaan yang semakin kompleks
dan canggih.
9
2. Informasi kuantitatif ataukah kualitatif.
3. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal
Mekanisme formal misalnya melalui rapat-rapat dinas, rapat-rapat
komisi dan sebagainya. Pada organisasi sektor publik, saluran
informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan mekanisme
informal relatif jarang dilakukan. Hal tersebut karena adanya batasan
transparasi dan akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh
lembaga-lembaga publik, sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan
secara personal atau hanya melibatkan beberapa orang saja.
10
dilakukan pengintegrasiaan informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang
pada akhirnya membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan.
11
Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang
membentuk suatu siklus, sehingga suatu tahap akan terkait dengan
tahap yang lain dan terintegrasi dalam satu organisasi. Jones and
Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian
manajerial pada organisasi sektor publik menjadi 5 tahap, yaitu :
Pembayar pajak
Pemberi dana bantuan
Investor
Pengguna jasa
Karyawan/pegawai
12
Pemasok
Dewan legislatif
Manajemen
Pemilih
Badan pengawas
13
laporan yang bias atas kondisi keuangan pemerintah, dan
penyelewengan keuangan negara.
Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai
komponen sistem informasi manajemen untuk membantu
perencanaan dan pengendalian organisasi.
Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen
kompensasi.
14
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar
perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa dating, juga memberikan
informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.
15
Menilai kondisi keuangan dan hasil – hasil operasi.
Membantu meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan
ketentuan lainnya.
Membantu dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
16
kinerja periode – periode sebelumnya, dan dengan kinerja unit
pemerintah lain.
Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi,
program, aktivitas, dan fungsi tertentu di unit pemerintah
Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas, dan fungsi
serta efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan target.
Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan (equality) dan keadilan
(equity)
17
organisasi.Program-program tersebut diseleksi dan dipilih program yang
sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki.Peran akuntansi
manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya
program (cost of program) dan berapa biaya suatu aktivitas (cost of activity),
sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat
menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber
daya yang dimiliki.
Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber daya input
secara ekonomis, efisien, dan efektif, maka diperlukan informasi akuntansi
manajemen yang akurat, relevan, dan handal untuk menghitung besarnya
biaya program, aktivitas, atau proyek. Sistem informasi akuntansi
manajemen yang baik dapat mengurangi peluang terjadinya pemborosan,
kebocoran dana, dan mendeteksi program-program yang tidak layak secara
ekonomi. Keandalan sistem informasi akuntansi manajemen sangat penting
dimiliki seiring dengan adanya paradigma baru organisasi pemerintah yang
lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat dan kepentingan publik
(putting the customer first). Untuk dapat mendapatkan kualitas pelayanan
publik yang tinggi dengan biaya yang murah, pemerintah harus mengadopsi
sistem informasi akuntansi manajemen yang modern. Pada dasarnya
organisasi publik juga dapat menerapkan teknik akuntansi manajemen yang
diterapkan disektor swasta, seperti teknik activity-based costing, job costing,
batch costing, standart costing dan sebagainya untuk menetukan biaya
produk atau pelayanan. Memang terdapat sedikit perbedaan antara sektor
swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya produk atau
pelayanan (product costing). Hal tersebut disebabkan sebagian besar biaya
pada sektor swasta cenderung merupakan engineered costs yang memiliki
hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya
18
pada sektor publik sebagian besar merupakan discretionary costs yang
ditetapkan di awal periode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan
langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan output yang dihasilkan.
Kebanyakan output yang dihasilkan di sektor publik merupakan intangible
output yang diukur.
Karena sebagian besar biaya yang terjadi disektor publik merupakan
discretionary costs, maka peran manajer publik sangat penting dalam
mengendalikan biaya. Akuntansi manajemen sektor publik sangat erat
dengan proses pemilihan program, penentuan biaya, dan manfaat program
serta penganggaran. Akuntansi manajemen sektor publik juga berfungsi
untuk memfasilitasi dihasilkannya anggaran sektor publik yang efektif,
efisien, dan ekonomis (value for money budget).
2) Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
Biaya input
Biaya output
19
Biaya proses.
20
Informasi akuntansi manajemen diharapkan dapat membantu manajer
publik dalam menentukan dan melaporkan biaya .
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas yaitu :
Cost finding
Pada tahap cost finding, pemerintah mengakumulasi data mengenai
biaya yang dibutukan untuk menghasilkan produksi atau jasa
pelayanan.
Cost Recording
Cost analyzing
21
Cost Reporting
Tahap terakhir adalah memberikan informasi biaya secara lengkap
kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian
diagresikan ke dalam suatu laporan yang akan disampaikan kepada
pihak eksternal.
3) Penilaian investasi
22
Penilaian investasi dalam organisasi sektor publik dilakukan
menggunakan analisis biaya-manfaat. Menentukan biaya sosial dan manfaat
sosial dalam satuan moneter sulit dilakukan, oleh karena itu untuk
memudahkan, kemudian digunakan analisis efektivitas biaya (cost-
effertiveness analysis). Penilaian investasi dengan menggunakan analisis
efektivitas biaya menekankan pada seberapa besar dampak (outcome) yang
dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya tertentu.
4) Penganggaran
23
merespon keluhan, tuntutan, keinginan masyarakat tersebut agar kualitas
dan kesejahteraan hidup masyarakat semakin baik.
6) Penilaian kinerja
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
25
DAFTAR PUSTAKA
26