Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok A 17
Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah saat ketika kebutuhan gizi menjadi lebih tinggi, dan
memenuhi kebutuhan tersebut memiliki efek positif pada kesehatan sang ibu dan bayi
yang belum lahir. Dampak gizi terhadap janin yang sedang berkembang selama
kehamilan berdampak untuk seumur hidupnya, dan tentu kita ingin melihat anak-anak
memiliki warisan kesehatan yang baik untuk masa depan. Kami juga ingin melihat
wanita menikmati kehamilan yang sehat tanpa efek negatif dari gizi buruk pada
kesehatan mereka, dan dalam kemungkinan status gizi terbaik untuk mendukung
pemberian ASI (Saleha, 2009).
Nutrisi layak mendapatkan perhatian khusus selama kehamilan dan menyusui
karena kebutuhan nutrisi yang tinggi dan peran penting gizi bagi janin dan bayi.
Adaptasi fisiologis selama kehamilan sebagian melindungi janin dari kekurangan diet
ibu, tetapi meskipun demikian kekurangan ini dapat memiliki konsekuensi bagi
kesehatan dan perkembangan janin dan bayi jangka panjang (Ambarwati, 2008).
Nutrisi mungkin merupakan faktor non-genetik yang paling berpengaruh
dalam perkembangan janin. Komposisi tubuh ibu, cadangan nutrisi, diet, dan
kemampuan untuk memberikan nutrisi melalui plasenta menentukan ketersediaan
nutrisi bagi janin. Nutrisi prenatal mempengaruhi pertumbuhan janin, perkembangan
normal fungsi fisiologis dan berat badan kehamilan. Peningkatan berat badan
kehamilan adalah perkembangan yang kompleks yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan janin. Fisiologi ibu dan metabolisme serta metabolisme plasenta juga
mempengaruhi kenaikan berat badan kehamilan. Perubahan homeostasis ibu dapat
mengubah struktur dan fungsi plasenta, mempengaruhi pertumbuhan janin .
Selama kehamilan, kenaikan berat badan ibu mempengaruhi pertumbuhan
janin. Ukuran neonatus kecil saat lahir disebabkan pertumbuhan yang buruk dan
pendeknya usia kehamilan, dan hasil yang paling tidak baik terjadi pada bayi yang
paling matang. Rendahnya berat badan kehamilan dikaitkan dengan peningkatan
risiko kelahiran prematur, sedangkan rendahnya berat badan ibu pada trimester kedua
dan ketiga terbukti berhubungan dengan risiko kelahiran prematur spontan.
Dua faktor yang berhubungan dengan gizi ibu menunjukkan hubungan positif
dengan berat badan bayi lahir: indeks massa tubuh ibu sebelum hamil (BMI, yang
didefinisikan sebagai berat badan / tinggi) dan berat badan selama kehamilan. Wanita
BMI rendah sebelum hamil berada pada peningkatan risiko untuk kelahiran prematur
dan retardasi pertumbuhan intrauterin (IUGR). Namun, wanita dengan BMI rendah
sebelum hamil memiliki risiko kelahiran prematur hanya jika mereka gagal untuk
mendapatkan berat badan yang memadai.
Peningkatan berat badan yang sesuai usia kehamilan dapat membantu
meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Peningkatan berat badan ibu yang tidak sesuai
telah dikaitkan dengan berat badan lahir rendah (<2500 g) sedangkan peningkatan
berat badan berlebih menyebabkan berat lahir yang tinggi (> 4000 g) dan obesitas
setelah melahirkan. Data dari Canadian Maternity Experiences Survey menunjukkan
bahwa wanita hamil yang mendapatkan berat badan kurang dari yang
direkomendasikan cenderung melahirkan bayi dengan berat kurang dari 2500 gr.
Pasokan nutrisi yang cukup mungkin adalah faktor lingkungan paling penting
yang mempengaruhi hasil kehamilan. Wanita dengan kehamilan usia dini atau
berjarak dekat berada pada peningkatan risiko memasuki kekurangan cadangan nutrisi
cadangan. Deplesi nutrisi ibu dapat berkontribusi pada peningkatan insiden kelahiran
prematur dan retardasi pertumbuhan janin serta peningkatan risiko kematian ibu dan
morbiditas.
Nutrisi memainkan peran utama dalam kesehatan ibu dan anak. Status gizi ibu
yang buruk telah terkait dengan hasil kelahiran yang merugikan. Namun, hubungan
antara gizi ibu dan hasil kelahiran yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor
biologis, sosial ekonomi, dan faktor demografi, yang bervariasi dalam populasi yang
berbeda. Memahami hubungan antara gizi dan kelahiran hasil ibu dapat memberikan
dasar untuk mengembangkan intervensi gizi yang akan meningkatkan hasil kelahiran
dan kualitas jangka panjang hidup dan mengurangi angka kematian, angka kesakitan,
dan biaya perawatan kesehatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan di harapkan ibu hamil mampu mengetahui
nutrisi yang sesuai untuk kebutuhan ibu hamil
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama ± 30 menit ibu hamil di
PUSKESMAS pembantu Tabing Padang di harapkan mampu:
E. METODA
1. Ceramah
2. Diskusi atau tanya jawab
G. PENGORGANISASIAN
H. URAIAN TUGAS
a. Penanggung jawab / pembimbing
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
b. Moderator / pembawa acara
1. Membuka acara.
2. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
3. Menjelaskan tujuan dan topik.
4. Mengadakan kontrak waktu.
5. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada presenter.
6. Menutup acara.
c. Presentator
Memberikan penjelasan / penyuluhan mengenai Nutrisi pada Ibu Hamil.
d. Fasilitator
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
2. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
e. Observer
I. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai
akhir.SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Moderator : Peserta
: Pembimbing
: Fasilitator
: Presentator
: Observer
J. MATERI (Terlampir)
K. KEGIATAN PENYULUHAN
3 Penutup 5 M
Melakukan evaluasi Menjawab
enit
Menyimpulkan hasil
pertanyaan
diskusi Ikut
Mengucapkan salam
menyimpulkan materi
Menjawab salam
L. EVALUASI PROSES
1. Evaluasi Struktural
Mahasiswa dan peserta sudah berada pada posisi yang telah
direncanakan
Tempat dan alat sesuai dengan perencanaan
2. Evalusi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan
Peserta aktif dalam penyuluhan
Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
50% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
75% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjelaskan pengertian nutrisi pada ibu hamil
dengan benar
Peserta mampu menyebutkan manfaat nutrisi pada ibu hamil
dengan benar
Peserta mampu menyebutkan nutrisi apa saja yang di butuhkan
ibu hamil dengan benar
Peserta mampu menyebutkan faktor – faktor yang
mempengaruhi kebutuhan gizi ibu hamil dengan benar
Peserta mampu menjelaskan bagaimana mengatur pola makan
ibu hamil dengan benar
A. Pengertian
Nutrusi ibu hamil adalah makanan bergizi seimbang yang diperlukan oleh ibu
hamil untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan pertumbuhan normal bayi
dalam kandungan sehingga bayi sehat ( Anggreini, 2012).
B. Pentingnya gizi pada ibu hamil
- Untuk memenuhi zat-zat gizi janin dalam kandungan dan kebutuhan
gizi sang ibu sendiri
- Meningkatkan berat badan janin dalam kandungan
- Mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu.
- Menghinadari terjadinya komplikasi anemi dan praklamsi
- Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak menjadi
sempurna (dikutip dari Anggreini, 2012)
C. Gizi dan Pengaruh Perubahan Fisiologi Kehamilan
Beberapa minggu awal kehamilan ibu hamil merasa mual, muntah dan
nafsu makan menurun. Pada pertengahan kehamilan, nafsu makan ibu hamil
naik hingga maksimal. Dan menjelang persalinan, nafsu makan kembali
menurun Mengidam adalah suatu pertanda bahwa didalam tubuh ibu terjadi
perubahan yang besar, dimana dengan adanya perubahan enzim dan hormon,
tobuh ibu lebih efisien mengabsorbsi dan menggunakan zat-zat gizi yang
diperoleh ibu dari makanan sehari- hari. (Saleha, 2011)
Berdasarkan penelitian pada hewan, perubahan metabolic selama
kehamilan, terutama pada protein dan lemak dibagi menjadi dua bagian yaitu
fase anabolic dan katabolic. Fase anabolic terjadi pada trimester I dan II. Pada
masa ini janin relative masih kecil sehingga kebutuhan gizinya juga relatif
kecil. Fase katabolic terjadi pada trimester III, dimana kebutuhan janin
terhadap gizi besar.
Selama hamil hormon estrogen dan progesterone menyebabkan otot-
otot polos termasuk trakmus intestinal, mengurangi gerakan diusus sehingga
zat gizi lebih lama diabsorsi Selain mempengaruhi alat pencernaan,
progesteron juga mempengaruhi metabolism karbohidrat yaitu berupa
penimbunan lemak dan meningkatkan ekskresi sodium ginjal. Hormon
estrogen menyebabkan retensi cairan secara fisiologis. Peningkatan hormon
HCG menyebabkan mual pada pagi hari atau morning sickness. Peningkatan
siklus steroit menyebabkan peningkatan lemak, termasuk serum
trigliserida,kolestrol lemak dan vitamin A.
Pada kehamilan 34 minggu, terjadi pengeceran darah (hemodelusi)
akibat penaikan plasma (50%) lebih besar dari pada peningkatan eritrosit
(20%).Keadaan ini berakibat pada penurunan kadar hemoglobin ibu hamil
menjadi 10-11 gram%. Hal ini disebut anemia fisiologis sehingga harus
dipantau supaya tidak menjadi anemia patologis.
D. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan
janin mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan zat-zat
gizi akan maksimum pada minggguminggu mendekati kelahiran. Zat-zat gizi
ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada waktu anabolic dan pada waktu
makanan sehari-hari pada saat hamil, maka memerlukan asupan nutrisi yang
adekuat, nutrisi yang diperlukan antara lain :
1. Kebutuhan Energi
Kebutuhan pada waktu hamil adalah 300-500 K kalori lebih banyak dari
pada ibu tidak hamil. Begitu juga kebutuhan energi pada masa kehamilan
itu juga berbeda, meliputi :
Trimester I ( 1-3 bulan ), kebutuhan energi sangat sedikit, tapi
meningkat menjelang akhir semester. Pada trisemester pertama ini tubuh
akan perlu asam folat lebih banyak yaitu sekitar 600 mcg perhari
(kenutuhan rata-rata ibu tidak hamil sekitar 400 mcg) guna menangkal
infeksi dan pembelahan sel serta pembentukan janin awal. Pada fase ini
sering terjadi morning sicknees, untuk mengurangi efeknya dengan
langkah sebagai berikut :
- Banyak istirahat
- Dipagi hari lakukan bangun tidur secara perlahan
- Meskipun mual, tetaplah makan dengan porsi kecil tetapi sering
- Hindarkan makanan yang berbumbu tajam dan berminyak
- Banyak mengkonsumsi cairan
- Banyak minum diantara makan
- Banyak mengakonsumsi buah-buahan
- Makanlah walaupun sedikit sebelum tidur
- Hindari tempat-tempat yang berbau tajam
Trimester II (4-6 bulan) ini membutuhkan energi yang cukup besar
guna pertumbuhan janin yang hingga sebesar 10 gram perhari dan
penambahan darah, pertumbuhan uterus, pertumbuhan jaringan mamae
dan peningkatan lemak.
Trimester III (7-9 bulan) membutuhkan energi yang cikup besar
untuk pertumbuhan janin dan plasenta yang sebaiknya menggunakan
hidrat arang yang diperoleh dari :
- Golongan padi-padian : beras, jagung, dan gandum
- Golongan umbi-umbian : kentang dan ketela
- Lain-lain : sagu
2. Protein
Fungsi utama protein yaitu untuk pertumbuhan, sumber protein dapat
diperoleh dari:
- Protein hewani : daging, ikan, unggas,telur, kerang, dll.
- Protein nabati : kacang-kacangan seperti kedelai,kacang tanah, kacang tolo,
dll.
Kebutuhan protein meningkat selama hamil guna memenuhi asam
amino untuk perkembangan janin, penambahan volume darah, pertumbuhan
mamae dan jaringan uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil 30 mgram
lebih banyak dari pada yang tidak hamil. Perlu diingat bahwa konsumsi
protein yang adekuat tanpa pemenuhan kebutuhan kalori yang adekuat
menyebabkan protein dalam tubuh akan lebih banyak dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga.
3. Lemak
Lemak selain sebagai sumber kalori juga untuk memperoleh vitamin-vitamin
yang larut dalam lemak yaitu vitamin A,D E, K.
4. Vitamin
Kebutuhan vitamin pada umumnya meningkat pada saat hamil. Vitamin
diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan protein. Salah satu
vitamin yang diperlukan saat hamil dalah folit acid (folasin).
Vitamin A
Vitamin A adalah penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta
meningkatkan daya tahan terhadap infeksi juga diperlukan untuk
pemeliharaan jaringan mata.
Sumber vitamin A
- Hewani : minyak ikan , kuning telur
- Nabati : wortel, sayuran hijau, buah-buahan seperti papaya dan tomat.
Vitamin B Komplek
Vitamin B Komplek mengandung
- Vitamin B1 (aneurin)
Penting untuk pembakaran hidrat arang guna menghasilkan tenaga urat
saraf. Sumber makanannya dari telur, ginjal, otak ikan, beras tumbuk,
kacangkacangan, beras merah, daun singkong, dan daun kacang panjang.
- Vitamin B 2 ( ribloflavin)
Penting intuk pernafasan antar sel, pemeliharaan jaringan saraf,
jaringan pelepas,kulit dan kornea mata. Kekurangan vitamin B2 menyebabkan
kornea akan tampak pembuluh-pembuluh halus, luka pada bibir dan sudut
mulut (seilosis). Sumber vitamin B2 buah-buahan dan sayur-sayuran.
- Asam nikotin (niasin)
Penting untuk proses pembakaran untuk mendapatkan tenaga.
Kekurangan niasin yang hebat akan menyebabkan penyakit pellagra.sumber
niasin sayur- sayuran, daging dan kacang-kacangan.
- Vitamin B6 (peridoksin)
- Vitamin B12 (syianocobalamine)
Penting untuk pematangan eritrosit,kekurangan vitamin ini jarang
terjadi karena terdapat pada sel hewan. Kekurangan vitamin B12 biasanya
dihubungkan dengan pencernaan dan penyerapan yang kurang baik. Makanan
yang berasal dari hewani,khususnya hati adalah sumber vitamin yang paling
baik.
Asam folik
Adalah vitamin yang berfungsi sebagai coenzyme dalam sintesa DNA.
Folic acid memelihara pertumbuhan janin dan mencegah terjadinya anemia.
Kebutuhan folic acid selama hamil 400-800 gram\hari. Sumbernya dari sayur
yang warna hijau tua,telur, jeruk, pisang, kacang dan roti. Folic acid tidak
tahan terhadap panas tinggi.
Kekurangan asam folic selalu merupakan masalah penting dalam
kehamilan, karena kebutuhan fisiologis yang makin meningkat pada masa itu.
5. Garam mineral
Yang dibutuhkan ibu hamil antara lain kalsium atau garam dapur, zat besi dan
zat posfor. Bersama garam posfor diperlukan dalam pembentukan tulang.
Pada janin dalam pembentukan tulang, kalsium dan posfor diambil dari ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 97-
115).
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm:
71-76).