You are on page 1of 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP MENGENAI SEKSUALITAS DAN PAPARAN

MEDIA SOSIAL DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI


BEBERAPA SMA KOTA SEMARANG TRIWULAN II TAHUN 2017

Zidna Sabela Naja, Farid Agushybana, Atik Mawarni


Bagian Biostatik dan Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro
Email: zidnachan@gmail.com

ABSTRACT
Premarital sex behavior in adolescents is all the behavior of teenagers who are driven by the
desire both with the opposite sex and same sex before the official relationship as husband
and wife. The purpose of this study to determine the relationship and influence between
knowledge, attitudes about sexuality, and exposure to social media with premarital sexual
behavior in high school adolescents in the city of Semarang. The sample in this study was
271 with random sampling technique. Data collection was done with an online questionnaire.
The results showed that the proportion of male sex respondents was 29.5% and female sex
by 70.5% Based on the factors studied, respondents based on the age of most respondents
aged 17 years ie 57.6%, 18 years old for 35,8% and besides the age of 19 and 20 years as
much as 6.5%. Characteristics of respondents' social media behavior were 74.2% using
social media for> 3 hours per day, 1-3 hours at 24.4% and <1 hour for 1.5% of respondents,
and 98.8% using smartphone devices To open a social media account. Respondents had 4-
6 social media accounts with the most applications, whatsapp and instagram 55.0%, other
respondents had social media accounts > 7 of 23.2%, and <= 3 social media accounts of
21.8% . Statistic analysis was done by bivariate test with p value of chi square and it was
concluded that there was significant relation between, attitude p = 0,0001, social media
exposure p = 0,000 with premarital sexual behavior. And multivariate analysis with logistic
regression and it can be concluded there is influence between attitude variable and social
media exposure with premarital sexual behavior.

Keywords: Sexual Behavior, Social Media Exposure, Sexuality Attitude , Sexualiy


Knowledge
Literature: 74 (1997-2016)

PENDAHULUAN karena melahirkan di Indonesia ialah 47


Berdasarkan hasil survey Badan orang.1
Pusat Statistik pada tahun 2016 jumlah Secara umum, remaja laki laki lebih
remaja usia 15-19 tahun ialah 1.885.820 banyak yang menyatakan pernah
sedangkan pada tahun 2015 jumlah melakukan seks pranikah dibandingkan
remaja usia 15 -19 mencapai 10. 788.411 remaja perempuan. Dari survei diperoleh
orang, seiring dengan peningkatan jumlah alasan remaja melakukan hubungan
remaja maka perlu adanya pendidikan seksual sebagian besar karena
kesehatan reproduksi agar mencegah penasaran/ ingin tahu (57,5%), terjadi
dorongan perilaku seksual yang tidak baik. begitu saja (38%), pengaruh media
Sementara itu jumlah remaja usia 10 -19 (27,6%). Hal ini mencerminkan kurang nya
tahun di kota Semarang pada tahun 2016 pengetahuan remaja mengenai resiko
ialah 256.689 orang. Hasil survey WHO perilaku seks pranikah, serta pengaruh
pada tahun 2015 rata rata kematian media.2
remaja wanita ialah 44,1 pada usia 15-19 Pada era globalisasi sekarang ini
tahun karena masalah perilaku seksual remaja sudah sangat canggih dalam
dan kesehatan reproduksi. Sedangkan menggunakan internet. Adapun pengguna
rata rata kematian remaja (15-19 tahun) internet di seluruh dunia telah mencapai
angka 31,7 miliar dan dari tahun ke tahun Indonesia Jawa Tengah tahun 2016
jumlah pengguna internet tumbuh hingga mengenai perilaku seksual remaja yang
7,6 persen. Sedangkan untuk pengguna paling sering dilakukan ialah menonton
media sosial sendiri mencapai angka 2,2 video porno yaitu sebesar 32,8 % lalu
miliar dengan pengguna mencapai 3,7 perilaku pelukan sebesar 19,68 % dan
miliar dari hasil survey APJII 2016 tentang ciuman sebsar 15,09%.5
pengguna internet di Indonesia terdapat Berdasarkan hasil penelitian
8,3 juta pelajar menggunakan internet, mengenai kebutuhan akan layanan
berdasarkan kelompok umur remaja 10 – kesehatan reproduksi di 12 kota di
24 tahun sebanyak 75,5% ialah pengguna Indonesia pada tahun 2002, menunjukkan
aktif internet dan akses media sosial bahwa pengetahuan mereka akan
menjadi konten terbesar yaitu 97,4% atau seksualitas sangat terbatas yaitu 6,11%.
129,2 juta orang.3 Pengetahuan remaja tentang kesehatan
Hasilnya survey Sekolah Tinggi reproduksi ternyata berpengaruh terhadap
statistik Negara menunjukkan kalangan remaja dalam melakukan hubungan
remaja usia 15-19 tahun mendominasi seksual pranikah. Remaja yang tahu
pengguna internet di Indonesia sebanyak maupun yang tidak tahu tentang
64%. Dan hasil survey APJII dalam survey kesehatan reproduksi tidak berpengaruh
perilaku pengguna internet tahun 2016 terhadap sikap mereka melakukan
,konten media sosial yang di gunakan hubungan seksual pranikah. Selain itu,
yang terbesar ialah facebook 54%, lalu paparan media massa, baik cetak seperti
instagram 15% dan youtube 11%. koran, majalah, buku-buku porno,
Frekuensi dalam menggunakan media elektronik seperti TV, VCD, Internet
sosial ialah 1 hingga 3 jam per hari yaitu maupun media sosial yang mempunyai
84 % dengan alasan 71 % untuk pengaruh secara langsung maupun tidak
komunikasi dan 65,3% untuk langsung pada remaja untuk melakukan
mendapatkan informasi. Sedangkan hubungan seksual pranikah.6
survey yang dilakukan Persatuan METODE PENELITIAN
Keluarga Berencana Jawa Tengah tahun Jenis penelitian ini termasuk
2014 dari 1700 siswa yang di teliti konten penelitian explanatory reserach dengan
media sosial yang paling sering digunakan pendekatan cross sectional. Analisis data
ialah facebook sebanyak 1363 siswa dan yang dilakukan yaitu analisis univariat,
di ikuti twitter dengan jumlah 1182 siswa. analisis bivariate dan analisis multivariat.
Alasan menggunakan media sosial HASIL
bertujuan untuk mencari informasi 1. Univariat Karakteristik Responden
dengan jumlah responden yang memilih Berdasarkan jenis kelamin
sebesar 1294 siswa.4 persentase jenis kelamin responden
Perilaku seksual remaja sekarang perempuan sebesar 70,5 % dan laki laki
cukup mencemaskan. Sejak tahun 2010- 29,5%. Sedangkan tingkatan kelas
2014, setiap tahun Youth Center PILAR responden, persentase responden kelas
Persatuan Keluarga Berencana Indonesia 10 adalah 10,7 %, kelas 11 adalah 33,9 %
Jawa Tengah mencatat antara 65-85 dan kelas 12 sebesar 55,4%.
kasus yang berkonsultasi dengan keluhan Berdasarkan umur responden
kehamilan tidak diingkan. Sebagian besar persentase responden berusia 16 adalah
kasus yang datang adalah siswa SMA 1,5 %, 17 tahun sebesar 57,6% , 18 tahun
dengan usia antara 15-18 tahun. Hasil sebesar 35,8% , 19 tahun sebesar 2,2 %
Survey Persatuan Keluarga Berencana dan 20 tahun sebesar 3%. Sedangkan
uang saku responden, persentase uang
saku <300.000 sebesar 40,6%, 301.000- menyatakan bahwa presentase sikap
500.000 sebesar 33,9 % dan >500.000 sedang responden sebesar 79,3 % dan
adalah 25,5%. persentase sikap buruk responden
Berdasarkan pekerjaan ayah sebesar 20,7%.
responden, persentase pekerjaan ayah Berdasarkan distribusi frekuensi
responden yang bekerja di BUMN adalah paparan media sosial responden,
1,1 %, PNS sebesar 22,1 % , TNI/ Polri menyatakan bahwa persentase
sebesar 5,2%, Wiraswasta sebesar 26,9 responden tidak terpapar media sosial
%, Swasta sebesar 39,5% dan tidak sebesar 59% dan terpapar media sosial
bekerja sebesar 5,2%. Sedangkan sebesar 41%. Sedangkan variabel
pekerjaan ibu responden, persentase terikat, distribusi frekuensi perilaku
pekerjaan ibu responden yang bekerja di seksual pranikah menyatakan bahwa
BUMN adalah 0,4%, PNS sebesar 19,5 %, persentase responden tidak beresiko
TNI/ Polri sebesar 5,2%, Wiraswasta berprlikau seksual pranikah sebesar
sebesar 14,4 %, Swasta sebesar 20,7% 38% dan beresiko berprlikau seksual
dan tidak bekerja sebesar 44,6%. pranikah sebesar 62 %.
Berdasarkan pendapatan orang tua
responden, persentase pendapatan orang 2. Analisis Bivarait
tua <5.000.000 sebesar 52,8%, 1. Hubungan Pengetahuan dengan
5.000.001-10.000.00.000 sebesar 32,8 % Perilaku Seksual Pranikah
dan >10.000.000 adalah 14,4%. Tabel 1 Hubungan Pengetahuan
dengan Perilaku Seksual
Karakteristik Penggunaan Media Pranikah
Sosial , berdasarkan persentase Perilaku
lama responden menggunakan Penget Tidak Total
Beresiko
ahuan Beresiko
media sosial <1 jam adalah 1,5%, f % f % f %
1-3 jam 24,4% dan >3 jam sebesar Baik 61 43 81 57 142 100
74,2%. Sedangkan aplikasi yang Kurang 42 32,6 87 67,4 129 100
digunakan responden, persentase P value = 0,078
aplikasi tertinggi yang di gunakan Berdasarkan tabel 1 menunjukan
persentase responden yang
responden untuk membuka media
berperilaku seksual pranikah beresiko
sosial adalah smartphone sebesar lebih banyak ditemukan pada
98,8 %. Berdasarkan persentase kelompok responden dengan
jumlah akun yang dimilki responden pengetahuan kurang yaitu 67,4%.
<= 3 akun adalah 21,8%, berjumlah Sedangkan persentase responden
yang berperilaku seksual pranikah
4-6 akun sebesar 55% dan > 7
tidak beresiko lebih banyak
akun adalah 23,3 %. ditemukan pada kelompok responden
Berdasarkan distribusi frekuensi dengan pengetahuan baik yaitu 43%.
pengetahuan mengenai seksualitas Hasil uji chi square menunjukan p
responden, presentase pengetahuan baik value 0,078 (p value >0,05) artinya
responden sebesar 52,4% dan persentase secara statistik tidak ada hubungan
pengetahuan kurang responden sebesar bermakna antara pengetahuan
47,6%. mengenai seksualitas dengan
Berdasarkan distribusi frekuensi perilaku seksual pranikah.
sikap mengenai seksualitas responden,
2. Hubungan Sikap dengan banyak ditemukan pada kelompok
Perilaku Seksual Pranikah kelompok responden yang tidak
Tabel 2 Hubungan Sikap dengan terpapar oleh media sosial berkonten
Perilaku Seksual Pranikah seksual yaitu 60%. Hasil uji chi
Perilaku square menunjukan p value 0,0001
Tidak Total (p value <0,05) artinya secara
Sikap Beresiko
Beresiko statistik terdapat hubungan bermakna
f % f % f %
antara paparan media sosial dengan
Baik 98 45,6 117 54,4 215 100
perilaku seksual pranikah.
Buruk 5 8,9 51 91,1 56 100 3. Analisis Multivariat
P value = 0,0001 1. Regresi Logistik bivariate
Berdasarkan tabel diatas Tabel 4 Tabel Hubungan bersama
menunjukan persentase responden pengetahuan, sikap, paparan
yang berperilaku seksual pranikah media social dengan Perilaku
beresiko lebih banyak ditemukan Seksual Pranikah
pada kelompok responden dengan Variabe B Wald Sig. Exp (B) 95% CI
sikap buruk yaitu 91,1%. Sedangkan l
persentase responden yang Penget ,22
,378 1,498 1,459 ,797 2,670
berperilaku seksual pranikah tidak ahuan 1
Sikap 1,44 ,00 1,46 12,14
beresiko lebih banyak ditemukan 7,131 4,220
0 8 7 0
pada kelompok responden dengan Papara
2,90 45,65 ,00 7,84 42,26
sikap baik yaitu 45,6%. Hasil uji chi n Media 18,211
2 6 0 8 0
Sosial
square menunjukan p value 0,0001
Berdasarkan table 18 dapat
(p value <0,05) artinya secara
diketahui bahwa variabel paparan
statistic ada hubungan bermakna
media sosial dan sikap mengenai
antara sikap mengenai seksualitas
seksualitas memiliki pengaruh
dengan perilaku seksual pranikah.
dengan perilaku seksual pranikah
3. Hubungan Paparan Media Sosial
dengan p value<0,05 dengan
dengan Perilaku Seksual Pranikah
pvalue=0,008 untuk sikap, dan
Tabel 3 Hubungan Paparan Media
0,0001 untuk paparan media sosial.
Sosial dengan Perilaku
Dengan besar risiko 18,221, (CI =
Seksual Pranikah
7,848-42,260) untuk paparan media
Perilaku
Paparan
Tidak Total sosial, dan 4.220 (CI=1,467-12,140)
Media Beresiko untuk sikap menegenai seksualitas.
Beresiko
Sosial
f % F % f 2.
% Regresi Logistik Multivariat
Tidak 160 100 Tabel 5 Tabel Hubungan bersama
96 60 64 40
Terpapar sikap mengenai seksualitas
Terpapar 7 6,3 104 93,7 111 100
dan paparan media social
P value = 0,0001
Berdasarkan tabel diatas dengan Perilaku Seksual
menunjukan persentase responden Pranikah
Variabel B Wald Sig. Exp (B) 95% CI
yang berperilaku seksual pranikah Sikap 1,510 7,935 ,005 4,525 1,583 12,934
beresiko lebih banyak ditemukan Paparan
2,888 45,538 ,0001 17,957 7,761 41,544
pada kelompok responden yang Media Sosial
Hosmer Lemshow: 0,320 ,
terpapar oleh media sosial berkonten
R Square: 0,426
seksual yaitu 93,7%. Sedangkan Berdasarkan table 4.23 dapat
persentase responden yang perilaku diketahui bahwa variabel paparan
seksual pranikah tidak beresiko lebih media sosial dan sikap mengenai
seksualitas memiliki pengaruh B. Gambaran Perilaku Pengguna Media
dengan perilaku seksual pranikah Sosial
dengan p value<0,05 dengan p value Berdasarkan penelitian
= 0,005 untuk sikap dan 0,0001 untuk gambaran perilaku pengguna media
paparan media sosial. Dengan besar sosial meliputi frekuensi lama
risiko 17,957, (CI = 7,761-41,544) menggunakan media sosial, perangkat
untuk paparan media sosial, dan yang digunakan untuk membuka media
4.525 (CI=1,583-12,934) untuk sikap sosial, jumlah akun media sosial yang
menegenai seksualitas. dimiliki. Sebagian besar responden
Dari hasil tersebut diperoleh sikap yaitu 74,2 % menggunakan media
mengenai seksualitas yang kurang sosial selama > 3 jam per hari, dan
baik maka akan memiliki resiko sebesar 98,8% menggunakan
berperilaku seksual pranikah lebih perangkat smartphone untuk membuka
tinggi yaitu 4,525 kali dibanding akun media sosial. Sebagian besar
responden dengan sikap yang baik. responden memiliki 4-6 akun media
Kemudian remaja yang tepapar oleh sosial dengan aplikasi terbanyak ialah
media sosial berkonten seksual makan line, whatsapp dan instagram sebesar
akan memiliki resiko berperilaku 55,0%.
seksual pranikah lebih tinggi yaitu C. Hubungan Pengetahuan Mengenai
17,957 kali dibandingkan yang tidak Seksualitas Dengan Perilaku Seksual
terpapar media sosial berkonten Pranikah
seksual. Berdasarkan penelitian ini,
PEMBAHASAN responden yang berperilaku seksual
A. Karakteristik Responden pranikah beresiko lebih banyak
Karakteristik responden ditemukan pada kelompok responden
berdasarkan jenis kelamin yaitu dengan pengetahuan kurang tetapi
responden yang berjenis kelamin laki juga banyak ditemukan pada kelompok
laki sebesar 29,5% dan berjenis responden dengan pengetahuan baik,
kelamin perempuan sebesar 70,5%, maka tidak terbentuk pola hubungan
Berdasarkan teori jenis kelamin antara pengetahuan dengan perilaku
memiliki pengaruh terhadap perilaku seksual pranikah. Dan dibuktikan
seksual beresiko, jika dibandingkan dengan hasil uji statistik bivariat
dengan perempuan laki laki cenderung didapatkan hasil hubungan kedua
memiliki resiko lebih besar untuk variabel tersebut tidak signifikan
berperilaku seksual dibandingkan (p=0,078). Dengan demikian dapat
dengan perempuan.7 disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
Karakteristik responden yang signifikan antara pengetahuan
berdasarkan umur, umur terendah mengenai seksualitas dengan perilaku
responden ialah 17 tahun dan tertinggi seks remaja SMA di kota Semarang.
20 tahun. Sebagian besar responden Berbeda dengan penelitian
berumur 17 tahun yaitu sebesar 57,6%, tentang perilaku seksual pranikah
berumur 18 tahun sebesar 35,8% dan remaja, dimana terdapat hubungan
selain itu berumur 19 dan 20 tahun antara pengetahuan dengan perilaku
sebanyak 6,5%. Berdasarkan teori seksual pranikah. Hasil penelitian
semakin bertambahnya umur maka Wardani (2013) tentang hubungan
berhubungan dengan perilaku seksual pengetahuan tentang seks pranikah
pada remaja.7,8 dan sikap terhadap seks pranikah
dengan perilaku seks pranikah pada
remaja SMA Negeri 1 Godong (sampel berakibat buruk terhadap masa depan
berjumlah 79 responden), memperoleh dan perkembangan mental mereka.
hasil pengetahuan siswa tentang seks Berdasarkan teori remaja yang
pranikah mayoritas adalah dalam sudah bersikap positif, harus
kategori kurang baik.9 dipertahankan sikap positif tersebut
Teori pengetahuan atau kognitif agar tercermin pada perilaku yang baik.
merupakan domain yang sangat Sedangkan remaja yang negatif
penting dalam membentuk tindakan terhadap masalah seksualitas perlu di
seseorang (overt behavior). Seseorang antisipasi, agar masalah ini tidak
melakukan tindakan karena adanya berdampak pada tindakan yang akan
pengetahuan dan sikap yang menjerumuskan mereka pada perilaku
10
dimilikinya. yang buruk karena akan merusak
D. Hubungan Sikap Mengenai remaja sebagai penerus bangsa.11
Seksualitas dengan Perilaku Seksual E. Hubungan Paparan Media Sosial
Pranikah dengan Perilaku Seksual Pranikah
Berdasarkan penelitian yang Berdasarkan penelitian yang
dilakukan di kota Semarang responden dilakukan di kota Semarang responden
yang berperilaku seksual pranikah yang berperilaku seksual pranikah
beresiko banyak ditemukan pada beresiko banyak ditemukan pada
kelompok responden dengan sikap kelompok responden yang terpapar
buruk. Sedangkan persentase oleh media sosial berkonten seksual.
responden yang berperilaku seksual Maka terbentuk pola hubungan
pranikah tidak beresiko pada kelompok paparan media sosial dengan perilaku
responden dengan sikap baik, maka seksual pranikah. Dibuktikan oleh uji
terbentuk pola hubungan antara sikap statistik bivariat didapatkan hasil
mengenai seksualitas dengan perilaku hubungan kedua variabel tersebut
seksual pranikah. Dan dibuktikan oleh signifikan (p=0,0001). Dengan demikian
hasil uji statistic hubungan kedua dapat disimpulkan bahwa ada
variabel tersebut signifikan (p=0,0001). hubungan yang signifikan antara antara
Dengan demikian dapat disimpulkan paparan media sosial dengan perilaku
bahwa ada hubungan yang signifikan seks remaja SMA di kota Semarang.
antara antara sikap mengenai Penelitian ini di dukung oleh
seksualitas dengan perilaku seks penelitian Muhammad Aidil Firdauz
remaja SMA di kota Semarang (2014) di Bali menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini didukung oleh untuk frekuensi keterpaparan
penelitian yang dilakukan oleh Dewi pornografi paling banyak responden
(2007) bahwa dari 150 responden dengan frekuensi jarang dengan
didapatkan sebanyak 88,7% remaja perilaku seksual tidak beresiko yaitu
bersikap positif terhadap seksual sebanyak 65,5%. Hasil analisis bivariat
(kecenderungan menghindari perilaku menunjukkan adanya hubungan yang
seksual pranikah). Hal ini disebabkan bermakna antara frekuensi
karena kebanyakan remaja memiliki keterpaparan pornografi terhadap
persepsi bahwa seks sebaiknya perilaku seksual remaja (pvalue=
dilakukan setelah ada ikatan 0,0001). Dilihat dari hasil uji statistik
perkawinan yang sah dan dihalalkan diperoleh p value sebesar 0,000
menurut agama. Mereka meyakini, jika menyatakan bahwa ada hubungan
melakukan seks bebas atau seks antara paparan porografi dengan
pranikah pada usia remaja akan perilaku seksual.12
Berdasarkan teori pencarian pada siswa di SMK PGRI 1 Terbanggi
informasi tentang perilaku seksual Besar Lampung Tengah Tahun 2015.
remaja saat ini sangat didukung oleh Berdasarkan penelitian lain dan
perkembangan dan kemajuan teknologi teori terdapat perbedaan dengan hasil
informasi berupa internet yang sedang penelitian ini dimana pengetahuan tidak
diminati dan digemari oleh remaja. memiliki pengaruh yang signifikan
Internet meliputi gadget dan tehadap periaku seksual pranikah. Hal
smartphone yang banyak digunakan ini disebabkan tidak adanya hubungan
remaja dalam interaksi sosial mereka. antara pengetahuan dengan perilaku
Kemajuan teknologi ibarat dua mata seksual yang dapat dibuktikan dengan
pisau, di satu sisi sangat jumlah remaja yang memiliki
menguntungkan, di sisi lain bisa pengetahuan baik lebih banyak
berbahaya. Salah satu dampak negatif dibandingkan dengan remaja yang
dari kemajuan teknologi berupa internet memiliki pengetahuan kurang tetapi
adalah mudahnya mengakses setelah dihubungkan dengan peilaku
pornografi dan pornoaksi yakni internet seksual menunjukan responden yang
pornografi.12 berperilaku seksual pranikah beresiko
Remaja yang terpapar pornografi lebih banyak ditemukan pada kelompok
melalui media elektronik mempunyai responden dengan pengetahuan
peluang 3,06 kali untuk berperilaku kurang, tetapi juga banyak ditemukan
seksual beresiko jika dibandingkan pada kelompok responden dengan
dengan remaja yang tidak terpapar pengetahuan baik.
media elektronik. 12 G. Pengaruh Sikap mengenai
F. Pengaruh Pengetahuan mengenai Seksualitas Remaja terhadap
Seksualitas Remaja terhadap Pengalaman Berhubungan Seksual
Pengalaman Berhubungan Seksual Berdasarkan uji statistik regresi
Berdasarkan uji statistik regresi logistic yang telah dihilangkan variabel
logistic didapatkan hasil bahwa pengetahuan karena tidak memiliki
hubungan kedua variabel tersebut pengaruh, dapat diperoleh hasil bahwa
signifikan p=0,221 (p>0,05). Dengan hubungan kedua variabel tersebut
demikian dapat disimpulkan bahwa signifikan p=0,005 (p<0,05) ,dengan
tidak ada pengaruh yang signifikan exp(B) 4,525 kali.. Dengan demikian
antara pengetahuan dengan perilaku dapat disimpulkan bahwa ada
seks remaja SMA di kota Semarang. pengaruh yang signifikan antara sikap
Berdasarkan hasil penelitian oleh dengan perilaku seks remaja SMA di
Dini Apri mengenai pengaruh kota Semarang.
pengetahuan kesehatan reproduksi dan Penelitian ini didukung oleh
lingkungan pergaulan terhadap peneilitian Dewi Sari (2014)
perilaku seks bebas pada siswa di SMK menunjukan bahwa sikap yang baik
PGRI 1 Terbanggi Besar Lampung mengenai kesehatan reproduksi
Tengah Tahun 2015 menunjukkan nilai menjadi bekal bagi remaja untuk
F hitung sebesar 29,847 dengan nilai berperilaku sehat dan bertanggung
Sig. (p value) sebesar 0,000 (p< 0,05) jawab. Beberapa penelitian
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh menunjukkan ada pengaruh yang
antara tingkat pengetahuan dan signifikan antara sikap dengan perilaku
lingkungan pergaulan secara bersama- seksual remaja.dengan uji regresi linier
sama terhadap perilaku seks bebas dan p value menunjukan 0,004 maka
adanya pengaruh secara indivdu antara
sikap terhadap kesehatan reproduksi dan 21 responden dalam kategori baik.
dengan perilaku seksual.10 Pada perilaku seks pranikah, 10
Hasil penelitian ini sejalan responden (31,3%) mempunyai tingkat
dengan teori yang dinyatakan oleh perilaku seks pranikah dalam kategori
Wawan dan Dewi bahwa pengetahuan cukup baik dan 22 responden (68,8%)
seseorang tentang suatu objek dalam kategori baik. Hasil pengujian
mengandung dua aspek yaitu aspek korelasi Kendall Tau sebesar 0,506
positif dan aspek negatif. Kedua aspek dengan tingkat signifikansi sebesar
ini yang akan menentukan sikap 0,005 yang berarti bahwa ada
seseorang, semakin banyak aspek hubungan yang signifikan antara
positif dan objek yang diketahui, maka konsumsi media pornografi dengan
akan menimbulkan sikap yang makin perilaku seks pranikah.12
positif terhadap objek tertentu. Dan hal Berdasarkan teori dan penelitian
ini sesuai dengan teori yang lain, penelitian ini sejalan dan sesuai
dikemukakan oleh Secord dan dimana terdapat pengaruh yang
Backman (dalam Azwar, 2012) bahwa signifikan antara paparan media sosial
“sikap adalah keteraturan tertentu dengan perilaku seksual pranikah
dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran dapat dibuktikan dengan hasil jumlah
(kognisi), dan predisposisi tindakan respnden terpapar media sosial
(konasi) seseroang terhadap sutatu berkonten sekual lebih banyak
aspek di lingkungan sekitarnya”, serta dibandingkan responden yang tidak
teori yang dikemukakan oleh LaPierre terpapar dan responden yang
(dalam Azwar, 2012).13 berperilaku seksual pranikah beresiko
H. Pengaruh Paparan Media Sosial banyak ditemukan pada kelompok
terhadap Pengalaman Berhubungan responden yang terpapar oleh media
Seksual sosial berkonten seksual Maka
Berdasarkan uji statistik regresi terbentuk pola hubungan paparan
logistic yang telah dihilangkan variabel media sosial dengan perilaku seksual
pengetahuan karena tidak memiliki pranikah.
pengaruh, dapat diperoleh hasil bahwa KESIMPULAN
hubungan kedua variabel tersebut 1. Persentase pengetahuan baik
signifikan p=0,0001 (p<0,05), dengan responden sebesar 52,4% dan
exp (B) = 17,957 kali. Dengan demikian persentase pengetahuan kurang
dapat disimpulkan bahwa ada responden sebesar 47,6%, Persentase
pengaruh yang signifikan antara antara sikap baik responden sebesar 79,3 %
paparan media sosial dengan perilaku dan persentase sikap buruk responden
seks remaja SMA di kota Semarang. sebesar 20,7%. Persentase responden
Hasil penelitian ini juga didukung tidak terpapar media sosial sebesar
oleh penelitian yang dilakukan Dewi 59% dan terpapar media sosial sebesar
(2012), yang telah melakukan 41%. Persentase responden tidak
penelitian mengenai “Hubungan Antara beresiko berprlikau seksual pranikah
Konsumsi Media Pornografi dengan sebesar 38% dan beresiko berprlikau
Perilaku Seks Pranikah Pada Siswa seksual pranikah sebesar 62%.
Kelas XI SMA Negeri 1 Pejagoan 2. Persentase responden yang
Kebumen”. Hasil penelitian tersebut berperilaku seksual pranikah beresiko
menunjukkan bahwa ada 11 responden lebih banyak ditemukan pada kelompok
(34,4%) mempunyai konsumsi media responden dengan pengetahuan
pornografi dalam kategori cukup baik, kurang yaitu 67,4%. Sedangkan
persentase responden yang berperilaku 2. Badan Pusat Statistik. in (Badan
seksual pranikah tidak beresiko lebih Pusat Statistik, 2016).
banyak ditemukan pada kelompok 3. Sherlyanita, A. K. & Rakhmawati, N.
A. Pengaruh dan Pola Aktivitas
responden dengan pengetahuan baik
Penggunaan Internet serta Media
yaitu 43%. Persentase responden yang Sosial pada Siswa SMPN 52
berperilaku seksual pranikah beresiko Surabaya. 2, (2016).
lebih banyak ditemukan pada kelompok 4. Remaja, P. S. Gambar 1 Persentase
responden dengan sikap buruk yaitu Pengetahuan Seksual Remaja SMA
91,1%. Sedangkan persentase berdasarkan Jenis Kelamin. (2016).
responden yang berperilaku seksual 5. Aini, K. Perilaku seksual remaja masa
lalu, masa kini, dan masa depan serta
pranikah tidak beresiko lebih banyak
dampaknya terhadap derajat
ditemukan pada kelompok responden kesehatan reproduksi di indonesia.
dengan sikap baik yaitu 45,6%. (Universitas Negeri Jakarta, 2013).
Persentase responden yang 6. Ririn Darmasih. Faktor yang
berperilaku seksual pranikah beresiko Mempengaruhi Perilaku Seks
lebih banyak ditemukan pada kelompok Pranikah pada Remaja SMA di
responden yang terpapar oleh media Surakarta. (Universitas
Muhammmadiyah Surakarta, 2012).
sosial berkonten seksual yaitu 93,7%.
7. Suci Novitasari. Gambaran Perilaku
Sedangkan persentase responden Seksual Mahasiswa S1 Fakultas X
yang perilaku seksual pranikah tidak Universitas Indonesia. (Universitas
beresiko lebih banyak ditemukan pada Indonesia, 2012).
kelompok kelompok responden yang 8. Hartono, R. D. Faktor-Faktor Yang
tidak terpapar oleh media sosial Menyebabkan Remaja Berperilaku
9. Juliani, K. P. HUBUNGAN
berkonten seksual yaitu 60%.
PENGETAHUAN DENGAN SIKAP
3. Tidak ada hubungan yang bermakna REMAJA TENTANG PERILAKU
(p=0,078) antara pengetahuan SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWI
mengenai seksualitas dengan perilaku KELAS X DI SMA NEGERI 1
seksual pranikah remaja SMA di kota MANADO. (2015).
Semarang. 10. Khodijatul Asna. HUBUNGAN
4. Ada hubungan yang bermakna PENGETAHUAN DAN SIKAP
KESEHATAN REPRODUKSI
(p=0,0001) antara Sikap mengenai
DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRA
seksualitas dengan perilaku seksual NIKAH PADA SISWA DI SMA
pranikah remaja SMA di kota NEGERI 14 KOTA SEMARANG
Semarang. TAHUN AJARAN 2010/2011. (2011).
5. Ada hubungan yang bermakna 11. Rezky, P. C. in 18–43 (UBAYA,
(p=0,0001) antara Paparan media 2015).
sosial dengan perilaku seksual 12. Sma, R. et al. Hubungan antara
frekuensi paparan pornografi dengan
pranikah remaja SMA di kota
perilaku seksual pranikah pada
Semarang. remaja sma/sederajat di wilayah kerja
6. Ada pengaruh yang bermakna antara puskesmas sukawati i kabupaten
sikap (p =0,005) dan paparan media gianyar bali 2014. 2, 31–38 (2014).
sosial (0,0001) dengan perilaku seksual 13. Kusumastuti, S. PENGARUH
pranikah remaja SMA di kota FAKTOR PERSONAL DAN
LINGKUNGAN. (2015).
Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Pusat Statistik. Profil Penduduk
Indonesia 2015. (Badan Pusat
Statistik, 2015).

You might also like