Scribd Logo
Upload

Welcome to Scribd!

  • Branding Ebook Free

    Uploaded by

    Mohamad Zaenudin Zanno Akil
    2K views4 pages
    bisa langsung beli via https://www.bukalapak.com/u/zannoism https://www.tokopedia.com/mugimakmur atau 085735851428 Di Pompeii (circa 35 CE), Umbricius Scauras, produsen kecap ikan (juga dikenal sebagai garum) adalah merek nya amphora yang bepergian ke seluruh seluruh Mediterania. Mosaic pola di atrium rumahnya yang dihiasi dengan gambar dari amphora bantalan merek pribadi dan klaim kualitas nya. Mosaik terdiri dari empat amphora yang berbeda, satu di setiap sudut atrium, dan bantalan label sebagai berikut: 1. G(ari) F(los) SCO [m] / SCAURI / EX OFFI [ci] /NA SCAU RI diterjemahkan sebagai "The bunga garum, terbuat dari makarel, produk Scaurus, dari toko Scaurus" 2. T [implan mini] / FLOS diterjemahkan sebagai: bunga "The Liquamen" 3. G [ari] F [los] SCOM [bri] / SCAURI diterjemahkan sebagai: "The bunga garum, kerupuk ikan tengiri pilihan, produk Scaurus" 4. LIQUAMEN / optimal / EX OFFICI [n] /A SCAURI diterjemahkan sebagai: "The liquamen terbaik, dari toko Scaurus" Kecap ikan Scauras' dikenal menjadi kualitas yang sangat tinggi di seluruh Mediterania dan reputasinya perjalanan sejauh Perancis modern. Curtis telah digambarkan mosaik ini sebagai sebuah "an iklan... dan yang langka, tegas contoh motif terinspirasi oleh seorang pelindung, bukan oleh seniman. " Di Pompeii dan Herculaneum di dekatnya, bukti arkeologi juga menunjuk kepada bukti branding dan pelabelan relatif umum digunakan. Tempayan wain, misalnya, telah dicap dengan nama, seperti "Lassius" dan "L. Eumachius; " mungkin referensi ke nama produser. Karbonisasi roti, ditemukan di Herculaneum, menunjukkan bahwa beberapa tukang roti dicap roti mereka dengan produsen nama dan informasi lainnya termasuk penggunaan, harga atau dimaksudkan Penerima. Tanda-tanda ini menunjukkan kebutuhan publik untuk informasi produk di tempat pasar semakin kompleks. Di Timur, bukti branding juga tanggal ke masa-masa awal. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pedagang Cina membuat ekstensif menggunakan branding, Kemasan, periklanan dan signage untuk retail. [15] dari awal sebagai 200 SM, Cina kemasan dan branding digunakan untuk sinyal Keluarga, nama tempat dan kualitas produk, dan penggunaan pemerintah dikenakan branding produk digunakan antara 600 dan 900 Masehi. Eckhart dan Bengtsson berpendapat bahwa Dinasti Song (960-1127), Cina society mengembangkan budaya konsumtif, mana tingkat tinggi konsumsi adalah dicapai untuk berbagai konsumen biasa daripada hanya elit (ms. 212). Munculnya budaya konsumen menyebabkan investasi komersial gambar hati-hati dikelola perusahaan, signage untuk retail, merek simbolis, perlindungan merek dagang dan merek konsep baoji, hao, lei, gongpin, piazi dan pinpai, yang kira-kira menyamakan dengan Western konsep status keluarga, penilaian kualitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai Cina tradisional (ms. 219). Eckhardt dan Bengtsson's analisis menunjukkan bahwa merek muncul di Cina sebagai akibat dari kebutuhan sosial dan ketegangan tersirat dalam budaya konsumen, di mana merek memberikan status sosial dan stratifikasi. Dengan demikian, evolusi merek di Cina berdiri dalam kontras yang tajam di Barat yang mana produsen mendorong merek ke pasar untuk membedakan, meningkatkan pangsa pasar dan akhirnya keuntungan (pp 218-219). Di Jepang, merek memiliki warisan yang panjang. Bagi banyak bisnis Jepang, "mon" atau segel adalah bentuk Asia Timur merek atau merek dagang.

    Original Title

    Branding eBook Free

    Copyright

    © © All Rights Reserved

    Available Formats

    PDF, TXT or read online from Scribd

    Did you find this document useful?

    Is this content inappropriate?

    Report this Document
    bisa langsung beli via https://www.bukalapak.com/u/zannoism https://www.tokopedia.com/mugimakmur atau 085735851428 Di Pompeii (circa 35 CE), Umbricius Scauras, produsen kecap ikan (juga dikenal sebagai garum) adalah merek nya amphora yang bepergian ke seluruh seluruh Mediterania. Mosaic pola di atrium rumahnya yang dihiasi dengan gambar dari amphora bantalan merek pribadi dan klaim kualitas nya. Mosaik terdiri dari empat amphora yang berbeda, satu di setiap sudut atrium, dan bantalan label sebagai berikut: 1. G(ari) F(los) SCO [m] / SCAURI / EX OFFI [ci] /NA SCAU RI diterjemahkan sebagai "The bunga garum, terbuat dari makarel, produk Scaurus, dari toko Scaurus" 2. T [implan mini] / FLOS diterjemahkan sebagai: bunga "The Liquamen" 3. G [ari] F [los] SCOM [bri] / SCAURI diterjemahkan sebagai: "The bunga garum, kerupuk ikan tengiri pilihan, produk Scaurus" 4. LIQUAMEN / optimal / EX OFFICI [n] /A SCAURI diterjemahkan sebagai: "The liquamen terbaik, dari toko Scaurus" Kecap ikan Scauras' dikenal menjadi kualitas yang sangat tinggi di seluruh Mediterania dan reputasinya perjalanan sejauh Perancis modern. Curtis telah digambarkan mosaik ini sebagai sebuah "an iklan... dan yang langka, tegas contoh motif terinspirasi oleh seorang pelindung, bukan oleh seniman. " Di Pompeii dan Herculaneum di dekatnya, bukti arkeologi juga menunjuk kepada bukti branding dan pelabelan relatif umum digunakan. Tempayan wain, misalnya, telah dicap dengan nama, seperti "Lassius" dan "L. Eumachius; " mungkin referensi ke nama produser. Karbonisasi roti, ditemukan di Herculaneum, menunjukkan bahwa beberapa tukang roti dicap roti mereka dengan produsen nama dan informasi lainnya termasuk penggunaan, harga atau dimaksudkan Penerima. Tanda-tanda ini menunjukkan kebutuhan publik untuk informasi produk di tempat pasar semakin kompleks. Di Timur, bukti branding juga tanggal ke masa-masa awal. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pedagang Cina membuat ekstensif menggunakan branding, Kemasan, periklanan dan signage untuk retail. [15] dari awal sebagai 200 SM, Cina kemasan dan branding digunakan untuk sinyal Keluarga, nama tempat dan kualitas produk, dan penggunaan pemerintah dikenakan branding produk digunakan antara 600 dan 900 Masehi. Eckhart dan Bengtsson berpendapat bahwa Dinasti Song (960-1127), Cina society mengembangkan budaya konsumtif, mana tingkat tinggi konsumsi adalah dicapai untuk berbagai konsumen biasa daripada hanya elit (ms. 212). Munculnya budaya konsumen menyebabkan investasi komersial gambar hati-hati dikelola perusahaan, signage untuk retail, merek simbolis, perlindungan merek dagang dan merek konsep baoji, hao, lei, gongpin, piazi dan pinpai, yang kira-kira menyamakan dengan Western konsep status keluarga, penilaian kualitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai Cina tradisional (ms. 219). Eckhardt dan Bengtsson's analisis menunjukkan bahwa merek muncul di Cina sebagai akibat dari kebutuhan sosial dan ketegangan tersirat dalam budaya konsumen, di mana merek memberikan status sosial dan stratifikasi. Dengan demikian, evolusi merek di Cina berdiri dalam kontras yang tajam di Barat yang mana produsen mendorong merek ke pasar untuk membedakan, meningkatkan pangsa pasar dan akhirnya keuntungan (pp 218-219). Di Jepang, merek memiliki warisan yang panjang. Bagi banyak bisnis Jepang, "mon" atau segel adalah bentuk Asia Timur merek atau merek dagang.

    Copyright:

    © All Rights Reserved
    Download as PDF, TXT or read online from Scribd
    Flag for inappropriate content
    2K views4 pages

    Branding Ebook Free

    Uploaded by

    Mohamad Zaenudin Zanno Akil
    bisa langsung beli via https://www.bukalapak.com/u/zannoism https://www.tokopedia.com/mugimakmur atau 085735851428 Di Pompeii (circa 35 CE), Umbricius Scauras, produsen kecap ikan (juga dikenal sebagai garum) adalah merek nya amphora yang bepergian ke seluruh seluruh Mediterania. Mosaic pola di atrium rumahnya yang dihiasi dengan gambar dari amphora bantalan merek pribadi dan klaim kualitas nya. Mosaik terdiri dari empat amphora yang berbeda, satu di setiap sudut atrium, dan bantalan label sebagai berikut: 1. G(ari) F(los) SCO [m] / SCAURI / EX OFFI [ci] /NA SCAU RI diterjemahkan sebagai "The bunga garum, terbuat dari makarel, produk Scaurus, dari toko Scaurus" 2. T [implan mini] / FLOS diterjemahkan sebagai: bunga "The Liquamen" 3. G [ari] F [los] SCOM [bri] / SCAURI diterjemahkan sebagai: "The bunga garum, kerupuk ikan tengiri pilihan, produk Scaurus" 4. LIQUAMEN / optimal / EX OFFICI [n] /A SCAURI diterjemahkan sebagai: "The liquamen terbaik, dari toko Scaurus" Kecap ikan Scauras' dikenal menjadi kualitas yang sangat tinggi di seluruh Mediterania dan reputasinya perjalanan sejauh Perancis modern. Curtis telah digambarkan mosaik ini sebagai sebuah "an iklan... dan yang langka, tegas contoh motif terinspirasi oleh seorang pelindung, bukan oleh seniman. " Di Pompeii dan Herculaneum di dekatnya, bukti arkeologi juga menunjuk kepada bukti branding dan pelabelan relatif umum digunakan. Tempayan wain, misalnya, telah dicap dengan nama, seperti "Lassius" dan "L. Eumachius; " mungkin referensi ke nama produser. Karbonisasi roti, ditemukan di Herculaneum, menunjukkan bahwa beberapa tukang roti dicap roti mereka dengan produsen nama dan informasi lainnya termasuk penggunaan, harga atau dimaksudkan Penerima. Tanda-tanda ini menunjukkan kebutuhan publik untuk informasi produk di tempat pasar semakin kompleks. Di Timur, bukti branding juga tanggal ke masa-masa awal. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pedagang Cina membuat ekstensif menggunakan branding, Kemasan, periklanan dan signage untuk retail. [15] dari awal sebagai 200 SM, Cina kemasan dan branding digunakan untuk sinyal Keluarga, nama tempat dan kualitas produk, dan penggunaan pemerintah dikenakan branding produk digunakan antara 600 dan 900 Masehi. Eckhart dan Bengtsson berpendapat bahwa Dinasti Song (960-1127), Cina society mengembangkan budaya konsumtif, mana tingkat tinggi konsumsi adalah dicapai untuk berbagai konsumen biasa daripada hanya elit (ms. 212). Munculnya budaya konsumen menyebabkan investasi komersial gambar hati-hati dikelola perusahaan, signage untuk retail, merek simbolis, perlindungan merek dagang dan merek konsep baoji, hao, lei, gongpin, piazi dan pinpai, yang kira-kira menyamakan dengan Western konsep status keluarga, penilaian kualitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai Cina tradisional (ms. 219). Eckhardt dan Bengtsson's analisis menunjukkan bahwa merek muncul di Cina sebagai akibat dari kebutuhan sosial dan ketegangan tersirat dalam budaya konsumen, di mana merek memberikan status sosial dan stratifikasi. Dengan demikian, evolusi merek di Cina berdiri dalam kontras yang tajam di Barat yang mana produsen mendorong merek ke pasar untuk membedakan, meningkatkan pangsa pasar dan akhirnya keuntungan (pp 218-219). Di Jepang, merek memiliki warisan yang panjang. Bagi banyak bisnis Jepang, "mon" atau segel adalah bentuk Asia Timur merek atau merek dagang.

    Copyright:

    © All Rights Reserved
    Download as PDF, TXT or read online from Scribd
    Flag for inappropriate content
    of 4

    https://www.bukalapak.

    com/u/zannoism
    https://www.tokopedia.com/mugimakmur

    B2B Brand Management Philip Kotler, Waldemar Pfoertsch


    01 © 2006
    Penerbit : Springer Germany, Berlin Jumlah Halaman : 368 Halaman

    Be Your Own Brand David McNally & Karl D. Speak


    02 Penerbit : Berrett-Koehler Publishers Jumlah Halaman : 028 Halaman
    © 2009

    Brand Culture Jonathan E.Schroeder and Miriam Salzer-Mörling


    03 Penerbit : Routledge, London Jumlah Halaman : 218 Halaman
    © 2006

    Brand Failures Matt Haig


    04 Penerbit : Kogan Page, London Jumlah Halaman : 320 Halaman
    © 2003

    Branding For Dummies® Bill Chiaravalle & Barbara Findlay Schenck


    05 Penerbit : Wiley Publishing, Inc., New Jersey Jumlah Halaman : 385 Halaman
    © 2007

    Branding: The 6 Easy Steps David C. Dunn


    06 Penerbit : Cameron Street Press Jumlah Halaman : 084 Halaman
    © 2009

    Branding Unbound Rick Mathieson


    07 Penerbit : AMACOM, New York Jumlah Halaman : 252 Halaman
    © 2005

    Brand Relevance David A. Aaker


    08 Penerbit : Jossey-Bass, California Jumlah Halaman : 402 Halaman
    © 2011

    Human Resource Management Lisa Benn Sørensen


    09 Penerbit : Copenhagen Business School Jumlah Halaman : 097 Halaman
    © 2011

    ebook manajemen, ebook manajemen pemasaran, ebook manajemen keuangan, ebook manajemen sumber daya manusia

    Manajemen-Pemasaran.com
    Beli Sekarang Juga 0 8 57 3 5 8 5 1 4 2 8
    https://www.bukalapak.com/u/zannoism
    https://www.tokopedia.com/mugimakmur

    Cultural Impact on International Branding Zhenyi Li


    10 © 2001
    Penerbit : Dept of Com, University of Jyväskylä Jumlah Halaman : 149 Halaman

    Greener Products The Making and Marketing of Al Iannuzzi


    11 Sustainable Brands
    Penerbit : CRC Pres, Florida Jumlah Halaman : 210 Halaman
    © 2012

    Handbook of Tourism Destination Branding Simon Anholt


    12 Penerbit : World Tourism Organization Jumlah Halaman : 197 Halaman
    © 2009

    Handbook on Brand and Experience Management Bernd H. Schmitt, David L. Rogers


    13 Penerbit : Edward Elgar, Cheltenham, UK Jumlah Halaman : 326 Halaman
    © 2008

    Luxury Fashion Branding Uche Okonkwo


    14 Penerbit : PALGRAVE MACMILLAN, New York Jumlah Halaman : 353 Halaman
    © 2007

    An Alternative Approach To Brand Image Building Pridalkó Patrik


    15 Penerbit : Budapest Business School Jumlah Halaman : 081 Halaman
    © 2007

    The 22 Immutable Law of Branding Al Ries and Laura Ries


    16 Penerbit : Harper Collins Publisher, AU Jumlah Halaman : 257 Halaman
    © 2002

    The Philosophy Of Branding Thom Braun


    17 Penerbit : Kogan Page, London Jumlah Halaman : 193 Halaman
    © 2004

    The Positive Branding of Islam Angelic Alihusain-del Castilho


    18 Penerbit : University of Malta, Malta Jumlah Halaman : 080 Halaman
    © 2010

    ebook manajemen, ebook manajemen pemasaran, ebook manajemen keuangan, ebook manajemen sumber daya manusia

    Manajemen-Pemasaran.com
    Beli Sekarang Juga 0 8 57 3 5 8 5 1 4 2 8
    https://www.bukalapak.com/u/zannoism
    https://www.tokopedia.com/mugimakmur

    The Role Of Logo Design In Creating Asl B R C K


    Brand Emotion © 2006
    19 Penerbit : zmir Institute of Technology Jumlah Halaman : 126 Halaman

    Understanding Retail Branding Kusum L. Ailawadi , Kevin Lane Keller


    20 Penerbit : Dartmouth College, Hanover, NH Jumlah Halaman : 034 Halaman
    © 2004

    Why Branding Can Increase A Professional Brandan Craft


    21 Athlete s Value
    Penerbit : The Ohio State University Jumlah Halaman : 096 Halaman
    © 2008

    Complete Idiots Guide to Branding Patricia Nicolino


    22 Penerbit : Alpha Books, Indiana Polis Jumlah Halaman : 355 Halaman
    © 2001

    Experiential Marketing Shaz Smilansky


    23 Penerbit : Kogan Page, London Jumlah Halaman : 273 Halaman
    © 2009

    Defending the Brand Brian H. Murray


    24 Penerbit : AMACOM, New York Jumlah Halaman : 287 Halaman
    © 2004

    New Strategic Brand Management Noël Kapferer


    25 Penerbit : Kogan Page, London Jumlah Halaman : 577 Halaman
    © 2008

    No Logo Naomi Klein


    26 Penerbit : Flamingo, Great Britain Jumlah Halaman : 451 Halaman
    © 2000

    Organising for EVENT MARKETING in Order Malin Andersson, Anders Wesslau


    27 to Change Brand Image and Increase Sales
    Penerbit : Elsevier, Oxford, UK Jumlah Halaman : 089 Halaman
    © 2000

    ebook manajemen, ebook manajemen pemasaran, ebook manajemen keuangan, ebook manajemen sumber daya manusia

    Manajemen-Pemasaran.com
    Beli Sekarang Juga 0 8 57 3 5 8 5 1 4 2 8
    https://www.bukalapak.com/u/zannoism
    https://www.tokopedia.com/mugimakmur

    The Branding Of Cities Julia Winfield-Pfefferkorn


    28 © 2005
    Penerbit : Syracuse University Jumlah Halaman : 145 Halaman

    Ingredient Branding Philip Kotle Waldemar Pfoertsch


    29 Penerbit : Springer Heidelberg, London Jumlah Halaman : 409 Halaman
    © 2010

    https://www.bukalapak.com/u/zannoism
    https://www.tokopedia.com/mugimakmur

    ebook manajemen, ebook manajemen pemasaran, ebook manajemen keuangan, ebook manajemen sumber daya manusia

    Manajemen-Pemasaran.com
    Beli Sekarang Juga 0 8 57 3 5 8 5 1 4 2 8

    You might also like