Professional Documents
Culture Documents
PENCEMARAN AIR
Oleh:
A. KI dan KD
Kompetensi Inti:
KI-3:
KI-4:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar:
3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan dan penyebab, serta dampak dari perubahan-
perubahan tersebut bagi kehidupan.
4. Langkah Kerja:
1. Buatlah larutan detergen 1%, dengan cara campurkan 1gr detergen ke dalam 100ml
air jernih
2. Siapkan gelas kimia, kemudian diberi label I, II, III, IV & V
3. Masukkan air dan detergen ke dalam gelas kimia yang telah diberi label dengen
ketentuan sebagai berikut;
Gelas kimia I: 99ml air dan 1ml larutan detergen
Gelas kimia II: 98ml air dan 2ml larutan detergen
Gelas kima III: 97ml air dan 3ml larutan detergen
Gelas kimia IV: 96ml air dan 4ml larutan detergen
Gelas kimia V: 100ml air dan tanpa detergen
4. Kemudian masukkan dua ikan ke dalam setiap masing-masing gelas kimia I sampai V
secara bersamaan.
5. Biarkan selama lima menit lalu amati dalam setiap menitnya kondisi ikan pada gelas
kimia I sampai V.
6. Tuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan di lembar kerja yang
disediakan.
Kondisi ikan
(Bergerak stabil/Berontak/Lemas/berdarah/mati)
Waktu/dlm Gelas V
Gelas IV
hitungan Gelas I Gelas II Gelas III (tidak
(4ml
menit (1ml detergen, (2ml detergen, (3ml detergen, diberikan
detergen,
99ml air) 98ml air) 97ml air) detergen,
96ml air)
100ml air)
1
2
3
4
5
5. Bahan Diskusi
1. Berdasarkan praktikum tersebut, mengapa kondisi ikan pada setiap gelas kimia yang
diberikan larutan detergen berbeda dengan gelas kimia yang tidak diberi detergen?
2. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada gelas kimia manakah ikan lebih cepat
lemas? Serta jelaskan penyebabnya!
6. Kesimpulan
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Lembar Kerja Siswa yang digunakan untuk penuntun praktikum ini tidak sesuai
dengan butir kalimat dalam kompetensi dasar, bahwa siswa mampu menganalisis data
perubahan lingkungan serta dampak dari perubahan tersebut bagi kehidupan. Tetapi
kenyataannya dalam kegiatan praktikum yang disusun dalam langkah kerja tidak terjadi
perubahan lingkungan yang terjadi. Jika perubahan lingkungan tidak dapat dimunculkan
dalam kegiatan praktikum ini sebagaimana kompetensi dasar yang harus siswa capai maka
kegiatan praktikum ini dapat dikatakan keliru. Sehingga akan berpengaruh terhadap
keselerasan konten-konten lain dalam praktikum seperti tujuan praktikum dengan langkah
kerja yang dilakukan dan proses penyajian data dari hasil praktikum tersebut akan tidak
sinkron dengan pencapaian kompetensi yang menjadi tuntutan yang harus dimiliki peserta
didik pada saat dan setelah proses pembelajaran berlangsung.
Ketersediaan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum pencemaran air relatif
mudah didapatkan. Bilamana dilakukan ujicoba ke sekolah, sekolah biasanya memiliki alat
seperti neraca o’hauss, gelas kimia dan alat lainnya yang terkait praktikum ini. Karena
praktikum pencemaran air dengan membuktikan pengaruh detergen alat dan bahannya cukup
sederhana. Sehingga untuk alat dan bahan tidak menjadi masalah.
Prosedur atau langkah kerja dalam praktikum yang disusun dalam LKS ini tidak tepat
karena langkah kerja tersusun tidak mengilustrasikan suatu perubahan lingkungan. Dapat
dilihat pada poin 3 dan 4. Di poin tersebut menunjukkan tidak tepatnya langkah kerja yang
tersusun dalam LKS. Pada langkah kerja di LKS memasukkan detergen ke dalam gelas kimia
sebelum adanya ikan menunjukkan bahwa ilustrasi tersbut tidak menggambarkan adanya
perubahan lingkungan, melainkan suatu kondisi dimana mahluk hidup masuk ke lingkungan
yang tercemar. Sehingga dalam prosedur kerja di LKS ini perlu di rekonstruksi sebagaimana
kondisi yang menunjukkan adanya perubahan lingkungan sesuai dengan kompetensi dasar.
Mengingat langkah kerja begitu penting dan akan berdampak pada pencatataan data serta
penyajian data yang dapat membentuk pengetahuan atau menguatkan pengetahuan, oleh
sebab itu prosedur kerja haruslah tepat.
Tabel pengamatan sudah sesuai dengan kegiatan praktikum, namun karena kegiatan
praktikumnya terdapat kekeliruan yaitu memberikan lebih dulu detergen dibandingkan ikan,
sehingga perlu menyesuaikan apabila dalam langkah kerja dilakukan perbaikan.
Pertanyaan pengarah yang terdapat dalam lembar kerja siswa belum mentitikberatkan
perubahan lingkungan yang dapat dipahami oleh siswa bila didasarkan pada kompetensi
dasar, tetapi bila dikaitkan dengan tujuan praktikumnya yaitu untuk mengathui dampak
perubahan lingkungan terhadap kehidupan pada pertanyaan pengarah sudah terwakili. Hanya
perlu memperbaiki redaksi pertanyaan supaya lebih mudah dipahami oleh siswa makna serta
tujuan pertanyaan tersebut.
Praktikum ini hanya mengobservasi kondisi ikan dalam waktu lima menit. Kemudian
setiap menitnya dianalisis kondisi apa yang terjadi pada ikan. Dengan proses persiapan alat
dan bahan hingga mencampurkan larutan dan lain-lain, waktu yang dibutuhkan untuk
praktikum ini tidak begitu lama. Dalam pembelajaran normal 2x40 menit. Waktu yang
proporsional untuk melakukan praktikum ini dengan mengkomunikasikan setelahnya dari
setiap kelompok. Berbeda bila ada objek lain yang perlu dianalisis maka waktu akan lebih
lama seperti operkulumnya, karena gerak operkulum ikan jika dianalisa dalam lima menit
belum terlihat dampak dari masuknya polutan, berbeda halnya bila polutan yang diberikan ke
lingkungan airnya dalam kadar tinggi.
8. Kelemahan Petunjuk Praktikum
Kelemahan petunjuk praktikum yaitu ada beberapa petunjuk praktikum yang perlu
direvisi karena terdapat kekeliruan. Misalnya langkah kerja yang terbalik atau telalu banyak
objek yang diamati padahal tujuan praktikumnya sederhana. Sehingga perlu dilakukan
perbaikan agar lebih memudahkan siswa dalam melaksanakan kegiatan praktikum.
Memperbaiki petunjuk praktikum yang belum tepat. Beberapa petunjuk tersebut dapat
dihilangkan atau ditukar dengan petunjuk sebelumnya atau sesudahnya. Petunjuk praktikum
dapat pula ditambahkan bila tujuan praktikum ini diperluas sehingga pengetahuan yang
didapat siswa dapat lebih luas. Misalnya, membandingkan polutan, mengamati gerak
operkulum atau kondisi air yang tercemar oleh polutan. Tetapi penambahan tersebut perlu
diperhatikan pula aspek waktu, serta kesulitan siswa pada saat melaksanakan praktikum
tersebut.
Kondisi ikan
(Bergerak stabil/Berontak/Lemas/berdarah/mati)
Waktu/dlm Gelas V
Gelas IV
hitungan Gelas I Gelas II Gelas III (tidak
(4ml
menit (1ml detergen, (2ml detergen, (3ml detergen, diberikan
detergen,
99ml air) 98ml air) 97ml air) detergen,
96ml air)
100ml air)
Bergerak Bergerak Bergerak Bergerak
1 Bergerak stabil
stabil stabil stabil stabil
Bergerak Bergerak Bergerak
2 Bergerak stabil Berontak
stabil stabil stabil
Bergerak Bergerak Bergerak
3 Bergerak stabil Berontak
stabil stabil stabil
Bergerak Bergerak Bergerak
4 Bergerak stabil Lemas
stabil stabil stabil
Bergerak Bergerak
5 Lemas Lemas Lemas
stabil stabil
1. Pada gelas kimia yang diberikan detergen dapat mengakibatkan kondisi ikan tidak
stabil seperti berontak, lemas bahkan dalam beberapa waktu tertentu sampai mati
karena polutan detergen mengandung bahan kimia surfaktan dan busa yang dihasilkan
berupa ABS sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga mengakibatkan lingkungan air
kekurangan oksigen. Sedangkan gelas kimia yang tidak diberi detergen kondisi ikan
tetap stabil.
2. Pada gelas kimia IV mengakibatkan kondisi ikan lebih cepat lemas, berontak atau lebih
cepat mengalami kondisi yang tidak normal. Hal ini karena kadar polutan yang masuk
ke dalam gelas kimia IV paling tinggi yaitu 4ml dengan volume air nya 96ml.
c. Kesimpulan
Detergen merupakan salah satu limbah rumah tangga yang dapat mengakibatkan
berbagai permasalahan kesehatan serta masalah lingkungan. Detergen jika telah mencemari
lingkungan air dapat mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan air. Karena dalam
detergen mengandung beberapa bahan kimia seperti surfaktan, builder dan zat adiktif boraks
sehingga jika telah mencemari air, maka air tersebut telah tercemar dan akan masuk ke dalam
tubuh ikan yang berakibat terjadinya disfungsi organ-organ penting yang terdapat pada tubuh
ikan. Selannjutnya semakin tinggi kadar detergen yang mencemari lingkungan air, maka
semakin cepat dampak buruk yang ditimbulkan dari pencemaran tersebut terhadap ikan.
DIAGRAM VEE
PENCEMARAN AIR
KONSEPTUAL/TEORITIS METODOLOGIS
(Thinking) (Doing)
FOKUS PERTANYAAN: KESIMPULAN
TEORI Mengapa polutan detergen pada
Pencemaran air adalah masuknya mahluk hidup atau zat Detergen merupakan salah satu limbah rumah tangga yang dapat
lingkungan air berdampak buruk mengakibatkan berbagai permasalahan kesehatan serta masalah lingkungan.
lain ke dalam air yang menyebabkan kualitas air menurun
ke tingkat tertentu sehingga tidak dapat berfungsi sesuai terhadap kondisi ikan? Detergen jika telah mencemari lingkungan air dapat mengakibatkan
peruntukannya. terjadinya perubahan lingkungan air. Karena dalam detergen mengandung
beberapa bahan kimia seperti surfaktan, builder dan zat adiktif boraks
sehingga jika telah mencemari air, maka air tersebut telah tercemar dan
PRINSIP DASAR akan masuk ke dalam tubuh ikanTRANSFORMASI DATA disfungsi organ-
yang berakibat terjadinya
Lingkungan perairan telah tercemar apabila terjadi perubahan organ penting yang terdapat pada tubuh ikan. Selannjutnya semakin tinggi
warna air, bau air dan rasa air. kadar detergen yang mencemari lingkungan air, maka semakin cepat
dampak buruk yang ditimbulkan dari pencemaran tersebut terhadap ikan.
KONSEP
TRANSFORMASI DATA
Perubahan lingkungan Kondisi (Normal, Berontak, Lemas, Berdarah&Mati)
Penyebab terjadinya pencemaran air G.I G.II G.III G.IV G.V
Dampak terjadinya pencemaran air 1ml 2ml 3ml 4ml -
1 Normal Normal Normal Normal Normal
2 Normal Normal Normal Berontak Normal
3 Normal Normal Normal Berontak Normal
4 Normal Normal Normal Lemas Normal
5 Normal Lemas Lemas Lemas Normal
HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan hasil ujicoba praktikum pencemaran air diketahui bahwa:
PELAKSANAAN 1. Gelas V tidak diberikan perlakuan sehingga dalam waktu lima menit dan
Gelas kimia I: 99ml air dan 1ml larutan detergen selanjutnya ikan tetap dalam keadaan normal.
Gelas kimia II: 98ml air dan 2ml larutan detergen 2. Gelas I yang diberikan detergen1% sebanyak 1mL pada volume air 99ml
Gelas kima III: 97ml air dan 3ml larutan detergen nyaris tidak ada perbedaan dengan gelas V, hanya pada menit ke5 ikan
Gelas kimia IV: 96ml air dan 4ml larutan detergen pada gelas I mengalami berontak.
Gelas kimia V: 100ml air dan tanpa detergen 3. Pada gelas IV yang diberikan detergen tertinggi yaitu 4ml pada volume
air 96ml ikan mengalami dampak dari polutan dimulai menit ke2.
4. Semakin tinggi larutan detergen terlihat air lebih keruh dan
bergelembung
F. Penilaian Diagram Vee Awal pada Praktikum Pencemaran air
No Komponen Skor Pernyataan Perbaikan
1 Focus Question 2 Nilai 2 artinya Sebuah pertanyaan Fokus Memperbaiki tujuan praktikum agar lebih
diidentifikasi; termasuk konsep, tetapi tidak spesifik dan disesuaikan dengan event
menyarankan objek atau peristiwa besar atau sebagai proses dalam menjawab tujuan
benda-benda yang salah dan praktikum.
event diidentifikasi dalam kaitannya dengan
sisa latihan laboratorium.
3. Tinjauan Pustaka :
Peristiwa pencemaran lingkungan disebut polusi. Zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran disebut polutan.
4. Alat:
1. Stopwatch (1buah)
2. Gelas Kimia/Wadah 5 buah
3. Kertas Label
4. Neraca Ohauss (1 buah)
5. Gelas ukur 100ml&50ml
5. Bahan:
1. Ikan
2 Urea
3. Detergen
4. Air/aquades
6. Cara Kerja:
2. Buatlah larutan detergen dan urea 5%, dengan cara campurkan 5gr detergen ke dalam
100ml air.
3. Siapkan gelas kimia yang sudah diberi label I, II, III, IV dan V
4. Masukkan ikan ke dalam gelas kimia I, II, III, IV dan V yang telah terisi air jernih
dengan volume 100ml dan biarkan selama 2 menit lalu amati.
7.Tuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan di lembar kerja yang disediakan
7. Tabel Pengamatan:
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
8. Pertanyaan Praktikum:
1. berdasarkan pengamatan kalian, bagaiamanakah kondisi ikan yang terdapat dalam gelas
kimia yang terisi air jernih tanpa detergen dan urea selama dua menit tersebut?
2. Berdasarkan pengamatan kalian, karakteristik apa yang terlihat dalam ujicoba praktikum
ini yang menggambarkan lingkungan mengalami perubahan?
3. Berdasarkan langkah kerja yang telah dilakukan, kondisi ikan pada gelas manakah yang
lebih lama bertahan hidup dan lebih cepat mati? Mengapa demikian?
4. Polusi air terjadi akibat dari masuknya polutan ke dalam lingkungan air. Diantara polutan
detergen dan urea manakah yang lebih membahayakan terhadap kehidupan ikan? Mengapa
demikian?
9. Kesimpulan
......................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
THINGKING DIAGRAM VEE REKONSTRUKSI PENCEMARAN AIR DO
1 Pertanyaan Fokus 3
Sebuah pertanyaan fokus yang jelas diidentifikasi; termasuk konsep yang akan digunakan dan menunjukkan peristiwa besar dan
benda-benda yang menyertainya.
2 Benda / event 2
Peristiwa utama dengan benda-benda yang menyertai diidentifikasi, dan konsisten dengan pertanyaan fokus.
Sama seperti di atas, tetapi juga menunjukkan apa catatan akan diambil.
3. 3
Teori, prinsip, dan konsep
Konsep dan dua jenis prinsip diidentifikasi, ATAU konsep, salah satu jenis prinsip, dan teori yang relevan diidentifikasi.
Konsep, dua jenis prinsip, dan teori yang relevan diidentifikasi.
4. Catatan / transformasi 3
Catatan diidentifikasi untuk peristiwa besar; transformasi adalah tidak konsisten dengan maksud pertanyaan fokus.
.
5. Pengetahuan klaim 3
Klaim Pengetahuan meliputi konsep dari pertanyaan fokus dan berasal dari catatan dan transformasi.
JUMLAH SKOR 14