ASPEK HUKUM PELAYANAN KESEHATAN

MASYARAK UNIVERSAL

Dalam sebuah kehidupan ada beberapa aspek yang sangat penting untuk berlangsungnya kehidupan
seseorang atau sebuah masyarakat salah satunya kesehatan. Kesehatan merupakan penunjang kehidupan
seseorang atau masyarakat agar dapat hidup yang selayaknya dan kesehatan sangat berpengaruh terhadap
aspek lainnya seperti sandang, pangan, dan papan. Sehingga dapat dikatakn kesehatan merupakan
kebutuhan dasar bagi manusia. Kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan karena kesehatan untuk
masyarakat diperhitungkan sebagai tanda negara yang dapat dikatan negara yang sehat jika masyarakatnya
berada di atas rata-rata kesehatan di dunia.
Kesehatan juga perlu sebuah penunjang supaya terlaksananya kesehatan pada masyarakat yang bisa di
rasakan oleh semua lapisan masyarakat. Dan oleh sebab itu fasilitas kesehatan harus menunjang semua
seperti fasilitas kesehatan yang memadai seperti Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas, Posyandu dan lain
sebagainya. Tidak hanya fasilitas saja yang memadai tenaga kerjapun harus memenuhi standar ia sebagai
tenaga kesehatan yang berkualitas dan juga obat-obatan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan
alat – alat medis yang memadai dan terbaru oleh teknologi yang mutakhir serta penelitian yang bisa
membuktikan kepada halayak masyarakat. supaya massyarakat dapat hidup lebih sehat dan bisa
melangsungkan kehidupannya untuk aspek yang lainnya seperti bekerja dan mendapatkan pendidikan yang
layak.
Pencapaian kesehatan optimal sebagai hak asasi manusia merupakan satu unsur kesejahteraan umum
yang akan turut menjamin terwujudnya pembangunan kesehatan dalam meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Untuk mecapai hal tersebut perlu diciptakan upaya berbagai
kesehatan kepada seluruh masyarakat. Dokter sebagai salah satu komponen utama pemberi pelayanan
kesehatan masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dan terkait secara langsung dengan proses
pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan yang dibrikan. Ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
perilaku sebagai kompetensi yang didapat selama pendidikan akan merupakan landasan utama bagi dokter
untuk dapat melakukan tindakan kedokteran dalam upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kedokteran
pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Sebegitu pentingnya arti kesehatan, sehingga kesehatan di masukan sebagai salah satu hak yang paling
mendasar bagi manusia dan di masukan kedalam berbagai peraturan perundang-undangan. Undang-undang
dasa 1945 misalnya, berbunyi pada pasal 28 H ayat(1) bahwa “setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan’’. Dan tercantum juga dalam UU. No. 32 Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan Hidup. Psal 65 ayat (1) undang-undang ini menegaskan bahwa lingkungan hidup yang baik dan
sehat merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM).
Dalam hal memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan harus mengetahui akan pelayanan
kesehatan supaya memiliki batasan dan juga mengantisipasi atau mencegah terjadinya perkembangan yang
tidak diinginkan dan sesuai dengan tuntunan yang ideal. Dengan demikian, perlu dilakukan pengkajian
terhadap pemberi jasa di bidang kesehatan, karena sifat pelayanan di bidang kesehatan yang sangat teknis
serta tidak dapat diketahui oleh sembarang orang.
 Hukum kesehatan memiliki definisi menurut Prof.H.JJ.Leenen, Hukum kesehatan adalah semua peraturan
hukum yang berhubungan langsung pada pemberian pelayanan kesehatan dan penerapannya pada hukum
perdata, hukum administrasi dan hukum pidana. Menurut Prof. Van der Mijn, Hukum kesehatan dapat di
rumuskan sebagai kumpulan pengaturan yang berkaitan dengan pemberian perawatan dan juga
penerapannya kepada hukum perdata, hukum pidana dan hukum administrasi. Hukum medis yang
mempelajari hubungan yuridis dimana dokter menjadi salah satu pihak, adalah bagian dari hukum
kesehatan.

Jika dilihat hukum kesehatan, maka ia meliputi :

o Hukum medis
o Hukum keperawatan
o Hukum rumah sakit
o Hukum pencemaran lingkungan
o Hukum limbah
o Hukum polusi
o Hukum peralatan yang memakai X-ray
o Hukum keselamatan kerja
o Hukum dan peraturan-peraturan lainnya yang ada kaitan langsung yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia
Peter Ippel (1986), Hukum kesehatan tidak terdapat dalam satu bentuk khusus, tetapi letaknya tercecer dalam
satu bentuk peraturan khusus, tetapi letaknya tercecer dalam berbagai peraturan dan perundang-undangan.
Ada satu bidang lain yang berkaitan erat dengan Hukum Medis, yaitu apa yang dinamakan “Kedokteran
Kehakiman”. Harus dibedakan antara Kedokteran Kehakiman (Gerechtelijke geneeskunde) yang termasuk
disiplin Medis dan Hukum Medis (Medical Law) termasuk disiplin hukum.
Adanya hukum dalam kesehatan menyatakan betapa kesehatan sangat di utamakan di dunia ini dan ada
organisasi dunia yang mengatur tentang kesehatan manusia seluruh dunia yaitu PBB yang menjalankan tugas
di bidang kesehatan dunia adalah WHO. WHO singkatan dari World Health Organization. Tugasnya
melakukan koordinasi kegiatan dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia WHO
terdiri dari lembaga perwakilan (The World Health Assembly) dan Badan Eksekutif (Executive Board).
Lembaga perwakilan beranggotakan 193 negara dan bersidang setiap bulan maret untuk merumuskan
keputusan-keputusan penting WHO. Pada tahun 2009 WHO melaksanakan Africa Health Infoway program
ini merupakan jaringan berbasis teknologi informasi untuk mendukung pembangunan kesehatan di 53 negara.
Hak atas kesehatan adalah adanya usaha dan upaya progresif atas tersedia dan terjangkaunya sarana
pelayanan kesehatan bagi semua kalangan. Tidak terpenuhinya hak atas kesehatan yang menjadi kewajiban
negara dapat dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia baik pada tingkat pelaksanaan
maupun pembiaran. Maka dari itu, pemerintah harus lebih memperhatikan aspek-aspek terutama aspek
kesehatan yang terpenuhi secara langsung atau tidak langsung akan berdampak pada pembangunan
masyarakat Indinesia. Dalam pelayanan kesehatan selalu berkaitan dengan hukum antara jasa pelayanan
dengan pengguna jasa.