You are on page 1of 3

Mendengar kata aktivis bukanah hal yang asing bagi kalangan mahasiwa.

Apakah yang
pertama kali muncul di hati kita, saat pertama kita mendengar kata aktivis? Apakah
aktivis itu orang yang selalu rajin ke kampus untuk mengerjakan tugas? Apakah aktivis
itu orang yang terjun ke jalan untuk berdemontrasi menyuarakan aspirasi mereka?
Atau kah orang yang mengikuti banyak oganisasi di universitasnya? Nah, mungkin
banyak orang mengemukakan pendapat mereka mengenai aktvis dari segi aktivitasnya.

Dikalangan Mahasiswa, sering kali kita mendengar di acara seminar dan diklat
mengenai mahasiswa modern, bahwa mahasiswa itu adalah agen of change (agen
perubahan). Aktivis bisa disebut dengan mahasiswa yang berusaha semangat untuk
mengadakan perubahan yang lebih baik. Apakah yang selama ini yang kita dengar
bahwa mahasiswa agen of change itu dapat disebut dengan aktivis? Dan bagaimana
kerja seorang aktivis di kalangan mahasiswa?

Arti kata aktivis menurut KBBI, aktivis adalah yg bekerja aktif mendorong pelaksanaan
sesuatu atau berbagai kegiatan dl organisasinya; dan seseorang yg menggerakkan
(demonstrasi dsb). Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
KEMENDIKBUD, Aktivis adalah orang yang giat bekerja untuk kepentingan suatu
organisasi politik atau organisasi massa lain. Dia mengabdikan tenaga dan pikirannya,
bahkan seringkali mengorbankan harta bendanya untuk mewujudkan cita-cita
organisasi. Kesimpulannya, aktivis adalah orang (terutama anggota organisasi politik,
sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yang sadar dan tersadarkan untuk
berkonstribusi membangun umat, bangsa dan negara dengan semangat fii sabilillah.

Aktivis memiliki beberasa ciri yang tertanam didalam dirinya, diantaranya :Paham,
Seorang aktivis harus paham dengan apa yang dia lakukan dan yang akan dia lakukan.
Tanpa didasari kepaham, aktivis tidak akan mengetahui apa yang akan dia kerjakan.
Ikhlas, Banyak permasalahan yang akan dihadapi oleh seorang aktivis, mulai dari
manajemen waktu, krisis harta yang dimiliki, dan kelelahan mental. Aktivis, dalam
menjalani hidupnya harus didasar dengan rasa ikhlas, karena banyak permasalahan
yang akan dihadapi. Dengan keikhlasan, seorang aktivis akan menghadapi masalah-
masalah tersebut dengan tenang. Berbuat, Rasa tidak nyaman yang dirasakan seorang
aktivis akan menimbulkan rasa untuk berbuat sesuatu agar terciptanya rasa nyaman
dalam menjalani kehidupan.. Bergerak, Aksi yang dilakukan seorang aktivis merupakan
rangkaian dari aksi untuk menyampaikan keluhan-keluhan yang sedang terjadi.
Pergerakan yang dilakukan aktivis didasari atas rasa peduli terhadap sesama untuk
menegakan keadilan, kebenaran, dan kenyamanan hidup. Pengorbanan, Seorang
aktivis harus siap untuk berkorban demi terciptanya kepentingan bersama yang
diinginkan. Aktivis harus berani mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan uang untuk
tetap menjadi seorang aktivis sejati yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.
Rasa ikhlas yang dimiliki seorang aktivis adalah kunci keberhasilan dalam berkorban.
Patuh dan taat, Seorang aktivis biasanya memiliki visi dan misi dalam menjalani
kehidupannya. Seorang aktivis harus patuh terhadapa apa yang direncanakan dalam
visi dan misi tersebut. Patuh dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, merupakan
kunci atas kepatuhan dan ketaatan terhadap visi dan misinya. Konsisten,
Kekonsistenan diperlukan untuk membangun karakter yang unggul dalam suatu bidang.
Aktivis pun di tuntut konsisten terhadap segala hal yang berhubungan dengan dunia
keaktifisannya dan juga konsisten terhadapa visi misi yang dibentuk. Banyak orang
yang mengaku aktivis namun tidak konsisten dan juga tidak mau berjuang dan
berkorban, aktivis yang seperti itu merupakan aktivis yang hanyak ingin terkenal saja
tanpa menyumbangkan kontribusi hidupnya. Totalitas, Totalitas merupakan puncak
tertinggi dari seorang aktivis. Seorang aktivis yang totalitas adalah yang total dalam
berkorban, total untuk patuh terhadap visi misinya, dan total terhadap pergerakan.
Kesungguhan dari seorang aktifis adalah totalnya terhadap sesuatu hal dalam dunia
keaktivisannya. Persaudaraan, Seorang aktivis tidak mampu berjuang sendirian,
keberadaan teman atau pun sahabat sangat berarti dalam kehidupan seorang aktivis.
Paham, ikhlas, berbuat, bergerak, berkorban, patuh dan taat, konsisten, dan totalitas
akan menimbulkan ikatan persaudaraan dalam beraksi. Ikatan persaudaraan yang kuat
akan menjadikan pergerakan yang lebih bermakna karena dengan adanya saudara
dapat saling membantu dan sebagai pengingat dan teman sharing disaat seorang aktivis
senang atau pun susah. Kesamaan hasrat, Dalam setiap pergerakan harus memiliki
hasrat yang sama agar terciptanya pergerakan yang solid. Berbeda hasrat akan
menimbulkan alur pergerakan yang berbeda dan tidak akan tercapainya tujuan yang
lebih terarah.

Apa saja yang dilakukan seorang aktivis? Ada 3 hal yang dilakukan seorang aktivis yaitu
sebagai berikut. Sebagai pembelajar, seorang aktivis berarti menggunakan waktunya
untuk belajar diorganisasi, di univesitas, dan dilingkungan masyarakat dengan
mengamati, membaca dan diskusi dengan orang yang umum hingga kompleks. Sebagai
pelaksana, aktivis dituntut langsung tanpa kompensasi sedikitpun untuk
mempraktekkan ilmunyadi kehidupan nyata. Yaitu mempraktekkan ilmu dalam
berhubungan sesama manusia, kejujuran, kerja keras pantang menyerah, mawas diri
dan rendah hati. Karena semua itu mutlak dibutuhkan dalam dunia aktivis. Sebagai
pengajar, bagi seorang aktivis yang sudah memiliki ilmu yang banyak mengenai ilmu
keagaaan, sosial kemasyarakatan dan pendidikan, dia punya kewajiban mengarahkan,
memberikan motivasi,dan mengajarkan semua ilmu kepada orang lain.

Seorang aktivis akan sangat mudah memperoleh inspirasi dan komunikasi dari variasi
orang. Di sisi lain, juga dapat mempererat tali silaturahmi yang perlu diketahui dapat
menambah usia, ilmu pengetahuan, dan pengalaman.

Selain itu, berorganisasi juga dapat menambah kepuasan hidup. Keadaan tersebut dapat
mengonsep diri sehingga seseorang dapat menerima dirinya dan kemudian dapat
mensyukuri. Menjadi aktivis merupakan ajang untuk meng-upgrade diri,
berkomunikasi, dan beradaptasi sehingga mampu menjadi pribadi yang lebih fleksibel
dengan bervariasi orang. Selain itu, dapat lebih mudah dalam mengaktifkan pikiran,
menenangkan hati, dan meningkatkan motivasi hidup.

Menjadi aktivis tidaklah menjamin anda memperoleh keuntungan materi. Sekali lagi,
aktivis adalah kerja sosial yang sifatnya non profit (tidak mencari keuntungan) dan
lebih kepada panggilan moral. Namun banyak keuntungan-keuntungan yang sifatnya
sebagai sebuah investasi untuk membangun masa depan. Misalkan, pengalaman
organisasi. Dengan memiliki pengalaman organisasi, kita bisa belajar mengelola orang
dan kegiatan. Hal ini sangat penting karena kita sebagai mahluk sosial tidak bisa lepas
dari organisasi. Kemudian, dengan menjadi aktivis, kita bisa mengembangkan diri dan
mengasah keterampilan. Untuk menghadapi tantangan dunia kerja saat sekarang ini,
keterampilan mendapat porsi utama yang harus dimiliki pelamar. Seperti
kepemimpinan, mahir berbicara di depan umum, team work, kepercayaan diri,
mengforganisasi rapat, menganalisa perilaku orang di sekitar dan banyak lagi. Aktivis
juga memiliki jaringan yang luas. Hal ini sebagai konsekuensi aktivis untuk selaalu
berinteraksi dengan orang lain (pemerintah maupun masyarakat ).

You might also like