Professional Documents
Culture Documents
Penentuan materialitas oleh auditor membutuhkan pertimbangan profesional, dan dipengaruhi oleh
persepsi auditor tentang kebutuhan informasi keuangan oleh para pengguna laporan keuangan.
Konsep materialitas diterapkan oleh auditor pada tahap perencanaan dan pelaksanaan audit, serta
pada saat mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang teridentifikasi 36 dalam audit dan kesalahan
penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada.
Materialitas pelaksanaan (performance materiality) adalah suatu jumlah yang ditetapkan oleh
auditor, pada tingkat yang lebih rendah daripada materialitas untuk laporan keuangan secara
keseluruhan, untuk mengurangi ke tingkat rendah yang semestinya kemungkinan kesalahan
penyajian yang tidak dikoreksi dan yang tidak terdeteksi yang secara agregat melebihi
materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan.
Jika auditor menyimpulkan bahwa materialitas yang lebih rendah daripada tingkat materialitas
yang ditentukan pertama kali untuk laporan keuangan secara keseluruhan (dan, jika berlaku,
materialitas untuk golongan transaksi, saldo akun atau pengungkapan tertentu) adalah tepat,
maka auditor harus menentukan apakah revisi terhadap materialitas pelaksanaan perlu dilakukan
dan apakah sifat, saat dan luas prosedur audit lebih lanjut masih tepat.
Dokumentasi
Auditor harus memasukkan :
a. Materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan
b. Jika berlaku, tingkat materialitas untuk golongan transaksi, saldo akun atau
pengungkapan tertentu
c. Materialitas pelaksanaan ; dan
d. Revisi yang dibuat atas butir (a)–(c) sejalan dengan progres audit