Professional Documents
Culture Documents
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Membuat formulasi yang baik untuk Natrium diklofenak yang mudah di rusak
oleh asam lambung
2. Mengetahui sifat dari bahan aktif dan tambahan yang akan di gunakan.
3
3. Mengetahui metode pembuatan tablet salut enterik Natrium diklofenak skala
industri.
4. Mengetahui cara pembuatan dan alat yang digunakan dalam pembutan tablet
salut enterik dalam skala industri.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Suatu bahan penyalut enterik yang baik harus memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
1. Tahan terhadap cairan lambung.
2. Rentan terhdap cairan usus atau permeable terhadap cairan usus.
3. Dapat bercampur dengan sebagai besar komponen larutan penyalut dan
bahan dasar obat.
4. Stabil dalam bentuk tunggalnya atau di dalam larutan penyalut.Lapisan
tipis ini tidak mudah berubah terhadap penyimpanan.
5. Membentuk lapisan tipis.
6. Tidak toksis.
7. Biayanya murah.
8. Mudah di pakai tanpa harus menggunakan alat.
9. Dapat dengan mudah dicetak atau lapisan tipis dapat digunakan pada
tablet yang tidak ditatah.
Polimer yang banyak digunakan dengan tujuan salut enterik adalah selulosa
asetil ptalat, polivinil asetil ptalat, dan akrilat. Polimer penyalut umumnya
menggunakan pelarut organik.
2.3 Formula
Tiap 150 mg mengandung :
Natrium Diklofenak 50 mg
Avicel 20 %
Avicel 20 %
Selulosa Asetat Ftalat 5%
Magnesium stearat 5%
Amilum 5%
Talkum 5%
6
Avicel atau Selulosa Mikrokristalin sangat sering digunakan dalam dunia
farmasi, selain sebagai bahan pengikat dan pengisi didalam penggunaaan oral.
Avicel bertindak sebagai pengikat, menghasilkan granul yang keras fires serta
menghasilkan pembasahan yang cepat dan rata sehingga mendistribusikan cairan
granul secara merata.
7
Kelarutan : Sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol; praktis
tidak larut dalam kloroform dan eter; bebas larut dalam alkohol metil. pH
larutan 1% dalam air adalah antara 7.0 dan 8 ( Martindale 36, 2009 )
pKa : 4,2 ( Clarke’s, 2005 )
2. Avicel PH 102
Rumus Molekul : (C6H10O5)n4
Sinonim : Microcrystalline Cellulose
Pemerian bahan : Serbuk kristal yang mengandung porous
particles,berwarna putih,
tidak berwarna, tidak berasa
Kelarutan : mudah larut dalam 5% w/v larutan sodium
hidroksida, praktis tidak larut dalam air, larutan asam, dan pelarut organik
Ukuran partikel : 20 – 200 μm
pH : 5 –7.5
Titik leleh/ lebur : 260 - 270oC
Inkompabitilitas : Zat pengoksidasi yang kuat
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat, tempat kering
3. Talkum
Rumus Molekul : Mg6(Si2O5)4(OH)4
Pemerian : Serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat
pada kulit,bebas dari butiran, putih atau putih kelabu, tidak berbau, tidak
berasa
pH : 6,5 - 10
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir se
mua pelarut.
OTT : Senyawa ammonium kuartener
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
4. Magnesium Stearat
Rumus Molekul : C36H70MgO4
8
Pemerian : Serbuk halus, licin dan mudah melekat pada kulit,
putih, bau lemah khas
Berat molekul : 591,27
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol ( 95 % ) P
dan dalam eter P.
Penggunaan : lubrikan
OTT : Asam kuat, alkalis dan garam besi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
5. Amylum
Rumus Molekul : (C6H 10O5) n
Pemerian : Tidak berbau dan berasa, halus, serbuk/ bubuk
berwarna putih, dimana terdiri dari butiran bulat atau bulat telur sangat kecil.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol dingin (96%)
dan dalam air dingin. Starch/ amilum larut dalam air panas pada suhu tinggi
atau suhu gelatinisasi. Pati parsial larut dalam dimetilsulfoksida dan
dimetilformamida.
Inkompatibilitas : Pati inkompatibilitas dengan zat pengoksidasi
kuat.
Penyimpanan dan Stabilitas : Simpan pada wadah tertutup dan pati/ amilum
kering stabil jika dilindungi dari kelembaban tinggi.
Titik Lebur : 192o C
Kegunaan : Selulosa asetat ftalat (CAP) digunakan sebagai bahan
salut film enterik atau matriks mengikat untuk tablet dan kapsul. CAP
9
biasanya diaplikasikan untuk dosis solid oleh suatu penyalutan organik atau
sistem pelarut kental atau penkompresan langsung. Konsentrasi biasanya
digunakan sekitar 0.5 – 9.0 % dari berat inti.
= 50.000 mg ∞ 50 gram
= 8250 mg ~8,25 g
f. Magnesium Stearat ( 5 % )
= 4500 mg ~ 4,5 g
g. Talcum (5 %)
10
= 1 Batch = 7,5 mg x 1000 tab
= 7500 mg ~ 7, 5 g
TABLET (mg)
1 Na-Diklo 50 mg 50.000 mg
2 Selulosa Asetat Ftalat 8,25 mg 8.250 mg
3 Avicel 60 mg 60.000 mg
4 Amylum 7,5 mg 7.500 mg
5 Magnesium Starat 4.5 mg 4.500 mg
6 Talkum 7.5 mg 7.500 mg
Mengganti label
11
Label hijau
(DITERIMA) released
karantina
Label merah
(DITOLAK)
Bahan dikembalikan
ke PBF
12
Permintaan : Bahan
Baku & kemas
Dibuat 2 rangkap :
1.Gudang bahan baku
2.Pengobatan
Penimbangan Penyerahan
bahan baku bahan kemas
PENGOLAHAN
13
2.7 Alur Pembuatan Tablet Salut Enterik secara Umum
14
SKEMA ALUR PEMBUATAN SECARA GRANULASI BASAH
CAMPURAN CAMPURAN
HOMOGEN HOMOGEN
MASSA GRANUL
ZAT PELINCIR
KADAR AIR DAN HOMOGENITAS
ZAT
NO. 14-18. LEMARI PENGERING GRANUL KERING
40OC
Uji granul
KARANTINA
Uji keseraaman partikel
Uji homogenitas
Uji ketebalan
PENYALUTAN :
PENUTUPAN
PELETAKAN
PEWARNAAN
PERATAAN
PENGKILAPAN
PENGEMASAN PENGEMASAN
PRIMER SEKUNDER
15
2.8 Alat Yang Digunakan
(TOLONG CARIIN ALAT-ALAT YANG DIGUNAIN DI INDUSTRI DALAM
16
2.9 Proses Pembuatan Tablet Salut Enterik Natrium Diklofenak
(MASIH DALAM SKALA LAB, TOLONG JADIIN SKALA
LABORATORIUM )
homogenkan.
17
Penyalutan tablet salut enterik dapat dibagi dengan beberapa
tahap yaitu dibuat tahan air, diberi dasar penyalut penghalusan dan
bejana seperti buah dari besi yang berlapiskan stainless atau tembaga.
18
2.10 Pengemasan
Pengemas Primer
1 Strip Alumunium = 10 tablet
Pengemas Sekunder
1 Inner Box = 10 Strip
Pengemas Tersier
1 Outer Box = 100 Inner box
19
BAB III
KESIMPULAN
20
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta : Depatemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
Lachman, L., Lieberman A. H. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi
21