Professional Documents
Culture Documents
1. Jadwal Kunjungan
Pemberian asuhan neonatus dirumah dilakukan melalui kunjungan
bersamaan dengan kunjungan pada ibu. Kunjungan neonatus (KN)
dilakukan sejak bayi berusia 1 hari sampai usia 28 hari. Kunjungan
pertama (KN 1) dilakukan pada hari pertama hingga ke 7 setelah bayi
dilahirkan, sedangkan kunjungan ke 2 ( KN 2) dilakukan pada hari ke 8
hingga hari ke 28.
Adapun tujuan dari kunjungan neonatus, yaitu melakukan pemeriksaan
ulang pada bayi baru lahir, meninjau penyuluhan dan pedoman antisipasi
bersama orang tua, mengidentifikasi gejala penyakit, serta mendidik dan
mendukung orang tua.
1. Kunjungan neonatus pertama (KN 1)
Kunjungan neonatus pertama dilakukan pada hari pertama sampai
ketujuh setelah kelahiran. kunjungan dimulai dengan wawancara
singkat dengan ibu atau ayah tentang :
a. Riwayat maternal, riwayat kelahiran, dan perawatan neonatus
segera setelah lahir.
b. Observasi orang tua dan lakukan wawancara tentang penyesuaian
keluarga.
c. Kaji riwayat interval bayi baru lahir: pemberian makan,
kewaspadaan , menangis, dan juga masalah pada usus ( intestinal),
kantong kemih, serta masalah lainnya.
d. Berikan penyuluhan dan pedoman antisipasi
e. Jadwalkan kunjungan dalam 6 sampai 8 minggu untuk imunisasi
dan cek up lebih lanjut.
1
hilang 5-10% . penurunan berat badab tersebut harus dicapai
kembali pada hari ke 10 .
d. Tingkat kesadaran, bunyi pernafasan dan irama jantung.
e. Pemeriksaan refleks, bayi baru alhir mempunyai 2 kategori
refleks yaitu sebagai berikut :
1) Proprioseptif adalah stimulus yang berasal dari dalam
organisme. Refleks proprioseptif dapat diperiksa setiap
waktu yang termasuk dalam reflek ini adalah motoric kasar
( refleks moro).
2) Eksteroseptif adalah stimulus yang berasal dari luar
organisme. Refleks ini paling baik diuji ketika bayi tenang
dan tersadar karena stimulasi oleh sentuhan ringan. Refleks
eksteroseptif meliputi reflek rooting, menggenggam,
plantar, dan abdomen superfisial.
2. Kunjungan ke 2 (KN 2)
Kunjungan ke 2 dilakukan pada hari ke 8 – 28 setelah kelahiran. dalam
kunjungan ke 2 tindakan yang harus dilakukan adalah menjelaskan
rangkaian imunisasi dan mengukur kembali berat badan dan panjang
tubuh.
Selain pengkajian diatas, lakukan pengamatan apakah bayi tergolong
sehat atau tidak.
Tanda-tanda bayi sehat diantaranya :
a. Bayi lahir segera menangis
b. Seluruh tubuh kemerahan
c. Bayi bergerak aktif
d. Bayi bisa menghisap putting susu dengan kuat
e. Berat lahir 2500 gram atau lebih
f. Setiap bulan berat badan anak bertambah mengikuti pita hijau pada
KMS
g. Perkembangan dan kepandaian anak bertambah sesuai usia
h. Anak jarang sakit, gembira, ceria, aktif, lincah, dan cerdas
2
g. Kejang
h. Kaki dan tangan teraba dingin atau teraba demam
i. Badan bayi kuning
j. Tali pusat basah dan bau
k. Gerakan kedua lengan dan kaki lemah
l. Berat badan tidak naik
m. Pada KMS garis pertumbuhan turun, datar, pindah kepita warna
dibawahnya atau bawah garis merah (BGM)
3
a. Petugas puskesmas hendaknya menjalankan kunjungan rumah tiap hari
bagi tiap bayi yang dilahirkan di rumah, bila mungkin selama 1 minggu
pertama sesudah lahir.
b. Kartu anak harus diisi lengkap dan kelahiran bayi harus di daftar sebagai
lahir atau dibawa ke puskesmas.
c. Bidan hendaknya meneliti apakah petugas yang melayani persalinan sudah
memberikan perhatian terhadap semua hal.
4
b. Jenis kelamin
c. Kelainan kongenital
d. Tali pusat
2) Pemeriksaan lengkap beberapa jam kemudian
a. Semua bayi harus diperiksa lengkap beberapa jam kemudian,
setelah membiarkan bayi beberapa waktu untuk pulih karena
kelahiran. Bayi secara keseluruhan. Bayi bormal berbaring
dengan posisi fleksi ( menekuk) ia mungkin meregang atau
menguap. Warnanya merah muda. Ia menangis. Pernafasan
teratur. Ia memberikan respon terkejut yang normal jika tiba-
tiba diberi sentakan ( ia akan melemparkan tangannya kearah
depanluar seperti hendak meraih seseorang). Ini disebut reflek
moro.
b. Kepala
- Ukurlah lingkar kepala. Ukuran kepala yang tidak normal
besarnya disebut hidrosefalus. Ukuran yang terlalu kecil
disebut mikrosefalus. Lingkar kepala rata-rata adalah 33 cm
- Rabalah fontanela anterior seharusnya tidak menonjol
(membengkak).
- Lihatlah adanya celah bibir ( seperti bibir kelinci ) atau
celah palatum.
c. Punggung
Spina bifida merupakan kelainan tulang belakang pada bayi.
Tidak didapatkan tulang dan kadang-kadang tidak ada kulit
yang menutupi sumsum tulang belakang bayi.
d. Anus
Periksalah apakah anus terbuka dan meconium dapat keluar. Ini
untuk meyakinkan tidak adanya anus imperforate.
e. Anggota tubuh
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
baru lahir selama 1 jam pertama setelah kelahiran. Sebagian
BBL akan menunjukan usaha pernafasan spontan dengan
sedikit bantuan/ gangguan oleh karena itu penting diperhatikan
dalam asuahan SEGERA, yaitu menjaga bayi tetap kering dan
hangat, kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu denga
sesegera mungkin.
2. Tatalaksana pemeriksaan awal
5
a. Membersihkan jalan nafas sambil menilai pernafasan secara cepat,
letakkan bayi dengan handuk diatas perut ibu.
b. Bersihkan drah/ lender dari wajah bayi dengan kain bersih dan
kering/ kasa.
c. Periksa ulang pernafasan
d. Bayi akan segera menangis dalam waktu 30 detik pertama segera
lahir
e. Jika tidak dapat menangis spontan dilakukan:
1. Letakkan bayi dalam posisi telentang ditempat yang keras dan
hangat.
2. Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher
bayi ekstensi
3. Bersihkan hidung, rongga munggorokan blut, dan tenggorokan
bayi denga jari tangan yang dibungkus kasa steril
4. Tepuk telapak kaki bayi sebanyak 2-3x atau gosok kulit bayi
dengan kain kering dan kasar
Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat.
Caranya :
6
e. Lakukan penimbangan setelah bayi menggunakan pakaian
f. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
Pencegahan Infeksi
Pemberian Vitamin K
Perawatan Bayi
A. Pemberian nutrisi
a. Berikan ASI sesering keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika
payudara ibu penuh)
b. Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam
c. Pastikan bayi mendapat cukup kolostrum selama 24 jam.
Kolostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan
membantu pengeluaran meconium.
7
d. Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan.
B. Mempertahankan Kehangatan Tubuh Bayi
a. Suhu ruangan setidaknya 18-21◦c
b. Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu
c. Jangan menggunakan alat penghangat buatan ditempat tidur
(misalnya botol berisi air panas)
C. Mencegah Infeksi
a. Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan
toilet untuk BAK/BAB.
b. Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan
popok dibawah tali pusat. Jika tali pusat kotor, cuci dengan air
bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul
perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau
busuk.
c. Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara
dengan mandi setiap hari.
d. Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih hangat,
dan sabun setiap hari.
e. Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan
setiap orang yang memegang bayi cuci tangan terlebih dahulu.
SUMBER
Rita Yulifah, Tri Johan Agus Yuswanto.2012.Asuhan Kebidanan Komunitas.
Jakarta : Salemba Medika