You are on page 1of 3

Aerodinamika dan hal yang berkaitan dengannya

Aerodinamika diambil dari kata Aero dan Dinamika yang bisa diartikan udara
dan perubahan gerak dan bisa juga ditarik sebuah pengertian yaitu suatu perubahan
gerak dari suatu benda akibat dari hambatan udara ketika benda tersebut melaju dengan
kencang. Benda yang dimaksud diatas dapat berupa kendaran bermotor (mobil,truk,bis
maupun motor) yang sangat terkait hubungannya dengan perkembangan aerodinamika
sekarang ini. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan aerodinamika seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya adalah kecepatan kendaraan dan hambatan udara ketika
kendaraan itu melaju.
Gaya hambatan bentuk diterangkan sebagai distribusi tekanan pada bentuk
mobil dan oleh karena itu disebut gaya tahan bentuk (form drag). Seperti diterngkan
Hadi Winarto (1991 : 66) menerangkan bahwa :
“Untuk suatu benda tertentu, perbandingan relatif harga gaya tahan bentuk
terhadap gaya tahan gesekan kulit ditentukan oleh bentuk benda tersebut. Benda yang
gaya tahan bentuknya jauh lebih besar dari gesekan kulit disebut benda berbentuk
tumpul atau benda tumpul (bluff body). Sebaliknya bila gaya tahan gesekan kulit jauh
lebih besar dari gaya tahan bentuk maka benda tersebut dikatakan berbentuk semulus
arus (streamlined Body).
Dalam aerodinamika dikenal beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda
atau aerofoil seperti dikemukakan Djoeli Satrijo (1999 : 53) menyatakan bahwa :
“Tahanan aerodinamik, gaya angkat aerodinamika, dan momen angguk
aerodinamik memiliki pengaruh yang bermakna pada unjuk kerja kendaraan pada
kecepatan sedang dan tinggi. Peningkatan penekanan pada hemat bahan bakar dan
pada hemat energi telah memacu keterkaitan baru dalam memperbaiki unjuk kerja
aerodinamika pada kendaraan jalan raya”.
Sebagaimana lazimnya benda yang bergerak di udara, akan dipengaruhi oleh
gaya-gaya dan momen aerodinamika, maka benda yang bergerak di darat juga akan
dipengaruhi oleh gaya dan momen aerodinamika ditambah gaya-gaya karena pengaruh
permukaan jalan (gaya hambatan gulung) dan gaya hambatan mekanis pada transmisi.
Untuk mengurangi kerugian daya karena gaya hambatan aerodinamika, diantaranya
adalah dengan membuat bentuk kendaraan mengikuti kaidah pelancapan (streamlining).
Unjuk kerja kendaraan sangat dipengaruhi oleh tiga hal seperti dikemukakan
oleh J.Y Wong dalam bukunya Theory Of Ground Vehicle yang diterjemahkan oleh
Djoeli Satrijo (1999 : 54)
Tahanan aerodinamika dari kendaraan ditentukan dari tiga sumber :
a. Bentuk drag yang disebabkan oleh turbulensi bagian belakang kendaraan.
Merupakan suatu fungsi bentuk dari badan kendaraan, khususnya bentuk dari bagian
belakang. Komponen tersebut selalu merupakan bagian yang paling bermakna dari
tahanan aerodinamik.
b. Gesekan kulit yang disebabkan oleh gaya geser yang timbul pada permukaan-
permukaan luar kendaraan melalui aliran udara. Untuk permukaan akhir yang lazim
pada mobil penumpang, komponan ini mendekati 10 % dari tahanan aerodinamik
total.
c. Tahanan akibat udara melalui sistem radiator atau interior dari kendaraan untuk
tujuan pendinginan atau ventilasi. Hal ini bergantung pada rencana saluran.
Komponen ini hanya berkonstribusi beberapa persn terhadap tahanan total.
Hambatan udara kendaraan (D) diungkapkan dengan per samaan (Clancy,1975).
D = 0,5..Cd.V2.A
Dari rumus hambatan udara didapat koefisien drag :

Cd = D
0,5V2A

Dimana :
D = Hanbatan udara
Cd = Koefisien hambatan udara
 = Massa jenis udara = 1,12 Kg/m3
V = Kecepatan (Km/jam)
A = Luas penampang tegak lurus dengan aliran udara

Hal yang menarik dalam hambatanb udara oleh J.Y Wong dalam bukunya
Theory of Ground Vehicle yang diterjemahkan oleh Djoeli Satrijo (1999 : 54)
menyatakan bahwa :
“Tahanan aerodinamika sebanding dengan kuadrat dari kecepatan. Jadi daya
kuda yang diperlukan untuk melawan tahanan aerodinamika meningkat dengan
pangkat tiga dari kecepatan, Kalau kecepatan dinaikkan dua kali dari semula maka
daya kuda yang dibutuhkan untuk melawan tahanan aerodinamika menjadi delapan
kali dari semula”.
Pengujian Pada Wind Tunnel
Untuk menetukan nilai koefisien hambatan udara (Cd) kendaraan (otomotif)
pada umumnya dapat dilakukan dengan percobaan menggunakan terowongan angin
(Wind Tunnel). Terowongan ini dapat berskala penuh apabila digunakan untuk model
uji sebenarnya atau berskala kecil untuk model uji dengan skala pengecilan.
Fan
Fairing Gauezes
Camber Diffuser Exit
Entry

Bagan Wind Tunnel


Terowongan angin mempunyai beberapa bagian diantaranya adalah Setting
camber, section work, diffuser dan bagian yang membangkitkan gerakan udara yaitu
fan, ada dua jenis terowongan angin yaitu siklus terbuka dan tertutup.
Bahan uji diletakkan dalam sesi uji (working section) kemudian dihembuskan
angin dengan cara memutar fan sehingga didapatkan aliran udara, besarnya gaya-gaya
dapat dibaca pada timbangan pengukur.

Elemen pada sebuah mobil yang menerapkan prinsip-prinsip aerodinamika


Pada dasarnya mobil standard dari pabrik sudah memperhitungkan prinsip-
prinsip aerodinamika, namun untuk penyempurnaannya maka dimodifikasilah mobil
tersebut dengan menambahkan elemen-elemen seperti tertera dibawah ini :
 Side skirt (lekukan pemecah angin bagian samping)
 Spoiler depan maupun belakang (lekukan pemecah angin depan dan
belakang)
 Vender
 Front Guard (tanduk)
 Roof Rack (tempat barang)
 Dan lain-lain

You might also like