Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Sejak era reformasi urusan pemerintahan secara bertahap diserahkan dari
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan hal ini sesuai dengan pasal 18
ayat (6) amandemen UUD 1945 yang menyatakan bahwa pemerintahan daerah
menjalankan otonomi seluas-luasnya. Peraturan terakhir yang mengatur tentang
pembagian urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah adalah UU Nomor 23
Tahun 2014 yang merupakan pengganti UU Nomor 32 Tahun 2004. Pada UU 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, kesehatan adalah satu dari enam urusan concurrent
(bersama) yang bersifat wajib dan terkait dengan pelayanan dasar. Enam urusan tersebut
adalah:
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
5. Ketentraman dan ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
6. Sosial
Karena kondisi kemampuan sumber daya Pemda di seluruh Indonesia tidak sama
dalam melaksanakan keenam urusan tersebut, maka pelaksanaan urusan tersebut diatur
dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk memastikan ketersediaan layanan
tersebut bagi seluruh warga negara. SPM sekurangnya mempunyai dua fungsi yaitu (i)
memfasilitasi Pemda untuk melakukan pelayanan publik yang tepat bagi masyarakat dan
(ii) sebagai instrumen bagi masyarakat dalam melakukan kontrol terhadap kinerja
pemerintah di bidang pelayanan publik bidang kesehatan.
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga
negara secara minimal.
SPM dengan konsep baru ini mengalami perubahan yang cukup mendasar dari
konsep SPM sebelumnya. Bila pada SPM yang lalu pencapaian target-target SPM lebih
merupakan kinerja program kesehatan maka pada SPM ini pencapaian target-target
tersebut lebih diarahkan kepada kinerja Pemda. Pencapaian target SPM, bersama-sama
2
dengan program prioritas lain, menjadi indikator apakah kinerja Kepala Daerah dinilai
baik atau tidak dan sebagaimana telah diatur dalam UU 23 Tahun 2014 maka ada
konsekuensi tertentu atas tercapai/tidaknya indikator-indikator ini.
Hal-hal tersebut di atas membuat seluruh elemen akan bersatu padu berbenah
untuk bersama-sama menuju pencapaian target-target SPM, termasuk di dalamnya adalah
pemenuhan sumber daya manusia kesehatan terutama di level Puskesmas sesuai
Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama akan menjadi unit terdepan dalam
upaya pencapaian target-target SPM.
3
bahwa terdapat 6 (enam) urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan
dasar yang terdiri dari Pendidikan; Kesehatan; Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman; Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat; dan Sosial serta beberapa prioritas lainnya.
Sesuai dengan peraturan Mentri Kesehatan No. 43 tahun 2016 tentang standar
pelayanan minimal di bidang kesehatan pada bagian Pelayanan Kesehatan pada Usia
Produktif, bahwa Setiap warga negara Indonesia usia 15–59 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan skrining
kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 15–59 tahun di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun
Untuk itu dalam penyusunan laporan Puskesmas Beber ini disajikan data maupun
informasi hasil dari eksplorasi kinerja Puskesmas Beber yang terkait dari pencapaian
implementasi Managemen dan Administrasi, pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan pelaksanaan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) serta program akselerasi
yang berupa Inovatif program sebagai penunjang dari kesehatan dasar, maupun
pencapaian lainnya yang berkaitan dengan perkuatan performance Puskesmas. Informasi
ini sangat diperlukan dalam rangka evaluasi pengukuran keberhasilan, pembuatan
perencanaan kerja maupun pemantauan dan penentuan sasaran dalam pembangunan
kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas DTP Beber.
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Membantu meningkatkan cakupan pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Cirebon dalam memberikan pelayanan skrining kesehatan warga negara berusia usia
15–59 tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di wilayah
kerja UPT Puskesmas DTP Beber.
4
b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya gambaran pencapaian pelaksanaan 6 (enam) program wajib dan 9
(sembilan) program pengembangan;
2. Diketahuinya pencapaian kinerja Puskesmas Beber (PKP);
3. Diketahuinya permasalahan dalam pencapaian kinerja Puskesmas Beber
4. Diketahuinya rencana pengembangan fasilitas Puskesmas tahun 2016;
5. Tersedianya informasi rencana kegiatan/kerja tahun 2016.
1.3. Manfaat
Laporan puskesmas ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi kinerja
pelayanan Puskesmas Beber sehingga menjadi acuan dalam pembuatan perencanaan
kerja maupun pemantauan dan penentuan sasaran di Puskesmas Beber.
5
b. Visi, Misi, dan Kebijakan Manajemen
Pengertian Kesehatan dalam UU No.36 tahun 2009 adalah keadaan sehat baik secara
fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Beber untuk mewujudkan Visi Puskesmas Beber yang berkesesuaian dengan
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.
Selaras dengan misi Dinas kesehatan yang telah ditetapkan, yaitu meningkatkan
pencegahan, pengawasan dan pengendalian penyakit, meningkatkan kesehatan ibu dan
6
anak, perbaikan gizi masyarakat dan usia lanjut, meningkatkan kesehatan lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, jaminan kesehatan,
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan, meningkatkan sarana dan SDM Kesehatan
yang akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana memandang misi ini memberikan
kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dalam
pembangunan kesehatan di wilayah Puskesmas Beber lima tahun mendatang adalah
sebagai berikut :
Visi Misi
1. Meningkatkan kemampuan
profesionalisme Sumber Daya
”TERWUJUDNYA PUSKESMAS
BEBER YANG TERUNGGUL Puskesmas;
DALAM KUALITAS DAN 2. Meningkatkan peran masyarakat
PROFESIONAL PELAYANAN dalam pembangunan kesehatan
KESEHATAN KEPADA mandiri melalui pendekatan promotif
MASYARAKAT
dan preventif;
UNTUK KESEHATAN MANDIRI” 3. Kemudahan masyarakat mendapat
pelayanan kesehatan yang unggul
didukung oleh spirit profesional
SDM;
4. Meningkatkan jalinan kemitraan
dengan semua pihak dalam
penggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan untuk
kepentingan pembangunan kesehatan
masyarakat mandiri.
7
Bahwa untuk ”Terwujudnya Puskesmas Beber yang terunggul dalam kualitas dan
profesional pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk kesehatan mandiri” akan
tercapai dengan peningkatan kemampuan profesionalisme sumber daya puskesmas,
meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan mandiri melalui
pendekatan promotif dan preventif, Kemudahan masyarakat mendapat pelayanan
kesehatan yang unggul di dukung oleh spirit profesional SDM, Meningkatkan jalinan
kemitraan dengan semua pihak dalam penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
untuk kepentingan pembangunan kesehatan masyarakat mandiri.
Misi Puskesmas Beber mengacu dan berpedoman pada Renstra Dinas Kesehatan
Kab.Cirebon tahun 2014-2019 dan oleh karenanya terdapat hubungan yang kuat antara
misi dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan Misi UPT Puskesmas DTP Beber.
8
2. Optimalisasi standar prosedur operasional (SPO) pelayanan kesehatan menuju
pelayanan bermutu;
3. Tingkatkan pelayanan kesehatan yang proporsional dan terjangkau;
4. Penggerakkan lintas sektoral dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
Pernyataan visi, misi dan strategi diatas merupakan tujuan dan sasaran program UPT
Puskesmas DTP Beber yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan yang
selaras mengacu kepada pernyataan visi dan misi didasarkan pada isu-isu analisis strategi
yang tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon yang
diproporsionalkan dengan kebutuhan upaya kesehatan wilayah Kecamatan Beber.
Dibawah ini disajikan pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai
dan melaksanakan misi maupun strategi dalam implementasi terhadap sasaran program
untuk menjawab isu strategis yang dihadapi oleh Puskesmas Beber dan permasalahan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Cirebon, sebagai berikut :
10
Diselenggarakannya secara rutin program senam Prolanis di Puskesmas bagi
masyarakat Kecamatan Beber;
Melakukan upaya kesehatan inovatif dengan pendataan rutin bagi ibu hamil dan
bayi dibawah dua tahun dalam konsep pembinaan “SMS Bunda”.
Dilakukannya survey diwilayah potensial adanya kejadian luar biasa penyakit untuk
antisipasi transmisi yang lebih luas.
Misi-3 : Kemudahan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang unggul di dukung
oleh spirit profesional SDM :
11
Menyelenggarakan Klinik Sanitasi, Klinik Santun Lansia, Klinik Gizi (SDIDTK),
Konseling Remaja, Klinik Laktasi, Pojok Uro dan Center Gizi;
Mengadakan Taman Herbal (TOGA) dan Taman Gizi;
Menyelenggarakan kegiatan senam PROLANIS dan fasilitas pendukungnya dan
pemeriksaan kebugaran dan kesehatan setiap sabtu;
Menyelenggarakan program PTM dengan screening di masyarakat;
Menerapkan konsep Puskesmas Ramah Anak dan program Sayang Ibu.
Misi-4 : Meningkatkan jalinan kemitraan dengan semua pihak dalam penggerakan
pembangunan berwawasan kesehatan untuk kepentingan pembangunan kesehatan
masyarakat mandiri, dengan berbagai indikator kegiatan diantaranya :
Dengan BPJS melakukan verifikasi validasi data untuk menjaring masyarakat yang
belum memiliki kartu BPJS untuk didaftarkan sebagai peserta;
Dengan desa-desa binaan melaksanakan kegiatan Rakordes untuk menyebarluaskan
informasi kepada masyarakat;
Dengan Kecamatan selain rapat dinas kecamatan juga pra musrenbang dan
Musrenbang untuk menyusun rencana Pembangunan 1 tahun kedepan;
Dengan sekolah membentuk Usaha Kesehatan di Tiap-tiap sekolah;
Dengan Polsek melaksanakan Tanggap darurat Kecelakaan lalu lintas dan
sejenisnya;
Dengan Koramil melaksanakan Tanggap darurat bencana dengan membentuk
TAGANA dan Puskesmas Beber sebagai tim Medis.
Dengan Klinik Swasta Dokter maupun Bidan Praktek dibuat perjanjian kerjasama
untuk sistem limbah medis dan rujukan kasus;
Dengan tokoh masyarakat untuk memudahkan masuknya program kesehatan dalam
wilayah “sulit”.
3). Motto (Kebijakan Manajemen)
12
kebajikan hati dengan landasan spirit profesional untuk kebutuhan dan kepuasan
klien”.
Puskesmas Beber ini termasuk Kriteria Puskesmas Pedesaan sebagaimana lokasi dan
aksesibilitasnya. Lokasi gedung Puskesmas berada di Desa Beber di jalan Raya Jenderal
Sudirman no. 53, Km 13 dari Kota Sumber Pusat Ibukota Kabupaten Cirebon maupun dari
Kota Cirebon yang merupakan juga berada pada jalan utama yang menghubungkan
Cirebon dengan Kabupaten Kuningan, alamat secara detil sebagai berikut;
Nomor 53
RT/RW 001/007
Blok Pon
Desa Beber
Kode Pos 45172
Telp. 0232-8895252
Situs Puskesmasbebercirebon
KOORDINAT
Lintang 6°48'30.40"S
Bujur 108°31'23.85"T
Situasi wilayah dengan kontur tanah pedesaan agraris yang berbukit dan lembah dengan
suhu udara yang cukup sejuk ada pada ketinggian dpl antara 200 m - > 300 m. Letaknya
yang relatif strategis dengan jalan raya memungkinkan aksesibilitas kemudahan
masyarakat untuk datang mendapatkan pelayanan kesehatan.
13
Lokasi Puskesmas Beber ini berada di ujung selatan yang berbatasan dengan Kabupaten
Kuningan dan sebelah utara berbatasan dengan Kota Cirebon, adapun batas administratif
wilayah kerjanya sebagai berikut :
sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon dan Kecamatan
Talun Kabupaten Cirebon;
sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan;
sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan;
sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon.
Keterangan :
Dalam lingkaran merah adalah posisi wilayah kerja Puskesmas Beber
Wilayah kerja UPT Puskesmas DTP Beber meliputi seluruh desa di wilayah kerja
Kecamatan Beber yang terdiri dari 10 desa dengan urutan desa sebagai berikut :
14
Tabel 1 : Daftar Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Beber Tahun 2016
Adapun peta Kecamatan Beber yang merupakan juga peta wilayah kerja Puskesmas
Beber dapat disajikan sebagai berikut :
15
Ds. Patapan Kota
Cirebon
Ds. Kondangsari
Puskesmas
Beber
Ds. Beber
Kantor Camat Ds. Cipinang
Beber
Ds. Halimpu
Ds. Cikancas
b. Situasi Demografi
Keberadaan Puskesmas Beber saat ini melayani penduduk Kecamatan Beber tahun 2016
(hasil pendataan internal sasaran program Puskesmas) sebanyak 44.231 jiwa dengan
proporsi penduduk Laki-laki sebanyak 22.662 (51,23%) dan wanita sebanyak 21.569
(48,77%). Adapun hasil dari pendataan riil Puskesmas jumlah penduduk per desa bulan
Desember tahun 2016 disajikan pada tabel sebagai berikut :
16
Tabel 2 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Kecamatan Beber
Tahun 2016
Kepadata Angka
Jumlah
Laki- Perempua Jumlah n Beban
No. Nama Desa Penduduk
Laki n KK Penduduk Tanggunga
/Km2 n
Gambaran lebih jelas melihat perbedaan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di
wilayah kerja Puskesmas Beber dari hasil pendataan riil Bidan Desa pada bulan
Desember tahun 2016 sebagaimana pada tabel diatas, dapat disajikan pada grafik
dibawah ini :
Grafik 1 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
di Desa Kecamatan Beber Tahun 2016
17
Laki-laki Perempuan
Sasaran kepesertaan penduduk dalam Jaminan Kesehatan Nasional yang ditargetkan
100% pada tahun 2019 sebagai progress diwilayah kerja Puskesmas Beber sampai pada
akhir bulan Desember tahun 2016 telah mencapai 32.636 jiwa (73,78%), dan untuk lebih
jelasnya kedudukan kepesertaan JKN dalam jumlah penduduk dapat dilihat pada grafik
dibawah ini :
Penduduk 44231
JKN 32636
18
Bahasa komunikasi penduduk yang digunakan adalah bahasa sunda, dan agama
yang dianut penduduk 100% beragama Islam dan masih sebagian kecil menganut dan
patuh kepada para tokoh agama sekitar seperti keberadaan kampung “Benda”
diperbatasan Desa Kondangsari dengan Kota Cirebon.
19
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
20
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
a. Kunjungan Ibu Hamil K4
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
c. Komplikasi Kebidanan yang ditangani
d. Pelayanan Nifas
e. Kunjungan Neonatus 1 (KN1)
f. Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap)
g. Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani
h. Kunjungan Bayi
i. Pelayanan Anak Balita
j. Peserta KB Aktif
22
23
5 Cakupan Pemberdayaan
Masyarakat melalui Penyuluhan 648 100 567 87,50 -12,5
Kelompok oleh Petugas di
Masyarakat.
6 Cakupan Pembinaan UKBM
dilihat melalui persentase (%) 54 65 36 66,67 1,67
Posyandu Purnama & Mandiri
7 Cakupan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat dilihat 10 60 10 100 40
melalui Persentase (%) Desa
Siaga Aktif
8 Cakupan Pemberdayaan
individu/Keluarga melalui 1,503 50,00 1,000 66,53 16,53
Kunjungnan Rumah
2. Program Kesling
23
24
A. P3M
1. Program Imunisasi
24
25
Dini
2. Program TB Paru
3. Program ISPA
4. Program Diare
B. KESEHATAN KELUARGA
1. Program Gizi
25
26
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
2. Cakupan Pertolongan
Persalinan oleh tenaga 955 90 903 90,75 0,75
Kesehatan
3 Cakupan Komplikasi
209 80 235 112,44 32,44
Kebidanan yang ditangani
5 Cakupan Kunjungan
971 90 905 93,20 3,20
Neonatus 1 (KN1)
6 Cakupan Kunjungan
971 90 905 93,20 3,20
Neonatus Lengkap (KNL)
7 Cakupan Neonatus
dengan Komplikasi yang 142 15 20 14,08 -1,08
ditangani
26
27
3. Program USILA
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
4. Program UKS
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
27
28
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
4. Program Batra
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
28
29
tradisional
2. Cakupan Pengobatan
tradisional terdaftar / 3 100 3 100 0
berijin
5. Program Perkesmas
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
1. Cakupan Keluarga
Dibina (Keluarga 131 100 275 209,92 109,92
Rawan)
Cakupan Keluarga
Rawan Selesai Dibina 131 100 139 106,11 6,11
KM III
Cakupan Keluarga
Rawan Selesai Dibina 131 100 116 88,55 -11,45
KM IV
Cakupan asuhan
keperawatan individu
pada pasien Rawat
Inap
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
1. Cakupan Pembinaan
26 100 26 100 0
Kelompok Oahraga
29
30
BAB III
K : Kelola stres
A. Kegiatan Pokok
1. Pemeriksaan Tekanan Darah
2. Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan
3. Pengukuran Lingkar perut
4. Pemeriksaan Gula darah dan Cholesterol
30
31
B. Rincian Kegiatan
1. Deteksi Hipertensi dengan memeriksa Tekanan Darah
2. Deteksi kemungkinan kekurangan Gizi dan Obesitas dengan memeriksa Tinggi
Badan dan Berat Badan.
3. Deteksi kemungkinan Diabetes Millitus dengan Cek Gula Darah
4. Deteksi dini kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim pada pengungjung wanita
30 – 59 tahun.
C. Sasaran
Masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang usia ≥ 15-59 tahun yang
memiliki atau tidak memiliki faktor risiko.
D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksnaan dilakukan setiap bulan
E. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan
Pelaksanaan Posbindu PTM
Penyelenggaraan Posbindu PTM meliputi kegiatan wawancara, pengukuran,
pemeriksaan dan tindak lanjut. Wawancara dilakukan untuk menelusuri faktor risiko
perilaku seperti merokok, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, konsumsi alkohol,
dan stress. Pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar
perut, dan tekanan darah.
Pemeriksaan faktor risiko PTM seperti gula darah sewaktu, kolesterol total,
trigliserida, pemeriksaan klinik payudara, arus puncak ekspirasi, lesi pra kanker
(Inspeksi Visual asam asetat /IVA positif), kadar alkohol dalam darah, tes amfetamin
urin. Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran dan pemeriksaan dilakukan tindak
lanjut berupa pembinaan secara terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat tentang cara mengendalikan faktor risiko PTM melalui
penyuluhan/ dialog interaktif secara massal dan atau konseling faktor risiko secara
terintegrasi pada individu dengan faktor risiko, sesuai dengan kebutuhan masyarakat
termasuk rujukan sistematis dalam sistem pelayanan kesehatan paripurna.
Rujukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan berkelajutan
(Continuum of Care) dari masyarakat hingga kefasilitas pelayanan kesehatan dasar
termasuk rujuk balik ke masyarakat untuk pemantauannya.
31
32
33
34
3. Program Promkes
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
1. Cakupan Komunikasi
Informal dan Konseling 32,116 5,00 1,503 4,68 -0.32
( KIP/K )
5 Cakupan Pemberdayaan
Masyarakat melalui
Penyuluhan Kelompok 648 100 567 87,50 -12,5
oleh Petugas di
Masyarakat.
7 Cakupan Pembinaan
Pemberdayaan
Masyarakat dilihat 10 60 10 100 40
melalui Persentase (%)
Desa Siaga Aktif
34
35
4. Program USILA
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
100%
100.00%
68.62%
80.00%
60.00%
40.00%
Cakupan
20.00%
0.00%
Cakupan
Pelayanan kesehatan
USILA Pembinaan USILA
35
36
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
89.89%
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Cakupan
0.4
0.3
0.2
0.1 0
. 0
Pembinaan POS UKK Penanganan Penyakit
akibat kerja
36
37
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
99.67% Cakupan
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00% 5.01%
0.00%
Deteksi dini gangwa Penanganan pasien
terdeteksi gangwa
Kesenja
No Program Sasaran Target Pencapaian %
ngan
37
38
38
39
6. Pemeriksaan IVA
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN YANG DI PERIKSA IVA
TAHUN 2016
49
50
45
40
35
30
25 Jumlah kunjungan
20
15
10
3 4
5 2
0
Januari Pebruari Maret April
39
40
41
42
Kriteria
No Masalah Total Prioritas
U S G
PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF
42
43
Berdasarkan langkah-langkah kegiatan yang diambil dari SPM Pelayanan kesehatan pada
usia produktif dari Permenkes no.43 tahun 2016 tersebut, permasalahan mengenai Skrining
faktor risiko PTM dan gangguan mental emosional dan perilaku menjadi prioritas masalah
yang diutamakan.
43
44
Rumusan Masalah
tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan salah satunya pelayanan kesehatan pada
usia reproduksi, Pernyataan Standar Setiap warga negara Indonesia usia 15–59 tahun
memberikan skrining kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 15–59 tahun di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Posbindu PTM dilakukan di Puskesmas dan
jaringannya (Posbindu PTM) serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang bekerja sama
dengan pemerintah daerah. Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun minimal
dilakukan satu tahun sekali. Posbindu PTM di bentuk untuk pelayanan kesehatan skrining
usia 15-59 tahun di antaranya adalah deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan
memeriksa tinggi badan dan berat badan serta lingkar perut, deteksi hipertensi dengan
memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan primer, deteksi kemungkinan diabetes melitus
menggunakan tes cepat gula darah, deteksi gangguan mental emosional dan perilaku,
kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan IVA khusus untuk
Cakupan pelayanan skrining kesehatan pada usia produktif di Puskesmas Beber belum
mencapai target 100%, hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan serta belum maksimalnya petugas dalam membina posbindu PTM di desa, belum
maksimalnya kerjasama lintas program dan beban kerja petugas yang banyak.
44
45
45
46
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator Sumber
Kesehatan Keberhasilan Pembiayaan
Dana Alat Tenaga
1. Skrining Pembentukan Meningkatnya Masyarakat 100% Rp. 1.000.000,- Leaflet Coas FK Masyarakat Mandiri
Pelayanan Posbindu PTM cakupan Tensimeter Unswagati memahami
Kesehatan Usia pembentukan Timbangan Petugas berbagai macam
Produktif Posbindu PTM badan Kesehatan penyakit tidak
Alat ukur Kader menular serta
tinggi badan terlaksananya
Alat ukur pemeriksaan
lingkar perut rutin penyakit
Alat cek gula tidak menular
darah,
kolesterol,
dan asam urat
46
47
No Upaya Kesehatan Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian pelaksanaan Lokasi Tenaga Jadwal Biaya
kegiatan pelaksanaan Pelaksana
1 Skrining Pelayanan Pembentukan Meningkatnya Masyarakat 50 Membentuk Posbindu Desa Coas FK 27 Mandiri
Kesehatan Usia posbindu PTM cakupan PTM di desa, melakukan Cikancas Unswagati Desember
Produktif pembentukan pelatihan kader, Petugas 2016 – 18
Posbindu PTM melakukan pemeriksaan Kesehatan Maret
penyakit tidak menular, Kader 2017
melakukan penyuluhan
dan konseling tentang
penyakit tidak menular
47