You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apabila kita berbicara tentang elektronika maka tidak akan lepas dari
semikonduktor. Memang pada awal kelahirannya elektronika didefenisikan sebagai
cabang ilmu listrik yang mempelajari pergerakan muatan didalam gas ataupun
vakum.Penerapannya sendiri juga menggunakan komponen-komponen yang utamanya
memanfaat keduamedium ini, yang dikenal sebagai Vacuum Tube.Akan tetapi
sejak ditemukannya transistor, terjadi perubahan tren dimana penggunaan
semikonduktor sebagai pengganti material komponen semakin populer dikalangan
praktisi elektronika. Puncaknya adalah saat ditemukannya Rangkaian Terpadu
(Integrated Circuit ) pada akhir dekade 50-an yang telah menyederhanakan berbagai
rangkaian yang sebelumnya berukuran besar menjadi sangat kecil. Selain itu
penggunaan material semikonduktor juga memberikan fleksibilitas dalam
penerapannya.

Material semikonduktor, seperti juga material-material lainnya terdiri atas atom-


atom yang berukuran sangat kecil.Atom-atom ini terdiri atas nukleus (inti) yang
dikelilingi oleh sejumlah elektron.Nukleus sendiri terdiri atas neutron dan proton.Proton
bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, sedangkan neutron netral.Elektron-
elektron yang mengelilingi nukleus ini tersebar pada beberapa lapisan kulit dengan
jarak tertentu dari nukleus, dimana energinya semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya jarak dari setiap lapisan kulit terhadap nukleus.Elektron pada lapisan
terluar disebut elektron valensi.Aktifitas kimiawi dari sebuah unsur terutama ditentukan
oleh jumlah elektron valensi ini.Dalam perkembanganya semikonduktor menjadi bahan
yang sangat penting, terutama dalam dunia ektronika. Semikonduktor merupakan
elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan IC (Integrated
Circuit).

1|Page
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian semikonduktor?


2. Apa saja bahan dasar semikonduktor?
3. Apa saja macam-macam semikonduktor?
4. Apa saja alat semikonduktor?

1.3 TUJUAN
 Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan semi konduktor
 Untuk mengetahui sifat pada semi konduktor
 Dapat diliat alat apa saja yang digunakan untuk cara kerja pada bahan semi
konduktor

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Semikonduktor

a. Pengertian Umum

Disebut semikonduktor atau setengah konduktor, karena bahan ini memang


bukan konduktor murni.Bahan ini sifatnya berada diantara insulator dan
konduktor.Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai
konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa,
sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.

b. Pengertian Khusus

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada


diantara insulator dan konduktor.Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada
temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai
konduktor.

2.2 Sifat-sifat semi konduktor

1. Semi konduktor pada umumnya bersifat isolator (tidak menghantarkan arus


listrik)

2. Pada suhu kamar bersifat konduktor, makin tinggi suhunya makin bersifat
konduktor

3. Bisa di ubah konduktivitasnya

4. Semi konduktor memiliki resistansi


3|Page
2.3 Macam-Macam Semikonduktor

a. Semikonduktor Intrinsik

Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor murni tanpa adanya bahan


pengotor. Silikon dan Germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang sangat
penting dalam elektronika.Keduanya terletak pada golongan IVA dalam tabel periodik
dan mempunyai elektron valensi empat. Struktur kristal silikon dan germanium
berbentuk tetrahedral dengan setiap atom memakai bersama sebuah elektron valensi
dengan atom-atom tetangganya.Energi yang diperlukan untuk memutus sebuah ikatan
kovalen adalah sebesar 1,1 eV untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada
temperatur ruang (300K), sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk
melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi menjadi
elektron bebas.Besarya energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari pita
valensi kepita konduksi ini disebut energi terlarang (energy gap). Jika sebuah ikatan
kovalent terputus, maka akan terjadi kekosongan atau lubang (hole). Pada daerah
dimana terjadi kekosongan akan terdapat kelebihan muatan positif, dan daerah yang
ditempati electron bebas mempunyai kelebihan muatan negatif.

Kedua muatan inilah yang memberikan kontribusi adanya aliran listrik pada
semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang lain mengisi lubang
tersebut, maka akan terjadi lubang baru ditempat yang lain dan seolah-olah sebuah
muatan positif bergerak dari lubang yang lama ke lubang baru.Proses aliran muatan ini,
yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat dituliskan sebagai berikut “Peristiwa
hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibat adanya dua partikel masing-masing
bermuatan positif dan negatif yang bergerak dengan arah yang berlawanan akibat
adanya pengaruh medan listrik”. Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut,
besarnya rapat arus dinyatakan sebagai konduktivitas.

Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka pada
semikonduktor murni, besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk pasangan

4|Page
elektron dan hole pada semikonduktor intrinsik ditentukan oleh jarak celah energi antara
pita valensi dengan pita konduksi semakin jauh jaraknya maka semakin besar energi
yang dibutuhkan untuk membentuk elektron – hole sebagai pembawa muatan.

b. Semikonduktor Ekstrinsik

Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang prosesnya melalui proses


pendopingan atau pengotoran bahan atom tertentu pada bahan semikondultor untuk
menaikkan daya hantar semikonduktor.

Terdapat dua tipe dalam semikonduktor ekstrinsik yaitu :

A) Semikonduktor tipe n

Semikonduktor tipe n dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom


pengotor pentavalent pada silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai
lima elektron valensi sehingga secara efektif memiliki muatan sebesar +5q. Saat
sebuah atom pentavalent menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, hanya empat
elektron valensi yang dapat membentuk ikatan kovalent lengkap, dan tersisa sebuah
elektron yang tidak berpasangan. Dengan adanya energi thermal yang kecil saja, sisa
elektron ini akan menjadi electron bebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam
proses hantaran listrik. Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut
semikonduktor tipe-n, karena menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang
netral. Dan karena atom pengotor memberikan elektron, maka atom pengotor ini
disebut sebagai atom donor.

5|Page
B) Semikonduktor Tipe p

Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe n, semikonduktor


tipe p dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalent pada
semikonduktor murni, misalnya: silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini
mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara efektif hanya dapat membentuk tiga
ikatan kovalen. Saat sebuah atom trivalen menempati posisi atom silikon dalam kisi
kristal, terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari
atom silikon yang tidak berpasangan yangdisebut lubang (hole). Material yang
dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe p. Karena atom
pengotor menerima elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom aseptor
(acceptor).

2.4 Bahan Semikonduktor dan Penggunaannya

No Nama Semikonduktor Penggunaannya

1 Barium Titinate (Ba Ti) Termistor (PTC)

2 Bismut Telurida (Bi2 Te3) Konversi termo elektrik

3 Cadmium sulfide (Cd S) Sel Fotokonduktif

4 Gallium arsenide (Ga As) Dioda, transistor, laser, led,


generator gelombang dan
Mikro

5 Germanium (Ge) Diode dan transistor

6|Page
6 Indium antimonida (In Sb) Magnetoresistor,
piezoresistor detektor dan
radiasi inframerah

7 Indium arsenida (In As) Piezoresistor

8 Silikon (Si) Diode, transistor dan IC

9 Silikon Carbida (Si Cb) Varistor

10 Seng Sulfida (Zn S) Perangkat penerangan


elektro

11 Germanium Silikon (Ge Si) Pembangkitan termoelektrik

12 Selenium (Se) Rectifier

13 Aluminium Stibium (Al Sb) Diode penerangan

14 Gallium pospor (Ga P) Diode penerangan

15 Indium pospor (In P) Filter inframerah

16 Tembaga Oksida Rectifier

17 Plumbun Sulfur (Pb S) Foto sel

7|Page
18 Plumbun Selenium (Pb Se) Foto sel

19 Indium Stibium (In Sb) Detektor inframerah, filter


inframerah dan generator
Hall

2.5 ALAT - ALAT SEMI KONDUKTOR

a. Transistor
b. Dioda
c. Microprosessor
d. Thermistor
e. Sel Surya
f. IC (Integrated Circuit)

Sebagai contoh aplikasi Semikonduktor yaitu;

1. Dioda

Jika dua tipe bahan semikonduktor ini dilekatkan, maka akan didapat
sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada pembuatannya
memang material tipe P dan tipe N bukan disambung secara harpiah,melainkan dari
satu bahan (monolithic) dengan memberi doping (impurity material) yang berbeda. Jika
diberi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P lebih besar darisisi N,
elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N mengisi kekosongan elektron (hole)
di sisi P. Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias), dapat dipahami tidak ada
elektron yang dapat mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P, karena tegangan
potensial di sisi N lebih tinggi. Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah
saja, sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier). Dioda, Zener,
LED, dan Varactor.Dioda Bertegangan Tinggi (High Voltage Diodes), Menyediakan
jajaran produk dioda daya yang serbaguna termasuk tipe dioda kaca dengan keandalan
yang tinggi, perangkat pelindung tekanan tegangan (surge suppression) untuk

8|Page
melindungi peralatan elektronik (terutama dalam aplikasi otomotif) dan jenis
bertegangan tinggi untuk pengoperasian tampilan pada frekuensi tinggi. Tersedia dalam
bentuk axial lead, press-fit dan paket pemasangan permukaan (surfacemount).

2. Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai


sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya.Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik,
dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan ( junction). Sambungan
itu membentuk transistor PNP maupun NPN.Ujung-ujung terminalnya berturut-turut
disebut emitor, base dan kolektor.Base selalu berada di tengah, di antara emitor dan
kolektor.Transistor ini disebut transistor bipolar, karena struktur dan prinsip kerjanya
tergantung dari perpindahan elektron di kutup negatif mengisi kekurangan elektron
(hole) di kutup positif.bi = 2 dan polar = kutup. (William Schockley pada tahun 1951)
adalah seseorang yang pertama kali menemukan transistor bipolar.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal.Tegangan atau arus yang


dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal
lainnya.Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern.Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat).Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan
penguat sinyal radio.Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai
saklar berkecepatan tinggi.Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa
sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

9|Page
Cara Kerja Transistor

Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.Transistor bipolar
dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas
pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus
listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone,
dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk
mengatur aliran arus utama tersebut.FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya
menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe
FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan
depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah
Basis memotong arah arus listrik utama). Ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat
dirubah dengan perubahan teganganyang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal
konduksi tersebut.

10 | P a g e
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada


diantara insulator dan konduktor.Semikonduktor bersifat sebagai insulator pada
temperatur yang sangat rendah (mendekati 0oK), namun pada temperatur ruangan
(sekitar 30oK) besifat sebagai konduktor. Bahan dasar semikonduktor dapat
digolongkan atas tiga jenis yaitu Trivalent, Tetravalent, dan Pentavalent yang masih
murni (semikonduktor intrinsik), namun setelah pendopingan atau mengotoran,
muncullah semikonduktor baru yaitu semikonduktor ekstrinsik (tak murni) yang memiliki
dua tipe yaitu semikonduktor tipe n dan semikonduktor tipe p. Semikonduktor ekstrinsik
inilah yang digunakan sebagai bahan dasar elektronika seperti dioda,
transistor, Integrated Circuit dan lain sebagainya.

3.2 Saran

Kegunaan bahan semikonduktor sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak


hanya dalam dunia medis saja yang membutuhkan bahan semikonduktor, akan tetapi
sanggatlah penting juga dalam elektronika, karena bahan semikonduktor (misalnya
silikon dan germanium), hanya memerlukan sedikit saja bahan doping atau campuran
untuk mengubah bahan semikonduktor agar dapat dipergunakan. Oleh karena itu, mari
kita sebagai mahasiswa kejuruan fisika mempelajari kehebatan-kehebatan bahan
semikonduktor, mungkin kita nanti bisa menciptakan alat dari bahan tersebut dan
berguna dalam elektronika.

11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/51137880/Makalah-semikonduktor (diakses pada tanggal


01-10-2016).

http://elektro63.blogspot.co.id/2011/12/semi-konduktor_4524.html (diakses pada


tanggal 01-10-2016)

https://www.scribd.com/doc/48266980/PPT-SEMIKONDUKTOR (diakses pada tanggal


01-10-2016)

12 | P a g e

You might also like