Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Ekivalensi
Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial
mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai
uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.
Metode Ekivalensi
Adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai
uang waktu berbeda.
Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
1) Jumlah uang pada suatu waktu
2) Periode waktu yang ditinjau
3) Tingkat bunga yang dikenakan
Perhitungan Ekivalensi
Single Payment
Single payment disebut cash flow tunggal dimana sejumlah uang ini sebesar “P”
(present) dijinjamkankan kepada seseorang dengan suku bunga sebesar “i” (interest) pada
suatu periode “n”, maka jumlah yang harus dibayar sesuai uang pada periode “n” sebesar “F”
(future). Nilai “F” akan di ekivalensi dengan “P” saat ini pada suku bunga “i”. Dengan
rumus:
Jika dibalik, misalnya F diketahui dan P yang dicari maka hubungan persamaannya menjadi:
Annual Cash Flow (Uniform Series Payment)
Metode annual cash flow diaplikasikan untuk suatu pembayaran yang sama besarnya
tiap periode untuk jangka waktu yang lama, seperti mencicil rumah, mobil, motor dan lainya.
Grafik annual cash flow di gambarkan dalam bentuk grafik dibawah ini:
Pembayaran Tunggal
Pembayaran dan penerimaan uang masing-masing dibayarkan sekaligus pada awal
atau akhir suatu periode.
1) Present Worth Analysis
Nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah Cash
Flow (aliran kas) tertentu pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i) tertentu.
Kegunaan
Untuk mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu sekarang
Berapa modal P yang harus diinvestasikan pada saat sekarang (t=0), dengan tingkat
suku bunga (i) %, per tahun, sehingga pada akhir n periode didapat uang sebesar F rupiah.
Rumus:
P = F 1/(1+i)N atau P = F (P/F, i, n)
Contoh:
Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan datang anaknya yang sulung
akan masuk perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp
35.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5 %, maka berapa ia harus menabungkan uangnya
sekarang?
Jawab:
F = 35.000.000,00 ; i = 5 % ; n = 15
P = (35.000.000) (P/F, 5, 15)
= (35.000.000) (0,4810)
= Rp 16.835.000,00
2) Future Worth Analysis
Nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan konversi dari
sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu.
Kegunaan
Untuk mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu yang akan datang
Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t = 0), dengan tingkat bunga i
%, dibayar per periode selama n periode, berapa jumlah uang yang akan diperoleh pada
periode terakhir?
Rumus:
F = P (1+i)N atau F = P (F/P, i, n)
Contoh:
Seorang pemuda mempunyai uang sebesar Rp 20.000.000, di investasikan dibank 6 %
dibayar per periode selama 5 tahun. Berapakah jumlah uang yang akan diperoleh setiap
tahunnya ?
Jawab:
P = Rp 20.000.000,00; i = 6 % ; n = 5
F = P (1+i)N
= Rp 20.000.000 (1 + 0,06)5
Atau
F = P (F/P, i, n)
= (Rp 20.000.000) X (1,338)
= Rp 26.760.000,00
Kegunaan
Untuk mengetahui analisis sejumlah uang yang nilainya seragam setiap periodenya (nilai
tahunan)
Agar periode n dapat diperoleh, uang sejumlah F rupiah, maka berapa A yang harus
dibayarkan pada akhir setiap periode dengan tingkat bunga i % ?
Rumus:
A = i / (1 + i )N – 1 atau A = F ( A/F, i, n)
Contoh:
Tuan sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia pensiun.
Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan Rp 225.000.000,00.
Tingkat bunga 12 % per tahun. Berapa jumlah uang yang harus di tabung setiap tahunnya ?
Jawab:
F = Rp 225.000.000 ; i = 12 % ; n = 10
A = F (A/F, i, n)
= (Rp 225.000.000) X (A/F, 12 %, 10)
= (Rp 225.000.000) X (0,0570)
= Rp 12.825.000
4) Gradient
Pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan yang sama atau
penurunan yang secara seragam.
Kegunaan
Untuk pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan dalam suatu seri pembayaran
yang besarnya sama tetapi dilakukakn dengan penambahan /pengurangan yang seragam pada
setiap akhir periode.
Rumus:
A = A1 + A2
A2 = G (1/i - n / (1 + i)n - 1)
= G (A/G, i, n)
Keterangan:
A = pembayaran per periode dalam jumlah yang sama
A1 = pembayaran pada akhir periode pertama
G = “Gradient” perubahan per periode
N = jumlah periode
Contoh:
Seorang pengusaha membayar tagihan dalam jumlah yang sama per periode.
Perubahan per periode dengan jumlah uang sebesar Rp 30.000.000 selama 4 tahun. Dengan
bunga sebesar 15 % per tahun. Berapa jumlah pembayaran pada akhir tahun pertama?
Jawab:
A2 = G (A/G, i, n)
= Rp 30.000.000 (A/G, 15 %, 4)
= Rp 30.000.000 (0,5718)
= Rp 17.154.000
5) Interest Periode
Interval waktu yang dijadikan dasar dalam perhitungan bunga. Biasanya dalam perhitungan
bunga digunakan periode satu tahun (annually), ½ tahun (semi annually), atau bulanan
(monthly)
Konsep Ekuivalensi
Jumlah uang yang berbeda dibayar pada waktu yang berbeda dapat menghasilkan
nilai sama (ekuivalensi) satu sama lain secara ekonomis.