You are on page 1of 2

(Sabtu, 11 Juni 2016 , 05:07:)

(dikutip:http://www.jpnn.com/read/2016/06/11/432929/ASTAGA!-Jual-Daging-Babi-Ngaku-Daging-
Sapi-Modusnya)

SURABAYA - Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polrestabes Surabaya membongkar kasus
penjualan daging babi atau celeng berkedok daging sapi, Jumat (10/6). Tiga orang sekaligus
dibekuk. Ketiganya menjual daging celeng di tiga tempat yang berbeda. ''Harga yang ditawarkan
kepada pembeli memang lebih murah daripada daging sapi asli,'' jelas Kasatreskrim Polrestabes
Surabaya AKBP Shinto Silitonga. Daging celeng tersebut beredar di Surabaya dan Sidoarjo.
Shinto juga memerinci identitas tiga pelaku yang ditangkap. Yang pertama adalah Agus S. Dari
pedagang yang ditangkap di Jalan Raya Wadung Asri, Sidoarjo, tersebut, polisi menyita 2 kg
daging celeng yang dikemas dalam 8 plastik. Masing-masing 0,25 kg. Selain itu, ditemukan 1,5
kg paru celeng.

Pelaku kedua yang ditangkap adalah Bunarti. Dari pedadang Pasar Lakarsantri itu, polsi
menyita barang bukti 4 kg daging celeng.

Pelaku terakhir yang ditangkap adalah Tuminah. Dia ditangkap di Rungkut Kaliwaru I
dengan barang bukti 4 ons daging dan 3/4 kg paru celeng. Ketiga pelaku dijerat UU Pangan dan
Perlindungan Konsumen.

Menurut Shinto, modus ketiga pelaku berbeda dengan kasus yang diungkap
Ditreskrimsus Polda Jatim beberapa waktu lalu. Ketiga pelaku murni menjual daging celeng
secara utuh. ''Kalau yang sebelumnya merupakan daging campuran celeng dan sapi,'' imbuhnya.
Saat polisi memamerkan empat kantong plastik besar berisi barang bukti kemarin, bau amis
langsung menusuk hidung. Ketika salah satu plastik dibuka, isinya potongan besar daging
berwarna pucat keabu-abuan. Daging tersebut belum dipotong-potong.

Kemudian, polisi membuka satu plastik lagi. Di dalamnya terdapat delapan kantong
plastik kecil yang berisi daging celeng cincang. ''Yang ini memang sudah disiapkan pelaku untuk
olahan rawon,'' beber Shinto. Selain itu, ada potongan paru celeng yang sedikit berlendir.
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1999 itu melanjutkan, ketiga pelaku punya motif yang
sama untuk memasarkan daging celeng. Mereka sama-sama meyakinkan pembeli bahwa yang
dijualnya adalah daging sapi KW (kualitas) nomor dua. Karena itu, mereka berani
memasarkannya dengan harga miring.

You might also like