Professional Documents
Culture Documents
iv v
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang 18. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Nasional Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015-2019 (Berita
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 860);
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik MEMUTUSKAN:
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Menetapkan : PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN
DAN PERIKANAN NOMOR 25/PERMEN-KP/2015 TENTANG
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia
PERIKANAN TAHUN 2015-2019.
Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5603);
Pasal 1
11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 25/PERMEN-KP/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan
2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Perikanan Tahun 2015-2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Indonesia Nomor 4664); Nomor 1328) diubah sebagai berikut:
12. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang 1. Ketentuan Lampiran I diubah sehingga Lampiran I menjadi sebagaimana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik dari Peraturan Menteri ini.
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 2. Ketentuan Lampiran III diubah sehingga Lampiran III menjadi
13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
14. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Pasal 2
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111); orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini
15. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;
16. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Ditetapkan di Jakarta
PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan pada tanggal 28 Desember 2015
Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1); REPUBLIK INDONESIA,
17. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/
PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja ttd.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227);
SUSI PUDJIASTUTI
vi vii
DAFTAR ISI
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PERMEN-KP/2015...................... iv
Daftar Isi................................................................................................. ix
LAMPIRAN I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Kondisi Umum .................................................................... 3
C. Potensi ............................................................................... 7
D. Permasalahan .................................................................... 12
E. Lingkungan Strategis ......................................................... 16
LAMPIRAN II
Kerangka Regulasi Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tahun 2015-2019..................................................................................... 41
LAMPIRAN III
Kerangka Pendanaan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tahun 2015-2019..................................................................................... 46
ix
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PERMEN-KP/2015
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
25/PERMEN-KP/2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN
2015-2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019 yang telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015
dijalankan dengan peneguhan kembali jalan ideologis bangsa. Ideologi itu
adalah Pancasila 1 Juni 1945 dan Trisakti. Dengan demikian, prinsip dasar
Trisakti menjadi basis dalam pembangunan karakter kebangsaan dan
landasan kebijakan nasional 5 (lima) tahun kedepan, termasuk pembangunan
kelautan dan perikanan.
RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2015-2019
1
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ideologi TRISAKTI dalam Memperhatikan amanat Trisakti
RPJMN 2015-2019 juga menggambarkan adanya reorientasi paradigma dan Nawa Cita, serta untuk mendu-
pembangunan (paradigm shift), dari pembangunan berbasis daratan kung terwujudnya Redistribusi Keadi-
menjadi pembangunan berbasis kelautan dan kepulauan. lan dengan target Gini Ratio 0,3 melalui
sektor unggulan nasional “Kemariti-
Kerangka pencapaian tujuan RPJMN 2015-2019 dirumuskan lebih
man dan Kelautan” dan “Kedulatan
lanjut dalam 9 Agenda Prioritas Pembangunan Nasional (Nawa Cita), yaitu:
Pangan”, maka paradigma pemba
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan ngunan kelautan dan perikanan adalah
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara (1) Pertumbuhan, (2) Pemerataan, dan
2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola (3) Modernisasi. Pertumbuhan yang
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya dimakud adalah bagaimana upaya
KKP untuk dapat meningkatkan kontri-
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- busi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Pemerataan pemban-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan gunan akan dilakukan dengan memberikan peluang bagi usaha skala kecil
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan untuk maju dan mandiri dengan tetap memelihara keberlanjutan usaha skala
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya besar. Modernisasi dimaksudkan agar seluruh usaha yang dilakukan dapat
memberikan nilai tambah yang optimal di dalam negeri.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyusun Rencana
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional Strategis KKP 2015-2019 sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 25
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa- Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan
bangsa Asia lainnya berpedoman pada Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappanes Nomor 5 Tahun
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L.
strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa B. KONDISI UMUM
9. Memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indone- Upaya mewujudkan tujuan pembangunan kelautan dan perikanan
sia dilaksanakan melalui proses yang bertahap, terencana terpadu dan ber-
kesinambungan. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
RPJMN 2015-2019 merupakan tahapan ketiga dari Rencana Pemba
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 telah menetapkan salah
ngunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang telah ditetap-
satu misi yang terkait dengan KKP, yakni “Mewujudkan Indonesia menjadi
kan melalui Unddang-Undang Nomor 17 Tahun 2007, yakni memantapkan
Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat, dan Berbasiskan Kepentingan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan
Nasional”, dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan
pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan
pemerintah, meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia yang berwa-
sumberdaya alam dan sumberdaya manusia berkualitas serta kemampuan
wasan kelautan, mengelola wilayah laut nasional untuk mempertahankan
IPTEK yang terus meningkat.
kedaulatan dan meningkatkan kemakmuran, dan membangun ekonomi ke-
Presiden telah menyatakan bahwa Laut adalah Masa Depan Peradaban lautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber keka
Bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa laut tidak boleh dipunggungi, sudah yaan laut secara berkelanjutan.
saatnya bangsa Indonesia melihat laut sebagai sumber kehidupan manusia.
Berdasarkan hal tersebut, KKP telah melaksanakan berbagai kebijakan
Oleh sebab itu, pembangunan kelautan dan perikanan harus dilakukan oleh
pembangunan dengan hasil sebagai berikut :
seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah suatu keadaan menjadi
keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan 1. PDB Perikanan pada tahun 2014 tumbuh sebesar 6,97%. Angka terse-
perikanan secara optimal, efisien, efektif, dan akuntabel, dengan tujuan akhir but lebih tinggi dari pertumbuhan PDB nasional yang besarnya 5,1%
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. dan pertumbuhan PDB Pertanian dalam arti luas yang besarnya 3,3%.
Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan Kedaulatan diartikan sebagai kemandirian dalam mengelola dan
pembangunan kelautan dan perikanan adalah Mewujudkan Indonesia memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan memperkuat
menjadi Negara Maritim yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan kemampuan nasional untuk melakukan penegakan hukum di laut demi
Nasional. Sebagai organisasi yang membantu Presdien untuk membidangi mewujudkan kedaulatan secara ekonomi. Keberlanjutan dimaksudkan
urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras dengan untuk mengelola dan melindungi sumberdaya kelautan dan perikanan
visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya dengan prinsip ramah lingkungan sehingga tetap dapat menjaga kelestarian
Indonesia sebagai poros maritim dunia. sumberdaya. Kesejahteraan diartikan bahwa pengelolaan sumberdaya
kelautan dan perikanan adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Visi KKP adalah “Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan
Dalam kaitan ini, KKP senantiasa memberikan perhatian penuh terhadap
Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan
seluruh stakeholders kelautan dan perikanan, yakni nelayan, pembudidaya
nasional”.
ikan, pengolah/pemasar hasil perikanan, petambak garam, dan masyarakat
kelautan dan perikanan lainnya.
Mandiri dimaksudkan ke depan Indonesia dapat mengandalkan
kemampuan dan kekuatan sendiri dalam mengelola sumber daya kelautan Ketiga hal di atas dilakukan secara bertanggungjawab berlandaskan
dan perikanan, sehingga sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Maju gotong royong, sehingga saling memperkuat, memberi manfaat dan
dimaksudkan dapat mengelola sumber daya kelautan dan perikanan dengan menghasilkan nilai tambah ekonomi, sosial dan budaya bagi kepentingan
kekuatan SDM kompeten dan iptek yang inovatif dan bernilai tambah, untuk bersama.
mencapai kesejahteraan masyarakat yang tinggi dan merata. Kuat diartikan
memiliki kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari
pengelolaan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan dan menumbuhkan
C. TUJUAN
wawasan dan budaya bahari. Berbasis kepentingan nasional dimaksudkan
adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan Menjabarkan misi pembangunan kelautan dan perikanan, maka tujuan
secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. pembangunan kelautan dan perikanan adalah :
STAKEHOLDERS
PERSPECTIVE
SS1.
daya TERWUJUDNYA PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
5. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan KELAUTAN DAN PERIKANAN
perikanan
PERSPECTIVE
SS3.
CUSTOMERS
SS2. TERWUJUDNYA PENGELOLAAN SDKP
TERWUJUDNYA KEDAULATAN DALAM
7. Mengembangkan inovasi iptek kelautan dan perikanan PENGELOLAAN SDKP
YANG PARTISIPATIF, BERTANGGUNGJAWAB,
DAN BERKELANJUTAN
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
SS5. SS6.
SS4. TERSELENGGARANYA TERSELENGGARANYA
TERSEDIANYA KEBIJAKAN TATA KELOLA
PENGENDALIAN DAN
PEMANFAATAN SDKP
PEMBANGUNAN KP YANG PENGAWASAN SDKP
YANG ADIL, BERDAYA
EFEKTIF SAING DAN YANG PROFESIONAL DAN
BERKELANJUTAN PARTISIPATIF
PERSPECTIVE
SS7. SS8. SS9. SS10.
TERWUJUDNYA ASN TERSEDIANYA TERWUJUDNYA TERKELOLANYA
KKP YANG KOMPETEN, MANAJEMEN BIROKRASI KKP YANG ANGGARAN
PROFESIONAL DAN PENGETAHUAN YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN PEMBANGUNAN
BERKEPRIBADIAN HANDAL DAN MUDAH BERORIENTASI PADA SECARA EFISIEN
DIAKSES LAYANAN PRIMA DAN AKUNTABEL
D. SASARAN STRATEGIS
1. Stakeholders Prespective
Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan merupakan
kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh KKP sebagai suatu outcome/ Menjabarkan misi “Kesejahteraan”, maka sasaran strategis pertama
(SS-1) yang akan dicapai adalah “Terwujudnya kesejahteraan ma-
impact dari beberapa program yang dilaksanakan. Dalam penyusunannya,
syarakat KP”, dengan Indikator Kinerja :
KKP menjabarkan 3 misi yakni “Kedaulatan”, “Keberlanjutan”, dan
“Kesejahteraan” dan menggunakan pendekatan metoda Balanced a. Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan dari
40,5 pada tahun 2015 menjadi 51 pada tahun 2019.
Scorecard (BSC) yang dibagi dalam empat perspektif, yakni stakeholders
prespective, customer perspective, internal process perspective, dan b. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan dari 7%
learning and growth perspective, sebagai berikut: pada tahun 2015 menjadi 12% pada tahun 2019.
• Pemberantasan Tindakan Perikanan Liar c. Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian dalam men-
52% 87% jaga keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan. Arah kebi-
n Meningkatnya ketaatan pelaku usaha
jakan ini sejalan dengan agenda pembangunan/Nawa Cita ke-6
perikanan
dan ke-7, serta menjabarkan misi KKP yang terkait dengan kes-
• Pengembangan Ekonomi Maritim dan ejahteraan.
Kelautan
22,4 40-50 2. Kebijakan Lintas Bidang
n Produksi hasil perikanan (termasuk
rumput laut) (juta ton) a. Pengarusutamaan Gender
21 unit 24 unit
n Pengembangan Pelabuhan Perikanan b. Pembangunan Kewilayahan
n Peningkatan luas kawasan konservasi
15,7 20 c. Adaptasi Perubahan Iklim
laut (juta ha) d. Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Untuk melaksanakan arah kebijakan tersebut di atas, strategi dan lang-
Pelaksanaan agenda pembangunan nasional dalam Nawa Cita dan
kah operasional yang akan ditempuh adalah :
pencapaian sasaran pokok nasional dilakukan bersinergi antara KKP
dengan Kementerian/Lembaga dan instansi lain yang terkait serta dengan 1. Kebijakan Pokok
Pemerintah Daerah.
a. Membangun kedaulatan yang mampu menopang kemandi
rian ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan, dilaksanakan dengan strategi :
CUSTOMERS PERSPECTIVE
5 Nilai Pengelolaan wilayah KP yang berkelanjutan 0,20 0,29 0,39 0,57 0,65
8 Produksi garam rakyat (juta ton) 3,3 3,6 3,8 4,1 4,5
9 Nilai ekspor hasil perikanan (USD miliar) 5,86 6,82 7,62 8,53 9,54
Penataan kelembagaan KKP selanjutnya akan diikuti dengan
10 Konsumsi ikan (kg/kap/thn) 40,9 43,88 47,12 50,65 54,49
penyesuaian nomenklatur program dan kegiatan. Disamping itu, akan
diikuti penataan kelembagaan Unit Pelaksana Teknis KKP di daerah serta 11
Persentase peningkatan PNBP dari sektor KP
5 5,75 10 12,5 15
penguatan kapasitas SDM terutama terkait dengan pengembangan jabatan (%)
fungsional tertentu di KKP.
SS 5. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan Indikator Kinerja Kegiatan merupakan ukuran alat ukur yang
berkelanjutan mengindikasikan keberhasilan pencapaian keluaran (output) dari suatu
kegiatan. Indikator Kinerja Kegiatan telah ditetapkan secara spesifik untuk
Efektivitas tata kelola pemanfaatan SDKP yang
13
adil, berdaya saing dan berkelanjutan (%)
70 76 82 89 95 mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan sasaran kegiatan (output).
Indikator Kinerja Kegiatan dalam Struktur Manajemen Kinerja di KKP
SS 6. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP yang profesional dan merupakan sasaran kinerja kegiatan yang secara akuntabilitas berkaitan
partisipatif
dengan unit organisasi K/L setingkat Eselon II, sebagaimana Lampiran III.
Persentase penyelesaian tindak pidana KP
14 56,6 65,9 71,2 81,36 83,3
secara akuntabel dan tepat waktu (%)
B. KERANGKA PENDANAAN
Tingkat keberhasilan pengawasan di wilayah
15
perbatasan (%)
70 73 76 81 87 Untuk dapat melaksanakan arah kebijakan, strategi, dan program
pembangunan kelautan dan perikanan, serta mencapai target sasaran
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE utama sebagaimana disebutkan dalam Bab terdahulu, dibutuhkan dukungan
SS 7. Terwujudnya ASN KKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian kerangka pendanaan yang memadai. Pendanaan pembangunan akan
bersumber dari pemerintah (APBN dan APBD, Dana Alokasi Khusus/DAK),
16 Indeks kompetensi dan integritas 65 77 75 80 85 swasta, perbankan dan non perbankan, dan masyarakat. Pendanaan APBN
SS 8. Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses
KKP akan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yakni
fokus pada pada kepentingan untuk kesejehteraan masyarakat kelautan dan
17
Persentase unit kerja yang menerapkan sistem
40 50 60 70 100 perikanan. Sementara itu dilakukan penguatan sinergi pendanaan antara
manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
KKP, K/L terkait serta APBD. Pendanaan juga diharapkan dapat dilakukan
SS 9. Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan melalui operasionalisasi Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan
prima Perikanan (LPMUKP) serta kredit yang disalurkan melaui perbankan. Secara
terinci kerangka pendanaan menurut program dan kegiatan sebagaimana
18 Nilai Reformasi Birokrasi KKP BB BB A A AA
Lampiran III.
SS 10. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel
Sangat Sangat
Baik Baik Baik
19 Nilai kinerja anggaran KKP Baik Baik
(80-90) (80-90) (80-90)
(>90) (>90)
20 Opini atas Laporan Keuangan KKP WTP WTP WTP WTP WTP
sebagaimana mestinya.
BAB V
PENUTUP
ttd.
SUSI PUDJIASTUTI
REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
ditetapkan, dan akan evaluasi secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku.
Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan rencana Pembangunan Jangka
Rencana Strategis KKP tahun 2015-2019 merupakan dokumen
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PERMEN-KP/2015 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PERMEN-KP/2015
TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019
1. RUU tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Terkait dengan implementasi Undang-Undang DJ PRL • Setneg 2016
Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah • Kemenkumham
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (WP3K) Daerah, yang mengatur kewenangan daerah di • Kementerian LH dan Kehutanan
laut. • Kementerian PU
• Kementerian Agraria dan Tata
Ruang
2. RUU tentang Perubahan Kedua atas Undang- Mengakomodir perkembangan teknologi dan • DJPT • Setneg 2016
Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan kebutuhan hukum di bidang perikanan • DJPB • Kemenkumham
• DJ PSDKP
3. RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Mengakomodir tantangan yang dihadapi nelayan DJPT • Setneg 2016
Nelayan dalam peningkatan kehidupan seperti: • Kemenkumham
a. Minimnya pendapatan dan modal kerja • Kementrian Koordinasi Bidang
b. Minimnya prasarana dan sarana nelayan Pembangunan Manusia dan
c. Kurangnya perlindungan Hak Nelayan Kebudayaan
d. Keterbatasan Akses Pasar
4. RUU tentang Zona Tambahan Sampai saat ini belum ada pengaturan di Zona DJ PRL • Setneg 2015
Tambahan. Padahal Zona Tambahan penting bagi • Kemenkumham
Indonesia untuk melakukan pencegahan dan • Kementrian Maritim
penindakan (pengejaran seketika (hot pursuit)
yang berkaitan dengan pelanggaran di bidang
fiscal, kepabeanan, keimigrasian, kesehatan,
dan perluaan pelanggaran dibidang narkoba,
trafficking, terorisme pengangkatan benda
purbakala dan lain sebagainya
5. RUU tentang Landas Kontinen Indonesia Mengakomodir kebutuhan hukum terkait dengan DJ PRL • Setneg 2016
pengelolaan landas kontinen Indonesia serta • Kemenkumham
sevaga revisi/pengganti UU Nomor 1 Tahun 1973 • Kemenlu
tentang Landas Kontinen Indonesia, yang sudah
tidak relevan dengan kebutuhan saat ini.
6. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tindak lanjut Pasal 18 ayat (4) UU Nomor 31 DJPB • Kementerian Hukum dan HAM 2015
Pembudidaya Ikan Tahun 2004 tentang Perikanan, sebagaimana telah • Setneg
diubah dengan UU Nomor 45 Th. 2009
7. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Pasal 22 dan Pasal 24 ayat (3) UU Nomor 31 • DJ PDS • Kementerian Hukum dan HAM 2015
Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Tahun 2004 tentang Perikanan, sebagaimana telah • BKIPM • Setneg
serta Peningkatan Nilai Tambah Hasil Perikanan diubah dengan UU Nomor 45 Tahun 2009
8. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kapal Tindak lanjut Pasal 34 ayat (2) UU Nomor 31 DJPT • Setneg 2015
Perikanan. Tahun 2004 tentang Perikanan, sebagaimana telah • Kementerian Hukum dan HAM
diubah dengan UU Nomor 45 Tahun 2009 • Kemen Perhubungan
9. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tindak lanjut Pasal 64 UU Nomor 31 Tahun 2004 DJPB Kementerian Hukum dan HAM 2015
Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya tentang Perikanan, sebagaimana telah diubah
Ikan Kecil. dengan UU Nomor 45 Tahun 2009
10. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pasal 67, Pasal 68, Pasal 69, Pasal 70, Undang- PSDKP • Menko Polhukam 2015
Pengawasan Perikanan. Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, • Setneg
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang • Kementerian Hukum dan HAM
Nomor 45 Tahun 2009
11. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tindak lanjut Pasal 76 C ayat (6) UU Nomor 31 SETJEN • Setneg 2015
Pemberian Penghargaan Kepada Pihak Yang Tahun 2004 tentang Perikanan, sebagaimana telah • Kementerian Hukum dan HAM
Berjasa Dalam Upaya Penyelamatan Kekayaan diubah dengan UU Nomor 45 Tahun 2009 • Kementerian Keuangan
Negara
12. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Izin Tindak lanjut Pasal 22C dan Pasal 71 ayat (5) • DJPRL • Kemenko Perekonomian 2015
lokasi dan Izin Pengelolaan Pemanfaatan Sumber UU Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan • DJPT • Kementerian PU
Daya Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, • Kementerian ESDM
Sanksi Administratif Pemanfaatan Sumber Daya sebagaimana telah duubah dengan UU Nomor 1 • Kementerian Agraria dan Tata
Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Th 2014 Ruang
• Kementerian LH dan Kehutanan
• Kementerian Hukum dan HAM
• Kementerian Keuangan
• Kemendagri
• Setneg
13. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tindak lanjut Pasal 13 ayat (4), Pasal 27 ayat (5), SETJEN • Kementerian Hukum dan HAM 2015
Pembangunan Kelautan Pasal 32 ayat (5), Pasal 36 ayat (4), dan Pasal • Kemenko Maritim
38 ayat (2) UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang • Setneg
Kelautan. • Bappenas
• Kementerian Keuangan
14. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tindak lanjut UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang DJ PRL • Kementerian Hukum dan HAM 2015
Perencanaan Ruang Laut Kelautan. • Kemendagri
• Kemenko Maritim
15. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tata Tindak lanjut Pasal 69 ayat (4) dan Pasal 70 ayat (5) DJ PRL • Kementerian Hukum dan HAM 2015
Kelola dan Kelembagaan Laut UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan. • Kemendagri
• Kemenko Maritim
20. R. Perpres tentang Provinsi Maluku sebagai Perpres Mandiri SETJEN • Kemenko Perekonomian 2015
Lumbung Ikan Nasional • Kemenko Maritim
• Kementerian Keuangan
• Kementerian Dalam Negeri
• Bappenas
• Pemda Maluku
21. R. Perpres tentang Sempadan Pantai Tindak Lanjut Pasal 31 ayat (3) UU Nomor 27 DJ PRL • Kementerian Hukum dan HAM 2015
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir • Kementerian LH dan Kehutanan
dan Pulau-Pulau Kecil, sebagaimana telah diubah • Kementerian Agraria dan Tata
dengan UU Nomor 1 Tahun 2014 Ruang
• Kemendagri
22. R. Keppres Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Sebagai mandat dari Regional Plan of Action DJPT • Menko Polhukam 2015
Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUU (RPOA) IUU Fishing • Menko Maritim
Fishing) • Kementerian Pertahanan
• TNI AL
• POLRI
• BAKAMLA
• Kementerian Hukum dan HAM
• Sekretariat Negara
• Bappenas
ttd.
SUSI PUDJIASTUTI
Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat III dan Pelaksana
032 03 2333 5,58 10,00 10,28 10,69 11,11 47,54
Pembangunan KP
Tersedianya Rumusan Kebijakan
Pengawasan Internal Lingkup
Mitra Inspektorat III yang Berbasis Persentase perencanaan pengawasan internal
100 100 100 100 100
Risiko berbasis risiko lingkup Mitra Inspektorat III
Terselenggaranya Pengawasan
Internal lingkup Mitra Inspektorat
III dan KKP yang Efektif dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP A A A AA AA
Efisien Persentase jumlah rekomendasi hasil
pengawasan yang dimanfaatkan untuk 82,25 82,5 83 83,5 84
perbaikan kinerja lingkup mitra Inspektorat III
Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil
Pengawasan RB untuk perbaikan kinerja mitra 82,25 82,5 83 83,5 84
Inspektorat III
Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan yang
strategis lingkup KKP dan mitra Inspektorat 2 8 9 10 11
III (per tahun)
Persentase cakupan lokasi Pengawasan
Pelaksanaan Quick Wins pada Mitra 30 60 65 70 75
Inspektorat III (%)
Terselenggaranya Pengendalian
Pelaksanaan Pengawasan
Internal pada Mitra Inspektorat III
yang Efektif
Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat IV dan Pelaksana
032 03 2334 5,48 8,81 10,25 10,66 11,09 47,35
Pembangunan KP
Tersedianya Rumusan Kebijakan
Pengawasan Internal Lingkup Persentase perencanaan pengawasan internal
100 100 100 100 100
Mitra Inspektorat IV yang berbasis risiko lingkup Mitra Inspektorat IV
Berbasis Risiko
Terselenggaranya Pengawasan
Internal lingkup Mitra Inspektorat
IV dan KKP yang Efektif dan Nilai Evaluasi atas implementasi Reformasi
BB A A A AA
Efisien Birokrasi KKP
Persentase jumlah rekomendasi hasil
pengawasan yang dimanfaatkan untuk 82,25 82,5 83 83,5 84
perbaikan kinerja lingkup mitra Inspektorat IV
Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil
Pengawasan RB untuk perbaikan kinerja mitra 82,25 82,5 83 83,5 84
Inspektorat IV
Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan yang
strategis lingkup KKP dan mitra Inspektorat 2 8 9 10 11
IV (per tahun)
Persentase cakupan lokasi Pengawasan
Pelaksanaan Quick Wins pada Mitra 30 60 65 70 75
Inspektorat IV (%)
Terselenggaranya Pengendalian
Pelaksanaan Pengawasan
Internal pada Mitra Inspektorat IV Persentase pelaksanaan penugasan dan
yang Efektif pelaporan pengawasan yang memenuhi
81 82 83 85 87
standar mutu pengawasan lingkup Mitra
Inspektorat IV
Persentase tingkat kepatuhan terhadap
81 82 83 84 85
pelaksanaan PKPT lingkup Inspektorat IV
Terselenggaranya Pengawasan
Internal lingkup Mitra Inspektorat
V dan KKP yang Efektif dan Persentase jumlah rekomendasi hasil
Efisien pengawasan yang dimanfaatkan untuk 82,25 82,5 83 83,5 84
perbaikan kinerja lingkup mitra Inspektorat V
Persentase jumlah rekomendasi pengawasan
dengan tujuan tertentu yang dimanfaatkan 82 82,5 83 83,5 84
untuk perbaikan kinerja KKP
Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (Komulatif) 6 8 10 12
Jumlah Unit Kerja yang dipersiapkan menjadi
8 10 16 22 28
WBK
Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil
Pengawasan RB untuk perbaikan kinerja mitra 82,25 82,5 83 83,5 84
Inspektorat V
Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan yang
strategis lingkup KKP dan mitra Inspektorat 1 2 2 2 2
V (per tahun)
Persentase Cakupan lokasi Pengawasan
30 60 65 70 75
Pelaksanaan Program Prioritas lingkup KKP (%)
Terselenggaranya Pengendalian
Pelaksanaan Pengawasan
Internal pada Mitra Inspektorat V Persentase pelaksanaan penugasan dan
yang Efektif pelaporan pengawasan yang memenuhi
81 82 83 85 87
standar mutu pengawasan lingkup Mitra
Inspektorat V
Persentase tingkat kepatuhan terhadap
81 82 83 84 85
pelaksanaan PKPT lingkup Inspektorat V
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen Kementerian Kelautan dan
032 03 2336 45,00 51,22 56,16 58,27 60,60 271,25
Perikanan
Tersedianya ASN KKP yang
kompeten dan profesional
Indeks kompetensi dan integritas 65 75 77 80 85
Persentase pegawai Itjen yang memenuhi
55 60 70 80 90
standar diklat (%)
Tersedianya manajemen
pengetahuan yang handal dan
mudah diakses Lingkup Itjen Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem
manajemen pengetahuan yang terstandar 40 50 60 70 100
Lingkup Itjen(%)
Persentase penggunaan informasi pengawasan
55 60 70 80 90
berbasis IT Lingkup Itjen (%)
Terwujudnya birokrasi Itjen yang
efektif, efisien, dan berorientasi
pada layanan prima Nilai Penerapan RB Itjen BB BB A A AA
Nilai SAKIP Itjen A A A A AA
Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen 4,25 4,35 4,45 4,55 4,60
Level Kapabilitas Itjen (IACM) 2 3 3 4 4
Terkelolanya anggaran
pembangunan secara efisien
Nilai efisiensi anggaran Itjen (%) >95 >95 >95 >95 >95
Tingkat Kewajaran Pengungkapan LK Itjen WTP WTP WTP WTP WTP
Terpenuhinya belanja aparatur
dan belanja operasional
perkantoran Persentase pembayaran gaji dan tunjangan
100 100 100 100 100
kinerja pegawai Itjen (%)
Persentase pemenuhan layanan perkantoran
100 100 100 100 100
Itjen(%)
032 04 PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 762,22 888,93 1.438,50 1.500,00 1.550,00 6.139,66
Terwujudnya pengelolaan Jumlah Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)
SDKP yang partisipatif, dan Kawasan Pengelolaan Perikanan Perairan
11 WPP 11 WPP 11 WPP 11 WPP 11 WPP
bertanggungjawab, dan Umum Daratan (KPP PUD) yang Terpetakan
5 KPP 6 KPP 6 KPP 7 KPP 7 KPP
berkelanjutan Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
PUD PUD PUD PUD PUD
untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan yang
Berkelanjutan
Terselenggaranya sistem
pengendalian dan pengawasan
Tingkat keberhasilan pengawasan di exit dan
73% 76% 81% 87%
entry point wilayah perbatasan (%)
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Karantina Ikan,
032 11 3991 266,09 307,50 389,98 495,70 600,97 2.060,24
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Terkelolanya anggaran
pembangunan secara efisien dan Nilai kinerja anggaran BKIPM >95% >95% >95% >95% >95%
akuntabel
ttd.
SUSI PUDJIASTUTI