Bisnis Internasional adalah aktivitas bisnis yang dilakukan lebih dari dua negara dengan
melibatkan pihak-pihak secara individu, perusahaan secara individual, kelompok perusahaan,
atau agen-agen internasional. Bisnis Internasional dapat juga diartikan studi yang mempelajari aktivitas bisnis yang terjadi antar institusi-institusi tersebut. Bisnis Internasional berbeda dengan bisnis domestik yang hanya melakukan aktivitas transaksi dalam suatu kesatuan. Bisnis Internasional akan mempertimbangkan perbedaan mata uang, sistem hukum, budaya dan ketersediaan perbedaan sumberdaya antara satu negara dengan negara lain. Disamping itu, bisnis (perdagangan) internasional memiliki aktivitas pokok seperti visible trade dan invisible trade sebagai penciri pokok. Visible trade adalah perdagangan barang-barang berwujud, sedangkan invisible trade adalah perdagangan dalam jasa, bank, travel dan akunting. Bisnis inetrnasional menjadi untuk dipelajari karena beberapa alasan seperti organisasi yang beroperasi di tingkat global telah dipengaruhi oleh sistem ekonomi global, usaha kecil menengah (UKM) semakin banyak yang melakukan ekspansi di tingkat global, keharusan bekerja dimana lokasi kantor berada di negara lain, keharusan untuk update dengan pengetahuan dan teknologi kekinian, dan mau tidak mau harus mengenal budaya lain (Rusdin, 2002). Hal-hal tersebut akan berkaitan dengan manfaat dan tujuan dari bisnis internasional dimana perusahaan yang akan bertahan di masa akan datang adalah perusahaan yang menjalankan aktivitas di tingkat global, pengaruh globalisasi akan sangat kuat tanpa batas teritorial sehingga mempengaruhi daya saing suatu perusahaan untuk memanfaatkan peluang pasar, menekan biaya usaha, dan pada akhirnya menciptakan strategi terbaharukan terus menerus untuk mendapatkan keuntungan dari pasar internasional. Dalam rangka menciptakan kekuatan, terdapat tiga pedomana dalam menjalankan bisnis internasional yakni etnosentris, polisentris, dan geosentris dan regionsentris. Etnosentris memandang bahwa pasar dan kekuatan dalam negeri lebih unggul dari pasar internasional. Polisentris memandang bahwa setiap negara memiliki keunggulan dan keunikan terutama faktor produksi dan sumberdaya. Geosentris dan regionsentris pandangan yang melihat bahwa seluruh dunia atau region adalah pasar yang dapat diintegrasikan Globalisasi dalam Konsep Bisnis Internasional Globalisasi adalah proses dimana semakin emningkatkan saling ketergantungan ekonomi Negara-negara dunia melalui peningkatan volumen dan keragaman transaksi lintas batas dalam aliran barang, modal, dan jasa internasional dan juga melalui penyebaran teknologi yang lebih cepat dan mendunia. Dampaknya telah terjadi globalisasi pasar dan globalisasi produksi. Globalisasi pasar adalah proses dimana terjadi saling keterkaitan dalam industri maupun sebaliknya terjadi ketergantungan dari industri lokal dalam pasar global. Globalisasi produksi mengacu pada kecenderungan saling tergantung dan memanfaatkan keuntungan dari perbedaan faktor produksi antar negara seperti modal, tenaga kerha, dan tanah. Menurunnya hambatan perdagangan dan investasi telah memicu terjadinya globalisasi bisnis internasional. Pemicu lainnya adalah perubahaan teknologi dan perubahaan demografi ekonomi global. Selain itu, perdebatan tentang globalisasi itu sendiri telah memicu proses globalisasi semakin cepat. Dalam konteks bisnis internasional, mengelola pasar global tidak harus perusahaan-perusahaan berskala multinasional, akan tetapi perusahaan yang melakukan transaksi bisnis dengan mengekspor produksi barang atau jasanya ke pasar internasional ataupun sebaliknya melakukan impor faktor produksi dari negara lain bisa dikatakan perusahaan yang telaih masuk dalam bisnis internasional atau pasar global.