You are on page 1of 12

1

Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017

ANALISIS PENGARUH AUTOMATIC TELLER MACHINE DAN SHORT MESSAGE


SERVICE BANKING TERHADAP KEPUASAN NASABAH
Diana Grace1), Novander Novander

STMIK Bina Mulia Palu


Website: stmik-binamulia.ac.id

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan muncul berbagai aplikasi bisnis berbasis internet. Sektor perbankan
telah mengadopsi teknologi informasi dengan pendekatan yang revolusioner melalui internet. Menyadari hal ini, PT.
BRI Cabang Palu menyediakan layanan ATM BRI dan BRI SMS Banking untuk menyampaikan nilai lebih produk
tabungannya. Namun dengan adanya layanan serupa dari bank lain membuat nasabah membandingkan kedua layanan
ini dengan layanan yang ditawarkan bank lain sehingga diduga layanan ATM BRI dan BRI SMS Banking secara
serempak maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah PT. BRI Cab. Palu. Karena itu
penelitian ini akan menganalisis pengaruh ATM BRI dan BRI SMS Banking terhadap kepuasan nasabah yang
hasilnya akan menjadi masukan untuk meningkatkan kinerja PT. BRI Cab. Palu sehingga jenis penelitian ini adalah
verifikatif. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan aplikasi SPSS 17. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa baik peningkatan kualitas ATM BRI dan BRI SMS Banking secara langsung akan
meningkatkan kepuasan nasabah, demikian pula sebaliknya. Adapun variabel yang berpengaruh dominan terhadap
kepuasan nasabah adalah ATM BRI. Untuk meningkatkan kepuasan nasabah hendaknya PT. BRI Cab. Palu
memperhatikan kualitas ATM BRI agar tidak terjadi gangguan koneksi dan ketersediaan uang dalam mesin yang
menyebabkan ATM BRI tidak berfungsi. Perlu juga mengadakan sosialisasi tentang penggunaan BRI SMS Banking
sehingga memberi kemudahan kepada nasabah dalam bertransaksi. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian ini dengan menambahkan variabel-variabel lain, seperti kartu debit, kartu kredit, call banking, dan phone
banking untuk mengidentifikasi variabel yang dominan mempengaruhi kepuasan nasabah.

Kata Kunci: Automatic Teller Machine, Short Message Service Banking, Kepuasan Nasabah.

1. Latar Belakang perbankan dengan melakukan pendekatan yang


Pentingnya teknologi informasi dalam dunia revolusioner melalui media internet, antara lain
bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan dengan fasilitas Internet Banking dan Automatic
ingin mengubah diri menjadi pembangkit daya Teller Machine (ATM).
bisnis global melalui berbagai investasi besar PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang
dalam e-business, e-commerce, dan usaha Palu menyadari bahwa nilai keunikan dari produk
teknologi informasi lainnya. Karena itu tantangan dan layanan yang ditawarkan penting untuk
besar untuk para manajer serta praktisi bisnis saat membangun citra perusahaan. Karena itu PT. BRI
ini adalah bagaimana mengelola teknologi Cab. Palu menyediakan ATM BRI dan BRI SMS
informasi yang mendukung proses bisnis modern. Banking untuk menyampaikan nilai lebih produk
Perkembangan teknologi informasi yang tabungannya. Namun dengan adanya layanan
pesat menyebabkan muncul berbagai aplikasi serupa yang ditawarkan oleh bank lainnya
bisnis berbasis internet. Aplikasi yang banyak membuat nasabah membandingkan layanan ATM
mendapat perhatian adalah Internet Banking atau BRI dan BRI SMS Banking dengan layanan
E-Banking karena industri perbankan tengah sejenis ditawarkan bank lain sehingga diduga
berlomba dalam penggunaan teknologi yang dapat bahwa layanan ATM BRI dan BRI SMS Banking
mempermudah nasabah dalam bertransaksi secara serempak maupun secara parsial
dimanapun mereka berada tanpa harus mengantri. berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
Sejak pengembangan internet di pertengahan nasabah PT. BRI Cab. Palu.
tahun 1990, istilah Internet Banking mulai dikenal Karena itu penelitian ini akan menganalisis
publik dalam transaksi perbankan menggunakan pengaruh ATM BRI dan BRI SMS Banking
internet. Sektor perbankan telah mengadopsi terhadap kepuasan nasabah yang hasilnya akan
teknologi informasi dalam menyampaikan jasa menjadi masukan untuk meningkatkan kinerja PT.
1)
BRI Cabang Palu.
Dosen STMIK Bina Mulia Palu

p. ISSN: 2477-5290 e. ISSN: 2502-2148 39 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
40

2. Tinjauan Pustaka kelebihan dana dengan yang kekurangan dana.


2.1 Bank Adapun fungsi bank pada umumnya sebagai [5]:
2.1.1 Pengertian Bank a. Agent of trust. Bank merupakan lembaga yang
Bank merupakan suatu badan usaha yang landasannya adalah kepercayaan, baik dalam
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk menghimpun maupun dalam penyaluran dana.
simpanan dan menyalurkannya kembali kepada Masyarakat percaya bahwa uang mereka tidak
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk- akan disalahgunakan bank, dan sebaliknya
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan
hidup rakyat banyak [1]. Bank adalah badan usaha menyalahgunakan pinjaman dan memiliki niat
yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara baik untuk mengembalikan pinjaman beserta
keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.
kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan/ b. Agent of development. Kegiatan bank berupa
kekurangan dana pada waktu yang ditentukan [2]. menghimpun dan menyalurkan dana yang
Bank adalah lembaga keuangan yang sangat diperlukan bagi lancarnya perekonomian
kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari di sektor riil. Kegiatan bank memungkinkan
masyarakat dan menyalurkan kembali dana masyarakat melakukan investasi, distribusi,
tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa serta konsumsi barang dan jasa karena tidak
bank lainnya [3]. Bank adalah lembaga keuangan, terlepas dari penggunaan uang. Investasi-
pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur distribusi-konsumsi ini adalah kegiatan
kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, pembangunan perekonomian masyarakat.
stabilisator moneter, dan dinamisator pertumbuhan c. Agent of services. Bank merupakan lembaga
perekonomian. Adapun lembaga keuangan adalah yang memobilisasi dana untuk pembangunan
perusahaan yang bergerak di bidang keuangan ekonomi. Bank memberikan jasa-jasa
dimana kegiatannya hanya menghimpun dana, perbankan lain kepada masyarakat. Jasa
atau hanya menyalurkan dana, atau keduanya, tersebut antara lain jasa pengiriman uang,
menghimpun dan menyalurkan dana [4]. penitipan surat berharga, pemberian jaminan
Jadi, bank adalah lembaga keuangan yang bank, dan penyelesaian tagihan.
kegiatan utamanya adalah: Dari fungsi yang ada, dapat dikatakan bahwa
a. Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dasar operasi bank adalah kepercayaan, baik
dalam bentuk simpanan. Dalam hal ini bank kepercayaan bank kepada masyarakat maupun
berfungsi sebagai tempat menyimpan uang atau sebaliknya. Untuk menjaga kepercayaan tersebut
berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama maka kesehatan bank perlu diawasi dan dijaga.
masyarakat menyimpan uang adalah untuk Kesehatan bank adalah kemampuan bank untuk
keamanan sedangkan tujuan lain adalah untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara
memperoleh bunga simpanan dan memudahkan normal dan mampu memenuhi semua kewajiban
transaksi pembayaran. Secara umum, jenis dengan baik sesuai peraturan yang berlaku [5].
simpanan pada bank terdiri dari simpanan giro Lebih jauh, jenis-jenis perbankan dapat
(demand deposit), simpanan tabungan (saving dilihat dari beberapa segi sebagai berikut [6]:
deposit), dan simpanan deposito (time deposit). a. Segi fungsi. Jenis bank berdasarkan fungsinya
b. Menyalurkan dana (lending) kepada terdiri dari:
masyarakat. Dalam hal ini bank memberi kredit 1) Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan
atau pinjaman dana pada masyarakat. Pinjaman kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
dana atau kredit yang diberikan terbagi dalam berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatan
berbagai jenis, sesuai keinginan nasabah. Jenis memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran.
kredit yang umumnya diberikan oleh hampir 2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank
semua bank adalah kredit investasi, kredit yang melaksanakan kegiatan usaha secara
modal kerja, atau kredit perdagangan. konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) yang dalam kegiatannya tidak memberikan
seperti pengiriman uang (transfer), penagihan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
surat berharga dari dalam kota (clearing), 3) Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya
penagihan surat berharga dari luar kota menerbitkan uang kertas dan logam sebagai
(inkaso), letter of credit (L/C), safe deposit box, alat pembayaran yang sah dalam suatu negara
bank garansi, bank notes, travelers cheque, dan dan mempertahankan konversi uang tersebut
jasa-jasa lainnya. terhadap emas atau perak.
b. Segi kepemilikan. Jenis bank berdasarkan
2.1.2 Fungsi dan Kegiatan Bank kepemilikannya adalah:
Dalam prakteknya bank berfungsi sebagai 1) Bank Pemerintah Pusat, yaitu bank yang baik
perantara keuangan antara masyarakat yang akte pendirian maupun modalnya dimiliki

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
41

Pemerintah sehingga seluruh keuntungan 2) Membuat apa yang dapat dijual, daripada
bank dimiliki Pemerintah pula. menjual apa yang dibuat.
2) Bank Pemerintah Daerah (BPD), terdapat di 3) Cintailah pelanggan.
daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing 4) Andalah yang menentukan.
provinsi. 5) Berhenti memasarkan produk yang dapat
3) Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang dibuat dan mencoba membuat produk yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dapat dijual.
dimiliki pihak swasta nasional. Karena akte e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan. Konsep
pendiriannya oleh swasta, maka pembagian ini menyatakan bahwa tugas perusahaan adalah
keuntungannya diambil pihak swasta pula. menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat
4) Bank Asing, yaitu cabang dari bank yang ada pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
di luar negeri, baik milik swasta maupun diinginkan secara lebih efektif dan efisien
pemerintah negara asing. dibandingkan para pesaing sedemikian rupa
5) Bank Campuran, yaitu bank yang sahamnya sehingga dapat mempertahankan dan
dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
nasional dan kepemilikan saham mayoritas Selanjutnya dikatakan bahwa untuk
dipegang oleh warga negara Indonesia. mencapai sasaran pemasaran maka bank perlu [3]:
a. Menciptakan produk yang sesuai dengan
2.1.3 Konsep Pemasaran Bank keinginan dan kebutuhan nasabahnya.
Secara umum pengertian pemasaran bank b. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang
adalah suatu proses untuk menciptakan dan ditawarkan dibandingkan produk pesaing.
mempertukarkan produk jasa bank yang ditujukan c. Menciptakan produk yang memberikan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.
nasabah dengan cara memberikan kepuasan. d. Memberikan informasi dibutuhkan nasabah
Tujuan perusahaan dalam melakukan dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan.
kegiatan pemasaran, antara lain [3]: e. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai
a. Memenuhi kebutuhan maupun keinginan dari calon nasabah hingga menjadi nasabah.
konsumen akan suatu produk. f. Berusaha menarik minat konsumen untuk
b. Memberikan kepuasan semaksimal mungkin menjadi nasabah bank.
terhadap pelanggannya. g. Berusaha mempertahankan nasabah yang lama
c. Meningkatkan penjualan dan laba. dan untuk mencari nasabah baru, baik dari segi
d. Menguasai pasar dan menghadapi pesaing. jumlah maupun kualitas nasabah.
e. Memperbesar kegiatan usaha. h. Berusaha terus-menerus meningkatkan kualitas
Dalam pemasaran terdapat beberapa konsep produk dan kepuasan nasabah.
yang memiliki tujuan yang berbeda, yaitu [7]:
a. Konsep produksi. Konsep ini menyatakan 2.2 Electronic Banking
bahwa konsumen akan menyukai produk yang Setiap bank harus meningkatkan layanan
tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dalam upaya memasarkan produknya, terutama
dan karenanya manajemen harus berkonsentrasi layanan yang melibatkan penggunaan teknologi
pada peningkatan efisiensi produksi dan informasi. Hal ini karena pesatnya perkembangan
distribusi. Konsep ini menekankan volume teknologi informasi maka lembaga perbankan
produksi atau distribusi yang seluas-luasnya yang sarat dengan teknologi harus dapat
dengan harga ditekan serendah mungkin. mengikuti dan menggunakan teknologi sebagai
b. Konsep Produk. Konsep ini berpegang bahwa bagian dari sistem pelayanannya, yang dikenal
konsumen akan menyenangi produk yang dengan Electronic Banking.
menawarkan mutu dan kinerja paling baik serta E-Banking adalah suatu bentuk layanan yang
memiliki keistimewaan yang mencolok. Secara memungkinkan nasabah, untuk mengakses
umum konsep ini menekankan kepada kualitas, rekening, melakukan transaksi, atau mendapatkan
penampilan, dan ciri-ciri terbaik. informasi produk bank melalui jaringan pribadi/
c. Konsep Penjualan. Konsep ini mengharuskan publik. Nasabah dapat mengakses E-Banking
perusahaan menjalankan usaha promosi dan melalui PC, laptop, PDA, ATM, atau telepon. E-
penjualan untuk mempengaruhi konsumen. Banking telah dipertimbangkan sebagai suatu
Konsep ini menekankan lebih agresif melalui strategi yang dapat mengubah dengan cepat cara
usaha promosi dan penjualan yang gencar. operasi bank, penyampaian, dan bersaing,
d. Konsep Pemasaran. Konsep ini menekankan terutama ketika potensi kompetitif jaringan
beberapa pengertian dibawah ini: tradisional runtuh dengan cepat.
1) Menemukan keinginan pelanggan dan Secara umum layanan perbankan yang
berusaha memenuhi keinginan tersebut. menggunakan electronic banking adalah [1]:

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
42

a. Automatic Teller Machine (ATM). Selain untuk bertransaksi di ATM, kartu


b. Kartu Debit. ATM dapat digunakan untuk belanja karena dapat
c. Kartu Kredit. berfungsi sebagai kartu debit. Awalnya ATM
d. Internet Banking. hanya dikenal sebagai mesin untuk mengambil
e. Short Message Service (SMS) Banking. uang, belakangan muncul ATM yang menerima
f. Call Banking. setoran uang, yaitu Cash Deposit Machine (CDM).
g. Phone Banking. Karena itu ATM layak disebut sebagai mesin
h. Kartu penarikan fasilitas lain, termasuk sarana segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan
pembayaran lainnya. penggunaannya dalam transaksi perbankan dan
Jadi, transaksi perbankan saat ini tidak selalu memberikan kepuasan kepada nasabah.
harus menggunakan aplikasi berbentuk kertas Di Indonesia juga dikenal ATM Bersama,
yang diisi nasabah di counter bank, tetapi dapat yaitu jaringan antar bank yang menghubungkan
diakses melalui Electronic Banking. Seiring jaringan ATM pada 21 bank yang beroperasi di
meningkatnya perkembangan Electronic Banking, Indonesia. ATM Bersama pertama kali digunakan
maka fungsi counter bank menjadi berkurang. di Indonesia pada tahun 1993 dan didasarkan pada
model yang diadopsi oleh Megalink, yaitu sebuah
2.3 Automatic Teller Machine jaringan antar bank yang ada di Filipina. ATM
Saat ini berbagai transaksi perbankan telah Bersama menyediakan berbagai fasilitas antar
menggunakan teknologi informasi sehingga bank, termasuk informasi saldo, penarikan tunai,
kegiatan-kegiatan yang dulu harus dilakukan dan real time-online transfer ke account lain
melalui antrian yang cukup lama di counter bank anggota jaringan bersama [10].
kini dapat diwakili oleh mesin, yaitu Automatic ATM Bersama merupakan teknologi yang
Teller Machine (ATM). ATM adalah alat kasir menerapkan konsep proses data berbasis digital.
otomatis tanpa orang, yang ditempatkan didalam Device ini mempunyai dua bagian penting, yaitu
atau diluar pekarangan bank, yang sanggup untuk hardware yang terdiri dari unit pemroses, yaitu
mengeluarkan uang tunai dan menangani berbagai PC, yang berfungsi sebagai sistem device
transaksi perbankan yang rutin [9]. interface yang menghubungkan user melalui kartu
Nasabah dapat melakukan pendaftaran/ magnetik, serta software yang berfungsi sebagai
registrasi melalui jaringan ATM atau melalui interface yang menghubungkan user dengan
customer service di cabang bank dimana rekening sistem dalam kaitan data/informasi yang ada.
dibuka. Pendaftaran ini diperlukan untuk
memperoleh acces code dalam bentuk Personal 2.4 Short Message Service Banking
Identification Number (PIN) yang merupakan Short Message Service (SMS) Banking
kode rahasia untuk melakukan sejumlah transaksi. adalah bagian dari Electronic Banking Channel
Jika nasabah mendaftar melalui counter bank, yang merupakan inovasi dari jenis rekening
maka PIN yang diberikan sesuai PIN standar yang tabungan maupun rekening giro. Sebagai sistem
berlaku di bank. Jika nasabah mendaftar melalui layanan yang bersumber pokok pada kedua
ATM, maka access code adalah nomor/angka rekening tersebut, maka salah satu syarat bagi
yang ditentukan sendiri oleh nasabah. nasabah yang menginginkan layanan SMS
Fasilitas ATM yang disediakan bank Banking adalah harus memiliki rekening tabungan
merupakan upaya untuk memberikan kemudahan dan/atau rekening giro, serta harus rnempunyai
bagi nasabahnya, antara lain sebagai berikut [8]: sarana penunjang, yaitu telepon seluler.
a. Praktis dan efisien dalam pelayanan. SMS Banking merupakan layanan yang
b. Pengoperasian mesin yang relatif mudah. disediakan bank menggunakan sarana SMS untuk
c. Melayani selama 24 jam, termasuk di hari libur. melakukan transaksi keuangan dan permintaan
d. Memungkinkan mengambil uang lebih dari satu informasi keuangan, misalnya cek saldo, mutasi
kali dalam sehari. rekening, dan sebagainya [9].
e. Terdapat di berbagai tempat yang strategis. SMS Banking adalah salah satu fitur
Fitur tradisional ATM adalah hanya untuk teknologi berupa layanan bagi nasabah bank yang
mengetahui saldo rekening dan melakukan mengijinkan nasabah untuk mengakses account
penarikan uang tunai. Dalam perkembangannya, bank mereka melalui SMS. Banyak fitur yang
fitur ATM bertambah yang memungkinkan untuk ditawarkan SMS Banking, antara lain transfer
melakukan pemindahbukuan antar rekening, uang, cek saldo rekening, informasi tagihan dan
transaksi pembayaran (antara lain kartu kredit, pembayaran atas pembelian, ganti PIN, dan lain-
listrik, dan telepon), transaksi pembelian (antara lain. Namun fiture yang paling banyak digunakan
lain voucher handphone dan tiket), dan fitur yang adalah layanan cek saldo rekening dan transfer
terkini adalah transfer ke bank lainnya (bank yang dana karena “mudah dan sangat sederhana” adalah
berada dalam satu switching jaringan ATM). kelebihan dari SMS Banking.

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
43

Manfaat dari layanan SMS Banking adalah Tujuan Perusahaan Kebutuhan dan
Keinginan
kemudahan melakukan berbagai jenis transaksi
tanpa harus menggunakan bantuan teller, seperti Produk
transfer antar rekening, pembayaran tagihan kartu
Nilai Produk Bagi Harapan Pelanggan
kredit, tagihan telepon/ponsel, isi ulang pulsa, Pelanggan Terhadap Produk
mutasi tiga transaksi terakhir, dan untuk
mengetahui saldo rekening yang dapat dilakukan
Tingkat Kepuasan
tanpa batasan waktu, ruang, dan gerak. Hanya Pelanggan
dengan fasilitas ponsel, GSM maupun CDMA,
Gambar 1 Konsep Kepuasan Pelanggan
nasabah dapat mengakses rekening mereka.
Adapun kemudahan dalam menggunakan Berdasarkan persepsinya, nasabah dapat
SMS Banking adalah [9]: mengalami salah satu dari tiga keadaan, yaitu [15]:
a. Kemampuan dalam bertransaksi. a. Bila kinerja dibawah harapan nasabah, maka ia
b. Kemampuan mengakomodir kebutuhan tidak puas.
nasabah. b. Bila kinerja sesuai dengan yang diharapkan
c. Kemudahan penggunaan. nasabah, maka ia memperoleh kepuasan.
d. Kecepatan dalam bertransaksi. c. Bila kinerja melebihi yang diharapkan nasabah,
e. Mengumpulkan dan menyimpan data transaksi. maka ia akan sangat puas (delighted).
Untuk menggunakan SMS Banking, nasabah Jika produk tidak mampu memuaskan
harus mengikuti persyaratan tertentu tergantung nasabah, maka nasabah bereaksi dengan cara exit
dari bank yang digunakan. Setelah itu nasabah (menyatakan berhenti membeli merek/produk)
diberikan instruksi penggunaannya, dan instruksi dan voice (menyatakan ketidakpuasan secara
ini berbeda antara bank yang satu dengan bank langsung pada perusahaan) [7].
lainnya. Namun biasa nasabah dapat mengakses Lebih jauh, menurut Aaker terdapat
layanan ini dengan dua cara, yaitu mengirimkan beberapa tingkatan kepuasan pelanggan, yaitu [7]:
SMS melalui menu (yang dijelaskan bank), atau a. Switches, pembeli yang tidak loyal sama sekali,
mengakses nomor tertentu pada sebuah telepon tidak tertarik pada merek perusahaan, merek
seluler. Biaya SMS Banking pada setiap bank juga apapun dianggap tidak memadai, berpindah-
berbeda-beda, ada yang Rp.500,-/SMS, lebih dari pindah, serta peka terhadap perubahan harga.
Rp.500,-/SMS dan kurang dari Rp.500,-/SMS [10]. b. Habitual buyer, pembeli yang puas terhadap
produk/ bersifat kebiasaan sehingga tidak ada
2.5 Kepuasan Konsumen masalah untuk beralih.
Kepuasan konsumen telah menjadi konsep c. Satisfied buyer, pembeli yang puas namun
sentral dalam teori dan praktek pemasaran, serta menanggung biaya peralihan (switching cost),
merupakan esensial bagi aktivitas bisnis. Menurut biaya waktu, uang, atau resiko kinerja
Anderson kepuasan nasabah berkontribusi pada berkenaan dengan tindakan beralih merek.
sejumlah aspek krusial, seperti terciptanya loyalitas d. Likes the brand, pembeli yang sungguh-
konsumen, meningkatnya reputasi perusahaan, sungguh menyukai merek, menganggap merek
berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya sebagai sahabat.
biaya transaksi masa depan, serta meningkatnya e. Commited buyer, pembeli yang setia, memiliki
efisiensi dan produktivitas karyawan [11]. kebanggaan dalam menemukan atau menjadi
Kepuasan nasabah adalah tingkat perasaan pelanggan suatu merek.
seseorang setelah membandingkan kinerja atau Jadi, kepuasan mengakibatkan loyalitas yang
hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan merupakan sikap nasabah dalam menentukan
harapannya [12]. Kepuasan nasabah adalah hasil pilihannya untuk tetap menggunakan produk/jasa
(outcome) yang dirasakan atas penggunaan bank. [16]. Sebagian bank mengidentifikasi
produk, sama atau melebihi harapan yang loyalitas pelanggan sebagai jaminan keuntungan
diinginkan [13]. Kepuasan pelanggan merupakan jangka pendek dan jangka panjang [17].
evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih Kepuasan nasabah akan melahirkan perilaku
sekurangnya sama atau melampaui harapan dan tindakan sebagai berikut [16]:
konsumen, sedangkan ketidakpuasan timbul bila a. Nasabah memberi rekomendasi dan mengajak
hasil (outcome) tidak memenuhi harapan [14]. orang lain untuk menggunakan produk tersebut.
Jadi, kepuasan nasabah dapat mempengaruhi b. Nasabah melakukan transaksi/menggunakan
persepsi dan selanjutnya memposisikan produk semua bentuk layanan yang ditawarkan bank.
perusahaan di mata nasabah yang akhirnya akan c. Nasabah menjadikan bank sebagai pilihan
membentuk loyalitas terhadap produk bank. pertama dalam menggunakan jasa keuangan.
Adapun konsep kepuasan pelanggan d. Nasabah membicarakan hal-hal bagus tentang
digambarkan sebagai berikut [14]: produk bank tersebut ke orang lain.

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
44

Karena itu membangun kepuasan nasabah a. Variabel independen (X), yaitu variabel yang
merupakan kebijakan strategis sehingga harus menjadi sebab timbulnya/berubahnya variabel
memandang kepuasan nasabah sebagai bagian dependen [19]. Penelitian ini menggunakan dua
dari strategi bank dalam menghadapi pesaing dan variabel independen, yaitu:
menghubungkan bank dengan konsumen. 1) ATM BRI = X1
ATM adalah alat kasir otomatis tanpa orang,
2.6 Kerangka Pikir Penelitian ditempatkan didalam/diluar pekarangan bank,
Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat yang sanggup mengeluarkan uang tunai dan
digambarkan sebagai berikut: menangani transaksi-transaksi perbankan
yang rutin [9]. Indikator-indikatornya [8]:
E-Banking
Tabel 2 Indikator Variabel ATM BRI
Fasilitas Automatic Teller
Machine (ATM)
No Deskripsi Indikator SS S RR TS STS
(X1) X1.1 Praktis dalam pelayanan.
Kepuasan Nasabah X1.2 Efisien dalam pelayanan.
(Y) X1.3 Pengoperasian mesin relatif mudah.
Fasilitas Short Message Melayani selama 24 jam, termasuk
Service (SMS) Banking X1.4
hari libur.
(X2)
Memungkinkan mengambil uang
X1.5
Keterangan: lebih dari satu kali dalam sehari.
Pengaruh Simultan = Terdapat di berbagai tempat yang
Pengaruh Parsial = X1.6
strategis.
Gambar 2 Kerangka Pikir Penelitian 2) BRI SMS Banking = X2
SMS Banking adalah layanan bank dengan
3. Metode Penelitian sarana SMS untuk melakukan transaksi dan
Jenis penelitian ini adalah verifikatif, yaitu permintaan informasi keuangan, seperti cek
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui saldo, mutasi rekening, dan sebagainya
hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu melalui ponsel [9]. Indikator-inikatornya [9]:
pengujian hipotesis melalui perhitungan statistik
sehingga didapatkan hasil pembuktian yang Tabel 3 Indikator Variabel BRI SMS Banking
menunjukkan hipotesis diterima atau ditolak [18]. No Deskripsi Indikator SS S RR TS STS
Data yang digunakan dalam penelitian ini Mempermudah nasabah dalam
X2.1
bertransaksi.
dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut: Memiliki kemampuan dalam
X2.2
a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara transaksi yang banyak.
langsung di lokasi penelitian. X2.3
Mampu mengakomodir kebutuhan
nasabah.
b. Wawancara, yaitu melakukan tanyajawab
X2.4 Mudah dalam penggunaan.
dengan narasumber yang berhubungan dengan Memiliki kecepatan pelayanan dalam
X2.5
data-data yang dibutuhkan. bertransaksi.
c. Kepustakaan, yaitu mempelajari buku referensi Mengumpulkan dan menyimpan data
X2.6
transaksi.
yang terkait dengan pembahasan penelitian ini.
d. Kuisioner, yaitu membuat dan menyebarkan b. Variabel Dependen (Y), yaitu variabel yang
daftar pertanyaan/pernyataan tentang variabel- dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel penelitian kepada responden. variabel bebas [19].
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
tertutup yang menggunakan skala Likert, dimana kepuasan nasabah, yaitu tingkat perasaan
skala Likert berhubungan dengan perrnyataan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil
sikap seseorang terhadap sesuatu [19]. yang ia rasakan dibanding dengan harapannya
Setiap butir pertanyaan dalam kuesioner [12]. Indikator-indikatornya [16]:
dilengkapi beberapa alternatif jawaban dengan Tabel 4 Indikator Variabel Kepuasan Nasabah
skor numerik (angka) sebagai berikut [19]: No Deskripsi Indikator SS S RR TS STS
Y1 Puas dengan ketersediaan fasilitas.
Tabel 1 Skor Menurut Skala Likert Y2 Puas terhadap BRI SMS Banking.
Pilihan ( Option ) Bobot ( Skala ) Y3 Puas terhadap ATM BRI.
Sangat Setuju 5 Y4 Puas dengan pelayanan BRI.
Setuju 4 Y5 Puas terhadap efisien waktu.
Ragu-Ragu 3 Y6 Puas terhadap biaya transaksi.
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1 Kuesioner disebarkan kepada responden,
Butir-butir pertanyaan/pernyataan kuesioner yaitu nasabah tabungan PT. BRI Cab. Palu yang
adalah indikator-indikator dari variabel-variabel menggunakan ATM BRI dan BRI SMS Banking.
yang diamati dalam penelitian ini sebagai berikut: Responden ini menjadi populasi penelitian, yaitu
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
45

/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik digunakan grafik histogram dan probability plot
tertentu yang ditetapkan Peneliti untuk dipelajari yang menampilkan penyebaran titik (data) pada
dan kemudian ditarik kesimpulannya [18]. sumbu diagonal. Dasar pengambilan keputusan
Namun karena kebijakan bank tentang unsur untuk mendeteksi normalitas adalah [24]:
kerahasiaan, jumlah populasi ini tidak dapat 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal
diketahui sehingga digunakan sampel, yaitu dan mengikuti garis diagonal atau histogram
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang menunjukkan pola distribusi normal, maka
dimiliki populasi tersebut [19]. Jumlah sampel model regresi memenuhi asumsi normalitas.
ditentukan menurut pendapat Hair, yaitu untuk 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal
menentukan jumlah sampel dari populasi yang dan/atau tidak mengikuti garis diagonal atau
tidak diketahui adalah 5 kali indikator [20]. histogram tidak menunjukkan pola distribusi
Karena itu jumlah sampel yang akan digunakan normal, maka model regresi tidak memenuhi
adalah sebanyak 90 orang. asumsi normalitas.
Agar data-data yang dikumpulkan handal, b. Uji Multikolinieritas, untuk menguji ada
instrumen penelitian harus valid dan reliable tidaknya korelasi antar variabel bebas pada
sehingga dilakukan pengujian sebagai berikut: model regresi. Multikolinieritas dilihat dari
a. Uji Validitas, untuk mengetahui apakah nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan
instrumen penelitian yang digunakan adalah tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai
valid. Instrumen penelitian yang valid adalah adalah tolerance yang lebih kecil dari 0,10 atau
instrumen yang benar-benar mampu mengukur VIF lebih besar daru 10 dan koefisien korelasi
variabelnya [21]. Uji validitas melalui analisis antar variabel bebas harus dibawah 95% [24].
kesahihan butir dengan teknik korelasi Product c. Uji Heteroskedastisitas, untuk menguji apakah
Moment. Bila koefisien korelasi antar skor dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
suatu indikator dengan skor total seluruh variance dari residual satu pengamatan ke
indikator adalah positif dan lebih besar 0,3 (r > pengamatan lainnya. Jika variance tersebut
0,3) maka instrumen tersebut valid [22]. adalah tetap maka disebut homoskedastisitas,
b. Uji Reliabilitas, untuk mengukur butir-butir dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
pertanyaan yang merupakan indikator dari Deteksi heteroskedastisitas dengan melihat ada
variabel/konstruk. Butir pertanyaan dikatakan tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot,
reliable (handal) bila jawaban seseorang dimana sumbu X adalah Y yang diprediksi, dan
terhadap pertanyaan adalah konsisten [21]. Uji sumbu Y adalah residual (Yprediksi -
reliabilitas menggunakan konsistensi internal Ysesungguhnya) yang telah distudenized [24].
untuk mengukur reliabilitasi alat ukur. Setelah dilakukan uji asumsi klasik maka
Koefisien reliabilitas yang digunakan adalah dilakukan analisis Regresi Linear Berganda
Alpha Cronbach. Suatu instrumen dikatakan dengan model persamaan sebagai berikut [25]:
reliabel bila memenuhi standar koefisien alpha Y= a + b1X1 + b2X2 + … + bnXn + e
cronbach lebih besar dari 0,6 (ά ≥ 0,6) [23].
Tingkat pengaruh variabel bebas secara
Analisis dilakukan dengan model statistik
simultan terhadap variabel terikat dilihat pada
parametrik Regresi Linier Berganda dengan
nilai koefisien determinasi R². Sedangkan
aplikasi SPSS 17. Model analisis ini akan
keeratan hubungan antara variabel bebas secara
menghasilkan nilai parameter model penduga
simultan dengan variabel terikat dilihat dari nilai
yang sah bila memenuhi asumsi klasik. Karena itu
koefisien korelasi multiple R. Pedoman penafsiran
estimasi yang digunakan adalah metode kuadrat
nilai koefisien korelasi sebagai berikut [18]:
terkecil yang bersifat BLUE (Best, Linier,
Unbiased, Estimation). Penyimpangan asumsi Tabel 5 Interprestasi Koefisien Korelasi
klasik akan menimbulkan masalah dalam regresi, Interval Koefisien Tingkat Hubungan
seperti standar kesalahan setiap koefisien yang 0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
diduga sangat berpengaruh tidak dapat dideteksi. 0,40 - 0,599 Sedang
Akibatnya, estimasi koefisien menjadi kurang 0,60 - 0,799 Kuat
akurat yang dapat menimbulkan interprestasi dan 0,80 - 1,000 Sangat Kuat
kesimpulan yang selalu salah [21]. Adapun pengujian hipotesis dengan:
Pengujian terhadap penyimpangan asumsi a. Uji F, untuk menguji pengaruh variabel
klasik dalam penelitian ini terdiri: independen secara simultan terhadap variabel
a. Uji Normalitas, untuk menguji apakah variabel dependen. Kaidah pengambilan keputusan
terikat dan variabel bebas dalam model regresi sebagai berikut [25]:
memiliki distribusi normal atau tidak. Model 1) Jika Fhitung > Ftabel atau α < 0,05 maka ada
regresi yang baik memiliki distribusi normal/ pengaruh yang signifikan, sehingga Ho
mendekati normal. Dalam uji normalitas ditolak dan Ha diterima.

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
46

2) Jika Fhitung < Ftabel atau α > 0,05 maka tidak Dari hasil uji validitas nampak bahwa nilai r-
ada pengaruh yang signifikan, sehingga Ho hitung seluruh butir pernyataan lebih besar dari
diterima dan Ha ditolak. r-kritis (rh ≥ 0,3) sehingga seluruh butir
b. Uji t, untuk mengetahui pengaruh dari masing- pernyataan instrumen penelitian ini valid dan
masing variabel independen terhadap variabel layak digunakan untuk pengumpulan data.
dependen. Kaidah pengambilan keputusan b. Uji Reliabilitas
sebagai berikut [25]: Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian
1) Jika thitung > ttabel atau α < 0,05 maka ada sebagai berikut:
pengaruh yang signifikan sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima. Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Status
2) Jika thitung < ttabel atau α > 0,05 maka tidak ada ATM BRI (X1) 0,816 Reliabel
pengaruh yang signifikan, sehingga Ho BRI SMS Banking (X2) 0,886 Reliabel
diterima dan Ha ditolak. Kepuasan Nasabah (Y) 0,831 Reliabel
Sumber: Kuesioner (data diolah).
4. Hasil Penelitian Dari hasil uji reliabilitas nampak bahwa nilai
4.1 Uji Instrumen Penelitian Cronbach’s Alpha seluruh butir pernyataan
Sebelum instrumen penelitian ini disebarkan lebih besar 0,6 (α > 0,6) sehingga seluruh butir
secara luas, dilakukan uji instrumen penelitian pernyataan dalam instrumen penelitian ini
dengan 15 orang responden. Pengujian ini reliabel dan layak digunakan untuk
menggunakan aplikasi SPSS 17 sebagai berikut: pengumpulan data.
a. Uji Validitas
Hasil uji validitas instrumen penelitian sebagai 4.2 Profil Responden
berikut: Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
Tabel 6 Hasil Uji Validitas diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada
Butir Pertanyaan r-hitung r-kritis Status 90 orang responden dengan profil sebagai berikut:
X1.1 0,466 0,3 Valid
X1.2 0,463 0,3 Valid Tabel 8 Profil Responden Penelitian
X1.3 0,451 0,3 Valid
X1.4 0,519 0,3 Valid No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
X1.5 0,449 0,3 Valid 1. Laki-laki 37 orang 41,11%
X1.6 0,521 0,3 Valid 2. Perempuan 53 orang 58,89%
X2.1 0,465 0,3 Valid Jumlah 90 orang 100%
X2.2 0,483 0,3 Valid Sumber: Kuesioner (data diolah).
X2.3 0,560 0,3 Valid
X2.4 0,498 0,3 Valid
X2.5 0,460 0,3 Valid
4.3 Tanggapan Responden
X2.6 0,550 0,3 Valid 4.3.1 Tanggapan Terhadap ATM BRI
Y1 0,625 0,3 Valid Tanggapan responden terhadap variabel
Y2 0,600 0,3 Valid ATM BRI diukur menggunakan enam indikator
Y3 0,534 0,3 Valid
Y4 0,613 0,3 Valid dengan hasil sebagai berikut:
Y5 0,551 0,3 Valid
Y6 0,622 0,3 Valid
Sumber: Kuesioner (data diolah).

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Variabel ATM BRI (X1)
Tanggapan Responden
Total
No SS (5) S (4) RR (3) TS (2) STS (1) n Mean
Skor
F Skor % F Skor % F Skor % F Skor % F Skor %
X1.1 31 155 34,444 53 212 58,889 6 18 6,667 0 0 0 0 0 0 90 385 4,278
X1.2 27 135 30,000 61 244 67,778 2 6 2,222 0 0 0 0 0 0 90 385 4,278
X1.3 24 120 26,667 66 264 73,333 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 384 4,267
X1.4 11 55 12,222 74 296 82,222 5 15 5,556 0 0 0 0 0 0 90 366 4,067
X1.5 30 150 33,333 53 212 58,889 7 21 7,778 0 0 0 0 0 0 90 383 4,256
X1.6 28 140 31,111 60 240 66,667 2 6 2,222 0 0 0 0 0 0 90 386 4,289
∑ 151 755 27,964 367 1468 67,963 22 66 4,074 0 0 0 0 0 0 540 2289 4,239
Sumber: Kuesioner (data diolah).
Dalam tabel diatas nampak mean tertinggi Jadi, rentang skala variabel ATM BRI
(4,289) terdapat pada pernyataan enam, berarti dihitung sebagai berikut:
ATM BRI yang terdapat di berbagai tempat yang (4,289 – 4,067) / 5 = 0,044
strategis memberikan kepuasan terbesar kepada Sehingga: Sangat Setuju = 4,245 – 4,289
nasabah. Sedangkan mean terendah (4,067) Setuju = 4,200 – 4,244
terdapat pada pernyataan empat, berarti ATM BRI Ragu-Ragu = 4,156 – 4,199
yang melayani selama 24 jam, termasuk hari libur Tidak Setuju = 4,111 – 4,155
memberikan kepuasan terkecil kepada nasabah. Sangat Tidak Setuju = 4,067 – 4,110

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
47

Selanjutnya rata-rata mean variabel ATM 4.3.2 Tanggapan Terhadap BRI SMS Banking
BRI (4,239) dikonfirmasi ke kategori rentang Tanggapan responden terhadap variabel BRI
skala diatas sehingga nampak bahwa mean rata- SMS Banking diukur menggunakan enam
rata berada dalam kategori Setuju. Jadi dapat indikator dengan hasil sebagai berikut:
dikatakan bahwa rata-rata responden merasa puas
terhadap kualitas ATM BRI.
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Variabel BRI SMS Banking (X2)
Tanggapan Responden
Total
No SS (5) S (4) RR (3) TS (2) STS (1) n Mean
Skor
F Skor % F Skor % F Skor % F Skor % F Skor %
X2.1 58 290 64,444 32 128 35,556 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 418 4,644
X2.2 28 140 31,111 62 248 68,889 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 388 4,311
X2.3 32 160 35,556 56 224 62,222 2 6 2,222 0 0 0 0 0 0 90 390 4,333
X2.4 23 115 25,556 53 212 58,889 14 42 15,556 0 0 0 0 0 0 90 369 4,100
X2.5 31 155 34,444 57 228 63,333 2 6 2,222 0 0 0 0 0 0 90 389 4,322
X2.6 57 285 63,333 33 132 36,667 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 417 4,633
∑ 229 1145 42,407 293 1172 54,259 18 54 3,333 0 0 0 0 0 0 540 2371 4,391
Sumber: Kuesioner (data diolah).

Dalam tabel diatas nampak mean tertinggi Tidak Setuju = 4,209 – 4,317
(4,644) terdapat pada pernyataan pertama, berarti Sangat Tidak Setuju = 4,100 – 4,208
BRI SMS Banking yang mempermudah nasabah Selanjutnya rata-rata mean variabel BRI
dalam bertransaksi memberikan kepuasan terbesar SMS Banking (4,391) dikonfirmasi ke kategori
kepada nasabah. Sedangkan mean terendah rentang skala diatas sehingga nampak mean rata-
(4,100) terdapat pada pernyataan empat, berarti rata berada dalam kategori Ragu-Ragu. Jadi dapat
kemudahan penggunaan BRI SMS Banking dikatakan bahwa rata-rata responden merasa
memberikan kepuasan terkecil kepada nasabah. kurang puas terhadap kualitas BRI SMS Banking.
Jadi, rentang skala variabel BRI SMS
Banking dihitung sebagai berikut: 4.3.3 Tanggapan Terhadap Kepuasan Nasabah
(4,644 – 4,100) / 5 = 0,109 Tanggapan responden terhadap variabel
Sehingga: Sangat Setuju = 4,535 – 4,644 kepuasan nasabah diukur menggunakan enam
Setuju = 4,426 – 4,534 indikator dengan hasil sebagai berikut:
Ragu-Ragu = 4,318 – 4,425
Tabel 11 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Nasabah (Y)
Tanggapan Responden
Total
No SS (5) S (4) RR (3) TS (2) STS (1) n Mean
Skor
F Skor % F Skor % F Skor % F Skor % F Skor %
Y1 11 55 12,222 69 276 76,667 10 30 11,111 0 0 0 0 0 0 90 361 4,011
Y2 11 55 12,222 69 276 76,667 8 24 8,889 2 4 2,222 0 0 0 90 359 3,989
Y3 36 180 40,000 44 176 48,889 10 30 11,111 0 0 0 0 0 0 90 386 4,289
Y4 37 185 41,111 43 172 47,778 10 30 11,111 0 0 0 0 0 0 90 387 4,300
Y5 35 175 38,889 45 180 50,000 10 30 11,111 0 0 0 0 0 0 90 385 4,278
Y6 3 15 3,333 83 332 92,222 2 6 2,222 2 4 2,222 0 0 0 90 357 3,967
∑ 133 665 24,630 353 1412 65,370 50 150 9,259 4 8 0,741 0 0 0 540 2235 4,139
Sumber: Kuesioner (data diolah).

Dalam tabel diatas nampak mean tertinggi Selanjutnya rata-rata mean variabel
(4,300) terdapat pada pernyataan empat, berarti Kepuasan Nasabah (4,139) dikonfirmasi ke
pelayanan BRI memberikan kepuasan terbesar kategori rentang skala diatas sehingga nampak
kepada nasabah. Sedangkan mean terendah bahwa mean rata-rata berada dalam kategori
(3,967) terdapat pada pernyataan enam, berarti Ragu-Ragu. Jadi dapat dikatakan bahwa rata-rata
biaya transaksi memberikan kepuasan terkecil responden merasa kurang puas terhadap kualitas
kepada nasabah. ATM BRI dan BRI SMS Banking.
Jadi, rentang skala variabel Kepuasan
Nasabah dihitung sebagai berikut: 4.4 Uji Asumsi Klasik
(4,300 – 3,967) / 5 = 0,067 Dalam analisis regresi berganda terdapat
Sehingga: Sangat Setuju = 4,233 – 4,300 beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi
Setuju = 4,167 – 4,232 sehingga terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
Ragu-Ragu = 4,100 – 4,166 klasik menggunakan aplikasi SPSS 17 dengan
Tidak Setuju = 4,034 – 4,099 hasil sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju = 3,967 – 4,033

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
48

4.3.1 Uji Normalitas 4.3.3 Uji Heterokedastisitas


Uji normalitas menghasilkan grafik Uji heterokedastisitas menghasilkan grafik
histogram frequency sebagai berikut: scatterplot sebagai berikut :

Sumber: Kuesioner (data diolah). Sumber: Kuesioner (data diolah)

Gambar 3 Histogram Freqency Gambar 5 Scatterplot


Uji normalitas juga menghasilkan grafik Dalam gambar diatas nampak tidak ada pola
normal P-P Plot Of Regression Standardized penyebaran yang jelas (bergelombang melebar
Residual sebagai berikut: kemudian menyempit), serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal
ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi penelitian ini.

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda


Hasil analisis Regresi Linear Berganda
dengan aplikasi SPSS 17 sebagai berikut:
Tabel 13 Analisis Regresi Linier Berganda
Koefisien
No Variabel t Sig. t Part
Regresi (B)
Sumber: Kuesioner (data diolah). 1 Constant 0,261 1,707 0,099 -
2 X1 0,412 3,328 0,001 0,6237
Gambar 4 Normal P-P Plot of Regression 3 X2 0,320 3,081 0,000 0,5711
Standardized Residual F-hit = 3,671
Multiple R = 0,470
F-tabel = 3,10
Grafik histogram diatas menunjukkan pola Adj R Square = 0,217 t-tabel = 1,66216
distribusi normal, dan pada grafik normal P-P α = 0,05 Sig = 0,000
Plot Of Regression Standardized Residual Sumber: Kuesioner (data diolah).
nampak bahwa data menyebar di sekitar garis Dengan demikian model persamaan regresi
diagonal dan mengikuti garis diagonal yang linear berganda penelitian ini adalah:
berarti model regresi penelitian ini memenuhi Y = 0,261 + 0,412X1 + 0,320X2
asumsi normalitas.
Model persamaan diatas dapat dijelaskan
4.3.2 Uji Multikolinieritas sebagai berikut:
Hasil uji multikolinieritas nampak dalam a. Nilai constant a = 0,261 menunjukkan bahwa
tabel sebagai berikut : X1 dan X2 berpengaruh positif terhadap Y yang
berarti bila kualitas ATM BRI dan BRI SMS
Tabel 12 Hasil Uji Multikolinieritas Banking meningkat maka kepuasan nasabah
Correlationsa juga akan meningkat, demikian sebaliknya.
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
Sedangkan bila kualitas ATM BRI dan BRI
1 (Constant) SMS Banking tidak berubah (konstan) maka
X1 .890 1.316 kepuasan nasabah adalah sebesar 26,1%.
X2 .890 1.136 b. Nilai koefisien regresi b1 = 0,412 menunjukkan
a. Dependent Variabel: Y
Sumber: Kuesioner (data diolah).
bahwa X1 berpengaruh positif terhadap Y yang
berarti bila kualitas ATM BRI meningkat maka
Dalam tabel diatas nampak bahwa nilai VIF kepuasan nasabah juga akan meningkat,
variabel X1 dan X2 lebih kecil dari 10 (VIF < 10) demikian sebaliknya. Peningkatan kualitas
yang berarti tidak terdapat korelasi yang cukup ATM BRI ini akan meningkatkan kepuasan
kuat diantara variabel-variabel bebas yang diamati nasabah sebesar 41,2%.
dalam penelitian ini sehingga tidak mengandung c. Nilai koefisien regresi b2 = 0,320 menunjukkan
masalah multikolinieritas. bahwa X2 berpengaruh positif terhadap Y yang

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
49

berarti bila kualitas BRI SMS Banking secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Y.
meningkat maka kepuasan nasabah juga akan Dengan kata lain, perubahan kualitas ATM BRI
meningkat, demikian sebaliknya. Peningkatan secara langsung akan mempengaruhi kepuasan
kualitas BRI SMS Banking akan meningkatkan nasabah.
kepuasan nasabah sebesar 32,0%. Sedangkan nilai nilai t-hitung X2 = 3,081
Adapun nilai Multiple R yang menunjukkan dengan sig. t = 0,000 sedangkan nilai t-tabel dengan
tingkat keeratan hubungan antara X1 dan X2 tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) = 1,66216.
dengan Y adalah 0,470 yang berarti X1 dan X2 Hasil ini menunjukkan nilai t-hitung lebih besar dari
secara serempak memiliki hubungan yang sedang t-tabel (3,081 > 1,66216) dan nilai sig. t lebih kecil
dengan Y. Dengan kata lain, peningkatan kualitas dari α (0,000 < 0,05) yang berarti X2 secara
ATM BRI dan BRI SMS Banking akan parsial berpengaruh signifikan terhadap Y.
menyebabkan peningkatan yang biasa saja Dengan kata lain, perubahan kualitas BRI SMS
terhadap kepuasan nasabah. Banking secara langsung akan mempengaruhi
Sedangkan tingkat keeratan hubungan antara kepuasan nasabah.
X1 maupun X2 secara parsial dengan Y dilihat Dengan demikian hipotesis bahwa ATM BRI
nilai Part. Adapun nilai Part X1 = 0,6237 yang maupun BRI SMS Banking secara parsial
berarti X1 memiliki hubungan yang kuat dengan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
Y. Dengan kata lain, peningkatan kualitas ATM nasabah PT. BRI Cab. Palu terbukti kebenarannya
BRI akan menyebabkan peningkatan yang besar sehingga dapat diterima.
terhadap kepuasan nasabah.
Sementara nilai Part X2 = 0,5711 yang 5. Kesimpulan
berarti X2 memiliki hubungan yang sedang Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dengan Y. Dengan kata lain, peningkatan kualitas secara simultan maupun secara parsial kualitas
BRI SMS Banking akan menyebabkan peningkatan ATM BRI dan BRI SMS Banking berpengaruh
yang biasa saja terhadap kepuasan nasabah. positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah
Dari hasil analisis juga diperoleh nilai yang berarti peningkatan kualitas ATM BRI dan
adjusted R. Square = 0,217 yang berarti BRI SMS Banking secara langsung meningkatkan
peningkatan kualitas ATM BRI dan BRI SMS kepuasan nasabah. Demikian pula sebaliknya,
Banking akan mempengaruhi 21,7% kepuasan penurunan kualitas ATM BRI dan BRI SMS
nasabah, sedangkan sisanya yang sebesar 78,3% Banking secara langsung menurunkan kepuasan
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak nasabah PT. BRI Cabang Palu.
diamati dalam penelitian ini. Adapun variabel yang berpengaruh dominan
terhadap kepuasan nasabah PT. BRI Cabang Palu
4.6 Pengujian Hipotesis adalah kualitas ATM BRI.
4.6.1 Uji F
Dari hasil analisis diperoleh nilai F-hitung = 6. Penutup
3,671 dengan sig. F = 0,000 sedangkan nilai F-tabel Untuk meningkatkan kepuasan nasabah
dengan tingkat kepercayaan 5% (α = 0,05) = 3,10. hendaknya manajemen PT. BRI Cabang Palu
Hasil ini menunjukkan nilai F-hitung lebih besar dari memperhatikan kualitas ATM BRI agar tidak
F-tabel (3,671 > 3,10) dan nilai sig. F lebih kecil terjadinya gangguan koneksi dan ketersediaan
dari α (0,000 < 0,05) yang berarti X1 dan X2 uang dalam mesin yang dapat menyebabkan ATM
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap BRI tidak berfungsi. Selain itu perlu mengadakan
Y. Dengan kata lain, perubahan kualitas ATM sosialisasi tentang penggunaan BRI SMS Banking
BRI dan BRI SMS Banking secara langsung akan yang memberikan kemudahan dalam melakukan
mempengaruhi kepuasan nasabah. transaksi sehingga dapat meningkatkan loyalitas
Dengan demikian hipotesis bahwa ATM BRI nasabah pada PT. BRI Cabang Palu.
dan BRI SMS Banking secara serempak Adapun penelitian selanjutnya dapat
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mengembangkan penelitian ini dengan
nasabah PT. BRI Cab. Palu terbukti kebenarannya menambahkan variabel-variabel lain yang secara
sehingga dapat diterima. teoritis mempengaruhi kepuasan nasabah, seperti
kartu debit, kartu kredit, call banking, dan phone
4.6.2 Uji t banking untuk mengidentifikasi variabel yang
Dari hasil analisis diperoleh nilai t-hitung X1 = dominan mempengaruhi kepuasan nasabah.
3,328 dengan sig. t = 0,001 sedangkan nilai t-tabel
dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) = Daftar Pustaka
1,66216. Hasil ini menunjukkan nilai t-hitung lebih
besar dari t-tabel (3,328 > 1,66216) dan nilai sig. t [1] Undang Undang Republik Indonesia Nomor
lebih kecil dari α (0,001 < 0,05) yang berarti X1 10 tahun 1998 tentang Perbankan.

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
50

[2] Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen [14] Tjiptono, Fandi. 2001. Service Management;
Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mewujudkan Layanan Prima. Edisi I.
[3] Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Yogyakarta: Andi Offset.
Keuangan. Edisi Revisi. Jakarta: Raja [15] Ananta, Lina. 2008. Service Excellence
Grafindo Persada. Compening Trought Competitiveness. Edisi
[4] Hasibuan, S. P. 2008. Manajemen Dasar; I. Bandung: Alfabeta.
Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi [16] Foster, John W. Cadogan. 2000.
Askara. Relationship Selling and Customer Loyalty;
[5] Rukmanah, Siti. 2009. Pengaruh Fasilitas an Empirical Investigation. Marketing
ATM Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Intelligence & Planning Vol. 18 No.4.
Kasus pada Bank BNI Makasar). Makasar: [17] Pfeifer, Michelle & Bendle, Farris. 2006.
STIM Nitro. Marketing Manajemen. Jakarta: Indeks.
[6] Undang Undang Republik Indonesia Nomor [18] Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:
7 tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Ghalia Indonesia.
Perbankan. [19] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
[7] Kurniawati. 2009. Pengaruh Fasilitas E- Kombinasi. Cetakan 4. Bandung: Alfabeta.
Banking Terhadap Loyalitas Nasabah Bank [20] Augusty, Ferdinand. 2002. Structural
Mandiri. Makasar: Univ. Hasanuddin. Equation Modelling dalam Penelitian
[8] Widiyono. 2006. Bank dan Manajemen Manajemen. Semarang: Univ. Diponegoro.
Perbankan. Jakarta: Indeks. [21] Suyanto, Danang. 2011. Pratik SPSS Untuk
[9] Lipis, Allen H. 2003. Perbankan Elektronik. Kasus. Yogyakarta: Nuha Medika.
Jakarta: Rhinneka Cipta. [22] Solimun, Masrun. 2002. Desain Penelitian
[10] Bank. http://www.bank.web.id. Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Badan
[11] Tjiptono, Fandy & Chandra, Gregorius. Percetakan F. Ekonomi Univ. Indonesia.
2005. Service, Quality, and Satisfaction. [23] Malhotra. 1996. Penelitian Bisnis. Edisi II.
Yogyakarta: Andi Offset. Jakarta: Badan Percetakan F. Ekonomi Univ.
[12] Kotler, Philip (terjemahan Hendra Teguh Indonesia.
dkk.). 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi [24] Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
10. Jakarta: Prenhallindo. Multivariate Dengan Program SPSS.
[13] Yamit, Yulian. 2001. Manajemen Kualitas; Cetakan 4. Semarang: Univ. Diponegoro.
Produk dan Jasa. Jakarta: Ekonisia. [25] Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian
Bisnis. Jakarta: Selemba Empat.

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.3 No.1 Januari-Juni 2017


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer

You might also like