You are on page 1of 27

PENGANTAR

MANTRAM, YAGNA, DAN PUASA


Oleh : Mohan M.S.

Di
SHANTIGRIYA GANESHYA POOJA
Merupakan tugas yang mulia seandainya karya ini digandakan untuk umat sedharma.
Sebaiknya untuk tidak diperjual-belikan. Karya ini ditujukan untuk kalangan sendiri.

KITAB MANTRA DAN YAGNA


OM SWASTIASTU,
Kitab mantra ini kami susun demi pelestarian ajaran Hindhu Dharma di Indonesia
khususnya kaum Hindhu yang berada di Jawa, Sumatera Utara dan Jakarta yang amat
mendambakan pengetahuan tentang mantra dan berbagai makna dan manfaatnya. Di
India berbagai makna mantram dijelaskan kepada umat secara transparan, jadi umat tahu
akan makna-makna dan tujuan mantra-matra tersebut. Di Jawa khususnya makin lama
masyarakat makin ingin kembali ke pemujaan Hindhu yang sederhana namun adi-luhung,
dan tidak mau terlalu ke Bali-balia-an. Gni-Hotra atau Agni-hotra ternyata sangat
dimengerti oleh insan Jawa sehari-hari walaupun sebagian dari mereka sudah berganti
agama. Setiap malam Jumat kemenyan dinyalakan di sebuah anglo untuk menyelaraskan
lingkungan rumah tangga maupun tempat-tempat yang dianggap suci, namun masyarakat
kurang paham akan mantramnya dan banyak yang lebih ke pelaksanaan yang bersifat
klenik dan rasa takut daripada faham bahwasanya Agni-hotra yang seharusnya akan
menghasilkan aura yang teramat positif, yang akan berakibat ke arah kesehatan dan
keseimbangan jiwa.
Sesuai dengan unsur-unsur yang hadir di Candi Param Brahman (Prambanan) maka kami
berkesimpulan, tentunya melalui studi dan meditasi yang berkesinambungan,
bahwasannya umat Jawa di masa-masa lalu sudah mengenal berbagai mantra dan Gni-
Hotra sesuai dengan Istha Dewata masing-masing, yang kemudian dipersatukan menjadi
pemujaan ke Tuhan Yang Maha Esa dalam bentuk Candi Prambanan yang amat sempurna
baik struktur maupun maknanya. Setelah menyadari hal tersebut kami diminta oleh para
umat Jawa di daerah Klaten untuk merumuskan suatu upacara sederhana dan mantra puja
agar umat dapat kembali memuja sesuai dengan kebiasaan leluhur mereka. Setelah lama
mengawasi permintaan ini, sayapun akhirnya memutuskan mengembalikan upacara Gni-
Hotra secara sederhana ke umat Jawa khususnya di Candi Kalangan yang sedang
dibangun oleh umat setempat secara universal. Di candi ini hadir unsur-unsur Lingga-
Yoni dari India, Ganeshya dari Bali, Relief-relief Kali, Durga dan Gayatri yang dibuat di
Jawa, Dewa Kumara yang sedang dibuat di Jawa dan pelinggihan dari Bali untuk
Brahma-Wishnu, dan Shiwa, masing-masing satu. Umat dari Jawa – Bali – Jakarta dan
India telah berdatangan dan memuja dan mendorong kemajuan candi yang satu ini.
Sesuai dengan wujudnya yang ditiru dari Candi Sambisari di dekat Prambanan, maka
untuk pemujaan mantram pemujaan adalah PANCA SANDHYA, yaitu terdiri dari sloka
pertama, puja ke Ganeshya, sloka 2 – 3 – 4 sama dengan puja Tri Sandhya, dan bait ke
lima Puja ke Sri Prambanan (Param Brahman, Tuhan YME).
Di Solo, tepatnya di daerah Mojolaban Sukoharjo sedang dibangun astana giri universal
yang disebut Sono Sewu (Seribu Arca), sebuah proyek raksasa seluas 1 hektar, yang telah
diisi dengan puluhan arca Hindhu Dharma yang terdapat di Indonesia dan berbagai unsur-
unsur yang dipercayai sebagai Hindhu dunia seperti yang terdapat di Mexico, Amerika
Latin, Mesir, Yunani, dst. Proyek yang dirintis oleh Almarhum Bapak Harjanto di Solo
ini, saat ini sedang dikelola oleh para sishya almarhum dari manca negara, dan telah
tercipta di atas sekitar tanah satu hektar berbagai relief, arca dan maket-maket dari
Borobudur, Lingga-Yoni, Brahma-Wisnu-Sihiwa, Geneshya, Sri, dst., yang kesemuanya
akan mencapai 1000 arca. Dipercayai oleh Almarhum dan para sishya ini bahwasanya
dengan dibangunnya proyek dharma ini maka Dharma akan kembali bersinar di
Nusantara ini. Untuk itu diperlukan terobosan-terobosan baru agar kita kembali ke basic,
semua umat Dharma di mana saja harus bersatu. Sono-Sewu dan Kalangan akan menjadi
simbol kembalinya Dharma secara universal. Untuk itu, inilah waktu yang tepat untuk
mengembalikan berbagai mantram dan upacara serta berbagai puasa ke umat Jawa dan
siapa saja yang beriman yang ingin kembali ke pemujaan leluhur yang adi luhung.

Mohan M. S.
Klaten, 14 Oktober 2004
UPACARA GNI-HOTRA

Upacara ini sebaiknya dilaksanakan secara sederhana saja, tanpa mengikuti kebiasaan
menghambur-hamburkan uang dan sesajen. Untuk sesajen cukup dipakai jajan pasar yang
vegetarian atau dibuat sendiri. Untuk upacaranya cukup pakai sedikit kemenyan, minyak
makan, beras, bunga, ranting kayu mangga yang kering, dupa dst., dalam jumlah yang
kecil. Untuk Gni-Hotra ke Sri Ganeshya pakailah mantram :
“OM SRI GANESHYA NAMAHA” 108 kali oleh sulinggih dan Swaha oleh peserta
masing-masing 1 kali sebanyak 108 mantram tersebut. Agni akan membawa mantram dan
sesajen tersebut ke Tuhan Yang Maha Esa melalui Ishta Dewata masing-masing.
Manfaat Gni-Hotra Ganeshya adalah Ilmu Pengetahuan, Jalan Spiritual dan Perlindungan
dari segala mara-bahaya termasuk black magic, dsb., dan sukses di segala bidang.
Gni-Hotra ke Shiwa menghasilkan : Kejayaan, ketenteraman, moksha, dhyana,
kesuksesan melawan adharma, dst.
Gni-Hotra ke Sri Lakshmi (Dewi Sri) sangat baik untuk memulai panen, mengakhiri
panen dan bersyukur untuk hasil yang baik, untuk kejayaan dalam bidang ekonomi,
politik, kenegaraan, dst.
Gni-Hotra ke Sri Wishnu (dan Narayana) menghasilkan ilmu pengetahuan dan
perlindungan dari-Nya.
Akhirnya semua Gni-Hotra sebenarnya menuju ke Tuhan Yang Maha Esa semata, satu-
satunya tanpa ada yang kedua. Para Ishta Dewata di atas adalah jalan-Nya juga (Om tat
sawitur varenyam bhargo dewashya dimahi). Gni-Hotra harus dihaturkan sesuai tangga,
yaitu melalui puja ke Sri Ganeshya dahulu ( 3 kali mantram di atas) lalu 108 kali ke
Wishnu atau ke Shiwa ataupun ke Laksmi. Agni adalah cahaya-Nya, Hotra adalah
upacara-Nya, Dewa-Dewi adalah Sarana-Nya, Tuhan YME adalah tujuan-Nya.
Diperlukan seorang guru untuk melakukan Gni-Hotra ini agar tidak salah dalam
pelaksanaannya. Silahkan mencari guru penuntun secara bebas.

PUASA
Berpuasa sudah dikenal umat Hindhu Nusantara namun hilang di Bali. Nyepi seharusnya
disertai dengan puasa sehari ditambah mati geni. Hari Senin Kamis sangat dianjurkan
untuk berpuasa mutih, tidak makan seharian, atau tidak makan sehari semalam. Juga
boleh pantang makan tetapi diperkenankan minum air, teh manis atau sirup selama sehari.
Ada juga puasa Mohini (bisu) tanpa bicara sama sekali namun boleh bekerja atau
bersemedi dan studi shastra-widhi.Puasa seharian setiap Purnama juga baik. Hari-hari
puasa lainnya adalah Shiwaratri, Ganeshya Caturthi, dan Durga Puja. Hari ulang tahun
sangat baik untuk berpuasa. Silahkan mencoba. Membuka puasa sebaiknya jam 6 sore
dengan mantram yang disukai.
MANTRAM GANESHYA
Selain 108 kali mantram “Om Sri Ganeshya Namaha”. Ada dua mantram di bawah ini
untuk pemujaan secara khusus untuk berbagai tujuan yang mulia:
Om
Wakratunda Mahakaya
Suryakoti Samaprabha
Nirwignam Kurumei Dewa
Sarwa Karyeshu Sarweda
( Maknanya : Om, Wahai Dikau yang berwujud besar dan memiliki sepasang taring yang
melengkung, yang bercahaya ibarat jutaan mentari. Aku memujaMu, dengan harapan
agar sudi kiranya Dikau menghilangkan segala rintangan yang menghalangiku ).
Kemudian :
Om Sri Ganeshya Namaha
Om Sri Ganapati Namaha
Om Sri Wakratunda Namaha
Mantram di atas dapat dipakai untuk puja-puji, kidung-kidung, meditasi dan pembukaan
setiap Geni-Hotra, dsb.

MANTRA GAYATRI
Mantram Gayatri bermakna “Tat ( Itu ) yang dipuja-puji di Bhur, Bwah dan Swah”.
Mantram ini disenandungkan oleh para dewata dari masa ke masa di masing-masing loka
kediaman mereka, juga di bumi oleh manusia yang dharmais dan di patal-loka oleh para
asuras. Gayatri adalah mantram tertua ke Maha Esa di dunia ini. Sri Krishna di
Bhagawad-Gita menyatakan bahwasanya di antara semua mantra, maka Beliau adalah
Mantram Gayatri. Mantram ini termuat di Weda yang merupakan shastra-widhi tertua di
dunia. Kata Tat adalah gambaran dari Yang Maha Tidak dpat dijabarkan baik melalui
mantram maupun tata bahasa. Selanjutnya Gayatri hadir di bawah ini :
Om
Bhur Bwah Swah, Om Tat Sawitur Wareniyam Bhargo,
Dewashya Dimahi, Diyo Yo Nah Pracodayat.
( Maknanya : Kami bermeditasi ke Tat (Tuhan Hyang Maha Esa), yang adalah Realitas
Hakiki, Abadi, dan dari-Nya mengalir semua ciptaan ini. Dia (Tat ) hadir di dalam Surya
dan merupakan jalan sanubari yang hadir di setiap jiwa. Dia adalah Yang Maha
Bercahaya di atas segala-galanya.
Kami mengarahkan tujuan pikiran kami ke Cahaya Bhagawatam (Ilahi) ini. Semoga
budhi-pekerti kami dapat diterangi oleh Cahaya ini ).
Mantram ini oleh pendeta dibacakan di telinga anak yang baru lahir. Baik juga
dipergunakan untuk meditasi dan puja-puji. Pada saat Wanaprastha seorang guru akan
menurunkan Maha Gayatri mantra kepada sishyanya untuk menjadi pedoman pribadinya.
Maha Gayatri hanya dapat diturunkan oleh seorang guru spiritual yang telah mapan.
Mantram Perdamaian
Mantram ini dipergunakan untuk diri sendiri, untuk insan lain maupun untuk semua
ciptaan di seluruh Bhur, Bwah dan Swah dan segala isinya.
OM SARWAM BHUTAM MANGGALAM
(SEMOGA SEMUA MAKHLUK SEJAHTERA ATAS NAMA TUHAN YME)
ATAU
LOKA SEMESTA SUKHINA BHAWANTU
(SEMOGA SEMUA LOKA DAN ISINYA DAMAI DAN SEJAHTERA)

OM SHANTI SHANTI SHANTI


(SEMOGA DAMAI DI BUMI, DAMAI DI BERBAGAI LOKA, DAN DAMAI DI
ALAM KOSONG / ANTARIKSA)

MANTRA SHIWA
Kata Shiwa juga berarti “Sang Pemilik Setiap Jiwa”. Mantra ini baik untuk dihaturkan ke
Hyang Shiwa dalam setiap pemujaan ke arah-Nya. Beliau adalah Sang pelebur dosa-dosa
dan kehidupan kita ke arah kelahiran kembali, bukan sang perusak seperti yang sering
difahami dengan salah. Baik sekali sekiranya mantram ini dipergunakan ke arah-Nya :
OM TRAMBHAKAM YAJAMAHE
SUGANDHIM PUSHTIWARDHANAM
UWA RUKAMIWA BANDHANAT
MRITYOR MUKSHI YAMAMRUTAT
Makna mantra di atas : “ Kami memuja ke Hyang Bermata Tiga yang harum kehadiran-
Nya, Yang mengayomi segala makhluk. Semoga beliau sudi menghindarkan kami dari
kematian, dan menghantarkan kami ke Moksha, ibarat sebuah mentimun yang
melepaskan dirinya dari lilitan pohonnya sendiri”.
Didalam Shastra-Widhi Sanatana Dharma yang berhubungan dengan Shiwa-Purana dan
pemujaan ke Hyang Shiwa hadir 108 nama sakral Hyang Shiwa yang dihaturkan ke
Hyang Shiwa pada saat puja, Gni-Hotra, maupun siraman ke Lingga Yoni dengan air dan
taburan bunga. Sang Sulinggih membacakan setiap nama ini dengan akhir kata namaha,
sedangkan pemuja menyebut swaha dengan menghaturkan bunga dan air ke Lingga Yoni,
atau dengan siraman minyak ke Gni-Hotra ataupun taburan bunga. Kata swaha bermakna
“aku berserah kepada-Mu”. Sebaiknya tatacara ini dimulai dengan mantra ke Ganesya
dahulu baru memuja 108 kali ke Ishta Dewata yang dimaksud. Ikuti petunjuk guru
penuntun. Di bawah ini kami haturkan 108 nama Shiwa seperti berikut :

NO SULINGGIH PEMUJA
1 Om Ishtraya Namaha Swaha
(Wahai Dikau yang senantiasa hadir dengan tegar)
2 Om Prabhwe Namaha Swaha
(Wahai Dikau Pemikul seluruh jagat-raya)
3 Om Ishranawe Namaha Swaha
(Wahai Tuhan datang dan hadirlah di astana yang ada di dalam diri
kami)
4 Om Bhimaya Namaha Swaha
(Wahai Dikau yang berkuasa di atas semuanya)
5 Om Prawiraya Namaha Swaha
(Wahai Dikau Sang Penyelamat dan Pelindung kami)
6 Om Wardaya Namaha Swaha
(Wahai Dikau yang mengabulkan segala hasrat kami)
7 Om Waraya Namaha Swaha
(Wahai Dikau, yang mengabulkan hasrat pemuja-pemuja-Mu yang
berhati murni)
8 Om Sarwa Athane Namaha Swaha
(Wahai Dikau, yang berastana di berbagai tempat pemujaan)
9 Om Sarwa Khitaya Namaha Swaha
(Wahai Dikau, yang melindungi para pemuja-Ku di mana saja)
10 Om Sarwashri Namaha Swaha
(Wahai Dikau, yang Maha Abadi di mana saja)
11 Om Sarwa Karya Namaha Swaha
(Wahai Dikau Sang Pelaksana berbagai karya nan adi luhung)
12 Om Bhawaya Namaha Swaha
(Wahai Dikau, yang mendengarkan keinginan-keinginan kami
yang paling dalam)
13 Om Jatine Namaha Swaha
(Wahai Dikau yang rambut-Nya bergelung)
14 Om Charmane Namaha Swaha
(Wahai Dikau yang berbusana kulit harimau)
15 Om Sikhandane Namaha Swaha
(Wahai Dikau yang menggelung rambutmu demi mengendalikan
sungai Gangga)
16 Om Sarwagaya Namaha Swaha
(Wahai Dikau Pengendali berbagai unsur di alam semesta)
17 Om Sarwabhawnaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa Dikau adalah ayah, ibu, saudara dan sahabat kami)
18 Om Haraya Namaha Swaha
(Wahai Dikau yang membuang jauh sifat-sifat buruk kami)
19 Om Harna Khiyaya Namaha Swaha
(Wahai Dikau Sang Pelebur dosa-dosa kami)
20 Om Sarwabhutararaya Namaha Swaha
(Wahai Dikau Sang Pembasmi para asuras dan mereka yang
berhati jahat)
21 Om Wirtaye Namaha Swaha
(Wahai Dikau Pembela para pemuja-pemuja-Mu)
22 Om Pribhawe Namaha Swaha
(Wahai Dikau yang melayani umat-Mu, namun sebenarnya Dikau
ini adalah Hyang Berkuasa di atas segalanya)
23 Om Niwartaye Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau tidak mengambil sesuatu apapun dari kami,
sebaliknya Dikau melipatgandakan pemberian-Mu)
24 Om Nitayaya Namaha Swaha
(Kasih sayang-Mu adalah maha suci dan hakiki)
25 Om Shasha Wtaya Namaha Swaha
Shiwa adalah Hyang Maha Hadir dan Maha Stabil (Yang Maha
Tunggal)
26 Om Dhurwaya Namaha Swaha
(Wahai Dikau yang menyeimbangkan kutub utara dan kutub
selatan)
27 Om Shan-Shan Wasne Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau ibaratnya adalah sapi jantan yang bergerak
lamban namun stabil)
28 Om Bhag Wate Namaha Swaha
(Wahai Dikau, penyelamat umat manusia di saat pralaya)
29 Om Khecaraya Namaha Swaha
(Wahai Nandi (sapi yang ditunggangi Shiwa), Dikau berperilaku
mirip dengan tuanmu)
30 Om Go-Charaya Namaha Swaha
(Kami menghaturkan puja hormat kami kepada Nandi dan semua
sapi di dunia ini)
31 Om Aradhnaya Namaha Swaha
(Puja hormat kami ke Hyang Shiwa yang senantiasa bersemadhi)
32 Om Abhiwadiyaya Namaha Swaha
(puja hormat kami ke swara agung Damaru Hyang Shiwa)
33 Om Mahkarmane Namaha Swaha
(Puja hormat kami ke berbagai ciptaan agung Hyang Shiwa)
34 Om Tadaswane Namaha Swaha
(Puja hormat kami ke wujud duduk bersila Sang Hyang Shiwa)
35 Om Bhuta Bhawnaya Namaha Swaha
(Bukan saja para Dewata, namun para asuras juga memuja Hyang
Shiwa)
36 Om Unmatwesh Prachanaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau sangat minim busananya, namun sifat-sifat-
Mu Naha Agung)
37 Om Sarwaloka Prajapatye Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Penguasa seluruh ciptaan-ciptaan-Mu
di ketiga loka)
38 Om Maharupaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau memiliki wujud yang beraneka-rupa)
39 Om Mahakayaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pelaksana Agung dari berbagai karya-
karya-Mu yang besar)
40 Om Wirkharupaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pemilik wahana yang disebut Nandi)
41 Om Maha Yashse Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Tuhan Yang Maha Hakiki)
42 Om Mahat Mane Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Jiwa Yang Maha Agung)
43 Om Sarwa Bhutatmane Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, semua bhuta mengagung-agungkan dan memuja
Dirimu)
44 Om Wiswa rupaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah wujud universal)
45 Om Maha Hanwe Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pemusnas Agung)
46 Om Lokapalaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau mengayomi semua loka dan segala isinya)
47 Om Anter Hitatmane Namaha Swaha
(Kami seharusnya memahami-Mu dan mengarahkan tujuan pikiran
kami ke arah Sanubari Keindahan-Mu yang paling dalam)
48 Om Prasadaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pemberi prashadam (sesajen) dan
mengabulkan permintaan para pemuja-Mu)
49 Om Hyagarobhaye Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pelindung Sang Bumi Pertiwi)
50 Om Pawitiraya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Yang Maha Murni)
51 Om Mahte Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau menghantar kami ke strata yang lebih tinggi)
52 Om Niyamaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah penolong para bhakta-Mu yang penuh
bhakti)
53 Om Niyamaya Shritaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau secara pribadi sarat dengan bhakti yang ketat
dan tulus)
54 Om Sarwa Karmane Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Sang Pencipta Catur Warna, dan
semua warna ini hadir dengan sama dihadapan-Mu)
55 Om Swiyam Bhutaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pengendali masa lalu kami)
56 Om Adye Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau telah hadir jauh sebelum penciptaan semesta
ini)
57 Om Adi Karaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Hyang Maha Pencipta seluruh jagat-
raya ini)
58 Om Hidhaye Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Asal Usul setiap peraturan di buana
agung)
59 Om Sahasrakhiyaya Namaha Swaha
(Semua berasal dari Shiwa dan akan berakhir di dalam-Nya jua,
simbolnya adalah Linggam)
60 Om Wishala Khiyaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pemusnah utama di antara Trimurti)
61 Om Sohaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau bahkan hadir di dalam nafas kami)
62 Om Nakstra Sadikaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pengendali setiap bintang di
antariksa)
63 Om Chandiraya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pengendali Sang Chandra)
64 Om Suryaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pengendali Sang Surya)
65 Om Shanye Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pengendali Sang Shani (Saturnus,
unsur buruk)
66 Om Ketwe Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pengendali Sang Ketu (graha iblis)
67 Om Grhaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pengendali seluruh sistem tata-surya)
68 Om Grhapataye Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Penguasa seluruh sistem tata-surya
yang berhubungan dengan berbagai indriyas manusia)
69 Om Waraya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Hyang Maha Kuasa dan Yang Maha
Pengasih)
70 Om Atraye Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau hadir dengan kami dan hadir dimana-mana)
71 Om Atraya Namaskartre Namaha Swaha
(Puja-puji kepada-Mu, Shiwa Yang Maha Tunggal)
72 Om Hriga Banparinaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau hadir bahkan di ujung dunia ini)
73 Om Andhaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau telah hadir pada saat ciptaan ini dimulai)
74 Om Dhina Sadhikaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau telah mengajarkan widya ke manusia
pertama)
75 Om Samwat Srarya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pengendali dan penguasa keempat
Yuga, yaitu : Satya Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga, dan Kali
Yuga)
76 Om Mantraya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Tujuan semua mantram)
77 Om Pramanaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Hyang Maha Berkuasa
78 Om Parama Tapas Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Hyang Maha Kuasa atas segala
bentuk meditasi)
79 Om Yogine Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Hyang Maha Yogi)
80 Om Yojyaya Namaha Swaha
(Semoga melalui berkah-Mu, kami dapat mencapai tingkat ke-
yogian-Mu)
81 Om Maha Bijaya Namaha Swaha
(Shiwa melindungi semesta ini ibarat kulit luar melindungi biji
yang di dalam)
82 Om Maha Retse Namaha Swaha
(Pemujaan ke Shiwa adalah jalan utama ke Moksha)
83 Om Maha Balaya Namaha Swaha
(Shiwa adalah pelindung kami ke arah Moksha pada saat ajal
menjelang)
84 Om Suwarna Retse Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau menuntun kami ke moksha melalui jalan
emas)
85 Om Sarwa Gyaya Namaha Swaha
Wahai Shiwa, Dikau adalah Maha Widya)
86 Om Subijaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Intisari Murni yang memurnikan
kami)
87 Om Bija Wahnaya Namaha Swaha
Wahai Shiwa, Dikau menanam ketegaran bhakti di dalam diri
kami)
88 Om Maha Tapse Namaha Swaha
Wahai Shiwa, Dikau adalah Maha Samadhi)
89 Om Ghor Tapse Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Maha Tapa Brata)
90 Om Adinaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau hadir bahkan sebelum penciptaan ini
dimulai)
91 Om Dasha Bahwe Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah sepuluh lengan Tuhan)
92 Om Animi Shaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Hyang Maha Suci, namun sebenarnya
tidak seorangpun yang mampu menjabarkan tentang Dirimu)
93 Om Nila Khantaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah yang berleher ungu)
94 Om Umapataye Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pasangan Dewi Uma (Parwati)
95 Om Wiswa Rupaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Wujud Semesta)
96 Om Suwayam Shershthaya Namaha Swaha
(Dikaulah satu-satunya yang dipuja di atas segala dewa)
97 Om Bala Wiraya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pemilik berbagai senjata yang shakti)
98 Om Abalaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pembela kaum yang lemah)
99 Om Ganaya Namaha Swaha
(Hyang Shiwa memberkati para bhakta-Nya secara melimpah)
100 Om Gana Karitre Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, demi umat manusia, Dikau berkarya tanpa batas)
101 Om Gana Pataye Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Penguasa Para Gana dan berbagai
Gunas)
102 Om Digwasase Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Penguasa empat penjru dunia)
103 Om Kamaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Hyang Maha Suci, yang harus dipuja
pada awal setiap pelaksanaan)
104 Om Mantra Wide Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah sumber dari segala mantram)
105 Om Paramaya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau memiliki harta yang tiada terhingga)
106 Om Mantraya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah penerima semua puja-puji mantram
kami)
107 Om Sarwahawakaraya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Pelaksana setiap karya di jagat raya
ini)
108 Om Haraya Namaha Swaha
(Wahai Shiwa, Dikau adalah Penghapus dosa-dosa kami)

SRI DURGA MA
(PARWATI, UMA)

Pemujaan Dewi Durga, Shakti Sang Shiwa dimulai dengan mantram :


“Om sarwa manggala mangalye
Shiwae sarwartha sadhikae
Sharanye tryyambakae Gauri
Narayani Namastute”
(Wahai Dikau Yang Maha Suci, Shakti Hyang Shiwa Yang Maha dalam segala-galanya,
kepada-Mu aku bersujud, Wahai Tryambake, wahai Dikau yang disebut Gauri (bermata
kuning), wahai Dikau yang disebut Narayani(saudari Hyang Narayana).
DURGA MANTRA
“OM NAMO SRI DURGA MATA NAMAHA”...........
(Wahai Dikau Bunda Durga Yang Maha Pengasih)
1. Mantram ini dipanjatkan 32 kali pada saat-saat yang amat dibutuhkan, seperti
kesembuhan, proteksi dari mara-bahaya, dsb. namun sebaiknya diikuti dengan
puasa, dana - punia, dsb. agar lebih efektif. Jangan mengucapkan lebih dari jumlah
di atas. Mantram apa saja jangan sampai mubazir sifatnya karena dapat
menimbulkan serangan balik.
2. Mantram di atas diucapkan 108 kali untuk upacara Agni-Hotra dan untuk
mendapatkan wara-nugraha-Nya. Biasanya untuk bersyukur setelah menang perang,
maupun menang perang melawan diri sendiri. Agni-Hotra demi Sri Lakshmi
maupun Sri Durga dapat dilakukan untuk mendirikan usaha, syukuran, dsb. namun
harus tulus. Ucapan swaha senantiasa mengikuti setiap ucapan mantram tersebut.
Jangan mengucapkan mantram untuk tujuan menyerang seseorang karena akan
mengakibatkan karma yang buruk bagi yang melaksanakannya

PEMUJAAN KE DEWI LAKSHMI (SRI)

Upacara Agni-Hotra ke Sri Lakshmi dilakukan seperti yang lainnya, namun untuk
upacara syukuran sebaiknya ditambah sesajen palawija, seperti padi-padian, sedikit
kacang-kacangan, pala, cengkeh, kayu manis, wijen, jinten, dan yang wangi-wangi.
Semua ini disebut Caruya, namun tidak ada unsur telur maupun yang berjiwa. Puasa
sangat dianjurkan untuk keluarga yang melaksanakan Agni-Hotra ini secara wajar-wajar
sesuai kemampuan. Agni-Hotra ini baik dilakukan setelah panen sukses. Juga baik setelah
lulus ujian, mendapatkan pangkat, harta benda yang halal, dan untuk usaha agar maju,
masyarakat yang menginginkan kemajuan dan perbaikan nasib dapat melaksanakan Agni-
Hotra untuk Dewi Sri ini.
MAHALAKSMI SHATA NAMAWALI
(108 NAMA DEWI LAKSHMI)
NO SULINGGIH PEMUJA
1 Om Moha Widyayai Namaha Swaha
(wahai Sri Lakshmi, Dikau adalah Dewi Ilmu Pengetahuan)
2 Om Jagan Matre Namaha Swaha
(Wahai Sri Lakshmi, Dikau adalah Bunda Semesta)
3 Om Maha Lakshmiyai Namaha Swaha
(Wahai Sri Lakshmi, Dikau adalah pemberi berjuta-juta keinginan
para pemuja-pemuja-Mu)
4 Om Shiwa Priyayi Namaha Swaha
(Shiwa memberikan kemakmuran kepada para pemuja-Nya)
5 Om Wisnu Mayayi Namaha Swaha
(Sri Lakshmi tercipta dari Sang Hyang Wishnu)
6 Om Shubayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah simbol kesucian)
7 Om Santhayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah pemberi rasa kedamaian)
8 Om Sidmayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi mengarahkan kami ke arah Kesempurnaan)
9 Om Sidha Saraswatyai Namaha Swaha
(Melalui Sri Lakshmi kami mencapai Dewi Saraswati)
10 Om Khyemayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi penuh dengan rasa maaf dan welas asih)
11 Om Kantayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi berastana di atas teratai sambil senantiasa berkarya
secara agung)
12 Om Pribhayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah dewi semesta nan agung)
13 Om Tyo Tisnayai Namaha Swaha
(Tidak diperlukan apapun lagi setelah mencapai Sri Lakshmi)
14 Om Parwatyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah juga Bunda Parwati, Beliau berada di atas
alam ini)
15 Om Sarwa Mangalayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi nan suci dipuja di setiap upacara)
16 Om Higulayai Namaha Swaha
(Semua harta duniawi didapatkan melalui puja ke Sri Lakshmi)
17 Om Chandikayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi sebagai Durga telah membantai asura Chanda dan
Munda, oleh sebab itu Beliau disebut Bunda Chandika)
18 Om Dantayai Namaha Swaha
(Sebagai Chandika, Sri Lakshmi menggunakan taring-taring yang
panjang)
19 Om Padhayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi dalam wujud Kali menghancurkan asura Mahisasur
dengan kaki-kaki-Nya yang besar dan suci)
20 Om Lakshmiyai Namaha Swaha
(Puja-puji semuanya ke Sri Lakshmi, pemberi kemakmuran bagi
setiap ciptaan)
21 Om Hari Priyayi Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah kekasih Sri Wishnu)
22 Om Tripura Nandinyai Namaha Swaha
(Dikau lahir sebagai putri raja Nandiyai di Tripura)
23 Om Nanda Yai Namaha Swaha
(Dikau hidup di antara sapi ( sapi adalah simbol kekayaan di masa
lalu))
24 Om Sunanda Yai Namaha Swaha
(Dewi Lakshmi senang tinggal di lingkungan keluarga yang murni
dan suci)
25 Om Surwanditayai Namaha Swaha
(Semua dewata memuja maha Lakshmi)
26 Om Yagya Widyayai Namaha Swaha
(Tidak ada upacara yagna yang sempurna tanpa pemujaan ke Sri
Lakshmi)
27 Om Maha Mayayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah pengendali agung Sang Maya ( ilusi ))
28 Om Wedmatre Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah bunda seluruh jajaran Weda-Weda)
29 Om Sundhayai Namaha Swaha
(Kami dapat mencapai Sri Lakshmi melalui studi Weda-Weda)
30 Om Dhritayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi hadir sebagai harta dalam bentuk kepemilikan tanah
yang luas)
31 Om Prityai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi menghadirkan banyak relasi, ibarat madu yang
menghadirkan lebah)
32 Om Priyayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi dipuja oleh pria dan wanita)
33 Om Prishidayai Namaha Swaha
(Ketenaran dan Keagungan Sri Lakshmi hadir di ketiga loka)
34 Om Mridanyai Namaha Swaha
(Setiap dana- punia akan berhasil melalui anugrah Sri Lakshmi)
35 Om Windhya Wasinyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi hidup dan bersemayam di Windya yang gemah ripah
loh jinawi)
36 Om Sidha Widyayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi menuntun kita ke arah pengetahuan yang sempurna)
37 Om Maha Shaktiyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah satu-satunya yang bersifat Maha)
38 Om Pritwiyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah Bunda Pertiwi)
39 Om Harda Sewitayai Namaha Swaha
(Melalui puja yang tulus Sri Lakshmi akan menjauhkan segala
rintangan dari kita)
40 Om Pruhut Priyayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi dicintai dan dipuja para pendeta)
41 Om Kantyai Namaha Swaha
(Kejayaan dan Keagungan Sri Lakshmi tidak terbatas)
42 Om Kminyai Namaha Swaha
(Kecantikan Sri Lakshmi tiada tandingannya di alam kosmos)
43 Om Padma Lochnayai Namaha Swaha
(Kecantikan Sri Lakshmi semurni bunga teratai)
44 Om Prahladinyai Namaha Swaha
(Pada awalnya Sri Lakshmi mendengarkan teriakan Prahlada
( baca kisah Prahlada ))
45 Om Maha Matre Namaha Swaha
(Puja-puji semuanya ke Sri Maha Lakshmi, Bunda Agung umat
manusia, yang melindungi dan mengayomi kita semua)
46 Om Durgayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi mewujudkan diri-Nya sebagai Sri Durga demi
melindungi para pemuja-pemuja-Nya)
47 Om Durgati Nashinyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi menghancurkan segala penderitaan)
48 Om Jwala Mukhyai Namaha Swaha
(Jwala adalah nama lain Sri Lakshmi yang mengingatkan manusia
agar tidak menyalahgunakan harta benda mereka demi
menghindari kehancuran dan derita)
49 Om Sugotra Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi hidup di antara keluarga yang suci dan bajik)
50 Om Tyotyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi dapat dicapai melalui anugerah dari Hyang Brahma,
Hyang Wishnu, dan Hyang Shiwa)
51 Om Kumud Wasinyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi hadir di berbagai ragam bunga-bungaan)
52 Om Duria Bhayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi sangat sulit untuk dicapai)
53 Om Widya Yai Namaha Swaha
(Pendidikan, ilmu Pengetahuan diperlukan untuk mencapai Sri
Lakshmi)
54 Om Suwarag Tyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi menganugerahkan swarga ke para pemuju-Nya dan
menghadirkan kenikmatan sorgawi ke dunia ini)
55 Om Purwa Sinyai Namaha Swaha
(Timur dan Timur Laut adalah arahnya Sri Lakshmi)
56 Om Aparna Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah Pengendali alam)
57 Om Sambiryai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi gemar mengunjungi para bhakta-Nya pada malam-
malam yang tidak berbulan)
58 Om Mayayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi menguji para pemuja-Nya melalui berbagai ilusi-
Nya)
59 Om Madira Yai Namaha Swaha
(Mereka yang berdosa sering dimabukkan oleh Sri Lakshmi ( oleh
karena keserakahan mereka ))
60 Om Mridu Hasinyai Namaha Swaha
(Sebaliknya kaum suci akan senantiasa dipenuhi oleh berbagai
anugerah Sri Lakshmi)
61 Om Narayak Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi segera mengirim para penyandang dosa ke neraka)
62 Om Mahanidra Yai Namaha Swaha
(Mereka yang suci akan hidup tanpa derita di dunia materi ini)
63 Om Yoga Nidra Yai Namaha Swaha
(Melalui yoga-yoga yang diajarkan Bhagawat - Gita, maka kita
akan mencapai kedamaian dan Sri Lakshmi)
64 Om Priba Watyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi hadir di telapak tangan kanan kita setiap pagi hari,
Hal ini sesuai dengan sloka yang hadir di Weda yang mengatakan :
“ Karegre Wasate Lakshmi “, yang bermakna sama dengan di atas.
Mantra ini dipujakan pada pagi hari agar mendapatkan
keberuntungan)
65 Om Prigyayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi memberikan berbagai anugerah kepada mereka
yang melaksanakan dharma)
66 Om Tarayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi mengantarkan kaum dharmais menyeberangi
samudra kehidupan ini)
67 Om Madhu Matyai Namaha Swaha
(Pujalah Sri Lakshmi demi mendapatkan sentuhan semanis madu,
khusus bagi kaum dharmais)
68 Om Madhuw Namaha Swaha
(Pujalah Sri Lakshmi demi wara nugraha-Nya dan jangan demi
harta-Nya)
69 Om Xirana Wasutayai Namaha Swaha
(Puja-Puji ke Sri Lakshmi akan mengurangi derita kita)
70 Om Bala Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi menganugrahkan turunan)
71 Om Balika Yai Namaha Swaha
(Puja Sri Lakshmi dilaksanakan melalui gadis-gadis yang kecil)
72 Om Singha Gaminyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah dewata yang mengendarai singa)
73 Om Karayai Namaha Swaha
(Sri Maha Lakshmi adalah Omkara)
74 Om Sudha Karayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah pemilik Amrita)
75 Om Chetna Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah Simbol kebenaran dan kesadaran nan Hakiki)
76 Om Kopna Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi akan meninggalkan kita seandainya harta kita
dipergunakan bagi mereka-mereka yang tidak suci)
77 Om Xit Yai Namaha Swaha
(Harta yang dipergunakan demi tujuan-tujuan yang suci akan
mengurangi dosa-dosa masa lalu)
78 Om Ardha Bindu Dharayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi tidak lengkap tanpa Narayana di samping-Nya,
simbolnya adalah tilak setengah bundaran)
79 Om Dhirayai Namaha Swaha
Semua puja-puji untuk Dewi Yang Maha Utama, Yang Maha Sabar
dan Yang Maha Pengasih)
80 Om Wishwahatre Namaha Swaha
(Semua puja-puji ke Yang Maha Dewi, Pengayom alam-semesta)
81 Om Kalawatyai Namaha Swaha
(Puja-puji untuk Penguasa keempat Weda, yang mengarahkan
umat manusia agar mempergunakan kekayaannya demi tujuan
yang seharusnya)
82 Om Padhawatyai Namaha Swaha
(Puja-puji ke Dewi Yang Maha Berkuasa, Yang kedua kalinya
bersifat suci dan murni, kemanapun Beliau melangkah, maka
kesucian akan datang ke tempat tersebut)
83 Om Suwastrayai Namaha Swaha
(Puja-puji ke Dewi Yang Berkuasa, Beliau mengenakan berbagai
busana yang murni dan berkilauan)
84 Om Priwardhayai Namaha Swaha
(Sekiranya harta benda kami dipergunakan sesuai dengan tujuan-
tujuan suci, maka karma baik kita akan terangkat)
85 Om Saraswatyai Namaha Swaha
(Diperlukan pengetahuan dari Bunda Saraswati agar harta benda
dapat dipergunakan demi tujuan-tujuan yang suci)
86 Om Jitmatre Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah Bunda Yang Maha Agung)
87 Om Jitendra Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi menganugerahkan moksha ke pemuja-pemuja-Nya
yang sejati)
88 Om Sharda Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi dan Sri Saraswati (Sharda) adalah Manunggal)
89 Om Hansa Wahin Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi, seperti halnya Dewi Saraswati juga mengendarai
angsa)
90 Om Kunda Sanyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi biasanya hadir di tempat-tempat penyimpanan harta)
91 Om Jagat Duwatri Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah Pengayom Semesta raya ini)
92 Om Budha Matre Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah pemberi Budhi (intelegensia) kepada para
pemuja-pemuja-Nya)
93 Om Sri Jane Swariyai Namaha Swaha
(Semesta hadir di dalam kandungan Sri Lakshmi)
94 Om Raj Lakshmiyai Namaha Swaha
(Seandainya dipuja dengan baik, maka Sri Lakshmi akan
menganugerahkan Kemakmuran)
95 Om Wshat Karayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi menganugerahkan 8 bentuk siddhis : harta-benda,
sandang, pangan, kesehatan, pendidikan, ketenaran, dharma,
pengetahuan akan hal-hal yang akan terjadi dan kebijaksanaan)
96 Om Sudha Karayai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi menganugerahkan Amrita (air suci Kehidupan)
kepada para pemuja-Nya)
97 Om Sudhatimra Yai Namaha Swaha
(Arah Sri Lakshmi adalah Timur. Beliau menghapuskan kebodohan
ibarat sinar surya pagi menghapus kegelapan)
98 Om Sudha Kara Yai Namaha Swaha
(Tidak sesuatupun yang baik dapat dicapai tanpa melalui pemujaan
ke Sri Lakshmi)
99 Om Rajnit Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi juga mampu memberikan kegelapan, Beliau dapat
menjadikan seseorang itu kaya maupun miskin sesuai dengan
karma-karmanya)
100 Om Triwarta Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi mengajarkan tiga bentuk kebijakan :
(Lakshmi = kekayaan) harus dirahasiakan.
Lakshmi (kekayaan) seharusnya dipakai untuk tujuan-tujuan yang
benar.
Istri atau saudara perempuan adalah Lakshmi, seyogyanya dijaga
dan dilindungi dengan baik.
101 Om Dandanit Yai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi menuntun kita ke jalan yang benar, bahkan kalau
diperlukan maka tuntunan tersebut bisa terasa amat menyakitkan)
102 Om Kriya Wirityai Namaha Swaha
(Sebelum memulai pekerjaan sehari-hari maka pujalah Sri Lakshmi
terlebih dahulu)
103 Om Sabdutyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah Omkara)
104 Om Tarinyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi melindungi para pemuja-Nya dari siklus reinkarnasi)
105 Om Shridhayai Namaha Swaha
(Seandainya iman kita tegar, maka Sri Lakshmi akan melindungi
kita)
106 Om Sadgatyai Namaha Swaha
(Pada saat ajal menjelang, Sri Lakshmi akan menuntun Atman kita)
107 Om Satparanayai Namaha Swaha
(Dan selanjutnya menganugerahkan moksha kepada para pemuja-
pemuja-Nya)
108 Om Tri Shaktiyai Namaha Swaha
(Sri Lakshmi adalah pengejawantahan dari Brahma-Wishnu-
Shiwa)

MAHA WISHNU MANTRAM

SHANTAKARAM BHUJAGASHAYANAM PADMANABHAM SURESHAM,


WISHWADHARAN GAGANA SADHRISHAM MEGHA WARNAM
SHUBHANGAM, LAKSHMI KANTAM, KAMALA NARAYANAM, YOGIBHIR
DHYANAGAMYAM, WANDE WISHNUM BHAWABAYAHARAM, SARWA
LOKAIKA MANGALAM BHAGWAN WISHNU, MANGALAM GARUDA
DHUWAJA, MANGALAM PUNDRI KAKSHO MANGALAYA TANOH HARI.
(Aku bersujud ke Hyang Wishnu, Satu-satunya Penguasa jagat-raya, Yang Maha Sahnti
dalam penampilan-Nya, yang berbaring di atas seekor naga yang besar dan agung. Dari
pusar-Nya mengalir keluar setangkai Teratai kekuatan Kreatif, Beliau adalah Manifestasi
Hyang Maha Suci, Yang menunjang seluruh semesta, Yang Maha Hadir ibarat langit.
Yang Gelap ibarat awan mendung dan memiliki tubuh yang indah. Beliau adalah
Tuhannya Sri Lakshmi, yang memiliki sepasang mata indah ibarat kelopak bunga teratai,
yang dapat dicapai para yogi melalui meditasi, Beliau menghancurkan samsara dan
reinkarnasi).
(Wahai Hyang Wishnu, Dikau adalah simbol dari kesucian, wahai yang mengendarai
Garuda dengan panji-panji keagungan-Mu, Wahai Dikau Yang Maha Suci, Dikau dipuja
di ketiga loka).

MAHA WISHNU SHATA NAMAWALI ( 108 )


SEBUTAN UNTUK SRI WISHNU

NO SULINGGIH PEMUJA
1 Om Wishwan Namaha Swaha
(Seluruh Jagat-raya ini adalah Sri Wishnu)
2 Om Washatkar Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Pencipta jagat-raya ini)
3 Om Sutakrita Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Pengendali Semesta)
4 Om Bhawa Namaha Swaha
(Tiada sesuatupun yang dapat terjadi tanpa Kehendak Sri Wishnu)
5 Om Bhuta Bhawna Namaha Swaha
(Sri Wishnu telah hadir sebelum Sang Waktu, Beliau adalah Sang
pencipta Jagat-Raya)
6 Om Parmatma Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Sang Atman yang bersemayam di setiap
makhluk)
7 Om Awijaya Namaha Swaha
(Sri Wishnu menganugerahkan kemenangan kepada para pemuja-
pemuja-Nya di saat-saat kekalahan dan keputus-asaan)
8 Om Sakshi Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah saksi di dalam diri yang bersifat abadi)
9 Om Akshar Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Om, Om hadir sebelum penciptaan)
10 Om Yogan Widanne Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah pengendali berbagai ragam sirkulasi, contoh :
iklim, pertumbuhan tanam-tanaman, dst.)
11 Om Nara Singa Wadu Namaha Swaha
(Sri Wishnu mewujudkan diri-Nya sebagai Nara Simha demi
menyelamatkan Sang Prahlada)
12 Om Keshawa Namaha Swaha
(Sri Wishnu menjelma sebagai Keshawa demi menumpas asura
Keshu)
13 Om Sarwa Namaha Swaha
(Sri Wishnu hadir dimana-mana)
14 Om Wishnu Namaha Swaha
(Kata Wishnu berarti Yang Memelihara Semesta ini)
15 Om Bhuta Bhanya / Bhawatprabhu Namaha Swaha
(Sri Wishnu menciptakan berbagai dewas dan asuras)
16 Om Bhuta Bhrita Namaha Swaha
(Sri Wishnu memelihara keseimbangan semesta dengan
mengendalikan para asuras)
17 Om Bhutatma Namaha Swaha
(Sri Wishnu memegang setiap energi kehidupan ini, termasuk
kehidupan para asuras)
18 Om Putatma Namaha Swaha
(Kita seharusnya memiliki sifat-sifat para dewata dan menumpas
berbagai sifat asurik di dalam diri kita)
19 Om Muktanam Paramagati Namaha Swaha
(Sri Wishnu menganugerahkan kebebasan dari kehidupan ini, dan
juga memberikan kehidupan yang layak)
20 Om Purusha Namaha Swaha
(Status di atas dapat dicapai seandainya kita dapat mencapai-Nya)
21 Om Xetragya Namaha Swaha
(Pada akhirnya setiap makhluk akan menyatu kembali dengan-
Nya)
22 Om Yoga Namaha Swaha
(Tujuan semua bentuk yoga adalah Sri Wishnu)
23 Om Pradhana Purusha Sawar Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Hyang Maha Kuasa)
24 Om Shriman Namaha Swaha
(Puja hormat yang paling luhur untuk Sri Wishnu)
25 Om Purushotama Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Yang Maha Suci dan Hakiki)
26 Om Sharwa Namaha Swaha
(Sri Wishnu menjaga kestabilan alam kosmos)
27 Om Shiwa Namaha Swaha
(Sri Wishnu dan Shiwa adalah Manunggal)
28 Om Bhutadi Namaha Swaha
(Sri Wishnu juga menjaga dan menuntun para asuras ke arah yang
benar)
29 Om Sambhawa Namaha Swaha
(Tiada seorangpun yang menciptakan Trimurti, karena mereka
semua menyatu sesuai kehendak mereka masing-masing)
30 Om Bharata Namaha Swaha
(Sri Wishnu memberkahi kita dengan berbagai kebutuhan hidup
ini)
31 Om Prabhwe Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Penjaga alam semesta ini)
32 Om Swayambhu Namaha Swaha
(Sri Wishnu menciptakan semua dewata, namun Beliau sendiri
tidak diciptakan oleh siapapun juga)
33 Om Aditya Namaha Swaha
(Sri Wishnu telah hadir sebelum penciptaan)
34 Om Maha Suwnah Namaha Swaha
(Sri Wishnu menganugerahkan setiap kebutuhan hidup agar
kehidupan di dunia ini dapat dilalui tanpa derita)
35 Om Dhata Namaha Swaha
(Sri Wishnu menganugerahkan berbagai kebutuhan hidup ini,
tidak terlalu banyak dan juga terlalu sedikit)
36 Om Dhatu Ruttam Namaha Swaha
(Sri Wishnu telah memberikan kekayaan bumi secara melimpah,
namun ambil yang seperlunya saja)
37 Om Hrishi Kesha Namaha Swaha
(Sri Wishnu juga disebut Rishikesh, yang bermakna bahwasannya
(Sri Wishnu adalah Tuhan dari Sains)
38 Om Amara Prabhu Namaha Swaha
(Sri Wishnu bersifat abadi, tanpa mula dan tanpa akhir)
39 Om Manu Namaha Swaha
(Sri Wishnu bersemayam di dalam sanubari kesadaran kita)
40 Om Stha Wishthaya Namaha Swaha
(Sri Wishnu senantiasa hadir diantara para pemuja-Nya)
41 Om Agrahiya Namaha Swaha
(Sri Wishnu tidak memilih pura atau mandir secara khusus, namun
beliau selalu hadir di mana saja)
42 Om Sri Krishna Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah sang pemikat hati ( Krishna ))
43 Om Prati Darana Namaha Swaha
(Sri Wishnu terkesan selalu tertidur, namun sebenarnya beliau
mengawasi dan memelihara alam semesta dan isinya ini)
44 Om Trikayu Badham Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah trimurti)
45 Om Mangal Param Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah simbol utama kesucian)
46 Om Sthanu Namaha Swaha
(Puja-puji hormat kita ke astana Sri Wishnu)
47 Om Nidhiri Wijaya Namaha Swaha
(Sri Wishnu tidak pernah menampik atau menolak para pemuja-
pemuja-Nya)
48 Om Bhawana Namaha Swaha
(Sri Wishnu mendengarkan suara hati kami)
49 Om Pribhawa Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah penguasa semuanya, penguasa jagad raya)
50 Om Ishwara Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Sang Ishwara, pengendali setiap benda di alam
semesta)
51 Om Shanbu Namaha Swaha
(Sri Wishnu tidak diciptakan, beliaulah yang menciptakan)
52 Om Pushkarxa Namaha Swaha
(Sri Wishnu menciptakan bunga Pushkar, hadirlah kemudian Sang
Brahma di bunga tersebut. Kemudian Brahma menciptakan
semesta dan segala isinya ini)
53 Om Anadi Widhana Namaha Swaha
(Sri Wishnu hadir sebelum penciptaan dan akan hadir sampai akhir
semuanya ini)
54 Om Widhata Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah penguasa jalan takdir kita)
55 Om Apra Meya Namaha Swaha
(Sri Wishnu hadir diatas segala ilusi)
56 Om Padma Nabha Namaha Swaha
(Hyang Brahma, pencipta agung, hadir dari pusar Sri Wishnu)
57 Om Wiswa Karma Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah sang penggagas dan pelaksana semesta ini)
58 Om Twastha Namaha Swaha
(Pada saat yang diperlukan Sri Wishnu akan hadir di samping kita)
59 Om Shawiro Dhurwa Namaha Swaha
(Sri Wishnu menstabilkan alam kosmos, ibaratnya
menyeimbangkan kedua kutub di bumi ini)
60 Om Shashawata Namaha Swaha
(Sri Wishnu tidak dapat dihancurkan)
61 Om Lohitaksha Namaha Swaha
(Sri Wishnu tidak terhancurkan ibaratnya sekuat baja)
62 Om Pirbutha Namaha Swaha
(Sri Wishnu mengendalikan semua asura)
63 Om Pawitrama Namaha Swaha
(Walaupun berhubungan dengan asura, Sri Wishnu tidak ternoda
sedikitpun)
64 Om Ishana Namaha Swaha
(Setiap jiwa yang meninggalkan raganya akan menuju ke arah
timur laut, arah ini adalah arahnya Sri Wishnu yang suci)
65 Om Prana Daha Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah pemberi prana kita)
66 Om Jyestha Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Tuhan kami Yang Maha Kuasa)
67 Om Prajapati Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Penguasa makhluk yang hidup)
68 Om Bhugarbha Namaha Swaha
(Sri Wishnu juga hadir di dalam bumi)
69 Om Madhusudhana Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah pemusnah asura Madhu)
70 Om Wikirani Namaha Swaha
(Sri Wishnu menunjang perang dharma setiap pemuja-Nya)
71 Om Meghawi Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Tuhannya Intelegensia ( maha Buddhi ))
72 Om Kramaha Namaha Swaha
(Sri Wishnu menunjang berbagai studi analisis demi peri
kemanusiaan)
73 Om Dhura Gharsa Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah pengendali masa depan kita)
74 Om Kriti Namaha Swaha
(Sri Wishnu memberkahi para pemuja yang berbakti kepda peri
kemanusiaan)
75 Om Suresha Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Tuhannya para dewata)
76 Om Sharma Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Yang Maha sederhana,Wishnu purana)
77 Om Praja Bhawa Namaha Swaha
(Setiap makhluk adalah kekasih Sri Wishnu)
78 Om Samwatsata Namaha Swaha
(Semua manusia dari berbagai warna sama derajatnya di mata
Hyang Wishnu)
79 Om Pritiyaya Namaha Swaha
(Sri Wishnu senantiasa bersifat Maha Pengasih dan Pengampun)
80 Om Aja Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Hyang Maha Tunggal)
81 Om Sidha Namaha Swaha
(Sri Wishnu dapat dicapai malalui yoga yang sempurna)
82 Om Sarwadi Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah sumber dari setiap penciptaan)
83 Om Wirshakadi Namaha Swaha
(Sri Wishnu hadir di dalam setiap fauna, dari yang paling kecil
sampai ke yang paling besar)
84 Om Prana Namaha Swaha
(Sri Wishnu hadir di dalam setiap prana di raga kita)
85 Om Shreshtha Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Hyang Maha Esa)
86 Om Hiranya Namaha Swaha
(Sri Wishnu tercipta dari diri-Nya sendiri)
87 Om Hadhawa Namaha Swaha
(Tujuan kehidupan manusia adalah Sri Wishnu)
88 Om Ishwara Namaha Swaha
(Tuhan tidak bernama, namun para resi di masa lalu menyebut-
Nya sebagai Hyang Mengendalikan jagad- raya)
89 Om Dhanwi Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah kekasih Sang Lakshmi yang maha kaya -raya)
90 Om Wikrima Namaha Swaha
(Sri Wishnu menganugerahkan kesuksesan untuk setiap kerja
keras kita)
91 Om Anutamaha Namaha Swaha
(Kita seharusnya selalu terpusat kapada Sri Wishnu)
92 Om Kritagtya Namaha Swaha
(Hidup ini telah di berikan oleh Sri Wishnu , seharusnya kita
memakai hidup ini untuk memuja-Nya)
93 Om Athawana Namaha Swaha
(Sri Wishnu hadir di mana saja, bahkan dalam hutan yang paling
pekat)
94 Om Sharnama Namaha Swaha
(Puja-puji bagi-Nya terdengar dimana-mana)
95 Om Wish Wareta Namaha Swaha
(alam semesta adalah bagian dari Sri Wishnu , namun beliau
statusnya lebih tinggi dari semesta dan seluruh penciptaan)
96 Om Aha Namaha Swaha
(Sri Wishnu senantiasa penuh dengan kedamaian dan keberkatan)
97 Om Wijala Namaha Swaha
(Sri Wishnu senantiasa berbahasa kebenaran)
98 Om Sarwa Darsha Namaha Swaha
(Dharsana Sri Wishnu hadir bagi pemuja yang murni hatinya)
99 Om Sarwa Shuwara Namaha Swaha
(Sri Wishnu adalah Ishwara Yang Maha Kuasa, yang
mengendalikan alam kosmos ini)
100 Om Sidhi Namaha Swaha
(Agar dapat mencapai Sri Wishnu maka kita harus sempurna
dalam berbagai yoga kita)
101 Om Achutya Namaha Swaha
(Sri Wishnu tidak terkalahkan)
102 Om Sri Ameyatma Namaha Swaha
(dari waktu ke waktu Sri Wishnu telah berawatara demi
menegakkan dharma)
103 Om Sarwa Yoga Winih Sirita Namaha Swaha
(Semua yoga sama pahalanya karena kesemuanya menuju Sri
Wishnu)
104 Om Wasumana Namaha Swaha
(Semua puja-puji menuju ke Sri Wishnu)
105 Om Samatma Namaha Swaha
(Setiap jiwa di dalam setiap raga bersifat sederajat)
106 Om Sama Namaha Swaha
(Demikianlah semua makhluk itu sama di mata Tuhan)
107 Om Pundrikala Namaha Swaha
(Selain dengan berkidung ( bernyanyi ) Sri Wishnu juga dapat
dipuja melalui tari-tari yang ekstasik)
108 Om Wir Shakriti Namaha Swaha
(Karya-karya Sri Wishnu diibaratkan sebagai pekerjaan seekor
sapi jantan, yang bergerak perlahan tetapi dapat bergerak selama
24 jam penuh)

MANTRAM HYANG NARAYANA


Sri Wishnu dalam bentuk Sri Narayanana dapat juga dipuja melalui mantram di bawah ini
:
“OM NAMO WANGWANASATITHA RUPAYANANTHA SHAKTAYAE,
ADIMADHYANTHA HINAYA NIRGUNA GUNATHMANAE ! SARWEAESHAM
ADIBUTHAYA BHAKTANAM ARTHINASHNAE"
(Puja-puji kepada-Mu, wahai Hyang Maha Berkuasa di atas jagad raya ini, Wahai Dikau
Kesadaran Yang Maha Hadir, Yang tidak bermula dan tidak berakhir. Salam takjub penuh
hormat kepada-Mu, Wahai Tuhan, yang lepas dari ketiga gunas, Yang Maha Bijak, Abadi
dan penuh Berkah, Yang Maha Kuna, Yang melepaskan penderitan bagi para pemuja-
pemuja-Nya. Puja-puji, Puja-puji bagi-Mu.)
**** Resi Narada ****
MANTRAM HYANG NARAYANA

Sri Wishnu dalam bentuk Sri Narayanana dapat juga dipuja melalui mantram di bawah ini
:
“OM NAMO WANGWANASATITHA RUPAYANANTHA SHAKTAYAE,
ADIMADHYANTHA HINAYA NIRGUNA GUNATHMANAE ! SARWEAESHAM
ADIBUTHAYA BHAKTANAM ARTHINASHNAE“
(Puja-puji kepada-Mu, wahai Hyang Maha Berkuasa di atas jagad raya ini, Wahai Dikau
Kesadaran Yang Maha Hadir, Yang tidak bermula dan tidak berakhir. Salam takjub penuh
hormat kepada-Mu, Wahai Tuhan, yang lepas dari ketiga gunas, Yang Maha Bijak, Abadi
dan penuh Berkah, Yang Maha Kuna, Yang melepaskan penderitan bagi para pemuja-
pemuja-Nya. Puja-puji, Puja-puji bagi-Mu.)
**** Resi Narada ****

PENETUPAN

AKHIR PUJA DAN GNI-HOTRA ( YAGNAS )


Pada akhir setiap puja maupun yagnas, sebaiknya kita memohon maaf atas segala
kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja selama melakukan puja dan
yagna, dengan mantram di bawah ini :

OM
MANTRA HINAM KRIYA HINAM BHAKTI HINAM CHA YAT BHAWET
YAN MAYA PUJITAM DEWA ( DEWI ) PARIPURAM TADASTU ME.
APRADH SAHASTRANI KRIYANTE AHAR NISHAM MAYA.
DASO AHAM ASMI MA MATWA KHIMASAN PARAMESHWARA
( kalau yagna ke dewi maka diganti dengan kata PARAMESHWARI )
GATAM PAPAM, GATAM DUKHAM,
GATAM DARIDRYA MEW CHA.
AGTA SUKHA SAMPATIH PUNYASHO TAW DHARSANAT.

OM ASATHOMA SADGAMAYA
TAMASOMA JYOTIRGAMAYA
MRITYOMA AMRITAM GAMAYA
OM SHANTI SHANTI SHANTI .
(Wahai Tuhan, kami umat yang masih awam ini sangatlah kurang pengetahuannya dalam
pemujaan (mantram), apalagi dalam pelaksanaan yagna ini. Seandainya telah terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan puja dan yagna ini, mohon kami dimaafkan, wahai Dikau
Tuhan Yang Maha Pengasih)
(Wahai dikau (Tuhan) bimbinglah
kami kearah kebenaran yang Hakiki,
Dari kegelapan menuju Penerangan,
Dari kematian menuju kearah keabadian)
Om Shanti Shanti Shanti.
Om Tat Sat
*****

You might also like