Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut:
1. Mengetahui teori-teori tentang Allah.
2. Mengetahui keberadaan Allah secara Alkitab maupun Non-Alkitab.
BAB II
BAHASAN MATERI
Di samping nama-nama di atas masih ada lagi sejumlah nama-nama yang digunakan
kepada Allah. Diantaranya adalah : Kristus, Tritunggal, Allah Bapa, Roh, Juru
Selamat, Yang Maha Tinggi, Allah Nenek Moyang Israel, Alpha dan Omega,
Imanuel dan Anak Allah.
2.4. Keberadaan Allah
Dalam KBBI, keberadaan merupakan “kehadiran” yang artinya “adanya
(seseorang, sekumpulan orang) pada suatu tempat”. Keberadaan Allah dapat diartikan
sebagai hadirnya Allah dalam segala tempat. Tuhan berfirman di dalam Matius
18:20,”sebab dimana ada dua atau tiga orang berkumpul di dalam nama-Ku, di situ Aku
ada di tengah-tengah mereka”. Dari firman tersebut dimanapun juga Tuhan akan hadir di
saat kita membutuhkan Dia dan percaya kepada-Nya.
1. Allah Adalah Roh
Allah berfirman dalam Yohanes 4:24 dikatakan bahwa,”Allah itu Roh dan
barangsiapa menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran”. Yesus
menghubungkan keberadaan Allah sebagai roh dengan menyembah-Nya di dalam roh
dan kebenaran. Idenya ialah, bahwa karena Allah adalah roh, manusia harus menyembah
Dia secara akurat (dalam kebenaran) dan di dalam roh (dengan jiwa dan hati), bukan
menurut tradisi, ritual, dan lokasi fisik.
Menurut KBBI Roh merupakan makhluk hidup yg tidak berjasad, tetapi
berpikiran dan berperasaan. Beberapa pasal dalam firman Tuhan menyebutkan bahwa
Allah memiliki anggota tubuh seperti tangan, mata dan telinga dimana dalam firman
dikatakan bahwa Allah mendengar, mengulurkan tangan-Nya(Nehemia 6:1; Yesaya 59:1;
Yesaya 65:2), dan mata Tuhan menjelajah (2 tawarikh 16:9; amsal 15:3). Dari semua ayat
tersebut bukan berarti bahwa Tuhan adalah pribadi yang jasmani, namun karena
kesempurnaanNya keberadaan Tuhan sebagai Roh, Ia melihat dan mengetahui apa yang
kita butuhkan, Ia dapat menolong dan mendengar segala kebutuhan kita.
2. Allah Adalah Esa
Menurut KBBI Esa merupakan kata numeralia( kata bilangan), yang artinya
“tunggal; satu”. Jika kata Esa diberikan imbuhan ke-an, yakni “keesaan” memiliki arti “
sifat yang satu”. Dalam perjanjian baru dan perjanjian lama Allah berfirman bahwa
Tuhan adalah Esa (ulangan 6:4; meleakhi 2:15; markus 12:29; 1 tim 1:17). Keesaan-Nya
menekankan bahwa tidak ada Allah lain yang patut disembah (1 kor 8:4) dan hanya bagi-
Nyalah kemuliaan (Roma 16:27). Keesaan Allah sering dihubungkan dengan
ketritunggalan-Nya. Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh kudus adalah satu.
3. Allah Adalah Kekal
Allah adalah kekal, memiliki arti bahwa Ia tidak pernah berubah, Dia adalah
sumber kehidupan dan Dia selalu ada. Firman Tuhan dalam Mazmur 90:2
berkata:”sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan
dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah”. Dalam yesaya 44:6
disebutkan bahwa “Tuhan Allah adalah yang terdahulu dan yang terkemudian” dan di
wahyu 1:8 juga dikatakan bahwa “Tuhan adalah alfa dan omega”.
Kekekalan ( dalam KBBI:”tetap untuk selama-lamanya”, yang pada hakikatnya
tidak ada di dunia ini). Sifat kekekalan Allah berarti bahwa Ia tidak berujung dan tidak
berpangkal. Kekekalan Allah merupakan kesempurnaan, yang mana Ia ditinggikan di
sepanjang waktu. Oleh karena itu, Dialah yang memberkati umatNya di masa lalu bahkan
di masa yang akan datang.
4. Allah Adalah Pribadi
Menurut KBBI, pribadi berarti “manusia sebagai perseorangan (diri manusia atau
diri sendiri). Sesuatu disebut pribadi jika memiliki akal, perasaan dan kehendak. Allah
memiliki akal sebagai pribadi, dimana Allah dapat mencipta (kejadian 1:1), Allah
memiliki rencana (efesus 1:9), Allah menyelidiki (mazmur 139:1) dan Allah sebagai
pribadi memiliki pikiran yang jauh lebih sempurna dari pikiran manusia. Allah
memikirkan rancangan yang tidak dapat dipikirkan oleh manusia (yesaya 55:8-9).
Perasaan Allah dapat dibuktikan melalui kasih-Nya kepada umat-Nya, dimana Ia
telah mengaruniakan anak-Nya untuk menebus segala dosa (Yohanes 3:16), Allah
membenci orang yang mencintai kekerasan (mazmur 11:5), Allah murka (Roma 1:18)
dan perasaan Allah yang lainnya .
Allah memiliki kehendak, dimana Allah tahu apa yang akan dilakukannya pada
umat-Nya (Roma 9:15-16; Yeremia 29:11).
5. Allah Tidak Terbatas
Allah tidak dapat dibatasi oleh apapun (waktu, ruang, pikiran manusia). Allah
tidak terbatas maksudnya bahwa Allah tidak dapat diukur. Allah tidak dibatasi oleh
waktu, karena Ia adalah kekal (1 timotius 1:17), Allah tidak dapat dibatasi oleh ruang
dimana Ia dapat hadir dimana saja bahkan bumi ini hanyalah tumpuan kakiNya (Yesaya
66:1; Mazmur 139:7,12), Allah tidak terbatas dalam pikiran manusia, namun Ia tahu apa
yang dipikirkan manusia (mazmur 139:1-5); kekuasaan Allah tidak terbatas. Ia
menciptakan segalanya dengan sempurna.
6. Allah Mahakuasa
Dalam KBBI Mahakuasa diartikan sebagai “teramat kuasa; teramat besar
kuasanya (Allah)”. Artinya di dunia ini tidak ada yang mahakuasa selain daripada Allah
sendiri. Allah adalah mahakuasa berarti bahwa Allah adalah Allah yang kuat dari segala-
galanya.
Allah adalah yang mahakuasa artinya bahwa Allah yang kuat dalam segala-
galanya. Allah mempunyai kuasa untuk menciptakan hidup. Ada dalam Alkitab,” Pada
mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kejadian 1:1).
Allah mempunyai kuasa atas unsur-unsur alam. Ada dalam Alkitab,” Ia pun
bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: ‘ Diam! Tenanglah!’ Lalu
angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?’ Mereka menjadi sangat
takut dan berkata seorang kepada yang lain: ‘ Siapa gerangan orang ini, sehingga angin
dan danau pun taat kepada-Nya?’ " (Markus 4:39-41).
Allah mempunyai kuasa atas setan (Ayub 12:16). Allah mempunyai kuasa atas
malaikat (Mazmur 103:20).
Allah mempunyai kuasa atas maut atau kematian. Ada dalam Alkitab,” Dan Ia
akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak
akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang
lama itu telah berlalu (Wahyu 21:4).
Allah memberikan kita kuasa untuk menjadi anak-anak-Nya. Ada dalam
Alkitab,” Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12).
Allah mempunyai kuasa untuk membinasakan semua dosa, tetapi Dia memilih
untuk tidak melakukan hal itu hingga akhir sejarah (1Yohanes 5:19).
Dalam banyak hal, Allah membatasi kuasa-Nya, menyalurkannya melalui umat-
Nya (2Korintus 12:7-10); dalam hal ini kuasa-Nya itu tergantung pada tingkat kesediaan
dan penyerahan kita kepada Allah (Efesus 3:20).
7. Allah Mahahadir
Allah maha hadir artinya Allah ada dimana-mana dalam waktu yang bersamaan.
Allah hadir dalam bentuk tindakan-Nya atas segala alam semesta ciptaan-Nya. Allah
mahahadir berarti Allah ada di segala tempat dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh
umat ciptaan-Nya. Bumi ini menjadi tempat tumpuan kaki-Nya dan Ia tidak diam dalam
kuil buatan manusia (1 Raja-raja 8:27; Yesaya 66:1; Yeremia 23:23-24; Kisah para rasul
7:48-49, 17:24-25).
Barangkali kita sudah mengenal istilah dalam ilmu Theologi: Allah Mahatahu
(Omniscience); Allah Mahahadir (Omnipresent); Allah Mahakuasa (Omnipotent);.
Awalan "maha- (omni-)" itu berasal dari bahasa Latin yang berarti "semua." Jadi, untuk
menyatakan kalau Allah itu Mahahadir sama dengan mengatakan bahwa Allah hadir di
semua tempat.
Sang Pemazmur mengungkapkan kekagumannya akan Kemahahadiran Allah. ia
berkata "Kemana aku dapat pergi menjauhi Roh-Mu? Kemana aku dapat lari dari
hadapan-Mu?" (Mazmur 139:7-12). Ini adalah suatu pertanyaan retoris, pemazmur
menunjukkan bahwa dia tidak mungkin dapat lari dari perhatian Allah. Dia tidak
bermaksud untuk mencoba melakukan itu, tetapi memakai cara ini untuk mengemukakan
kekagumannya. Sebab dia selalu ada di bawah pengawasan-Nya. Jika Allah ada di mana-
mana, maka pastilah Dia mengetahui segala sesuatu. Dia memang hadir di mana-mana.
Hal ini menyatakan hadirat-Nya yang tidak terbatas dan begitu agung, yang menyertai
keberadaan-Nya di mana-mana. Langit dan bumi mencakup seluruh penciptaan, dan Sang
Pencipta memenuhi keduanya (Yeremia 23:24). Di sini Daud menadari bahwa dirinya
begitu terbuka di hadapan Allah. Tidak ada tempat pelarian yang dapat menyembunyikan
kita dari hadapan Allah. Baik itu di langit di atas maupun di bagian yang terbawah, yaitu
sheol (dunia orang mati) tidak luput dari perhatiannya. Dan Dia ada di mana-mana.
Bahkan sang pemazmur menyaakan tidak ada selubung yang mampu melindungi kita dari
pandangan Allah, bahkan tidak juga kegelapan yang paling pekat, semuanya nyata jelas
di hadapan-Nya
8. Allah Maha Tahu
Allah Maha Tahu artinya, Ia mengetahui segala sesuatu yang sebenarnya. Tidak
ada sesuatu yang tersembunyi bagi Allah. Dalam KBBI Maha Tahu diartikan sebagai,
“tahu akan segala hal (sifat Allah); teramat tahu”. Hanya Allah sendiri yang memiliki
sifat Maha Tahu.
Allah itu mahatahu yaitu, Ia mengetahui segala sesuatu (Mazmur 139:1-6; 147:5).
Dia mengetahui bukan saja perbuatan kita tetapi juga pikiran kita (1Sam 16:7; 1Raj
8:39; Mazmur 44:22; Yer 17:9-10). Ia mengetahui kebutuhan manusia (Matius 6 :32). Ia
tahu kebohongan manusia (Mazmur 69:9). Ia tahu ibadah manusia (Kejadian 22:11-12).
9. Allah Tidak Berubah
Alkitab menyatakan bahwa Allah tetap sama kemarin, hari ini dan sampai selama-
selamanya (Ibrani 13:8). Hakekat, sifat-sifat, kesadaran dan kehendak Allah tidak
berubah, karena semua perubahan kepada hal yang buruk ataupun baik. Allah tidak
mungkin berubah karena Ia telah sempurna. Tuhan tidak berubah bukan berarti bahwa Ia
tidak bergerak. Ia tidak berubah dalam firman dan karya-Nya. Walapun umat-Nya sering
mengubah sikap terhadap Allah, namun Allah tetap tidak mengubah rasa kasih dan
kesetiaan-Nya pada umat-Nya.
Allah tidak berubah yaitu, sifat-sifat Allah tidak berubah, dalam berbagai
kesempurnaan atau dalam maksud-Nya bagi umat manusia (Bil 23:19; Mazmur 102:27-
28; Yes 41:4; Mal 3:6; Ibr 1:11-12; Yak 1:17); akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa
Allah tidak pernah mengubah maksud-maksud-Nya yang sementara sebagai tanggapan
atas tindakan manusia. Misalnya, Ia mungkin mengubah maksud-Nya untuk menghukum
karena pertobatan sungguh-sungguh dari orang berdosa (bd. Yun 3:6-10). Lagi pula, Ia
tetap bebas menanggapi kebutuhan- kebutuhan umat manusia dan doa umat-Nya. Alkitab
sering berbicara tentang Allah yang mengubah pikiran-Nya sebagai akibat doa yang
tekun dari orang benar (mis. Bil 14:1-20; 2Raj 20:2-6; Yes 38:2-6; Luk 18:1-8).
Nats yang menyetakan bahwa Tuhan tak berubah, tidak ada perubahan(Yakobus
1:17), watak-Nya tidak berubah (Mazmur 102:27-28; Maleakhi 3:6; Ibrani 1:12), kuasa-
Nya tidak berubah (Roma 4:20-21), rencana-Nya dan tujuan-Nya (Mazmur 33:11;
Yesaya 46:10), janji-Nya tidak berubah (1 Raja-raja 8:56; 2 Korintus 1:20), kasih dan
kemurahan-Nya tidak berubah (Mazmur 103:17), keadilan-Nya (Kejadian 18:25; Yesaya
28:17).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Banyak teori, argumentasi dan opini-opini yang baik secara Alkitabiah maupun
yang Non-Alkitabiah menunjukkan bahwa Allah memang benar-benar ada. Teori yang
membahas tentang Allah ini yakni Deisme, Atheisme, Skeptis, Agnotisme, Pantheisme,
Polytheisme, Monotheisme dan Theisme. Adanya Allah dibuktikan juga melalui
argumentasi Alkitabiah dan argumentasi alamiah ( Cosmological, Teleological,
Antropological dan Ontological). Allah memiliki ciri-ciri diantaranya Allah adalah Roh,
Allah adalah Esa, Allah adalah kekal, allah adalah Pribadi, Allah Tidak Terbatas, Allah
Mahakuasa, Alah Mahahadir, Allah Mahatau dan Allah tidak berubah.
3.2. Saran
Hendaklah dalam setiap kehidupan yang kita jalani di dunia ini, kita harus
menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Sebab Allah tidak pernah meninggalkan kita dan
selalu mengasihi kita seperti pada firman yang berbunyi, “Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya Yang Tunggal supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal
(Yohanes 3:16)”. Oleh karena itu, apapun yang kita jalani di dalam kehidupan ini,
taruhkanlah semuanya itu dalam kasih Allah dan percaya bahwa hanya melalui Allah kita
beroleh keselamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab
Tim MPK
http://www.sarapanpagi.org/allah-mahatahu-mahahadir-mahakuasa-mazmur-139-1-24-
vt8961.html diakses 10 Februari 2018
http://alkitab.sabda.org/article.php?id=8424 diakses 10 Februari 2018
UNTUK DAPUS
https://www.gotquestions.org/Indonesia/Allah-adalah-roh.html (diakses pada 10 februari 2018)
Hadiwijono,Harun. Iman Kristen, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2007