Professional Documents
Culture Documents
1. Deskripsi
Perencanaan Agregat adalah perencanaan jangka menengah yang digunakan untuk
mengalokasikan sejumlah sumber daya untuk memenuhi permintaan konsumen yang
didapatkan dari hasil proses peramalan permintaan. Proses perencanaan ini lebih difokuskan
pada product family, bukan pada masing-masing jenis produk. Sehingga rencana produksi
pada level agregat ini akan mampu meminimalkan biaya produksi secara keseluruhan.
Setelah itu dilakukan validasi hasil perencanaan agregat tersebut terhadap kapasitas produksi
yang tersedia.
Tujuan:
1. Mampu merencanakan produksi, inventori dan sumber daya yang stabil terhadap
fluktuasi permintaan
2. Mampu menentukan strategi perencanaan produksi yang layak dan dapat
meminimalkan total biaya produksi
3. Memahami proses perencanaan agregat dan kapasitas dalam suatu industri
1. Data ramalan permintaan produk selama 1 tahun pertama hasil praktikum forecasting
yang kemudian dipecah dalam 12 bulan berdasarkan aturan proporsi yang telah
diberikan.
2. Data sumber daya yang tersedia sepanjang periode rencana produksi agregat
3. Data kebijakan perusahaan yang terkait, seperti; peraturan ketenaga kerjaan
4. Data berbagai biaya terkait, seperti: biaya recruitment dan pemecatan tenaga kerja,
biaya lembur dan menganggur, biaya penyimpanan persediaan, biaya subkontrak,
biaya tenaga kerja paruh waktu, biaya kehabisaan persediaan atau pemesanan ulang.
Output:
1. Hasil perencanaan agregat yang meliputi; level produksi, level pekerja dan level
inventori
2. Grafik hasil rencana agregat terhadap kapasitas produksi
3. Perkiraan total biaya produksi yang timbul
3. Referensi
Sule, D.R., 2007, Production Planning and Industrial Scheduling, 2nd Edition, CRC Press
Taylor & Francais Group, United States of America.
Fogarty, D.W., Blackstone, J.H., Hoffmann, T.R., 1991, Production & Inventory
Management, 2nd Edition, South-Western Publishing Co., United States of America.
Gaspersz, V., 2008, Production Planning and Inventory Control, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Sipper, D., Bulfin J.r., R.L., 1998, Production: Planning, Control, and Integration, McGraw-
Hill Companies Inc., Singapore.
1. Landasan Teori
A. Definisi Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat merupakan suatu proses untuk menentukan rencana produksi secara
keseluruhan yang disesuaikan dengan tingkat permintaan produk. Penentuan rencana
produksi yang akan diimplementasikan harus dapat meminimalkan total biaya produksi.
Proses perencanaan ini biasanya dilakukan untuk periode 12 sampai 24 bulan (Fogarty et. al.,
1991). Terdapat beberapa langkah utama yang perlu dilakuakn untuk membuat perencanaan
agregat, yaitu (Gaspersz, 2008);
1. Mendefinisikan Tujuan Perencanaan Produksi
Misalnya; perencanaan produksi Famili Produk X untuk periode Januari-Desember
2013
2. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data yang terkait dengan produksi seperti; data hasil peramalan, data
jumlah pesanan, data backlog (pesanan yang telah diterima pada periode sebelumnya
namun belum dikirimkan), kuantitas produksi pada periode sebelumnya yang masih
kurang dan harus diproduksi, data inventori awal dll. Data tersebut kemudian
dikembangkan dalam bentuk tabel sebagai berkut:
Tabel 1. Data Input
Deskripsi Periode Waktu (Bulan)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Ramalan penjualan -
2. Pesanan (orders) -
3. Permintaan total = (1)
+(2)
4. Rencana produksi
5. Inventori
Production
Units
Time
Chase Demand
Demand
Units
Production
Time
- Flexible strategy
Strategi ini merupakan kombinasi antara level strategy dan chase strategy. Misalnya
sebuah perusahaan memiliki kapasitas produksiyang cukup, kemudian utilitas fasilitas
produksi dijadikan acuan dalam penentuan perencanaan agregat. Dalam kasus ini
jumlah pekerja bersifat tetap, namun jam kerja setiap pekerja memiliki variabilitas
yang disesuaikan dengan level permintaan produk.
3.2. Pendekatan untuk Implementasi Strategi
Jika permintaan produk bervariasi selama periode perencanaan, terdapat dua alternatif
pendekatan yang umum yang dapat dilakukan oleh seorang perencana, yaitu:
a. Mengatur Permintaan
Pendekatan ini dilakukan untuk mengatur level permintaan, yaitu jika permintaan lebih kecil
daripada kapasitas atau sebaliknya. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan mengatur
beberapa faktor, yaitu:
- Strategi harga
- Promosi
- Reservasi dan backlog
b. Mengatur kapasitas
Dilakukan penyeimbangan sumberdaya yang dibutuhkan dengan mengubah beberapa factor
yang mempengaruhi kapasitas produksi, yaitu:
- Pengangkatan dan pemberhentian tenaga kerja
- Overtime ( kerja lembur)
- Tenaga kerja paruh waktu
- Inventori
- Subkontrak
- Pengaturan level kapasitas mesin
Pendekatan tersebut dapat dipilih berdasarkan dua strategi, yaitu:
a. Strategi Murni
Strategi murni adalah strategi dengan melakukan perubahan pada salah satu dari beberapa
faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi maupun perminaan, seperti:
- Pengangkatan dan pemberhentian tenaga kerja
- Subkontrak
- Reservasi
b. Strategi Campuran
Strategi ini merupakan kombinasi dua atau lebih faktor yang digunakan dalam strategi murni
dengan mempertimbangkan kebijakan perusahaan dan biaya yang ditimbulkan.
3.3. Metode Perencanaan Agregat
Dalam praktikum ini metode yang digunakan adalah graphical and charting yang
memungkinkan adanya perbandingan secara visual antara kebutuhan permintaan dengan
kapasitas yang tersedia. Terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk
mengimplementasikan strategi perencanaan agregat yang akan digunakan, yaitu:
a. Rencana produksi
- Level strategy
Pi = DY/ ∑i
- Chase strategy
Pi = Fi + Oi
Dimana;
Pi = Jumlah produksi pada periode ke i
DY = Jumlah permintaan total
i = Jumlah periode
Fi = Jumlah permintaan hasil peramalan pada periode ke i
Oi = Jumlah pesanan pada periode ke i
Dari Tabel 2 dan 3, dapat dilakukan estimasi kebutuhan produksi selama satu periode (6
bulan) seperti terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Kebutuhan Produksi 2013
- Jumlah produk yang diproduksi per pekerja per bulan Januari adalah:
159,5 jam/ pekerja : 0,15 jam per unit = 1063, 33 unit/pekerja
- Jumlah biaya tenaga kerja langsung per pekerja per bulan Januari adalah:
22 hari x 8 jam x $ 8 = $1. 408
Selanjutnya dalam kasus ini dilakukan perencanaan agregat dengan menggunakan 3 alternatif
strategi, yaitu:
Jan
Jml hari 22
Jam/ pekerja/ bln 159.5
unit/ pekerja 1,063.33
$/pekerja $1,408
Jan
Permintaan 4,500
Inv. awal 250
Net req. 4,250
Kbthn pekerja 3.997
Hired 0
Fired 3
Pekerja 4
Inv. akhir 0
- Menghitung kebutuhan pekerja untuk lima bulan berikutnya dengan hasil seperti
dalam Tabel 6.
- Dengan menggunakan chase strategy, biaya total produksi selama periode Januari-
Juni adalah sebesar $259. 908, 62.
- Plotting data produksi dan kapasitas produksi yang tersedia
unit
b. Level Strategy
- Menghitung Net. req., yaitu: 4500 unit- 250 unit = 4250 unit pada bulan Januari.
Karena strategi yang digunakan adalah workforce level strategy, maka jumlah epkerja
bersifat tetap yaitu sebanyak 6 orang, sehingga jumlah produksinya sebesar 1063,33
unit/ bulan x 6 orang = 6.380 unit.
- Menghitung inventori akhir yaitu: 6.380 unit – 4.250 unit = 2.130 unit seperti terlihat
pada Tabel 8.
Tabel 8. Perhitungan Produksi pada Bulan Januari 2013 (LS)
Bulan Jan
Permintaan 4,500
Inv. Awal 250
Net req. 4,250
Pekerja 6
Produksi 6,380
Inv. Akhir 2,130
Surplus 2,130
Shortage
- Menghitung jumlah produksi untuk lima bulan berikutnya dengan hasil seperti dalam
Tabel 9.
Tabel 9. Perhitungan Produksi pada Periode Januari – Juni 2013 (LS)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Permintaan 4,500 5,500 7,000 10,000 8,000 6,000
Inv. Awal 2,130 2,140 1,230 -2,680 -1,300
Net req. 4,250 3,370 4,860 8,770 10,680 7,300
Pekerja 6 6 6 6 6 6
Produksi 6,380 5,510 6,090 6,090 6,380 5,800
Inv. Akhir 2,130 2,140 1,230 -2,680 -1,300 -1,500
Surplus 2,130 2,140 1,230
Shortage 2,680 1,300 1,500
- Menghitung total biaya yang terjadi selama periode Januari-Juni seperti terlihat pada
Tabel 10.
Tabel 10. Perhitungan Total Biaya Produksi Periode Januari-Juni 2013 (LS)
Permintaan 4.500 5.500 7.000 10.000 8.000 6.000
Inv. Awal 250 2.130 10 -910 -3.910 -1.620
Net req. 4.250 3.370 4.860 8.770 10.680 7.300
Pekerja 6 6 6 6 6 6
Produksi 6.380 5.510 6.090 6.090 6.380 5.800
Inv. Akhir 2.130 2.140 1.230 -2.680 -1.300 -1.500
Surplus 2.130 2.140 1.230
Shortage 2.680 1.300 1.500
Biaya Jan Feb Mar Apr Mei Jun Costs
Pekerja ($) 8448 7296 8064 8064 8448 7680 48000
Bahan baku ($) 31.900 27.550 30.450 30.450 31.900 29.000 181.250,00
Holding cost ($) 2.130 2.140 1.230 5.500,00
Stockout cost ($) 3.350 1.625 1.875 6.850,00
$241.600,00
- Dengan menggunakan level strategy, biaya total produksi selama periode Januari-
Juni adalah sebesar $241. 600, 00.
- Plotting data produksi dan kapasitas produksi yang tersedia
8. Tugas Praktikum
Membuat analisis pemilihan strategi yang disesuaikan dengan kapasitas perusahaan dari
kasus yang telah ditentukan.
9. Lampiran
Data kebijakan perusahaan terkait tenaga kerja:
a. overtime yang dilakukan maksimal 6 hari berturut-turut karena jika lebih dapat
menyebabkan penurunan kualitas kerja.
b. Pengurangan tenaga kerja dibawah 75% dari jumlah normal tiidak diijinkan karena
akan menyebabkan kerugian keahlian pekerja.
c. Perubahan jumlah tenaga kerja lebih dari 4 kali dalam satu tahun tidak diijinkan
karena akan merugikan perusahaan secara administratif