You are on page 1of 5

ZAT PSIKOAKTIF

Zat psikoaktif adalah zat yang mempengaruhi aktivitas mental dan perilaku. Zat ini meliputi
obat psikotropik dan narkotik.

OBAT PSIKOTROPIK

Obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP)
dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, dan digunakan untuk terapi
gangguan psikiatrik.

OBAT NARKOTIK
Obat narkotik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP)
dan mempunyai efek utama terhadap perubahan atau penurunan kesadaran, hilangnya
rasa, dan mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, digunakan untuk analgesik,
antitusif, antispasmodik, dan premedikasi anestesi.

SIFAT TEMPAT EFEK


OBAT KEGUNAAN CONTOH
KERJA KERJA UTAMA
1. selektif susunan aktivitas terapi alkohol
Psikotropi saraf mental gangguan kanabinoida
k pusat dan psikiatrik sedativa/ hipnotika
(SSP) perilaku stimulansia
halusinogenik
tembakau
pelarut yang mudah
menguap
dan lain-lain
2. Narkotik selektif susunan perubahan analgetik opioid (morfin,
saraf kesadaran antitusif petidin, kodein,
pusat perubahan papaverine)
(SSP) rasa antispasmodi kokain
terutama k ganja
rasa nyeri premedikasi Ket. : secara medik hanya
opioid sedangkan menurut UU
anestesi No. 22/1977 ketiganaya
Manifestasi gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif yaitu :
1. Intoksikasi akut
2. Penggunaan yang merugikan (harmful use)
3. Sindrom ketergantungan (dependence syndrome)
4. Keadaan putus zat (withdrawal state)
5. Gangguan psikotik
6. Sindrom amnesik
Intoksikasi akut
 Berkaitan dengan dosis zat yang digunakan (efek yang berbeda pada dosis yang berbeda)
 Gejala ini tidak selalu mencerminkan efek primer zat (dapat terjadi efek paradoks)
Penggunaan yang merugikan (harmful use)
 Merusak kesehatan (fisik maupun mental)
 Sindrom ketergantungan belum tampak
 Sudah ada hendaya psikososial
Sindrom ketergantungan (dependence syndrome)
 Adanya keinginan yang sangat kuat (dorongan kompulsif) untuk menggunakan zat
psikoaktif secara terus-menerus dengan tujuan memperoleh efek psikoaktif dari zat
tersebut.
 Adanya kesulitan dalam menguasai (loss of control) perilaku menggunakan zat (memulai,
menghentikan, atau membatasi jumlahnya).
 Pengurangan atau penghentian penggunaan zat menimbulkan keadaan putus zat dengan
perubahan fisiologis tubuh yang tidak menyenangkan sehingga memaksa pemakainya
menggunakan kembali zat itu atau zat sejenis untuk menghilangkan gejala putus zat.
 Terjadi gejala toleransi, yaitu peningkatan dosis zat psikoaktif yang diperlukan untuk
memperoleh efek yang sama.
 Terus menggunakannya walaupun pemakainya menyadari adanya efek yang merugikan
kesehatan.

Keadaan putus zat (withdrawal state)


 Timbulnya gejala-gejala fisik maupun mental sesudah penggunaan zat psikoaktif yang
berlangsung secara terus-menerus, dalam jangka waktu yang lama, dan/atau dosis tinggi.
 Bentuk dan keparahan gejala tersebut tergantung dari jenis dan dosis zat psikoaktif yang
digunakan sebelumnya.
 Gejala tersebut akan mereda dengan meneruskan penggunaan zat itu.
 Salah satu indikator dari sindrom ketergantungan.
Gangguan psikotik
 Sekelompok gejala psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat
psikoaktif.
 Gejalanya yaitu halusinasi, kekeliruan identifikasi, waham, dan/atau ideas of reference
(gagasan tentang dirinya sebagai acuan) yang seringkali bersifat kecurigaan atau kejaran,
gangguan psikomotor (excitement atau stupor) dan afek yang abnormal antara ketakutan
yang mencekam hingga kesenangan yang berlebihan.
 Umumnya kesadarannya masih jernih
 Variasi gejala dipengaruhi jenis zat yang digunakan dan kepribadian penggunanya.
Sindrom amnesik
 Adanya hendaya atau gangguan daya ingat jangka pendek (recent memory) yang
menonjol, kadang-kadang ditemukan gangguan daya ingat jangka panjang (remote
memory) sedangkan daya ingat segera (immediate recall) masih baik. Fungsi kognitif
lainnya biasanya masih baik.
 Adanya gangguan sensasi waktu (menyusun kembali urutan kronologis, meninjau
kejadian berulangkali menjadi satu peristiwa, dll.)
 Kesadaran masih jernih
 Perubahan kepribadian yang sering disertai keadaan apatis, hilangnya inisiatif, dan
kecenderungan mengabaikan keadaan.

alkohol
Alkohol terdiri dari beberapa senyawa kimia akan tetapi yang paling sering digunakan adalah
ethyl alcohol atau ethanol. Pada awalnya alkohol (dalam bahasa arab al-kuhul) menunjukkan
pada kosmetik yang digunakan untuk menghitamkan lingkaran alis, merupakan bedak murni
yang sering digunakan dalam make up, selanjutnya ahli kimia Eropa membuatnya melalui
destilasi untuk beberapa kegunaan.

Nama kimia dari alkohol adalah etanol atau etil alkohol. Banyak jenis dan merek dari alkohol,
bir, wiski, brandy, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu, saguer, tuak, topi miring, mansion house,
camus dan lain-lain.

Dampak penggunaan alkohol

a) Kanker dan berbagai problem yang menyangkut kerusakan hati, gangguan pencernaan, kulit,
paru-paru, dan sistem urine secara permanen
b) Kerusakan pada otak
c) Kekurangan gizi yang dapat mengakibatkan rentan terhadap berbagai serangan penyakit.
d) Polyneuritis (radang saraf tepi)
e) Kehilangan memori
f) Gangguan psikologis dan kekacauan mental yang dapat berupa meningkatnya kecemasan
tanpa alasan yang jelas, halusinasi, kecurigaan berlebihan, pikun dan sebagainya
g) Perempuan hamil yang menggunakan alkohol dapat mengakibatkan bayinya lahir dengan
cacat bawaan, cacat mental, pertumbuhan bayi terganggu (tinggi dan berat badan dibawah
normal), adanya kemungkinan bayi itu kelak mengalami kesulitan dan permasalahan belajar.
h) Gangguan fisik motorik seperti gangguan bicara, pandangan kabur, sempoyongan,
inkoordinasi motorik berupa tidak sadar lagi.
i) Kematian yang disebabkan overdosis
Pengaruh perilaku yang diakibatkan alkohol

a) Kehilangan kontrol dan kesadaran dalam situasi tertentu, pemakai alkohol kerab mengambil
keputusan yang sebenarnya keliru dan tidak perlu, itulah sebabnya di beberapa negara pemakai
alkohol akan dihukum berat bila kedapatan mengendarai kendaraan dibawah pengaruh alkohol.
Pengaruh tersebut beresiko tinggi terhadap kecelakaan yang terjadi di jalan raya.

b) Mereka meminum alkohol sebagai kompensasi untuk melewati kehidupan sehari-hari,


Biasanya mereka memakainya di pagi hari ketika bangun dari tidur atau untuk mengisi perasaan
sepi yang dialaminya.

c) Turunnya kinerja. Mereka cenderung membolos, sulit berkonsentrasi, dan kehilangan gairah
dalam bekerja

d) Kehilangan kesadaran dan pemikiran positif, biasanya dibawah pengaruh alkohol akan
berperilaku agresif dan bertingkah regresi yang dapat memalukannya ketika ia sadar dikemudian
hari. Misalnya mereka melakukan keributan dan merusak suasana pesta dibawah pengaruh
alkohol.

e) Pemakai alkohol kehilangan kesadaran dan perilakunya, berkecendrungan melakukan tindakan


kriminal. Membunuh karena tersinggung, memperkosa, tindakan kekerasan dan sebagai adalah
dampak akibat pengaruh kesadaran dibawah alkohol. Banyak wanita yang menjadi korban
hubungan seks yang di inginkan dalam keadaan tidak sadar akibat alkohol yang mengakibatkan
kehamilan, HIV atau penyakit akibat hubungan seksual.

f) Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang menggunakan alkohol dapat
berpengaruh buruk terhadap anak-anaknya. Anak juga kemungkinan akan mengikuti kebiasaan
minuman beralkohol dari orang tuanya sama halnya dengan penggunaan narkoba jenis lainnya
seperti yang pernah diteliti oleh Frick dan kawan-kawan (1992)

g) Penggunaan alkohol atau narkoba jenis lainnya dapat mempengaruhi keuangan, jumlah
konsumsi yang terus meningkat, adanya ketergantungan untuk terus memakai (adiktif) akan
mendesak pelaku untuk melakukan tindakan penipuan atau kriminal untuk mendapatkan uang
untuk memenuhi kebutuhan narkoba.

Gejala putus obat

-. Mengalami gangguan tidur, insomnia


-. Tubuh gemetar
-. Gugup dan mudah tersinggung
-. Mual, muntah dan sakit perut
-. Keringat dingin
-. Kecemasan
-. kejang (ayan)
-. Rasa sakit sekujur tubuh, pegal atau nyeri

You might also like