You are on page 1of 15

TUGAS PPKN

KEDUDUKAN DAN FUNGSI KEMENTRIAN NEGARA


REPUBLIK INDONESIA DAN LEMBAGA PEMERINTAH
NON-KEMENTRIAN

Kelompok 3
1. Dhuhita Noorlita Sari (12)
2. Dinda Syafira (14)
3. Gesti Augina Mulyandari (18)
4. Hanif Ramadhan (20)
5. Iqbal Tri Fahmi Avif (21)
6. Rafa Aurora Affariha (29)

SMA NEGERI 4 PURWOKERTO


DAFTAR ISI

Kata pengantar .........................................................................................i


Daftar isi .........................................................................................ii

Bab I pendahuluan
.......................................................................................1
A. Latar belakang
........................................................................................1
B. Tujuan
.................................................................................... 1
C. Manfaat ...................................................................................1

Bab II Pembahasan
............................................... 2
A. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia
.................................................................................... 2
B. Kedudukan dan Fungsi Lembaga Pemerintaha non Kementerian
..................................................................................

Bab III Daftar Pertanyaan, Kesimpulan, dan Daftar Pustaka


....................................................................6
A. Daftar Pertanyaan
............................................................................................6
B. Kesimpulan
.................................................................................................6
Daftar pustaka ............................................................................................7
PENDAHUUAN

A.LATAR BELAKANG

Kementerian yang membidangi urusan pemerintahan selain yang


nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD 1945 dapat
diubah oleh presiden. Pemisahan, penggabungan, dan pembubaran kementerian
tersebut dilakukan dengan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
kecuali untuk pembubaran kementerian yang menangani urusan agama, hukum,
keamanan, dan keuangan harus dengan persetujuan DPR. Sebagian besar
kementerian yang ada sekarang telah mengalami berbagai perubahan, meliputi
penggabungan, pemisahan, pergantian nama, dan pembubaran (baik sementara
atau permanen). Jumlah kementerian sendiri hampir selalu berbeda-beda dalam
setiap kabinet, dimulai dari yang hanya berjumlah belasan hingga pernah
mencapai ratusan, sebelum akhirnya ditentukan di dalam UU No. 39 Tahun
2008, yaitu sejumlah maksimal 34 kementerian. (Undang-Undang : 2008).

B.TUJUAN

Memahami kedudukan dan fungsi kementrian negara republik indonesia.


Memahami kedudukan dan fungsi lembaga pemerintahan non kementrian

C.MANFAAT

Dapat menambah wawasan tentang kementrian,dan mengusai materi


kedudukan dan fungsi kementrian negara republik indonesia dan lembaga
pemerintah non kementrian.
PEMBAHASAN

A,Kedudukan dan Fungsi Kementrian Negara Republik Indonesia

Dalam Undang-Undang tentang Kementerian Negara mengatur sebagai


berikut:Kementerian, merupakan perangkat pemerintah yang membidangi
urusan tertentu dalam pemerintahan Menteri, merupakan pembantu Presiden
yang memimpin Kementerian

Urusan Pemerintahan, merupakan setiap urusan sebagaimana dimaksud dalam


ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pembentukan Kementerian, dilakukan dengan nomenklatur tertentu setelah
Presiden mengucapkan sumpah/janji.

Pengubahan Kementerian, adalah pengubahan nomenklatur Kementerian


dengan cara menggabungkan, memisahkan dengan menggantikan nomenklatur
Kementerian yang sudah terbentuk.

Pembubaran Kementerian,merupakan menghapus Kementerian yang sudah


terbentuk

Kementerian berkedudukan di Ibu Kota Indonesia mempunyai tugas


menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara sebagai berikut:

1. Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di


bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya dan pelaksanaan
kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.

2. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan


barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan
atas pelaksanaan tugas di bidangnya, pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian di daerah dan pelaksanaan
kegiatan teknis yang berskala nasional.

3. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan


sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya dan pengawasan atas
pelaksanaan tugas di bidangnya.
Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan, yang
terdiri atas:

1. Urusan pemerintahan yang nomenklatur Kementeriannya secara tegas


disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan.

2. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama,
hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan,
kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan, pertambangan,
energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi,
pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan.

3. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan


sinkronisasi program pemerintah, meliputi urusan perencanaan pembangunan
nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara,
pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi,
investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan
perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau
daerah tertinggal.

Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara tegas


dalam Pasal 17 UUD Negara Republik Indonsia Tahun 1945 yang menyatakan :

1. Presiden dibantu oleh Menteri-menteri negara

2. Menteri-Menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden

3. Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan

4. Pembentukan,pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam


undang-undang.
B.Kedudukan dan Fungsi Lembaga Pemerintahan non Kementrian

Selain memiliki kementerian negara, Republik Indonesia juga memiliki


lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang dahulu namanya Lembaga
pemerintah Non-Departemen. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk membantu presiden dalam
melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada
presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang terkait.

Sebagai konsekuensi amandemen UUD 1945, terdapat beberapa


perubahan signifikan terhadap kewenangan lembaga-lembaga negara dalam
struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia. Perubahan ini tidak hanya
membutuhkan penyesuaian terhadap kewenangan setiap lembaga negara, yang
ditentukan dalam UUD 1945, akan tetapi juga kewenangan lembaga negara lain
yang kewenangannya diberikan oleh peraturan lain, seperti Peraturan
Pemerintah dan Keputusan Presiden atau Peraturan Presiden, juga perlu
disesuaikan. Hal ini merupakan suatu keharusan sebagai konsekuensi hukum
hirarki peraturan perundang-undangan. Salah satu prinsip dalam hirarki
peraturan perundang-undangan menentukan bahwa peraturan yang lebih rendah
tingkatannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, jika
bertentangan maka peraturan yang lebih rendah tidak berlaku. Hirarki peraturan
perundang-undangan itu sendiri ditentukan dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-
undang No.10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.

Melalui proses amandemen UUD 1945, Lembaga Kepresidenan ada salah


satu lembaga negara yang mengalami banyak perubahan pada kewenangannya,
seperti kekuasaan untuk menunjuk Duta Besar yang harus mendapat
pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat. Meskipun demikian, kewenangan
presiden sebagai kepala pemerintahan, sebagaimana diatribusikan oleh Pasal 4
ayat (1) UUD 1945, tetap dipertahankan. Bahkan dengan proses rekruitmen
lembaga kepresidenan yang baru: dipilih secara langsung, kedudukan
konstitusional lembaga kepresidenan menjadi semakin kuat jika dibandingkan
dengan kedudukan konstitusional yang dimiliki sebelumnya.
Dalam melaksanakan kewenangannya, presiden dibantu oleh seorang
wakil presiden dan kementerian negara. Di samping wakil presiden dan
kementerian negara, presiden juga dapat dibantu oleh lembaga pemerintah yang
lain, seperti Lembaga Pemerintah Non-Departemen (selanjutnya LPND), dalam
melaksanakan kewenangannya. LPND didirikan dengan tujuan untuk
melaksanakan tugas khusus yang didelegasikan kepadanya oleh presiden3. Oleh
karena itu, LPND terletak dalam lingkup kekuasaan eksekutif, yang dipimpin
oleh presiden. Selain itu, pembentukan dan pembubarannya tergantung pada
keinginan presiden; presiden dapat membentuk yang baru atau membubarkan
yang lain semata-mata tergantung pada keinginannya saja.

Pada umumnya, pembentukan sebuah LPND dahulunya dilakukan


dengan sebuah keputusan presiden tersendiri. Meskipun, sejak pemerintahan
Megawati Soekarnoputri, pembentukan seluruh LPND dilakukan dengan sebuah
keputusan presiden saja, seperti Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001
(selanjutnya Keppres No.103 Tahun 2001). Selanjutnya, setelah pengundangan
UU No.10 Tahun 2004 pada 24 Juni 2004, seluruh keputusan presiden yang
bersifat mengatur harus dikategorikan dan harus berbentuk Peraturan Presiden4.
Oleh karena itulah, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan
peraturan presiden dalam melakukan perubahan terhadap Keppres No.103
Tahun 2001.

Dengan menggunakan keputusan presiden atau peraturan presiden dalam


pembentukan atau pembubaran sebuah LPND, presiden harus mendasarkan
pembentukan peraturan presiden atau keputusan presiden itu pada perintah
pembentukan, baik secara tegas maupun tidak, dari UUD 1945, undang-undang,
atau peraturan pemerintah5. Alasan hukum mengapa peraturan presiden
membutuhkan perintah pembentukannya karena peraturan presiden terletak di
bawah UUD 1945, undang-undang, dan peraturan pemerintah dalam hirarki
peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu pembentukan peraturan
presiden tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi derajatnya.
Pada tanggal 13 September 2001, Presiden Megawati Soekarnoputri
membatalkan Keppres No.166 Tahun 2000 dan menggantikannya dengan
Keppres No.103 Tahun 2001. Peraturan terakhir ini masih berlaku sampai
sekarang meskipun telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan
terakhir atas Keppres No.103 Tahun 2001 dilakukan oleh Peraturan Presiden
No.11 Tahun 2005 tentang Perubahan Kelima Keppres No.103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Struktur Organisasi, dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen. Berikut ini daftar Lembaga
Pemerintah Non Kementrian yang ada di Indonesia, yaitu:
1. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2. Badan Informasi Geospasial (BIG)

3. Badan Intelijen Negara (BIN)

4. Badan Kepegawaian Negara (BKN), di bawah koordinasi Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

5. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di


bawah koordinasi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

6. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di bawah koordinasi


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

7. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), di bawah


koordinasi Menteri Riset dan Teknologi

8. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

9. Badan Narkotika Nasional (BNN)

10. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

11. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)

12. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia


(BNP2TKI)

13. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di bawah koordinasi Menteri
Kesehatan
14. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), di bawah koordinasi Menteri
Riset dan Teknologi

15. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

16. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal), dibawah koordinasi


Menteri Lingkungan Hidup

17. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di bawah koordinasi


Menteri Riset dan Teknologi.

18. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), di bawah


koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

19. Badan Pertanahan Nasional (BPN), di bawah koordinasi Menteri Dalam


Negeri

20. Badan Pusat Statistik (BPS), di bawah koordinasi Menteri Koordinator


Bidang Perekonomian

21. Badan SAR Nasional (Basarnas)

22. Badan Standardisasi Nasional (BSN), di bawah koordinasi Menteri Riset


dan Teknologi

23. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), di bawah koordinasi Menteri


Riset dan Teknologi

24. Badan Urusan Logistik (Bulog), di bawah koordinasi Menteri Koordinator


Bidang Perekonomian

25. Lembaga Administrasi Negara (LAN), di bawah koordinasi Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

26. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di bawah koordinasi


MenteriRiset dan Teknologi

27. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)

28. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

29. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), di bawah


koordinasi Menteri Riset dan Teknologi
30. Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), di bawah koordinasi Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan, Keamanan

31. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), di bawah


koordinasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
DAFTAR PERTANYAAN DAN KESIMPULAN

1.Apa perbedaan Kementerian, Lembaga, dan Badan ?

Jawaban :

- Kementerian adalah Lembaga Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan


tertentu dalam pemerintahan.

-Lembaga adalah Sistem yang kompleks yang mencangkup berbagai hal yang
berhubungan dengan konsep sosial, psikologis, politik, dan hukum

-Badan adalah Sekupulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidsak melakukan usaha.

2.Apa pengertian dari nomenklatur ?

Jawaban :

Penamaan yang dipakai dalam bidang atau ilmu tertentu


No. Presiden ke- Nama Presiden Nama Kabinet
1. 1 Ir.Soekarno Kabinet presidensil, Kabinet Sjahrir
1,Kabinet Sjahrir 2,Kabinet Sjahrir
3,Kabinet Amir Syarifudin 1,
Kabinet Amir Syarifudin 2,Kabinet
Hatta 1, Kbinet Ddrurat, Kabinet
Hatta 2,Kabinet RIS,Kabinet
Susanto,Kabinet Halim,Kabinet
Natsir,Kabinet Sukiman-
suwirjo,Kabinet Wilopo,Kabinet
Ali Sastromidjodjo 1,Kabinet
Burhannudin Hararap,Kabinet Ali
sastromijodjo 2,Kabinet
Djuanda,Kabinet Kerja 1, Kabinet
kerja 2,Kabinet Kerja 3,Kabinet
kerja 4, Kabinet Dwikora 1,Kabinet
Dwikora 2,Kabinet Dwikora
3,Kabinet Ampera 1,Kabinet
Ampera 2.
2. 2 Jend.Soeharto Kabinet Pembangunan 1,Kabinet
Pembangunan 2, Kabinet
Pembangunan 3, Kabinet
pembangunan 4,Kabinet
pembangunan 5,Kabinet
Pembangunan 6,Kabinet
pembangunan 7.

3. 3 Prof. Dr.B.J. Habibie Kabinet Reformasi Pembangunan


4. 4 K.H.Abdurrahman Kabinet Persatuan Nasional
Wahid

5. 5 Megawati Soekarno Kabinet Gotong Royong


Putri

6. 6. Jend. (pum) Susilo Kabinet Indonesia Bersatu


Bambang Yudhoyono 1,Kabinet Indonesia Bersatu 2

7. 7 Ir. Joko Widodo Kabinet Kerja


NO. NAMA LEMBAGA TUGAS DAN FUNGSI
PEMERINTAH NON
KEMENTRIAN
1 Arsip Nasional Republik Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Indonesia (ANRI) kearsipan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2 Perpustakaan Nasional Mmelaksanakan tugas pemerintahan dibidang
Republik Indonesia perpustakaan sesuai dengan ketentuan
(PNRI) peraturan perundang-undangan yang berlaku
3 Lembaga Penerbangan Melaksanakan tugas pemerintah di bidang
dan Antariksa Nasional penelitian dan pengembangan kedirgantaraan
(LAPAN) dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
4 Lembaga Ilmu Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Pengetahuan Indonesia ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan
(LIPI peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5 Badan Perlindungan dan 1.Melakukan penempatan atas dasar
Penempatan Tenaga perjanjian secara tertulis antara pemerintah
Kerja Indonesia dengan pemerintah negara pengguna TKI atau
(BNP2TKI) pengguna berbadan hukum di negara tujuan
penempatan;
2.Memberikan pelayanan,
mengkoordinasikan, dan melakukan
pengawasan mengenai : Dokumen;
Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP);
Penyelesaian masalah; Sumber-sumber
pembiayaan;
6 Badan Standardisasi Mengembangkan dan membina kegiatan
Nasional (BSN) standardisasi di Indonesia. Badan ini
menggantikan fungsi dari Dewan
Standardisasi Nasional – DSN.
7 Badan Pertanahan Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Nasional (BPN) pertanahan secara nasional, regional dan
sektoral.
8 Badan Pengkajian dan Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Penerapan Teknologi pengkajian dan penerapan teknologi sesuai
(BPPT) dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
9 Badan Pengawasan Melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang
Keuangan dan pengawasan keuangan dan pembangunan
Pembangunan (BPKP) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
10 Badan Pengawasan Melaksanakan pengawasan terhadap segala
Tenaga Nuklir (Bapeten) kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir dengan
menyelenggarakan peraturan, perizinan dan
inspeksi.

NO. Kementrian Koordinator Nama Kementrian Tugasnya


1. Bidang Politik,Hukum,dan Puan Maharani Membantu Presiden dalam
Keamanan menyinkronkan dan
mengkoordinasikan
perencanaan, penyusunan,
dan pelaksanaan kebijakan
di bidang politik, hukum,
dan keamanan. Dalam
melaksanakan tugas,
Kementerian Koordinator
Bidang Politik, Hukum,
dan Keamanan.
2. Bidang perekonomian Darmin Nasution Menyelenggarakan
koordinasi, sinkronisasi,
dan pengendalian urusan
Kementerian dalam
penyelenggaraan
pemerintahan di bidang
perekonomian
3. Bidang Prmbangunan Puan Maharani Menyelenggarakan
Manusia dan Kebudayaan koordinasi, sinkronisasi,
dan pengendalian urusan
Kementerian dalam
penyelenggaraan
pemerintahan di bidang
pembangunan manusia
dan kebudayaan.
4. Bidang Kemaritiman. Luhur Binsat Panjaitan menyelenggarakan
koordinasi, sinkronisasi,
dan pengendalian urusan
Kementerian dalam
penyelenggaraan
pemerintahan di bidang
kemaritiman dan sumber
daya

You might also like