You are on page 1of 3

Tauhid atau Ketuhanan Yang Maha Esa, akhlak dan hari akhir.

Ayat-ayat
yang diturunkan di Madinah (sesudah Hijah) disebut ayat-ayat Madaniyah,
merupakan 11/30 Alquran, banyak banyaknya 28 surat (h). Surat dan ayat-ayatnya
penjang-panjang, gaya bahasanya jelas dan lugas. Isinya, pada umumnya, adalah
nora-norma hokum untuk pembentukan dan pembinaan suatu masyarakat islam,
Negara yang baik, adil dan sejahtera yang diridai Allah.

Menurut surat Keputusan Menteri Agama tanggal 6 Desember 1946, ayat


Al-Quran pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad ketik beliau berumur
40 tahun, terjadi pada tanggal 7 Ramadhan bertepatan dengan 6 Agustus 610 M,
sekarang terdapat dalam surat Al-‘Alaq atau surat Al-Iqra’(96) ayat (1) sampai
dengan 5. Disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Muhammad bin Abdullah di
gua Hira’ di bukit cahaya (Jabal Nur) sebelah utara kota Mekkah. Malam turunnya
Ayat Al-quran yang pertama itu disebut Nuzl Alquran. Malam Nuzl Alquran ini,
dalam keputusan disebut juga malam Lait al Qadr atau alam ketentuan karena
pada malam itu,Allah menentukan atau memutuskan (1) mengangkat Muhammad
bin Abdullah menjadi Utusan atau rasul Allah (Rasulullah) dan (2) Allah
menentukan permulaan turunnya Alquran untuk menjadi pedoman dan pegangan
hidup manusia

Wahyu yang terakhir yang disampaikan malaikat Jibril kepada Nabi


Muhammad kini terdapat dalam Alquran surat Al-Maidah (5) ayat 3, ketika nabi
berumur 63 tahun, waktu sedang wukuf di arafahtatkala melakukan ibadah haji
wada’ pada tanggal 9 Zulhijah tahun X Hijriah, bertepatan tanggal 7 Maret 632 M.
antara wahyu pertama sampai wahyu terakhir, berlalu waktu, selama lebih urang,
23 tahun lamanya atau tepatnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur


sedikit demi sedikit itu, disusun tidak menurut urutannya, dilakukan sendiri oleh
Nabi Muhammad sendiri atas petunjuk Allah yang disampaikan keada beliau
melalui malaikat Jibril. Ayat-ayat tersebut tersusun rapi itu dihafal oleh banyak
orang dan ditulis oleh para penulis wkyu 40 orang jumlahnya. Para penulis wahyu
itu menuliskan setiapwahyu yang diterima Nabi Muhammad didepan nabi sendiri
pada tulang-tulang unta, kulit binatang, pelepah korma dan benda-benda lain yang
dapat ditulis pada masa itu, yang kemudian disimpan dirumah nabi sendiri. Pra
penulis wahyu sendiri juga menyimpan catatan ayat-ayat Alquran yang mereka
tulis sebagai “arsip pribadi”. Allah sendiri menyatakan bahwa dialah yang
menurunkan Alquran dan dia pulaah yang memeliharanya ( QS Al-Hijr (15) : 9),
menyebabkan Alquran tetap asli.

Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar yang dipilih menjadi khalifah
(pengganti) Nabi Muhammad sebagai pemimpin masyarakat Islam, atas saran
Umar bin Khattab, meminta Zaid bin Tsabit, salah seorang penulis wahyu yang
menjadi sekretaris nabi, menghimpun yat-ayat Alquran yang telah dicatat dizaman
nabi dahulu kedalam satu mus-haf (kumpulan lembaran-lembaran tertulis).

Dalam waktu kurang dari satu tahun, sebelum Abu Bakar meninggal dunia
(634), zaid telah menyelesaikan tugasnya mengumpulkan ayat-ayat al-quran
kedalam satu naskah. Dan dengan demikian tercatat dalam sejarah Alquran bahwa
Abu Bakar adalah orang pertama (memerintahkan) megumpulkan Alquran
kedalam satu mus-haf, Umar merupakan orang pertma mempunyai gagasan dan
menyarankan agar ayat-ayat Alquran dihimpun kedalam satu kitab, sedangkan
Zaid ibn Tsabit adalah orang pertama pelaksanakan penulisan dan penghimpunan
Alquran ke dalam satu naskah.

Mus-haf Alquran himpunan Zaid ibn Tsabit itu kemudian disimpan olh Abu
Bakar. Setelah meninggal dunia disimpan oleh umar. Berdasarkan pesan umar,
setelah meninggal dunia, naskah itu diserahkan kepada Hafsah, karena selain dari
ia adalah janda Nabi Muhammad, ia adalah wanita hafal Alquran dan pandai pula
tulis baca.

Untuk memlihara kesatuan bacaan alquran, atas anjuran husaifah khalifah


usman membentuk panitian empat orang yang diketuai oleh Zaid Ibn Tsabit, ini
ditugaskan menyalin suhuf alquran yang disimpan oleh hafsah kedalam beberapa
naskah untuk dijadikan al quran standart didaerah-daerah yang telah memeluk
agama islam. Panitia ini dapat menyelesaikan tugasnya pada tahun 25 H (masyfuk
zuhdi, 1980:15-18). Dengan demikian, beberapa tahun setelah nabi Muhammad
wafar alquran sudah dibukukan.
Alquran adalah sumber nilai dan norma agama dan ajaran islam. Ia menjadi
pedoman hidup setiap muslim, yang harus dikaji, dipahami makna yang
dikandungnya. Alquran memuat firman tuhan sendiri dalam kata-kata yang padat
dan meganung makna yang tidak mudah dipahami. Karena itu ia memerlukan
penjelasan dan penafsiran. Penjelasan yang terbaik, otentik dan sempurna adalah
penjelasan yang diberikan oleh nabi Muhammad denga sunnahnya. Penjelasan
yang mengenaik makna yang dikandung oleh alquran dilakukan melalui tafsiran
orang-orang yang memenuhi syarat.

Selain ditafsirkan, alquran juga diterjemahkan kedalam berbagai bahasa.


Tafsir quran kedalam bahasa Indonesia dilakukan oleh Muhammad yunus pada
tahun 1935, kemudian disusul oleh A. Halim Hasan dan kawan-kawan, pada tahun
1936.

Akhirnya perlu ditegaskan bahwa bagaimanapunbaiknya penjelasan, tafsiran


atau terjemahan alquran, tafsiran atau terjemahan alquran bukanlah alquran.
Tafsiran atau terjemahan alquran, bagaimanapun baiknya, tidak sama dan tidak
boleh disamakan dengan alquran. 1

1
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007) hal 91-97

You might also like