TANGGAL : 09 FEBRUARI 2017 PEMBUATAN TANGGAL REVISI : TANGGAL EFEKTIF : 17 FEBRUARI 2017 DISAHKAN OLEH : Kepala UPT PUSKESMAS UPT Puskesmas Doko DOKO
dr. YUDIA SUPRADINI
1. PENGERTIAN Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang disebabkan oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, iritan, dan lain-lain. Setiap tahunnya ± 40 juta orang mengunjungi pusat pelayanan kesehatan karena faringitis. Anak-anak dan orang dewasa umumnya mengalami 3-5 kali infeksi virus pada saluran pernafasan atas termasuk faringitis. Secara global di dunia ini viral faringitis merupakan penyebab utama seseorang absen bekerja atau sekolah. 2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan faringitis 3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Doko Nomor 440/058/409.104.5/SK/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan klinis di Puskesmas Doko. 4. REFERENSI Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer 5. ALAT & BAHAN 1. Rekam medis 2. Alat tulis 3. Formulir permintaan laborat 4. Tensi meter 5. Termometer 6. Stetoskop 7. Senter 6. PROSES 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik 3. Penegakan diagnosa: Penanganan faringitis 4. Tatalaksana a. Istirahat cukup b. Minum air putih yang cukup c. Berkumur dengan air yang hangat dan berkumur dengan obat kumur antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut. Pada faringitis fungal diberikan Nystatin 100.000-400.000 IU, 2 x/hari. Untuk faringitis kronik hiperplastik terapi lokal dengan melakukan kaustik faring dengan memakai zat kimia larutan nitras argentin 25%. d. Untuk infeksi virus, dapat diberikan anti virus metisoprinol (isoprenosine) dengan dosis 60-100 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 x/hari pada orang dewasa dan pada anak <5 tahun diberikan 50 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 x/hari. e. Untuk faringitis akibat bakteri terutama bila diduga penyebabnya streptococcus group A, diberikan antibiotik Penicillin G Benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal bila pasien tidak alergi penisilin, atau Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 x/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3 x 500 mg selama 6-10 hari, atau Eritromisin 4 x 500 mg/hari. f. Pada faringitis gonorea, dapat diberikan sefalosporin generasi ke-3, seperti Ceftriakson 2 gr IV/IM single dose. g. Pada faringitis kronik hiperplastik, penyakit hidung dan sinus paranasal harus diobati. Pada faringitis kronik atrofi pengobatan ditujukan pada rhinitis atrofi. Sedangkan, pada faringitis kronik hiperplastik dilakukan kaustik 1 x/hari selama 3-5 hari. h. Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau ekspektoran. i. Selain antibiotik, kortikosteroid juga diberikan untuk menekan reaksi b. inflamasi sehingga mempercepat perbaikan klinis. Steroid yang diberikan dapat berupa deksametason 3 x 0,5 mg pada dewasa selama 3 hari dan pada anak- anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 x/hari selama 3 hari. 7. UNIT TERKAIT 1. UGD 2. Rawat Jalan 3. Rawat Inap 4. Pustu dan Polindes 8. DOKUMEN TERKAIT Rekam medis pasien