You are on page 1of 29

Makalah

TANTANGAN DAKWAH DI ERA GLOBALISASI


Keberadaan Dakwah di Sosial Media
(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPI)

untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam
dosen pengampu:

disusun oleh:
Garini Putri Paramesthi 1505437

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga bisa menyelesaikan Mini Riset kami yang berjudul “Penggunaan
Gadget sebagai Sarana Pembelajaran Mahasiswa Akuntansi 2015 Universitas
Pendidikan Indonesia”

Alasan kami memilih judul tersebut karena di zaman era modern ini banyak
Mahasiswa yang menggunakan gadget sebagai sarana pembelajaran untuk
mendapatkan materi kuliah dengan cepat dan lengkap.

Makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Sosial Budaya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak yang harus dikoreksi. Hal tersebut mungkin disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dari kami yang masih
dalam tahap belajar. Oleh karena itu, kami sangat menerima saran dan kritik dari
pembaca.

Dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat, terutama bagi kami sebagai
penulis, pembaca, dan orang-orang yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Bandung, 7 Mei 2017

Penulis

II
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................. Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR ................................................................................................. II
DAFTAR ISI ............................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.4 Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah ................................................ 2
1.5 Sistematika Makalah ...................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................................. 4
2.1 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ........................................................................ 4
2.1.1 Sejarah IPTEK ............................................................................................. 5
2.1.2 Perkembangan IPTEK Saat Ini .................................................................... 6
2.2Gadget sebagai Salah Satu Produk IPTEK .......................................................... 7
2.2.1 Pengertian Gadget ........................................................................................ 7
2.2.2 Sejarah dan Perkembangan Gadget ............................................................. 7
2.2.3 Fungsi Gadget ......................................................................................... 8
2.3 Gadget sebagai Sarana Pembelajaran dalam Pendidikan .................................. 10
2.3.1 Dampak Positif Gadget bagi Pelajar .......................................................... 10
2.3.2 Dampak Negatif Gagdet bagi Pelajar ........................................................ 10
2.3.4 Solusi untuk Mengatasi Dampak Negatif Gadget pada Pelajar ................. 11
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................... 12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 24
4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 24
4.2 Saran ............................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. IV

III
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini, informasi sangat mudah didapat dan mudah disebarkan,
salah satunya melalui media sosial. Media dakwah kini tidak hanya terbatas pada
pertemuan tatap muka seperti ceramah. Melalui media sosial, dakwah menjadi lebih
mudah, lebih kreatif dan dapat menjangkau target yang lebih luas. Setiap post yang
diunggah di media sosial biasanya akan meluas serta memiliki dampak sosial yang
kuat karena sifat media sosial yang interaktif menciptakan aksi-reaksi.

Ketika globalisasi merupakan alat, maka globalisasi tersebut sangat netral.


Artinya ia berarti mengandung hal-hal yang positif, ketika dimanfaatkan untuk
tujuan yang baik. Sebaliknya ia juga dapat berakibat negative, ketika hanyut ke
dalam hal-hal negative.

Siapa saja dapat mengunggah apapun di media sosial

Kebanyakan masyarakat Indonesia ikut menyebarkan berita hoax tersebut.

Sebagian banyak berita hoax yang menyangkut isu-isu agama (Islam) yang
kemudian menjadi viral di media sosial dianggap sebagai sebuah ajang dakwah bagi
sekelompok orang. Mereka beranggapan, menyebarkan berita tertentu yang padahal
belum sepenuhnya teruji dan terklarifikasi kebenarannya justru disebarkan dan
dianggap sebagai bagian dakwah menurut mereka.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan penelitian yang kami ajukan ini dapat diidentifikasi


permasalahannya sebagai berikut:

a. Banyaknya berita hoax yang menyangkut isu-isu agama Islam di media


sosial
b. Banyaknya berita hoax disebarkan oleh akun-akun yang mengatasnamakan
Islam, sehingga masyarakat sulit membedakan berita hoax dan yang asli
c. Adanya dakwah yang menjurus pada radikalisme dan terorisme

1
d. Adanya dakwah yang memuat ujaran kebencian sehingga menimbulkan
perpecahan

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diidentifikasi, maka dapat


dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimana kebenaran dakwah yang tersebar di media sosial?


b. Bagaimana tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dakwah yang ada di
sosial media?
c. Bagaimana pengaruh media sosial terhadap dakwah islam pada era
globalisasi ini?

1.4 Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah

Dalam penulisan makalah ini digunakan pendekatan deskriptif kuantitatif.


Penelitian ini menggambarkan perilaku, pemikiran atau perasaaan suatu kelompok
dengan menggunakan data numerik. Langkah-langkah pemecahan masalah
meliput:

a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan.


b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut. Kami mencari data dengan cara menyebarkan angket.
c. Menganalisis data tersebut.
d. Menarik kesimpulan.

1.5 Sistematika Makalah

Sistematika makalah yang kami gunakan adalah sebagai berikut:

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah

2
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah
1.5 Sistematika Makalah
BAB II KAJIAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

IPTEK adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dimana dari
akronim tersebut mempunyai artinya sendiri, baik Ilmu, Pengetahuan, maupun
Teknologi.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai
paradigma etika. Ilmu dipandang sebagai proses karena ilmu merupakan hasil dari
kegiatan sosial, yang berusaha memahami alam, manusia dan perilakuknya baik secara
individu atau kelompok. Yang dimaksud dengan atau pengertian tentang ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian
kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar Bahasa
Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu.

Sedangkan teknologi merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu
tekne, yang berari pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan
metode yang digunakan pada berbagai kegiatan. Menurut Jacques Ellul memberi arti
teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri
efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia”. (Jacques Ellul (1967:1967 XXV)).

Sehingga apabila dikaitkan dengan definisi ilmu pengetahuan dan teknologi,


ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi
merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu
pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi saling berhubungan. Jika tidak ada
ilmu pengetahuan, teknologi pun tidak akan ada.

(https://nandaisty.wordpress.com/2013/07/19/perkembangan-ilmu-pengetahuan/)

4
2.1.1 Sejarah IPTEK

Perkembangan ilmu pengetahuan memberikan dampak yang besar dalam


penemuan baru di bidang teknologi. Pada akhir abad ke-15 muncul gerakan yang
bertujuan mengembangkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang dikenal dengan
istilah renaisans, yaitu suatu gerakan yang ingin melahirkan kembali kebudayaan
Yunani dan Romawi Kuno. Renaisans menjunjung tinggi kemampuan manusia, baik
cara berfikir atau menemukan dan menciptakan. Dengan adanya gerakan ini, semua
orang bebas berfikir untuk menghasilkan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Selain gerakan renaisans, juga muncul gerakan yang disebut dengan
humanisme, yaitu suatu gerakan yang bertujuan mempelajari dan mengembangkan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan untuk diabdikan bagi kepentingan manusia.

Memasuki abad ke-18, ilmu pengetahuan berkembang pesat hingga abad ini
sering di sebut dengan abad pemikiran. Abad ke-18 merupakan abad penemuan
berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, maupun teknologi. Penemuan di bidang teknologi merupakan awal abad
teknologi yang membawa dunia berkembang dengan lebih jauh dan lebih cepat dari
masa sebelumnya. Bersamaan dengan itu, pertumbuhan bangsa-bangsa dan segala
peradabannya juga melaju dengan cepat sehingga abad ke-21 manusia mampu
menciptakan berbagai peralatan dan teknologi canggih.

Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan pesat mendorong


berkembangnya berbagai macam industri di berbagai negara, termasuk Indonesia.Di
Indonesia, ilmu pengetahuan dan teknologi mulai berkembang sejak masa kolonial
Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kolonial Belanda
ini ditandai dengan berdirinya perusahaan swasta asing, misi keagamaan dan
pendidikan Barat. Semuanya itu merupakan bagian dari eksploitasi ekonomi.

Teknologi modern barat memperkenalkan teknologinya yang pertama dengan melalui


pabrik gula. Modernisasi teknologi tersebut kemudian menyebar ke sektor lainnya
seperti pada galangan kapal, pertambangan batubara, timah, gas, dan minyak bumi.
Sejak pertengahan abad ke-19, perkembangan ilmu pengetahuan barat telah tersebar

5
di Indonesia dengan melalui pembukaan sekolah-sekolah barat bagi penduduk
bumiputra.
2.1.2 Perkembangan IPTEK Saat Ini

Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa manfaat


luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Terbukti dengan semakin
menjamurnya gadget-gadget dan smartphone. Tak hanya itu, bahkan berbagai macam
alat berteknologi canggih pun mulai banyak bermunculan. Perkembangan teknologi
dan ilmu pengetahuan adalah saling mempengaruhi. Perkebangannya sejalan. Apabila
perkembangan ilmu pengetahuan suatu negara berkembang pesat, maka perkembangan
teknologi pun juga berkembang pesat yang berujung pada disandangnya gelar negara
maju, jika negara tersebut konsisten mempertahankan dan mendukung perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan
diri manusia. Dewasa ini, telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru
‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang
sangat besar, karena ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam
kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya
mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.

Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan


untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam
bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia
tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan
berbagai efek negatif bagi manusia.

6
(https://intanayuda8.wordpress.com/2013/05/13/ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-
html/)

2.2Gadget sebagai Salah Satu Produk IPTEK

2.2.1 Pengertian Gadget


Di zaman modern seperti sekarang ini, kita tidak lepas dengan yang namanya
gadget. Bahkan kita sering mengucapkan dan mendengar istilah gadget. Secara
estimologi, gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti perangkat
elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Yang membedakan gadget dengan
benda elektronik lainnya adalah gadget memiliki fungsi lebih spesifik, bersifat praktis
dan dirancang dengan teknologi canggih. teknologi tersebut sering dianggap sebagai
hal yang baru dan selalu mengalami perkembangan. Gadget selalu ‘dikemas’ secara
cerdik melebihi teknologi yang ada sebelumnya. Gadget yang sedang marak pada era
sekarang ini adalah ponsel atau handphone atau bisa juga disebut smartphone.
(http://www.tekno-pedia.com/gadget-dan-pengertiannya/)

2.2.2 Sejarah dan Perkembangan Gadget

Nama gadget sendiri sebenarnya berasal dari lelucon. Di abad 19, bukti
Anekdot dari asal mula penggunaan istilah gadget terdapat dalam Kamus Inggris
Oxford. Istilah gadget ini digunakan sebagai istilah pengganti untuk menyebutkan
sebuah benda yang digunakan oleh seseorang dengan daya ingat rendah pada 1850-an.
Secara etimologi, kata gadget ini artinya sengketa. Menurut cerita, asal usul
nama gadget juga diciptakan ketika tiga orang sedang melakukan sebuah pembangunan
besar. Mereka adalah Gaget, Gauthier, dan Cie. Pembangunan besar yang mereka
lakukan adalah pembangunan patung Liberty pada tahun 1886.

Versi lain kemudian banyak bermunculan. Cerita lain mengenai asal usul kata
gadget datang dari peristiwa Perang Dunia I. Gadget digunakan dalam bahasa
kemiliteran terutama bagi angkatan laut.

7
Kata gadget sering muncul dalam buku yang ditulis oleh Vivian Drake berjudul
“Above the Battle” yang diterbitkan pada 1918.Dalam buku itu tertulis sebuah kutipan
seperti ini “Our ennui was occasionally relieved by new gadgets. Gadget is the Flyng
slang for invention! Some gadgets were good, some comic and some extraordinary”.
Pada saat ini istilah gadget berkonotasi sebuah kekompakan dan mobilitas. Hingga
1956 istilah gadget terus diperbincangkan. Sebuah esai berjudul “The Great Gizmo”
yang ditulis oleh seorang kritikus arsitektur bernama Reyner Banham, mendefinisikan
istilah gadget sebagai benda dengan karakteristik unik yang memiliki sebuah unit
dengan kinerja yang tinggi dan berhubungan dengan ukuran serta biaya.

Fungsi gadget adalah untuk mengubah sesuatu menjadi hal yang dibutuhkan
oleh manusia. Masih menurut esai tersebut, gadget hanya bisa digunakan dengan
kemampuan instalansi dan penggunaan yang handal.
Perkembangan gadget di zaman modern terutama Di Indonesia sendiri, bukan
lah sesuatu yang asing lagi, melainkan sebuah barang penting yang sangat dibutuhkan
oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutam pelajar dan pebisnis. Banyaknya sarana
komunikasi dan hiburan yang semakin canggih belakangan ini menjadi sebuah
fenomena baru dalam masyarakat yang menarik untuk dibahas. Istilah-istilah baru yang
berkenaan dengan benda-benda itu juga menjadi ramai bermunculan. Istilah tersebut
umumnya datang dari bahasa Inggris, seperti SMS atau Short Message Service, Video
Call dan gadget.

2.2.3 Fungsi Gadget

 Memperlancar Komunikasi.

Paling masuk akal dari manfaat sebuah gadget ada mempermudah atau
memperlancar komunikasi, memang tujuan utama dari gadget ini adalah untuk
memperlancar komunikasi dengan seseorang yang tidak berada di dekatnya

8
sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama yang untuk menyampaikan
pesan.

 Mengakses Informasi

Bukan gadget namanya jika tidak bisa memberikan suatu informasi kepada
anda sebagai pemiliknya. Informasi tersebut bisa mempermudah anda untuk
melakukan suatu aktivitas. Jika sebagai mahasiswa informasi tersebut bisa
berupa update berita tentang program-program kampus dan perkembangannya.

 Wawasan Bertambah

Wawasan yang bertambah merupakan manfaat gadget dari gabungan


komunikasi lancar dan mudahnya informasi yang didapat. Kita tahu bahwa
dengan komunikasi dan informasi merupakan salah satu unsur yang mengusung
wawasan anda dapat bertambah.

 Hiburan

Bukan rahasia lagi bahwa gadget juga bermanfaat untuk menghilangkan


kepenatan anda melalui hiburan yang ditawarkan. Hiburan tersebut dapat
berupa musik, permainan, video dan perangkat lunak multimedia yang lainnya.

 Gaya Hidup

Memiliki gadget terkadang bisa menjadi sebuah gaya hidup, karena terkadang
seseorang memanfaatkan gadget ini hanya untuk memperkuat kepercayaan
dirinya atau status sosialnya.

 Pendidikan

9
Gadget membantu para pelajar dalam mengerjakan tugas sekolah. Dengan
fasilitas yang ada dalam gadget, para pelajar dapat dengan mudah mencari
refrensi atau bahkan bisa mencari informasi untuk tugas-tugas yang
mengemban mereka dengan mudah sehingga cepat terselesaikan.

(http://hasanxch.blogspot.co.id/2015/10/sejarah-gadget.html?m=1)

2.3 Gadget sebagai Sarana Pembelajaran dalam Pendidikan

Banyak pelajar yang menggunakan gadget mereka di lingkungan sekolah


maupun universitas, seperti: smartphone, laptop dan sejenisnya, karena memang tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini kehadirannya sangat membantu dan bermanfaat
bagi mereka, salah satunya dalam proses pembelajaran.

2.3.1 Dampak Positif Gadget bagi Pelajar

 Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang lain lewat media sosial.


Terutama yang berkaitan dengan akademis.
 Mempermudah pelajar untuk berkonsultasi terhadap pelajaran dan tugas tugas
yang tidak diketahui
 Pelajar dituntut lebih pintar dalam berinovasi akibat perkembangan gadget
yang menuntut mereka untuk hidup lebih baik.
 Kemudahan dalam mengakses informasi sebagai sumber referensi materi
pelajaran.

2.3.2 Dampak Negatif Gagdet bagi Pelajar

 Pelajar cenderung menjadi pemalas untuk mencari dan membaca buku sebagai
referensi karena segalanya telah tersedia di internet.
 Kekurangan dalam ujian kerap kali terjadi dengan menggunakan gadget
sebagai sarana untuk mencontek.

10
 Munculnya kebiasaan copy-paste dikalangan pelajar dalam hal mengerjakan
tugas.
 Pelajar mudah teralihkan perhatiannya kepada gadget yang dimilikinya
sehingga sulit untuk fokus.
 Ketergantungan terhadap koneksi internet, apabila tidak ada koneksi internet
akan menyulitkan pemanfaatan gadget itu sendiri.

2.3.4 Solusi untuk Mengatasi Dampak Negatif Gadget pada Pelajar

 Mematikan gadget ketika berada di kelas agar tidak mengganggu konsentrasi


belajar.
 Ketika berada di rumah mengatur waktu sebaik mungkin antara belajar dan
bermain gadget.
 Membatasi penggunaan gadget secara berlebihan.

(http://idaaka.blogspot.com/2012/12/pembelajaran-menggunakan-gadget.html)

11
BAB III PEMBAHASAN

Berikut adalah angket yang kami ajukan kepada Mahasiswa Akuntansi UPI
2015 yang berjumlah 94 orang.

No. Pernyataan Ya Mungkin Tidak

1. Saya adalah seorang pengguna aktif gadget

2 Saya merasa senang menggunakan gadget yang saya


miliki sekarang

3 Saya menggunakan gadget untuk sarana belajar

4 Banyak ilmu yang saya dapatkan setelah saya


menggunakan gadget

5 Gadget memudahkan saya dalam mencari materi kuliah

6 Dengan adanya gadget, materi kuliah mudah dipahami

7 Gadget sangat membantu dalam proses belajar

8 Saya merasa puas dengan materi yang ada di internet

9 Gadget membuat motivasi belajar saya meningkat

10 Gadget adalah alat pembelajaran yang efektif

11 Gadget membantu saya belajar dengan cepat

12 Wifi dikampus sangat saya butuhkan sebagai pendukung


gadget untuk media pembelajaran

13 Gadget membuat saya ketergantungan

14 Sejak adanya gadget, saya tidak pernah mencari materi


kuliah dibuku

12
15 Hidup terasa hampa tanpa adanya gadget

16 Gadget bukan kebutuhan utama bagi Mahasiswa

17 Saya menggunakan gadget sebagai media sosial

18 Dengan menggunakan gadget saya lebih percaya diri


dalam belajar

19 Gadget membuat prestasi saya meningkat

Melalui hasil angket, kami berhasil menyebarkan angket kepada 78 responden


sebagai sampel dari 94 populasi yang merupakan Mahasiswa Akuntansi 2015
Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut adalah data hasil penyebaran angket.

 Pernyataan 1 : Saya adalah seorang pengguna aktif gadget

Jawaban ∑ %

Ya 69 88,5%

Mungkin 6 7.7%

Tidak 3 3.8%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 69 orang (88.5%) pengguna aktif
gadget, sebanyak 6 orang (7.7%) tidak terlalu aktif dalam penggunaan gadget,
dan sebanyak 3 orang (3.8%) bukan pengguna aktif gadget.

13
 Pernyataan 2 : Saya merasa senang menggunakan gadget yang saya miliki
sekarang

Jawaban ∑ %

Ya 56 71.8%

Mungkin 18 23.1%

Tidak 4 5.1%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 56 orang (71.8%) senang


menggunakan gadget yang dimiliki sekarang, sebanyak 4 orang (23.1%) tidak
terlalu senang menggunakan gadget yang dimiliki sekarang, dan sebanyak 4
orang (5.1%) tidak senang menggunakan gadget yang dimiliki sekarang.

 Pernyataan 3 : Saya menggunakan gadget untuk sarana belajar

Jawaban ∑ %

Ya 55 70.5%

Mungkin 22 28.2%

Tidak 1 1.3%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 55 orang (70.5%) menggunakan


gadget untuk sarana belajar, 22 orang (28.2%) tidak terlalu sering
menggunakan gadget untuk sarana belajar, dan sebanyak 1 orang (1.3%) tidak
menggunakan gadget untuk sarana belajar.

14
 Pernyataan 4 : Banyak ilmu yang saya dapatkan setelah saya menggunakan
gadget

Jawaban ∑ %

Ya 60 76.9%

Mungkin 17 21.8%

Tidak 1 1.3%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 60 orang (76.9%) menyatakan


mendapatkan banyak ilmu setelah menggunakan gadget, sebanyak 17 orang
(34%) menyatakan cukup mendapatkan ilmu setelah menggunakan gadget, dan
sebanyak 1 orang (1.3%) menyatakan tidak mendapatkan ilmu setelah
menggunakan gadget.

 Pernyataan 5 : Gadget memudahkan saya dalam mencari materi kuliah

Jawaban ∑ %

Ya 68 87.2%

Mungkin 9 11.5%

Tidak 1 1.3%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 68 orang (87.2%) menyatakan


bahwa gadget memudahkan dalam mencari materi kuliah, sebanyak 9 orang
(11.5%) menyatakan bahwa gadget cukup memudahkan dalam mencari materi

15
kuliah, dan sebanyak 1 orang (1.3%) menyatakan gadget tidak memudahkan
dalam mencari materi kuliah.

 Pernyataan 6 : Dengan adanya gadget, materi kuliah mudah dipahami

Jawaban ∑ %

Ya 37 47.4%

Mungkin 37 47.4%

Tidak 4 5.2%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 37 orang (47.4%) menyatakan


bahwa gadget memudahkan dalam memahami materi kuliah, sebanyak 37
orang (47.4%) menyatakan bahwa gadget cukup memudahkan dalam
memahami materi kuliah, dan sebanyak 4 orang (5.2%) menyatakan bahwa
gadget tidak memudahkan dalam memahami materi kuliah.

 Pernyataan 7 : Gadget sangat membantu dalam proses belajar

Jawaban ∑ %

Ya 42 53.8%

Mungkin 34 43.6%

Tidak 2 2.6%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 42 orang (53.8%) menyatakan


gadget membantu dalam proses belajar, sebanyak 34 orang (43.6%)

16
menyatakan gadget cukup membantu dalam proses belajar, dan sebanyak 2
orang menyatakan gadget tidak membantu dalam proses belajar

 Pernyataan 8 : Saya merasa puas dengan materi yang ada di internet

Jawaban ∑ %

Ya 29 37.2%

Mungkin 37 47.4%

Tidak 12 15.4%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 29 orang (37.2%) merasa puas
dengan materi yang ada di internet, sebanyak 37 orang (47.4%) cukup merasa
puas dengan materi yang ada di internet, sebanyak 12 orang (15.4%) tidak
merasa puas dengan materi yang ada di internet.

 Pernyataan 9 : Gadget membuat motivasi belajar saya meningkat

Jawaban ∑ %

Ya 10 12.8%

Mungkin 38 48.7%

Tidak 30 38.5%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 10 orang (12.8%) gadget


membuat motivasi belajar meningkat, sebanyak 38 orang (48.7%) gadget
membuat motivasi belajar cukup meningkat, dan sebanyak 30 orang (38.5%)
gadget tidak membuat motivasi belajar meningkat.

17
 Pernyataan 10 : Gadget adalah alat pembelajaran yang efektif

Jawaban ∑ %

Ya 20 25.6%

Mungkin 45 57.7%

Tidak 13 16.7%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 20 orang (25.6%) menyatakan


bahwa gadget adalah alat pembelajaran yang efektif, sebanyak 45 orang
(57.7%) menyatakan bahwa gadget adalah alat pembelajaran yang cukup
efektif, dan sebanyak 13 orang (16.7%) menyatakan bahwa gadget adalah alat
pembelajaran yang tidak efektif.

 Pernyataan 11 : Gadget membantu saya belajar dengan cepat

Jawaban ∑ %

Ya 31 39.7%

Mungkin 35 44.9%

Tidak 12 15.4%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 31 orang (39.7%) menyatakan


bahwa gadget membantu belajar dengan cepat, sebanyak 35 orang (44.9%)
menyatakan bahwa gadget cukup membantu belajar dengan cepat, dan
sebanyak 12 orang (15.4%) menyatakan bahwa gadget tidak membantu belajar
dengan cepat.

18
 Pernyataan 12 : WiFi di kampus sangat saya butuhkan sebagai pendukung
gadget untuk media pembelajaran

Jawaban ∑ %

Ya 56 71.8%

Mungkin 11 14.1%

Tidak 11 14.1%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 56 orang (71.8%) menyatakan


WiFi dikampus sangat dibutuhkan sebagai pendukung gadget untuk media
pembelajaran, sebanyak 11 orang (14.1%) menyatakan WiFi dikampus cukup
dibutuhkan sebagai pendukung gadget untuk media pembelajaran, dan
sebanyak 11 orang (14.1%) menyatakan WiFi dikampus tidak dibutuhkan
sebagai pendukung gadget untuk media pembelajaran.

 Pernyataan 13 : Gadget membuat saya ketergantungan

Jawaban ∑ %

Ya 38 48.7%

Mungkin 26 33.4%

Tidak 14 17.9%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 38 orang (48.7%) menyatakan


bahwa gadget membuat ketergantungan, sebanyak 26 orang (33.4%)

19
menyatakan bahwa gadget membuat cukup ketergantungan, dan sebanyak 14
orang (17.9%) menyatakan bahwa gadget tidak membuat ketergantungan.

 Pernyataan 14 : Sejak adanya gadget, saya tidak pernah mencari materi kuliah
di buku
Jawaban ∑ %

Ya 12 15.4%

Mungkin 28 35.9%

Tidak 38 48.7%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 12 orang (15.4%) menyatakan


bahwa gadget menggantikan buku dalam mencari materi kuliah, sebanyak 28
orang (35.9%) menyatakan bahwa gadget cukup menggantikan buku dalam
mencari materi kuliah, dan sebanyak 38 orang (48.7%) menyatakan
bahwagadgettidak menggantikan buku dalam mencari materi kuliah.

 Pernyataan 15 : Hidup terasa hampa tanpa adanya gadget

Jawaban ∑ %

Ya 26 33.3%

Mungkin 23 29.5%

Tidak 29 37.2%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 26 orang (33.3%) menyatakan


hidup terasa hampa tanpa gadget, sebanyak 23 orang (29.5%) menyatakan

20
hidup cukup terasa hampa tanpa gadget, dan sebanyak 29 orang (37.2%)
menyatakan hidup tidak terasa hampa tanpa gadget.

 Pernyataan 16 : Gadget bukan kebutuhan utama bagi Mahasiswa

Jawaban ∑ %

Ya 24 30.8%

Mungkin 39 78%

Tidak 15 19.2%

Total 78 100%
Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 24 orang (30.8%) menyatakan
gadget bukan kebutuhan utama, sebanyak 39 orang (78%) menyatakan gadget
mungkin kebutuhan utama, dan sebanyak 15 orang (19.2%) menyatakan gadget
merupakan kebutuhan utama.

 Pernyataan 17 : Saya menggunakan gadget sebagai media sosial

Jawaban ∑ %

Ya 64 82.1%

Mungkin 10 12.8%

Tidak 4 5.1%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 64 orang (82.1%) menggunakan


gadget sebagai media sosial, sebanyak 10 orang (12.8%) tidak terlalu
menggunakan gadget sebagai media sosial, dan sebanyak 4 orang (4%) tidak
menggunakan gadget sebagai media sosial.

21
 Pernyataan 18 : Dengan menggunakan gadget saya lebih percaya diri dalam
belajar

Jawaban ∑ %

Ya 23 29.5%

Mungkin 38 48.7%

Tidak 17 21.8%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 23 orang (29.5%) menyatakan


dengan menggunakan gadget lebih percaya diri dalam belajar, sebanyak 38
orang (48.7%) menyatakan menggunakan gadget cukup lebih percaya diri
dalam belajar, dan sebanyak 17 orang (21.8%) menyatakan dengan
menggunakan gadget tidak lebih percaya diri dalam belajar.

 Pernyataan 19 : Gadget membuat prestasi saya meningkat

Jawaban ∑ %

Ya 14 18%

Mungkin 39 50%

Tidak 25 32%

Total 78 100%

Dari pernyataan diatas didapat hasil sebanyak 14 orang (18%) menyatakan


gadget membuat prestasi meningkat, sebanyak 39 orang (50%) menyatakan
gadget cukup membuat prestasi meningkat, dan sebanyak 25 orang (32%)
menyatakan gadget tidak membuat prestasi meningkat.

22
Menurut hasil angket yang kami dapatkan, Mahasiswa Akuntansi UPI 2015
cukup ketergantungan menggunakan gadget sebagai media pembelajaran. Mahasiswa
Akuntansi UPI juga mengalami kendala dalam proses belajar menggunakan gadget,
yaitu Wi-Fi kampus sebagai faktor pendukung gadget sebagai media pembelajaran
sangatlah dibutuhkan. Dan Mahasiswa Akuntansi UPI 2015 menyatakan bahwa gadget
berpengaruh terhadap proses pembelajaran, seperti materi lebih mudah dipahami, dan
belajar menjadi efektif dan efisien.

23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:

a. Sebagian besar Mahasiswa Akuntansi UPI 2015 menggunakan gadget sebagai


media pembelajaran. Tingkat ketergantungannya sebesar 56,4%, angka ini
didapat dari penyataan-pernyataan pada angket yang relevan dengan
ketergantungan, bisa dikatakan Mahasiswa Akuntansi UPI 2015
ketergantungan atau aktif menggunakan gadget sebagai media pembelajaran.
b. Sebagian besar Mahasiswa Akuntansi UPI 2015 menyatakan bahwa fasilitas
kampus berupa Wi-Fi sebagai faktor pendukung gadget sangatlah diperlukan.
c. Sebagian besar Mahasiswa Akuntansi UPI 2015 menyatakan bahwa gadget
berpengaruh pada proses pembelajaran. Tingkat pengaruhnya sebesar 41.5%,
angka ini didapat dari pernyataan-penyataan pada angket yang relevan dengan
pengaruh proses belajar. Bisa dikatakan gadget cukup berpengaruh dalam
proses belajar. Pengaruh yang dirasakan Mahasiswa Akuntansi UPI 2015 yaitu,
seperti cukup banyak materi kuliah di internet yang mudah dipahami sehingga
sangat membantu dalam proses belajar. Hal tersebut cukup berpengaruh
terhadap meningkatnya motivasi, percaya diri dan prestasi belajar Mahasiswa
Akuntansi UPI 2015.
Sebagian besar Mahasiswa Akuntansi UPI 2015 masih menggunakan buku
sebagai referensi pembelajaran. Tingkat penggunaannya sebesar 48,7%, angka
ini didapat dari penyataan no. 14 pada angket. Artinya walaupun Mahasiswa
Akuntansi UPI 2015 aktif menggunakan gadget sebagai media
pembelajarannya, tetapi tetap menggunakan buku sebagai referensi
pembelajaran.

24
4.2 Saran

Saran dari kami untuk pembaca makalah ini maupun Mahasiswa Akuntansi UPI 2015
yang kami teliti, carilah sumber yang terpercaya dalam mencari materi kuliah di
internet, seperti materi yang dibuat oleh dosen-dosen universitas yang biasa terdapat
pada situs resmi universitas atau perpustakaan online universitas. Di Indonesia sendiri
sudah memiliki perpustakaan nasional online yang dapat diakses di
www.perpusnas.go.id. Kami menyarankan untuk tidak meninggalkan budaya
membaca buku di era teknologi digital ini, karena membaca pada buku dengan
membaca pada gadget tentu berbeda. Seperti, semakin banyak membaca pada gadget,
maka akan semakin merusak mata. Kurangi kebiasaan bermain games dan media sosial
dengan menggunakan gadget pada saat pembelajaran.

Untuk pihak kampus, kami sarankan untuk menyediakan Wi-Fi dengan akses yang
lebih cepat, sehingga Mahasiswa bisa mendapatkan materi secara efektif dan efisien.

25
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Isty, Nanda. 2013. Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Daring. Tersedia:


https://nandaisty.wordpress.com/2013/07/19/perkembangan-ilmu-pengetahuan/
(5/5/2017)
Ayuda, Intan. 2013. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Daring. Tersedia:
https://intanayuda8.wordpress.com/2013/05/13/ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-
html/ (5/5/2017)
Teknopedia. 2014. Gadget dan Pengertiannya. Daring. Tersedia:
http://www.tekno-pedia.com/gadget-dan-pengertiannya/ (5/5/2017)
Hasan. 2015. Sejarah Gadget. Daring. Tersedia:
http://hasanxch.blogspot.co.id/2015/10/sejarah-gadget.html?m=1 (5/5/2017)
Ayu, Ida. 2012. Pembelajaran Menggunakan Gadget. Daring. Tersedia:
http://idaaka.blogspot.com/2012/12/pembelajaran-menggunakan-gadget.html.
(5/5/2017)

IV

You might also like