You are on page 1of 14

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017

ISSN (Cetak) 2527-6042


eISSN (Online) 2527-6050

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BANGUNAN TEMPAT


PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) 3R PALABUHANRATU

1 2 3
Muhamad Lutfi* , Nurul Chayati , Moch. Marwan
1,2,3
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor

Kontak Person :
Muhammad Lutfi, Nurul Chayati, Moch. Marwan
1 2 3
e-mail: mlutfi@uika-bogor.ac.id* , nurulais@ymail.com , moch. marwan@ymail.com

Abstrak

Kota Palabuhanratu sebagai ibukota Pemerintahan Kabupaten Sukabumi dan salah satu
kawasan strategis pariwisata Jawa Barat perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah terutama
mengenai masalah pengelolaan persampahan. Data yang ada menunjukan setiap tahun volume
sampah terus bertambah. Tahun 2013 jumlah timbulan sampah mencapai 74 ton/hari. Tingkat layanan
persampahan saat ini baru mencapai 18%, masih jauh dari layanan ideal yaitu 80% untuk wilayah
perkotaan. Perlu terobosan baru untuk menangani persoalan pengelolaan, peningkatan kebersihan dan
layanan sampah di Kota Palabuhanratu, salah satunya dengan pembangunan TPST 3R Palabuhanratu
yang sangat mendesak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan terbaik terutama pada
tata letak dan analisis struktur bangunan TPST. Pada proses pembangunan TPST haruslah
memperhatikan beberapa aspek teknis guna untuk menentukan tata letak bangunan dan kekuatan
konstruksi bangunan TPST tersebut agar dapat berfungsi maksimal. Metode yang dipakai
menggunakan perhitungan analisis struktur, sedangkan pemeriksaaan balok dan kolom dengan
menggunakan perangkat lunak STAAD 2004. Hasil kajian anstruk tersebut didapat desain bangunan
dan tata letak TPST yaitu 10 (sepuluh) bangunan utama dan pelengkapnya yang terdiri dari bangunan
(1) Pos; (2) Kantor Timbangan; (3) Gudang Kompositing; (4) Terminal; (5) Gudang Residu; (6) Gudang
Daur Ulang; (7) Kantor Karyawan; (8) Mushola; (9) Torn; (10) Genset, sedangkan sistem struktur secara
keseluruhan menggunakan sistem rangka (open frame) balok-kolom dengan penutup atap
menggunakan metal sheet. Dimensi yang diperoleh untuk kolom adalah 25x25 cm, sedangkan dimensi
tipikal pembalokan 40x20 cm. Sistem pondasi menggunakan pondasi dangkal yaitu pondasi telapak
dengan ukuran 150x150 cm. dengan kedalaman 75 cm yang dihubungkan dengan sloof. Dimensi sloof
menggunakan dimensi 30x25.

Kata kunci: bangunan TPST, layout, analisis struktur

1. Pendahuluan
Kota Palabuhanratu sebagai ibukota Pemerintahan Kabupaten Sukabumi dan salah satu
kawasan strategis pariwisata Jawa Barat perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah terutama
mengenai masalah pengelolaan persampahan. Data yang ada menunjukan setiap tahun volume
sampah terus bertambah. Tahun 2013 jumlah timbulan sampah mencapai 74 ton/hari. Tingkat layanan
persampahan saat ini baru mencapai 18%, masih jauh dari layanan ideal yaitu 80% untuk wilayah
perkotaan. Perlu terobosan baru untuk menangani persoalan pengelolaan, peningkatan kebersihan dan
layanan sampah di Kota Palabuhanratu, salah satunya dengan pembangunan TPST 3R Palabuhanratu
yang sangat mendesak. Pengurangan sampah dari sumber (rumah tangga), pengelolaan sementara
hingga pemrosesan akhir dibuat secara terpadu dan berkesinambungan. Berdasarkan PP No 81 Tahun
II- 58 SENTRA 2017

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

2012, Pemerintah Kabupaten wajib menyediakan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
(TPST) dalam rangka mendukung program Reduce, Reuse, Recycle (3R) yang menjadi amanat
peraturan pemerintah tersebut.
Hasil penelitian yang ingin dicapai, yaitu: (1) mendapatkan hasil tata letak (layout) bangunan
TPST 3R Palabuhanratu yang sesuai dengan Permen PU No. 03/PRT/M/2013 tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga
dan Sejenis Sampah Rumah Tangga; (2) mendapatkan hasil analisis struktur bangunan TPST 3R
Palabuhanratu meliputi analisis kolom dan balok. Pemeriksaaan balok dan kolom dengan
menggunakan perangkat lunak STAAD (Structural Analysis And Design) tahun 2004.

2. Metode Penelitian
Diagram alir penelitian disampaikan pada Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1 Diagram alir penelitian

Secara garis besar, tahapan penelitian yang akan dilaksanakan terbagi 4 (empat) tahap sebagai
berikut:
1) Kegiatan pertama adalah survei pendahuluan adalah melakukan observasi ke lokasi rencana
dimana akan dibangun TPST 3R untuk mendapatkan pengamatan visual dan kondisi situasi lokasi
rencana.
2) Kegiatan kedua adalah melakukan studi literatur meliputi pekerjaan persiapan, pengumpulan data
sekunder baik dari perpustakaan maupun instansi terkait.
3) Kegiatan ketiga adalah melakukan survei lapangan meliputi pengumpulan data, pengukuran
topografi, inventarisasi lapangan, dan pengumpulan data lingkungan yang diperlukan.
4) Kegiatan keempat adalah meliputi pengolahan data meliputi analisis topografi, analisis data
penyelidikan tanah, dan analisis struktur serta penggambaran detail desain.
5) Kegiatan kelima adalah meliputi seminar dan pelaporan meliputi kegiatan seminar dan penyusunan
laporan akhir penelitian.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Lokasi TPST sebaiknya jauh dari permukiman penduduk dan industri, dengan pertimbangan
TPST akan mendapatkan daerah penyangga yang baik dan mampu melindungi fasilitas yang ada, tetapi
tidak menutup kemungkinan lokasi dekat dengan permukiman atau industri, hanya saja dibutuhkan
pengawasan terhadap pengoperasian TPST sehingga dapat diterima dilingkungan. TPST 3R yang
2
direncanakan berada dilahan seluas 14.260 m setara dengan 1,426 Ha (milik Pemkab Sukabumi) dan
didesain seluas 0,7 Ha yang terdiri dari Bangunan utama TPST 3R, Kolam Lindi dan WTP, Parkir dan
Taman Hijau. Umur rencana dari bangunan TPST 3R adalah 10 tahun.

SENTRA 2017 II - 59

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

3.1 Tata Letak Bangunan


1. Analisis Layanan Sampah
TPST 3R ini akan melayani Kecamatan Palabuhanratu, dan enam desa lain yang berada di
sekitar Desa Cidadap Kecamatan Simpenan, yakni 3 desa Kecamatan Simpenan (Cidadap, Loji, dan
Cibuntu) serta 3 desa Kecamatan Bantar Gadung (Bojongsari, Bantar Gadung, Mangun Jaya).

Gambar 2 Peta lokasi lahan rencana

Total jumlah Penduduk Palabuhanratu (BPS,2013) sebanyak 175.000 jiwa, tingkat layanan
direncanakan sebesar 60%. Sehingga jumlah penduduk terlayani adalah 105.000 jiwa atau setara
dengan 21.000 rumah. Berdasarkan standar Direktorat PLP jumlah timbulan sampah yang terlayani
adalah sebesar:
Jumlah Timbulan = Faktor Kota Sedang x jumlah penduduk (1)
Jumlah Timbulan = 0,7 kg/hari/jiwa x 105.000 jiwa
Jumlah Timbulan = 73,5 ton/hari » 74 ton/hari

2. Perkiraan Jumlah dan Komposisi Sampah


Berdasarkan studi terdahulu Master Plan Kebersihan Palabuhanratu tahun 2013, komposisi
sampah antara organik dan an-organik adalah 40% dan 60%, sehingga total komposisi sampah yang
dihasilkan setiap harinya adalah pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1 Komposisi sampah Kota Palabuhanratu

No Jenis Sampah Prosentase Jumlah (ton/hari)


1 Organik 40 29,6
2 Kertas 5 3,7
3 Plastik 25 18,5
4 Mainan 5 3,7
5 Kaca 5 3,7
6 Besi dan logam 3 2,2
7 Kardus 10 7,4
8 Campuran 7 5,18
9 B3 1 0,74
Jumlah 74

Berdasarkan Tabel 1, diharapkan sampah yang dapat dimanfaatkan kembali adalah berupa
kertas, plastik, mainan, kardus, besi dan logam, dengan asumsi yang dipakai kembali adalah sebesar
80% atau sebanyak 28,4 ton/hari. Sedangkan untuk sampah organik, diasumsikan sebanyak 60%
dimanfaatkan untuk pembuatan kompos, sehingga sampah yang tereduksi sebesar 17,2 ton/hari. Total

II- 60 SENTRA 2017



Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

residu sampah yang tidak dimanfaatkan sebesar 29 ton/hari, melalui proses pemadatan diharapkan
3
bisa menjadi 7-8 ton/hari atau sekitar 18 m .

3. Analisis Kebutuhan Luas Lahan TPST


Ukuran dan dimensi fasilitas pendukung kebutuhan lahan untuk kapasitas 20-30 ton/hari.

Tabel 2 Kebutuhan lahan untuk kapasitas 20-30 ton/hari

No Kebutuhan lahan untuk kapasitas 20-30 ton/hari


1 Pos jaga 4 m²
2 Kantor pengelola 9 m²
3 Toilet 3 m²
4 Ruang Pemadat 70m²
5 Ruang Pemilahan 21 m²
6 Ruang Genset 20 m²
7 Gudang B3 7 m²
8 Bak Penampung Lindi 10 m²
9 Area Parkir 17,5 m²
10 Ramp Sampah Masuk 50 m²
11 Ramp Sampah Keluar 8,5 m²
12 Drainase 48 m²
13 Area Hijau 192 m²
Jumlah area yang 560 m²
dibutuhkan
Sumber: Diseminasi dan Sosialisasi Keteknikan Bidang PLP PU tahun 2013

Proyeksi penduduk = 175.000 jiwa x 0,7 x 60% = 74 ton/hari. Jumlah target yang akan dilayani
pada TPST ini adalah sekitar 60% sehingga di dapat angka pembulatan 74 ton/hari (prediksi sampah
yang akan dikelola). Jadi lahan yang akan di gunakan, dapat diasumsikan sebagai berikut:

Tabel 3 Kebutuhan lahan untuk kapasitas 74 ton/hari

No Kebutuhan lahan untuk kapasitas 74 ton/hari


1 Pos jaga 4 m²
2 Kantor pengelola 9 m²
3 Toilet 3 m²
4 Ruang Pemadat 70m² x 4 = 280 m²
5 Ruang Pemilahan 21 m² x 4 = 84 m²
6 Ruang Genset 20 m²
7 Gudang B3 7 m²
8 Bak Penampung Lindi 10 m² x 4 = 40 m²
9 Area Parkir 17,5 m² x 4 = 70 m²
10 Ramp Sampah Masuk 50 m² x 4 = 200 m²
11 Ramp Sampah Keluar 8,5 m² x 4 = 34 m²
12 Drainase 48 m²
13 Area Hijau 192 m²
Jumlah area minimal
1000 m²
yang dibutuhkan

4. Pengambilan Titik Koordinat Lahan TPST


Data titik koordinat lahan TPST 3R disajikan pada Tabel 4. dibawah ini.

SENTRA 2017 II - 61

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Tabel 4 Titik Koordinat LahanTPST Desa Cidadap Kecamatan Simpenan

Titik S E Elevasi (m)


1 07⁰01'41,2" 106⁰34'51,8" 182
2 07⁰01'40,5" 106⁰34'53,0" 175
3 07⁰01'40,0" 106⁰34'54,2" 179
4 07⁰01'40,2" 106⁰34'54,6" 173
5 07⁰01'40,7" 106⁰34'54,9" 172
6 07⁰01'42,0" 106⁰34'55,4" 166
7 07⁰01'41,7" 106⁰34'55,4" 166
8 07⁰01'41,3" 106⁰34'55,5" 165
9 07⁰01'40,2" 106⁰34'55,8" 168
10 07⁰01'39,3" 106⁰34'56,1" 163
11 07⁰01'38,6" 106⁰34'55,7" 166
12 07⁰01'38,1" 106⁰34'55,2" 163
13 07⁰01'37,4" 106⁰34'54,5" 159
14 07⁰01'36,6" 106⁰34'53,1" 160
15 07⁰01'37,2" 106⁰34'52,6" 162
16 07⁰01'36,5" 106⁰34'51,5" 166
17 07⁰01'37,8" 106⁰34'51,1" 163
18 07⁰01'40,0" 106⁰34'51,6" 169
19 07⁰01'41,3" 106⁰34'51,6" 175

Gambar 3 Denah Lokasi dan luas area lahan

II- 62 SENTRA 2017



Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gambar 4 Foto situasi, 3D kontur lahan dan batas rencana lahan yang akan digunakan

5. Layout Rencana Bangunan TPST


Keterangan Gambar 5:
1) Pos
2) Kantor Timbangan
3) Gudang Kompositing (EL.148.2)
4) Terminal (EL.148.2)
5) Gudang Residu (EL.148.2)
6) Gudang Daur Ulang (EL.148.2)
7) Kantor Karyawan (EL.151.2)
8) Musholah (EL.151.2)
9) Torn
10) Genset (EL.151.2)

Gambar 5 Layout Rencana Bangunan TPST 3R


SENTRA 2017 II - 63

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gambar 6 Potongan memanjang TPST-3R Desa Cidadap Kec. Simpenan

3.2 Struktur Bangunan Terminal TPST


Bangunan ini merupakan bangunan terminal dari TPST 3R yang berfungsi untuk menampung
sementara sampah yang tiba di lokasi. Bangunan ini hanya terdiri dari 1 (satu) lantai ukuran 42x12
meter dengan penutup atap menggunakan metal sheet serta rangka atap terbuat dari rangka baja
ringan. Sistem stuktur secara keseluruhan menggunakan sistem rangka (open frame) balok-kolom.
Dimensi yang direncanakan untuk kolom adalah 25x25 cm, sedangkan dimensi tipikal pembalokan
menggunakan dimensi 40x20 cm. Sistem pondasi menggunakan pondasi dangkal yaitu pondasi telapak
dengan ukuran 150x150 cm. dengan kedalaman 75 cm yang dihubungkan dengan sloof. Dimensi sloof
menggunakan dimensi 30x25 cm.

Gambar 7 Tampak depan dan samping bangunan terminal TPST

Gambar 8 Denah pondasi bangunan terminal TPST

Nilai-nilai yang digunakan dalam perhitungan struktur dengan menggunakan aplikasi STAAD
2004 adalah sebagai berikut:
2
• Fcmain = Kuat tekan beton, direncanakan K-225 » 225 kg/cm .
II- 64 SENTRA 2017

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

• Fymain = Kuat tarik baja untuk tulangan utama, direncanakan menggunakan mutu baja U-30 »
2
3000 kg/cm .
2
• Fysec = Kuat tarik baja untuk tulangan sengkang, menggunakan mutu baja U-24 » 2400 kg/cm .
• Maxmain = ukuran maksimum besi tulangan utama yg digunakan (batasan dimensi tulangan utama
maksimum yang didesain oleh STAAD) untuk perencanaan digunakan besi tulangan maksimum
yang diperbolehkan adalah Ø16.
• Minmain = ukuran minimum besi tulangan utama yg digunakan (batasan dimensi tulangan utama
minimum yang didesain oleh STAAD) untuk perencanaan digunakan besi tulangan minimum yang
diperbolehkan adalah Ø12.
• Minsec = ukuran minimum besi tulangan sengkang yg digunakan (batasan dimensi tulangan
minimum sengkang yang didesain oleh STAAD) untuk perencanaan digunakan besi tulangan
minimum sengkang yang diperbolehkan adalah Ø8.
• Clb, Cls, Clt = Jarak decking atau selimut beton pada bagian samping, atas dan bawah adalah
diambil = 4 cm.
• Analisa Teknis: SK-SNI 1993 dan PBI 1971

Gambar 9 Portal Struktur 3 Dimensi

a) Preliminiary Desain
Perencanaan awal dimensi balok dan kolom struktur Gedung Terminal TPST 3R, Desa Cidadap
Kecamatan Simpenan Kabupaten Pelabuhan Ratu Provinsi Jawa Barat ini didasarkan pada ketentuan
SKSNI T-15-1991-03.
1. Balok Induk
L terpanjang = 600 cm
1
h min= L (2)
16
1
h min = 600 = 37,50 cm ≈ 40 cm
16
1 1
b= h = 40 = 20 cm, jadi digunakan balok induk dengan dimensi 20x40cm
2 2
2. Kolom
Perencanaan Dimensi Kolom harus dibuat lebih kaku dari dimensi balok dan dibuat seragam
dengan syarat:
K kolom > K balok (3)
E .I E .I
( ) kolom > ( ) balok
L L
1 bk .hk 3 1 bb.hb 3
( 12 ) > ( 12 )
Lk Lb

SENTRA 2017 II - 65

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

bk .hk 3 25.253
( ) > ( )
3783
600 4
bk.hk > 343781025 cm . Jadi direncanakan kolom dengan dimensi 25x25cm

b) Data Pembebanan Pada Portal


Dengan perhitungan beban-beban yang dipikul oleh balok diatasnya didapatkan qek maksimum
untuk balok.
• Beban Mati (qD)
3
Berat sendiri balok = 0,20 m x 0,40 m x 2400 kg/m = 192 kg/m
2 2
Atap Baja Ringan + Genteng Metal = 824,30 m x 59,52 kg/m = 49.062,336 kg
= 49.062,336 kg : (2 sisi x 29 titik) = 845,923 kg
2
Plafond = 11 kg/m
2
Penggantung = 11 kg/m
• Beban Hidup (qL)
Beban Orang = 100 kg/m2
• Beban Gempa (qE)
Zona Gempa = Zona ke 4 = 0,4
Faktor Modifikasi Respons (R) = 5,6
Tipe Tanah = Tanah Kelas 3
Periode Natural Struktur (CT) = 0.2
Zona Gempa = Zona ke 4 = 0.4
2 2
Beban Merata Atap Baja Ringan + Genteng Metal = 824,30 m x 59,52 kg/m
= 49.062,336 kg
1 1
= 49.062,336 kg : 108 m = 454,281 kg/m

c) Kontrol terhadap penulangan balok dan kolom


Pada preliminary desain kita rencanakan dimensi 20/40 cm, dan pembebanan diatasnya masuk
dalam perhitungan sistem pembebanan portal, untuk selanjutnya kita pakai sebagai input pada program
STAAD 2004, sehingga didapatkan gaya-gaya dalam yang terjadi akibat beban-beban tersebut.

Penulangan Lentur
Mut = - 2,595 kg-m = - 25950 Nmm
Mul = 2,26 kg-m= 22600 Nmm
B = 20 cm = 200 mm
H = 40 cm = 400 mm
Direncanakan menggunakan tulangan D12 mm, deking = 3 cm
d = H – Deking - Ø Sengkang - ½ Ø Tulangan Utama
d = 400 – 40 – 8 – 12/2 = 346 mm
d’ = Deking + Ø Sengkang + ½ Ø Tulangan Utama
d’ = 40 + 8 + 12/2 = 26 mm

II- 66 SENTRA 2017



Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gambar 10 Keluaran Bidang Momen pada Balok Portal

Pada tumpuan:
Mut = - 25950 Nmm
Mu 25950
Rn = = = 0,00135 Mpa
f.b.d 2
0,8.200.3462
1,4 1,4
rmin = = = 0,0047
fy 300
Tulangan Tarik:
1æ 2.m.Rn ö
rperlu = ç1 - 1 - ÷ (4)
m çè fy ÷ø
1 æ 2.20,92.0,00135 ö
= ç1 - 1 - ÷
20,92 çè 300 ÷
ø
= 0,0000045 ≤ rmin
rpakai = 0,0047
2
Asperlu = r.b.d = 0,0047 . 20 . 34,6 = 3,252 cm
Kebutuhan Tulangan Tarik = 3,252 : (0,25 . 3,14 . 1,2 . 1,2) = 2,878 bh ≈ 3 bh
2
Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,392 cm )

Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi, r =0,5)


2 2
As’ = r . Asperlu = 0,5 . 3,252 cm = 1,626 cm
Kebutuhan Tulangan Tekan = 1,626 : (0,25 . 3,14 . 1,2 . 1,2) = 1,438 bh ≈ 2 bh
2
Dipakai tulangan 2D12 mm (As = 2,261 cm )

Pada Lapangan:
Mul = 22600 Nmm

SENTRA 2017 II - 67

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Mu 22600
Rn = = = 0,408 Mpa
f.b.d 2
0,8.200.3462
Tulangan Tarik
1æ 2.m.Rn ö 1 æ 2.20,92.0,408 ö
rperlu= ç1 - 1 - ÷= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø 20,92 çè 300 ÷
ø
= 0,003799 ≤ rmin
rpakai = 0,0047
2
Asperlu = r.b.d = 0,0047 . 20 . 34,6 = 3,252 cm
Kebutuhan Tulangan Tarik = 3,252 : (0,25 . 3,14 . 1,2 . 1,2) = 2,878 bh ≈ 3 bh
2
Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,392 cm )

Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi r =0,2)


2 2
As’ = r.Asperlu = 0,2 . 3,252 cm = 0,6504 cm < As min
2
As’ = As min = 0,0047 . 20 . 34,6 = 3,252 cm
Kebutuhan Tulangan Tarik = 3,252 : (0,25 . 3,14 . 1,2 . 1,2) = 2,878 bh ≈ 3 bh
2
Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,392 cm )

Penulangan Geser
Penulangan Geser pada Tepi ¼ Bentang Balok:
2163,54 3024,37 3024,37 * 600
= ,x = = 349,779 cm
600 - x x 2163,54 + 3024,37
3024,37 Vuk 3024,37 * ( x - d ) 3024,37 * (349,779 - 34,6)
= , Vuk = =
x x-d x 349,779
Vuk = 2725,200 kg = 27252 N

Gambar 11 Bidang Geser Kritis pada Balok Portal

f 'c *b * d 22,5 * 200 * 346


Vc = = = 207,966 N
6 6
Vc yang digunakan = ½ . Vc = ½ . 207,966 =103,983 N
II- 68 SENTRA 2017

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Vuk 27252
Vs = - Vc = - 103,983 =45316,017 N
f 0,6
bw * d 200 * 346
Vsmin = = =23066,67 N
3 3
Check kebutuhan tulangan geser
é ù
f [Vc + Vs min] < Vu < f êVc +
1
fc * bw * d ú ,
ë 3 û
é ù
0,6[54707,404 + 23066,67 ] < 27252 < 0,6ê54707,404 +
1
22,5 * 200 * 346ú ,
ë 3 û
30252,2232 < 27252 < 136768,509,
dipakai tulangan geser dengan memperhitungkan jarak sengkang
Av * fy * d 2 * 0,25 * p * 82 * 300 * 346
s= = = 230.157 mm
Vs 45316,017
dipasang sengkang Ø 8 – 200 mm

Penulangan Geser pada Tengah Bentang:


Vuk = 2725,200 kg = 27252 N
f 'c *b * d 22,5 * 200 * 346
Vc = = = 207,966 N
6 6
Vc yang digunakan = ½ . Vc = ½ . 207,966 = 103,983 N
Vuk 27252
Vs = - Vc = - 103,983 = 45316,017 N
f 0,6
bw * d 200 * 346
Vsmin = = =23066,67 N
3 3
Check kebutuhan tulangan geser
0,5 * fVc < Vu < fVc ,
0,5.0,6.207,966<27252<0,6.207,966
62,3898 < 27252 < 124,7796
dipakai tulangan geser minimum
Av * fy * d 2 * 0,25 * p * 82 * 300 * 346
s= = = 230.157 mm
Vs 45316,017
dipasang sengkang Ø 8 – 200 mm

Gambar 12 Penulangan Lentur dan Geser Portal Memanjang

SENTRA 2017 II - 69

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Perhitungan Kolom 25x25


Beban kombinasi berfaktor
Mu kolom = 908,972 kgm = 9089,72 Nm
Pu = 301,619 kg = 3016,19 N
Pu 3016,19
= = 0,00315
f. Agr .0,85. fc' 0,8.250.250.0,85.22,5
Mu 9089,72 e 3,01
e= = = 3,01m = 3010mm = = 12,04
p 3016,19 h 0,25
æ Pu öæ e ö
ç ÷
ç f . A .0,85. fc' ÷çè h ÷ø
= 0,00315.12,04 = 0,038
è gr ø
d ' 25
Dianggap = = 0,1
h 250
r = 0,0067 ; b = 0,9;
r = r . b = 0,0067.0,9 = 0,00603
2
Asperlu = r.Agr = 0,00603 . 25 . 25 = 3,76875 cm
Tulangan kolom yang dipakai:
2
3,76875 : (1/4.p. 1,2 ) = 3,33 Buah
2
Dipakai tulangan kolom 4 D 12 (As = 4.52 cm )

Gambar 13 Penulangan Kolom 25x25 cm

4. Kesimpulan
Hasil kajian didapat desain bangunan dan tata letak TPST yaitu 10 (sepuluh) bangunan utama
dan pelengkapnya yang terdiri dari bangunan (1) Pos; (2) Kantor Timbangan; (3) Gudang Kompositing;
(4) Terminal; (5) Gudang Residu; (6) Gudang Daur Ulang; (7) Kantor Karyawan; (8) Mushola; (9) Torn;
(10) Genset, sedangkan sistem stuktur secara keseluruhan menggunakan sistem rangka (open frame)
balok-kolom dengan penutup atap menggunakan metal sheet. Dimensi yang diperoleh untuk kolom
adalah 25x25 cm, sedangkan dimensi tipikal pembalokan 40x20 cm. Sistem pondasi menggunakan
pondasi dangkal yaitu pondasi telapak dengan ukuran 150x150 cm. dengan kedalaman 75 cm yang
dihubungkan dengan sloof. Dimensi sloof menggunakan dimensi 30x25.

Referensi
[1] M. Firdaus Alkaff, STAAD 2004 untuk Orang Awam, Palembang: Maxikom, 2005
[2] Badan Standardisasi Nasional, SNI 19-3964-1995 Metoda Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, LPMB Bandung, 1995
[3] Badan Standardisasi Nasional, SNI 3242:2008 Pengelolaan Sampah di Permukiman, Kementerian
Pekerjaan Umum, 2008
[4] Badan Standardisasi Nasional, SNI 2847:2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung, Kementerian Pekerjaan Umum, 2013
[5] Direktorat Jenderal Cipta Karya, Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa,
II- 70 SENTRA 2017

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Kementerian Pekerjaan Umum, 2006


[6] Direktorat Jenderal Cipta Karya, Materi Bidang Sampah I, Kementerian Pekerjaan Umum, 2012
[7] Direktorat Jenderal Cipta Karya, Materi Bidang Sampah II, Kementerian Pekerjaan Umum, 2013
[8] W.C. Vis dan Gideon H.K., Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, edisi kedua, Jakarta:
Erlangga, 1993.
[9] W.C. Vis dan Gideon H.K., Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang, Jakarta: Erlangga,
1993.
[10] Iden Wildensyah, Rangka Atap Baja Ringan untuk Semua, Bandung: Alfabeta, 2010
[11] Julistyana Tistogondo, “Re-Desain Teknis & Biaya Struktur Portal Beton”, NEUTRON, Vol.6, No.2,
Agustus 2006: 155-184, 2006

SENTRA 2017 II - 71

You might also like