Professional Documents
Culture Documents
EDITORIAL
Pratiwi P. Sudarmono
Korespondensi:pratiwi.pudjilestari@ui.ac.id
Diterima: 12 Agustus 2016
71
Pratiwi P. Sudarmono eJKI
72
Vol. 4, No. 2, Agustus 2016 Mikrobioma
Mikrobioma dan Kesehatan dengan perlakuan diet yang sama namun, ketika
Mikrobioma merupakan faktor penting untuk kedua tikus di letakkan ditempat yang sama, kedua
proses perkembangan, imunitas, dan nutrisi tikus sama-sama kurus. Pada keadaan tersebut
manusia. Kecuali bakteri patogen, bakteri di dalam mungkin terdapat proses transfer mikrobioma pada
tubuh manusia tidak merugikan bahkan koloni kedua tikus namun hal tersebut masih harus diteliti
bakteri adalah menguntungkan. Penyakit autoimun lebih jauh.12
seperti diabetes, rheumatoid arthritis, distrofi Hubungan obesitas dan mikroba dapat dilihat
otot, multiple sclerosis, dan fibromialgia ternyata dari penurunan berat badan. Terdapat perbedaan
berhubungan dengan disfungsi pada mikrobioma filogenetik antara individu yang mengalami obesitas
tersebut.8 dengan yang ramping. Ketika terjadi penurunan
Mikroba dengan berbagai ekspresi gennya berat badan terdapat peningkatan Bacteriodetes
bis jadi meningkatkan risiko terjadinya penyakit. yang menunjukkan transisi pada komunitas
Hal tersebut disebabkan oleh adanya perubahan mikroba yang obesitas menjadi komunitas mikroba
aktivitas gen dan proses metabolisme yang yang tidak obesitas. Dengan melakukan modulasi
menghasilkan respons imun abnormal terhadap pada mikrobiota dapat menjadi alternatif terapi
zat dan jaringan yang semula normal ada dalam pada pasien yang ingin menurunkan berat badan
tubuh. Diduga penyakit autoimun ditularkan dalam atau ingin meningkatkan berat badan.4,13
keluarga bukan hanya melalui DNA orang tuanya
tetapi dengan mewarisi mikrobioma keluarga.10 Mikrobioma dan Penyakit Autoimun
Diabetes melitus (DM) tipe I merupakan
Mikrobioma dan Obesitas penyakit autoimun yang sangat berhubungan
Terdapat perbedaan antara mikrobioma dengan kurang beragamnya mikrobioma di usus.
pada orang obesitas dan ramping. Pada individu Pada penelitian menggunakan hewan coba
yang mengalami obesitas ditemukan keragaman didapatkan bahwa bakteri berperan penting pada
mikrobioma yang lebih rendah dan jumlah enzim perkembangan DM.14
yang lebih tinggi, sehingga pencernaan makanan Walaupun belum diketahui hubungan
menjadi lebih efisien dan kalori lebih banyak pemberian susu formula terhadap DM tipe 1, bayi
tersimpan. Pada orang obesitas juga ditemukan yang mendapatkan ASI, terutama yang berusia 4-6
kombinasi mikroba patogen.8,9,11 bulan, akan menurunkan kemungkinan mengalami
Mikrobiota di usus memiliki peran pada obesitas. DM tipe 1.
Gordon et al12 di Washington University St. Louis Penyakit autoimun lainnya yang dipengaruhi
mempelajari efek mikroba usus terhadap obesitas. oleh mikrobioma adalah penyakit yang menyerang
Penelitian dilakukan dengan mentranplantasi sistem saraf pusat dan demyelinating disease.
mikroba usus tertentu dari tikus obesitas ke tikus Otak dan usus akan bekerja berdasarkan sinyal
bebas mikroba usus tersebut. Tikus yang menerima dari hormon sebagai petanda adanya mikrobiota.
transplantasi tersebut mengalami penambahan Polisakarida A (PSA) yang berasal dari bakteri
berat badan lebih banyak dibandingkan tikus komensal memiliki sifat imunogenik namun, belum
yang menerima transplantasi mikroba usus dari diketahui apakah PSA memiliki pengaruh yang
tikus yang kurus Hal itu disebabkan peningkatan sama kepada manusia.15
ekstraksi energi dari diet dan peningkatan deposit
energi ke sel adiposit hospes. Pada tikus yang Mikrobioma dan Penyakit Alergi
mengalami obesitas juga ditemukan peningkatan Pada bayi yang tinggal di rumah dengan anjing
Firmicutes dan penurunan Bacteriodetes. sebagai hewan peliharaan memiliki angka yang
Penelitian lain yang dilakukan oleh Gordon rendah untuk mengalami alergi. Seseorang yang
et al12 adalah tranplantasi mikroba usus dari memelihara anjing memiliki variasi mikrobioma
saudara kembar yang salah satunya obesitas dan lebih banyak dibandingkan yang tidak memelihara
lainnya kurus ke tikus yang bebas dari mikroba anjing, terutama di kulit. Komunitas mikrobioma
usus. Mikroba usus langsung ditransplantasi kulit manusia mirip dengan anjing peliharaannya
tanpa dikultur dahulu. Tikus yang menerima dibandingkan dengan anjing yang tidak
mikroba dari orang obesitas menjadi lebih gemuk dipeliharanya. Dari Principal Component Analysis
dibandingkan tikus yang menerima mikroba dari (PCoA) disebutkan bahwa anjing peliharaan tidak
orang kurus. Hal tersebut terjadi ketika kedua memiliki efek khusus pada komunitas mikrobioma
tikus tersebut diletakkan di dua tempat berbeda tetapi, jika faktor usia menjadi pertimbangan akan
73
Pratiwi P. Sudarmono eJKI
menunjukkan hasil berbeda. Komunitas mikrobioma jaringan atau organ. Manifestasinya dapat berupa
manusia akan mirip dengan anjing pada usia penyakit alergi, autoimun, inflamasi, metabolik,
dewasa. Pada bayi tidak ditemukan hubungan serta gangguan saraf yang mempengaruhi perilaku
karena kurangnya waktu pajanan dengan anjing dan degeneratif.
sebagai hewan peliharaan.8 Orang dewasa yang Individu yang mengalami NCDs membutuhkan
memelihara anjing memiliki perbedaan jumlah penatalaksanaan secara intensif, obat, dan asuhan
bakteri lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak kesehatan yang memenuhi standar. Selain itu,
memiliki anjing peliharaan.9 pasien NCDs sering berakhir pada kematian yang
cepat (premature death). NCDs dianggap sebagai
Aplikasi Mikrobioma pada Fecal Microbiota penyakit masyarakat yang tinggal di negara Barat
Transplantation (FMT) namun, saat ini telah menjadi masalah global.
Prosedur klinik menggunakan mikrobiota Empat faktor risiko yang disebutkan ialah konsumsi
disebut Fecal Microbiota Transplantation (FMT) alkohol secara bebas, jarang melakukan aktivitas
yang dilakukan dengan transplantasi mikrobiota fisik, konsumsi garam, dan merokok.
dari donor sehat menggunakan kolonoskopi atau Pelayanan kesehatan memiliki 2 tantangan.
enema. Prosedur tersebut bermanfaat pada infeksi Tantangan pertama adalah peningkatan NCDs,
Chlostridium difficile untuk mengembalikan bakteri seperti asma, alergi makanan, obesitas, diabetes,
usus yang baik. Penggunaan mikrobiota untuk autisme, dan penyakit alzheimer. Peningkatan
mengobati diare yang disebabkan oleh C.difficile NCDs tidak hanya di negara berkembang, tetapi
memberikan kesembuhan 90% pada 100 penderita juga di negara maju secara global. Penanganan
diare. Penyakit lain yang dapat disembuhkan NCDs membutuhkan jangka waktu panjang,
dengan mikrobiota adalah konstipasi, kolitis, dan sehingga dapat menurunkan kualitas hidup.
irritable bowel syndrome (IBS).1,6,8,16 Tantangan kedua adalah terjadinya resistensi obat
akibat penggunaan antibiotik yang tidak rasional.
Mikrobioma pada Bayi Baru Lahir Salah satu solusi dalam penanganan masalah
Bayi baru lahir berada dalam kondisi steril tanpa tersebut adalah menggunakan mikrobioma.1
koloni bakteri namun ketika lahir melewati vagina
ibu yang normal (tidak sakit atau terinfeksi bakteri Human Microbiome Project
patogen), bayi mendapatkan bakteri dari saluran Human Microbiome Project (HMP) bertujuan
vagina ibu yaitu Lactobacillus johnsonii. Bakteri untuk mempelajari manusia sebagai supraorganism
tersebut bermanfaat membantu pencernaan ASI. yang terdiri atas sel-sel manusia dan sel bukan
Pada bayi yang lahir melalui operasi sesar, bayi manusia. Sasaran HMP adalah memberikan
tidak mendapatkan mikroba yang sama dengan deskripsi berbagai mikrobioma pada manusia
bayi yang lahir normal. dan menganalisis fungsinya terhadap kesehatan
Pada bayi yang menyusui langsung akan manusia. Sampel yang dianalisis berasal dari kulit,
mendapat mikrobioma dari kulit ibu, sedangkan mulut, hidung, kolon, dan vagina.
yang tidak minum ASI mendapatkan mikrobioma Mikrobioma pada manusia dapat mempengaruhi
normal manusia lebih sedikit sehingga kondisi kerentanan terhadap infeksi dan pada penyakit
imunnya berkurang.4 kronik di sistem gastrointestinal seperti penyakit
Crohn dan IBS. Selain itu, mikrobioma juga
Mikrobiota dan Pelayanan Kesehatan mempengaruhi pilihan terapi. Mikrobioma pada
Walaupun mikrobioma memiliki pengaruh baik ibu dapat mempengaruhi kesehatan anaknya.
untuk tubuh, adanya faktor eksternal seperti pola Perbedaan spesies mikrobioma manusia
diet, penggunaan antibiotik yang tidak rasional, dan berhubungan dengan penyakit tertentu.17
infeksi dapat mempengaruhi komposisi mikrobioma Pemahaman lebih lanjut mengenai variasi
yang disebut sebagai disbiosis. Perubahan mikroba pada mikrobioma manusia memberikan
komposisi mikrobioma berhubungan dengan non- pengetahuan baru mengenai terapi misalnya
communicable disease and conditions (NCDs).1 mengobati infeksi bakteri dengan menumbuhkan
Penggunaan mikrobioma untuk penatalaksanaan bakteri baru pada pasien yang mengalami infeksi
penyakit NCDs akan membuat pelayanan kesehatan yang disebabkan bakteri jahat.8
menjadi lebih baik. NCDs dapat berkembang menjadi
penyakit sistemik yang berawal dari penyakit di
74
Vol. 4, No. 2, Agustus 2016 Mikrobioma
75