You are on page 1of 22

KU1267

Menggambar Teknik

Datum, Toleransi Geometrik

Fakultas Teknologi Industri


Institut Teknologi Bandung
@2013

Hasil Pembelajaran

 Umum
 Memberikan ketrampilan menggunakan gambar teknik
(2D dan 3D) sebagai media komunikasi standar dalam
rekayasa teknik

 Khusus
 Memahami konsep toleransi serta kaitannya dalam
perancangan teknik

1
Datum
 The bottom surface of the part is the datum surface and the surface
plate is the simulated datum

Datum
 This figure shows the difference in measuring from a surface plate
(datum) versus form of the part itself

2
Datum
 Two-plane datum reference frame in which the hole is dimensioned
from the left and bottom

Datum
 Three-plane datum reference plane

3
Datum
 Dua atau lebih feature-feature datum dengan prioritas
yang berbeda tetapi tidak dinyatakan secara spesifik

Datum-datum dengan
prioritas yang tidak
dinyatakan secara specific

 Feature-feature datum dengan prioritas yang berbeda

Datum-datum dengan
prioritas yang berbeda

Datum

• Datum-datum dengan urutan prioritas yang berbeda 8

4
Toleransi Geometris

 Toleransi geometris: bentuk, orientasi, lokasi,


run-out
 Toleransi bentuk (form tolerances)
 merupakan nilai maksimum yang diijinkan pada
deviasi bentuk. Jadi, toleransi bentuk membatasi
deviasi suatu feature terhadap bentuk ideal geometris
suatu garis atau permukaan
 Kasus khusus untuk bentuk garis: straightness dan
roundness (circularity)
 Kasus khusus untuk bentuk permukaan: flatness
(planarity) dan cylindricity

Toleransi Geometris

 Toleransi orientasi (orientation tolerance)


 merupakan suatu nilai maksimum yang membatasi
deviasi suatu feature terhadap orientasi ideal
geometris terhadap datum
 kasus khusus: pararellism (keparalelan) dan
perpendicularity (ketegaklurusan)

10

5
Toleransi Geometris

 Toleransi lokasi (location tolerance)


 merupakan suatu nilai yang membatasi deviasi suatu
feature terhadap lokasi ideal geometrisnya (orientasi
dan jarak) terhadap datum
 kasus khusus: coaxility dan symmetry
 Run-out tolerances
 merupakan bagian dari toleransi orientasi dan
toleransi lokasi, tetapi karena metode pengukurannya
khusus, maka didefinisikan sebagai jenis toleransi
tersendiri

11

Straightness line

12

6
Straightness of axis

13

Straightness of axis

14

7
Circularity

15

Flatness

16

8
Cylindricity

17

Parallelism

18

9
Shaft-to shaft parallelism with fixture

19

Perpendicularity

20

10
Angularity

21

Profile of a line

22

11
Profile of a surface

23

Concentric diameters with dimensions

24

12
Concentricity

25

Circular runout

26

13
Position

27

Position: hole location from hole

28

14
Position: control datum and feature

29

Symmetry

30

15
Toleransi Geometrik Umum
 Toleransi geometrik umum mengacu pada ISO 2768
 Toleransi geometrik umum untuk komponen
permesinan, misalnya: turbin, mesin perkakas,
komponen mekanik presisi, mengacu pada ISO 2768-2
 Jika toleransi geometrik umum digunakan, maka pada
gambar teknik perlu dinyatakan, misalnya:
ISO 2768-mH
 artinya:
 m menyatakan toleransi dimensional umum kelas m
 H menyatakan toleransi geometrik umum kelas H

31

Toleransi Geometrik Umum ISO


2768-2
Karakteristik Simbol Toleransi
Straightness Tabel 1
Flatness Tabel 1
Roundness Toleransi ukuran atau
Tabel 4
Parallelism Toleransi ukuran atau
Tabel 1
Perpendicularity Tabel 2
Symmetry Tabel 3
Circular run-out Tabel 4
Coaxiality Lihat Circular run-out
Cylindricity Lihat Roundness - Parallelism
Total run-out Radial, lihat Circular run-out – Parallelism
Axial, lihat Perpendicularity

32

16
Toleransi Geometrik Umum ISO
2768-2
 Tabel 1. Toleransi umum pada straightness dan flatness (mm)

Straightness and flatness tolerances for ranges of nominal lengths


> 10, > 30, > 100, > 300, > 1000,
Tolerance class  10  30  100  300  1000  1000
H 0.02 0.05 0.1 0.2 0.3 0.4
K 0.05 0.1 0.2 0.4 0.6 0.8
L 0.1 0.2 0.4 0.8 1.2 1.6

 Tabel 2. Toleransi umum pada perpendicularity (mm)

Perpendicularity tolerances for ranges of nominal lenghts of


the shorter side
Tolerance class  100 > 100,  300 > 300,  1000 > 1000,  3000
H 0.2 0.3 0.4 0.5
K 0.4 0.6 0.8 1
L 0.6 1 1.5 2

33

Toleransi Geometrik Umum ISO


2768-2
 Tabel 3. Toleransi umum pada symmetry (mm)
Symmetry tolerances for ranges of nominal lengths
Tolerance class  100 > 100,  300 > 300,  1000 > 1000,  3000
H 0.5 0.5 0.5 0.5
K 0.6 0.6 0.8 1
L 0.6 1 1.5 2

 Tabel 4. Toleransi umum pada circular run-out (mm)


Tolerance class Run-out tolerance
H 0.1
K 0.2
L 0.5

34

17
Contoh
Penggunaan
Toleransi
Geometrik Umum
 Penunjukan
 Interpretasi

35

Pengaruh proses pembuatan pada


toleransi geometrik
 Devisasi geometrik dipengaruhi oleh 5M, yaitu:
 Material
• Rigiditas benda-kerja (bentuk)
• Material
• Stres pada material.
 Machine
• Kepresisian
• Rigiditas statik dan dinamik
• Sifat termal
• Pemeliharaan
• Lingkungan (vibrasi)
 Method
• Tool
• Chuck, fixing, clamping
• Data proses (kecepatan potong, kedalaman potong), tekanan potong
36

18
Pengaruh proses pembuatan pada
toleransi geometrik
 Measuring:
• Deviasi pengukuran sistematik yang tidak terkoreksi
• Deviasi pengukuran random

 Manufacturer:
• Pengetahuan, keterampilan, kepresisian re-chucking
• Lingkungan

 Setiap mesin dan setiap lantai produksi akan


memiliki kemampuan yang spesifik pada deviasi
geometriknya

37

Tolerance Zone Modifiers


 Maximum Material Condition (MMC): Ukuran
material maksimum suatu feature dalam batasan
toleransi tertentu (mis: ukuran poros terbesar, ukuran
lubang terkecil).

 Least Material Condition (LMC): Ukuran material


minimum suatu feature dalam batasan toleransi
tertentu (mis: ukuran poros terkecil, ukuran lubang
terbesar).

 Projected tolerance zone: Proyeksi suatu zona


toleransi (mis: zona toleransi baut diproyeksikan
untuk zona toleransi mur)

 Regardless of Feature Size (RFS) Toleransi


geometrik berlaku untuk ukuran feature dalam batas
toleransi ukuran

38

19
Tolerance Zone Modifiers

39

Aturan Standard
 Variasi bentuk 1

 Variasi bentuk 2

 Variasi bentuk 3

40

20
Komponen Silindris

Pengukuran LMC

Pengukuran MMC

41

Konsep MMC
 Prinsip MMC digunakan untuk menjamin suaian antar
dua komponen rakit (mating) tanpa memperketat ukuran
toleransi

 Alat ukur seperti micrometer dan caliper tidak bisa


memverifikasi MMC

 Alat ukur seperti go/no-go gauge tidak bisa memverifikasi


LMC

 Solusi: menggunakan kedua jenis alat ukur di atas

42

21
Komponen Non-silindris

43

Komponen Non-silindris
 Set nol

 Menggunakan micrometer untuk


memeriksa undersize (LMC)

 Dial gauge digerakkan ke seluruh


permukaan untuk mencari titik-titik di
atas nol (MMC)

44

22

You might also like