Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Etiologi
Iskemia karena penyakit reskulasisasi perifer biasanya pada orang tua seperti klien dengan
artherosklerosis, diabetes mellitus.
Trauma amputasi bisa diakibatkan karena perang, kecelakaan, tremal injury seperti terbakar,
tumor infeksi, gangguan metabolism seperti pagets disease dan kelainan kengenital.
Tingkatan amputasi
Ekstremitas atas
Amputasi pada ekstremitas atas dapat mengenai tangan kanan atau tangan kiri,
hal ini berkaitan dengan aktivitassehari-hari seperti makan, minum, mandi,
berpakaian dan aktivitas lainnya yang melibatkan tangan.
Ekstremitas bawah
Amputasi pada ekstremitas ini dapat mengenai semua atau sebagian dari jari-jari
kaki yang menimbulkan seminimal mungkinkemampuannya.
Adapun amputasi yang sering terjadi pada ekstremitas terbagi menjadi dua letak amputasi
yaitu:
Manifestasi klinis
Kecepatan metabolism
Adanya penurunan serum protein tubuh akibat proses katabolisme lebih besar
dari anabolisme, maka akan merubah tekanan osmotic koloid plasma, hal ini
menyebabkan pergeseran cairan intravaskuler ke luar keruang interstitial pada
bagian tubuhyang rendah sehingga menyebabkan oedema. Immobilitas
menyebabkann sumber stressor bagi klien sehingga menyebabkan kecemasan
yang akan memberikan rangsangan ke hypothalamus posterior untuk
menghambat pengeluaran ADH, sehingga terjadi peningkatan diuresis
Sistem respirasi
Pada klien immobilisasi dalam posisi baring terlentang, maka kontraksi otot
intercostal relatif kecil, diafragma otot perut dalam rangka mencapai inspirasi
maksimal dan ekspirasi paksa.
Dlam posisi tidur terlentang, pada sirkulasim pulmonal terjadi perbedaan rasio
ventilasi dengan perfusi setempat, jika secara mendadak maka akan terjadi
peningkatan metabolisme (karena latihan atau infeksi) terjadi hipoksi.
System kardiovaskuler
Orthostatik hipotensi
Pada keadaan immobilisasi terjadi perubahan sirkulasi perifer, dimana anterior dan
venula tungkai berkontraksi tidak adekuat, vasodilatsi lebih panjang dari pada
vasokontriksi sehingga darah banyak berkumpul diekstremitas bawah, volume
darah yang bersirkulasi menurun, jumlah darah ke ventrikel saat diastolik tidak
cukup untuk memenuhi perfusi ke otak dan tekanan darah menurun, akibatnya
klien merasakan pusing pada saat bangun tidur serta dapat juga merasakan
pingsan.
Sistem musculoskeletal
Atropi otot
Karena adanya penurunan stabilitas dari anggota gerak dan adanya penurunan
fungsi pernafasan. Hal ini menyebabkan terjadinya atropi dan paralisis otot.
Kontraktur sendi
Kombinasi dari adanya atropi dan penurunan kekuaran otot serta adanya
keterbatasan gerak.
Osteoporosis
Sistem pencernaan
Anoreksia
Konstipasi
Sistem perkemihan
Dalam kondisi tidur terlentang, renal pelvis ureter dan kandung kencing berada dalam
keadaan sejajar, sehingga aliran urine harus melawan gaya gravitasi.
Akumulasi endapan urine di renal pelvis akan mudah membentuk batu ginjal.
Tertahannya urine pada ginjal akan menyebabkan berkembangbiaknya kuman dan dapat
menyebabkan ISK.
Sistem integument
Tirah baring yang lama, maka tubuh bagian bawah seperti punggung dan bokong akan
tertekan sehingga akan menyebabkan penurunan suplai darah dan nutrisi kejaringan.
Jika hal ini dibiarkan akan terjadi ischemia, hyperemis dan akan normal kembali jika
tekanan dihilangkan dan kulit dimasase untuk meningkatkan suplai darah.
Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
Amputasi dianggap selesai setelah dipasang prosthesis yang baik dan berfungsi:
Rigid dressing
Yaitu dengan menggunakan plester of paris yang dipasang waktu dikamar operasi.
Pada waktu memasang harus direncanakan apakah penderita harus imobilisasi atau
tidak. Bila tidak memasang segera dengan memperhatikan jangan sampai
menyebabkan konstriksi stump dan memasang balutan pada ujung stump serta
tempat-tempat tulang yang menonjol.
Soft dressing
Yaitu bila ujung stump dirawat secara konvensional, maka digunakan pembalut steril
yang rapi dasn semua tulang yang menonjol dipasang bantalan yang cukup. Harus
diperhatikan penggunaan elastik verban jangan sampai menyebabkan konstriksi
pada stump. Ujung stump dielevasi dengan meninggikan kaki tempat tidur,
melakukan elevasi dengan mengganjal bantal pada stump tidak baik sebab akan
menyebabkan fleksi kontraktur. Biasanya luka diganti balutan dan drain dicabut
setelah 48 jm. Ujung stump ditekan sedikit dengan soft dressing dan pasien diizinkan
secepat mungkin untuk berdiri setelah kondisinya mengizinkan. Biasanya jahitan
dibuka pada hari ke 10-14 post operasi. Pada amputasi diatas lutut, penderita
diperingatkan untuk tidak meletakkan bantal dibawah stump, hal ini perlu
diperhatikan untuk mencegah terjadinya kontraktur.