Professional Documents
Culture Documents
Hernia adalah kondisi darurat yang dapat menyebabkan kejutan ke perut. Pengobatan yang efektif
hernia adalah operasi, tetapi efek samping dari operasi adalah rasa sakit. rasa sakit ini akan
menyebabkan pasien tidak nyaman. Salah satu pengobatan non-farmakologis untuk mengurangi
rasa sakit adalah imajinasi teknik relaksasi dipandu, yang menciptakan kesan imajinasi yang
menyenangkan yang dapat membuat efek untuk mengurangi rasa sakit. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi efektivitas imajinasi teknik relaksasi dipandu untuk mengurangi
tingkat rasa sakit di hernia pasien pasca-operasi. Penelitian ini menggunakan desain pre-
eksperimental. Hasil dari penelitian ini adalah ada pengaruh teknik relaksasi imajiner dipandu
untuk mengurangi tingkat rasa sakit pada pasien hernia pasca-operasi. Oleh karena itu, perawat
sebagai pengasuh dapat menggunakan teknik relaksasi imajinasi terbimbing dalam intervensi
keperawatan untuk pasca operasi pasien hernia.
Kata Kunci: Hernia, nyeri, imajinasi terbimbing
Hernia is emergency condition that can caused shock to the abdomen. The effective treatment of
hernia is a surgery, but the side effect of surgery is pain. This pain will caused patients
uncomfortable. One of non-pharmacological treatment to reduce pain is technique relaxation
imagination guided, which is create the impression of pleasant imagination that can make effect to
reduce the pain. The aim of the study was to identify the effectiveness of technique relaxation
imagination guided to reduce degree of pain in hernia patient post-surgery. This research used pre-
experimental design. The result of this study was there was effect of technique relaxation
imaginary guided to reduce degree of pain in hernia post-surgery patient. Therefore, nurse as
caregiver can used technique relaxation imaginary guided in the nursing interventions to the patient
post surgery of hernia.
Keywords: hernia, pain, relaxation imaginary guided
PENDAHULUAN herniotomi (memotong kantung hernia) dan
Hernia merupakan salah satu penyakit hernioplasty memperkuat dinding posterior abdomen
kegawatdaruratan. Hernia bisa menyebabkan dan cincin hernia3. Akibat dan keadaan post operatif
terjadinya syok, saat organ perut yang masuk ke yaitu peradangan, edema dan perdarahan, dan sering
kantong hernia tidak dapat kembali ke posisi awal terjadi pembengkakan. Setelah perbaikan komplikasi
dan terjepit. Syok terjadi jika penanganan pada ini sangat menimbulkan rasa nyeri yang panas dan
hernia terlambat1. Hernia merupakan tonjolan mengganggu pergerakan apapun yang akan
keluarnya organ atau jaringan melalui dinding membuat pasien tidak nyaman8.
rongga dimana rongga tersebut harusnya berada Nyeri adalah sensori subjektif dan emosional
2
dalam keadaan normal tertutup . yang tidak menyenangkan akibat kerusakan
Hernia dapat diderita oleh semua usia, jaringan9. Nyeri yang dirasakan oleh pasien
semakin bertambahnya usia maka semakin tinggi merupakan efek samping yang timbul setelah
risiko menderita hernia. Rata-rata usia penderita menjalani suatu operasi . Nyeri mulai terasa seiring
3
adalah 40 tahun . Umumnya hernia lebih sering dengan berkurangnya pengaruh anestesi10.
terjadi pada laki-laki dibanding perempuan. Selain Karakteristik nyeri pada hernia adalah rasa nyeri
itu, penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang yang terus bertambah serta kulit di atasnya menjadi
rutin melakukan olahraga beban, orang yang sering merah dan panas11. Nyeri karena pembedahan akan
mengejan saat buang air, dan pada pekerja berat, mengganggu aktivitas sehari-hari, istirahat, dan
khususnya masyarakat ekonomi menengah kenyamanan sehingga nyeri harus mendapat
kebawah4. penatalaksanaan yang tepat12.
Insiden hernia menduduki peringkat ke lima Penatalaksanaan nyeri pada pasien setelah
besar di Amerika Serikat. Pada tahun 2007 sekitar operasi hernia dapat dilakukan melalui terapi
700.000 operasi hernia yang dilakukan tiap farmakologis maupun terapi non farmakologis.
tahunnya5. Sedangkan di Indonesia kasus hernia Terapi farmakologis yaitu pemberian obat-obatan
menempati urutan ke delapan dengan jumlah analgesik dan penenang9. Sedangkan terapi non
291.145 kasus. Untuk data di Jawa Tengah, farmakologis dapat dilakukan dengan cara
mayoritas penderita hernia selama bulan Januari- bimbingan antisipasi, terapi kompres panas/dingin,
Desember 2007 diperkirakan 425 penderita 6. distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing, hipnosis,
Saat ini pembedahan merupakan salah satu akupuntur, massage, serta terapi musik13.
cara untuk menangani hernia. Menurut Dermawan Penatalaksanaan nyeri post operasi secara non
(2010) tindakan pembedahan lebih efektif untuk farmakologi bukan sebagai pengganti utama terapi
mengatasi hernia, karena metode konservatif analgesik yang telah diberikan, namun sebagai terapi
(reposisi isi hernia ke tempat semula) sering pelengkap untuk mengurangi nyeri pasca operasi.
menyebabkan keadaan hernia berulang, bahkan Kombinasi penatalaksanaan secara farmakologis dan
biasanya keadaanya menjadi lebih parah dan non farmakologis merupakan cara terbaik untuk
7
memiliki prognosis yang buruk . Herniorafi adalah mengontrol nyeri post operasi10.
tindakan pembedahan pada hernia yang terdiri dari
Salah satu penatalaksanaan nyeri post operasi tingkat intensitas nyeri pasien post operasi sectio
secara non farmakologi yaitu imajinasi terbimbing. caesarea pada ibu primipara.
Terapi imajinasi terbimbing adalah sebuah terapi Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan di
relaksasi yang menggunakan imajinasi untuk RSUD Dr.Soeselo Slawi Kabupaten Tegal, pada
10
menciptakan kesan dalam pikiran . Imajinasi tahun 2015 didapatkan data jumlah tindakan operasi
terbimbing dengan relaksasi nafas dalam mampu pada hernia sebanyak 326 kasus. Setiap bulanya
mengurangi itensitas nyeri dengan meningkatkan tidak kurang dari 20 pasien yang menjalani operasi
konsentrasi pasien, meningkatkan oksigen dalam hernia. Selama ini perawat hanya menggunakan
darah sehingga menurunkan hormon adrenalin dan teknik relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi
memberikan rasa tenang serta kenyamanan terutama imajinasi terbimbing belum diterapkan di RSUD
pada pasien yang merasakan nyeri hingga Dr.Soeselo Slawi, padahal teknik relaksasi imajinasi
mengganggu pergerakan14. Teknik relaksasi merupakan intervensi mandiri perawat dan sangat
imajinasi terbimbing mampu mengalihkan perhatian bermanfaat. Teknik relaksasi imajinasi terbimbing
pasien sehingga bisa digunakan pada pasien yang bisa menjadi kombinasi intervensi farmakologis
mengalami ketidaknyamanan karena terganggu oleh untuk mengurangi rasa nyeri pasien yang tidak
nyeri. Respon relaksasi dengan cara berkhayal dan menimbulkan efek samping dan tidak mengganggu
membayangkan sesuatu yang menyenangkan, pengobatan farmakologis yang sedang dijalankan
menimbulkan stimulus yang menyebabkan pasien. Hal ini diperkuat oleh penelitian Amalia
pelepasan endorphin (substansi seperti morfin yang (2014) yang menunjukan ada pengaruh pemberian
diproduksi oleh tubuh yang menghambat transmisi terapi imajinasi terbimbing terhadap penurunan
impuls nyeri), sehingga terjadi penurunan intensitas tingkat intensitas nyeri pasien post operasi
15
nyeri. Relaksasi dapat memberikan efek secara Apendiktomi .
langsung terhadap fungsi tubuh. Efek dari relaksasi Selain itu konsep relaksasi pada imajinasi
tersebut yaitu dapat menurunkan ketegangan otot terbimbing adalah bagian dari pengembangan Self
yang mendukung rasa nyeri, terutama nyeri pasca Care theory yang dikemukakan oleh Orem, dimana
9
operasi . perawat dapat membantu kebutuhan self care pasien
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh dan berperan sebagai supportive-educative sehingga
Andarmoyo (2007) yang meneliti tentang pengaruh pasien dapat menggunakan relaksasi untuk
terapi non farmakologi (imajinasi terbimbing) mengurangi rasa nyeri pasca operasi. Teknik
terhadap tingkat nyeri pasien post operasi sectio imajinasi terbimbing yang menggabungkan beberapa
caesarea pada ibu primipara. Pada 10 responden saat teknik non farmakologi menjadi satu bisa
pre test mendapatkan hasil nyeri berat (80%), nyeri mengurangi nyeri lebih efektif dan membuat pasien
sedang (20%), dan nyeri ringan (0%), setelah merasa lebih nyaman. Teknik relaksasi imajinasi
diberikan terapi imajinasi terbimbing nyeri berat terbimbing dipilih karena mampu mengurangi
menjadi (10%), nyeri sedang (30%), nyeri ringan intensitas nyeri pada pasien post operasi hernia yaitu
13
(60%) . Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh rasa panas dan mengganggu pergerakan apapun
pemberian terapi imajinasi terbimbing terhadap yang akan membuat pasien menjadi tidak nyaman
dalam beraktivitas. Hal ini sesuai dengan tempat bahwa dalam penelitian eksperimen jumlah sampel
penelitian yaitu RSUD Dr.Soeselo Slawi yang minimal 15 dari masing-masing kelompok. Dalam
memperhatikan keluhan nyeri pada pasien untuk penelitian ini hanya ada satu kelompok perlakuan
cepat ditangani agar pasien tetap merasa nyaman. tanpa adanya kelompok kontrol.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik Waktu pemberian teknik relaksasi imajinasi
untuk melakukan penelitian apakah ada pengaruh terbimbing dilakukan selama dua hari dimulai pada
teknik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap hari pertama pasca operasi klien, setiap perlakuan
tingkat intensitas nyeri pada pasien post operasi dilakukan selama 10-15 menit. Teknik relaksasi
hernia di ruang bougenvil RSUD Dr.Soeselo Slawi imajinasi terbimbing dilakukan dua kali sehari pagi
Kabupaten Tegal. dan sore yaitu 30 menit sebelum klien diberikan obat
untuk mengurangi nyeri. Sebelum diberikan
Metodologi relaksasi imajinasi terbimbing peneliti akan
Dalam penelitian ini menggunakan jenis memberikan lembar observasi skala nyeri pada
penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan pasien (pretest), selajutnya peneliti memberikan
Pre Experimental Design dengan pendekatan One- terapi relaksasi imajinasi terbimbing kepada
Group Pre-test Post-test Design. Pre test dan post responden selama 15-20 menit. Setelah dua hari
test design merupakan desain penelitian dimana responden mendapatkan terapi relaksasi imajinasi
peneliti melakukan percobaan atau perlakuan pada terbimbing peneliti menanyakan skala nyeri pasien
variabel independen, kemudian mengukur akibat untuk mengetahui adanya pengaruh terapi (post test).
atau pengaruh percobaan tersebut pada variabel
dependen16. Jenis penelitian tersebut guna Hasil Penelitian
Tabel 1. karakteristik responden berdasarkan usia
mengetahui perbedaan tingkat nyeri sebelum dan
dan pengalaman nyeri (n=20)
sesudah dilakukan relaksasi imajinasi terbimbing Variabel Karakteristik F (%)
pada pasien post operasi hernia. Usia
Dewasa awal (26-35 tahun) 6 30
Populasi penelitian ini adalah semua pasien Dewasa akhir (36-45 tahun) 10 50
post operasi hernia di ruang bougenvil RSUD Lansia awal (46-55 tahun) 1 5
Lansia akhir (56-65 tahun) 3 15
Dr.Soeselo Slawi pada bulan Mei dan Juni 2016. Total 20 100
Jumlah populasi pada tahun 2015 berjumlah 326 Pengalaman nyeri
Tidak pernah 4 20
orang. Besar sampel pada penelitian ini Pernah 16 80
menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi Total 20 100
Berdasarkan tabel 1 menunjukan mayoritas
pasien post operasi hernia pada bulan Mei – Juni
usia responden yaitu usia responden yaitu usia
2016 yang berjumlah 23 pasien. Namun 3 orang
dewasa akhir (36-45 tahun) sebanyak 10 (50%)
menolak untuk dijadikan responden karena setelah
responden, sedangkan paling sedikit yaitu usia
diberi penjelasan, keluarga responden tetap takut
responden lansia awal (46-55 tahun) hanya 1 (15%)
untuk diberikan terapi. Sehingga total seluruh
responden.
populasi dalam penelitian ini adalah 20 pasien. Hal
ini berdasarkan Sekaran (2006) yang menyatakan
Tabel 2. Prosentase Responden Berdasarkan Tingkat kesimpulan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi
Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Diberikan
imajinasi terbimbing terhadap tingkat intensitas
Teknik Relaksasi Imajinasi Terbimbing
nyeri.
Berdasarkan tabel 2 hasil penelitian tingkat
intensitas nyeri pasien post operasi hernia sebelum Pembahasan
diberikan teknik relaksasi imajinasi terbimbing yaitu
Karakteristik responden dalam penelitian ini
nyeri sedang sebanyak 11 (55%) responden, dan
adalah usia dan riwayat nyeri. Usia yaitu satuan
yang mengalami nyeri berat sebanyak 9 (45%).
waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu