You are on page 1of 16

11/17/2008

Dr. H. Hoediyanto, SpF


Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga
Surabaya

Trauma thermik terdiri dari :


1. Hyperthermis
2. Hypothermis

1
11/17/2008

Kematian karena luka bakar


biasanya terjadi karena kecelakaan.

Kecelakaan dapat mengenai semua


golongan umur, tetapi lebih sering
pada orang tua dan anak-anak .

Kematian karena luka bakar dapat terjadi juga


pada kasus-kasus pembunuhan dan bahkan juga
pada kasus bunuh diri.

Klasifikasi luka bakar ada 3 yaitu :


1. Luka bakar thermis
2. Luka bakar kimia
3. Luka bakar listrik

2
11/17/2008

Penyebab luka bakar thermis ada 2 yaitu :


1. Luka bakar oleh panas kering
(burns/dry heat)
misalnya :
- sinar matahari
- Nyala api
- Benda padat yang panas
2. Luka bakar oleh panas basah
(scalds/moist heat)

Pemeriksaan di Tempat Kejadian


Perkara (TKP), perlu dilakukan
sehingga kita dapat memperoleh
gambaran tentang cara kematian
ataupun penyebab luka bakar
tersebut.
3
11/17/2008

Kemungkinan yang terjad pada korban luka


bakar :
1. Sembuh tanpa bekas
Bila luka bakarnya hanya berupa erythema
ataupun vesikel yang tanpa disertai kerusakan
jaringan bawah kulit .
2. Sembuh dengan bekas (jaringan parut)
Bila luka bakar tersebut disertai kerusakan
seluruh tebal kulit disertai kerusakan jaringan
bawah kulit.
3. Berakhir dengan kematian.

perubahan-perubahan yang terjadi pada korban


luka bakar adalah :

Panas permeabilitas kapiler darah sehingga


cairan tubuh {air, elektrolit (Na & Cl), protein}
akan keluar dari jar. Intravask. jar. interstitial.
Untuk 1 % luas luka bakar maka cairan tubuh
yang keluar ke interstitial = 0,5 - 1 % dari blood
volume.
Bila blood
yang
tekanan volume
kemudian
darah hilang
, akan
sehingga sampai
berakhir
terjadi 20 %shock
dengan
cardiac failure 4
11/17/2008

perubahan-perubahan yang terjadi pada korban yang mengalami


luka bakar adalah :

Karena panas Erytrocit rapuh dan pecah.


Dapat terjadi akut renal failure oleh karena :
Shok & timbunan Hb dari pecahnya eritrosit
Cortison release meningkat.
Dapat terjadi curling ulcers pada lambung, juga
dapat terjadi akut dilatasi/paralise usus.
Rasa nyeri yang hebat dapat pula menyebabkan
neurogenic shock

perubahan-perubahan yang terjadi pada korban yang mengalami


luka bakar adalah :

Udara panas/sangat panas yang terhirup dapat


menyebabkan larynx oedema asphyxia.
Dapat terjadi keracunan akut gas CO ataupun
gas toksik lainnya.

Pada korban yang meninggal karena keracunan


gas CO,
dapat maka40%
sampai saturasi COHb dalam darahnya
- 60%. 5
11/17/2008

Gradasi luka bakar tersebut ditentukan oleh :

– Luasnya area yang terbakar

– Tinggi rendahnya temperatur/panas yang


membakar tersebut

– Lamanya kontak dengan kulit.

Rule of Nine dari Wallace :


- Permukaan kepala dan leher 9%
- Permukaan dada 9%
- Permukaan punggung 9%

- Permukaan perut 9%
- Permukaan pingga ng 9%
- Permukaan extremitas atas kanan 9%
- Permukaan extremitas atas kiri 9%
- Permukaan extremitas bawah
alat kelamin 1% kanan
kiri 18% 18% 6
11/17/2008

Diagram “Rule of nine” pd


DEWASA (Wallace)

Modifikasi “Rule of nine”


pd anak-anak

Tingkat luka bakar menurut Boyer (1814) :

1. Tingkat I : hanya mengenai epidermis.


2. Tingkat IIa : superficial, mengenai epidermis &
lapisan atas corneum.
3. Tingkat IIb : Dalam, mengenai epidermis
dan lapisan dalam corneum.
4. Tingakat III : mengenai seluruh tebal kulit,
subcutan, otot dan tulang. 7
11/17/2008

Gambaran Fisiologi kulit dan


tingkat luka bakar

cara untuk mengetahui


dalamnya luka bakar

Tk. Luka Klinis Tusukan jarum


bakar
I Hyperemia Hyperaesthesia
II.A Basah, Bulla (+) Hyperaesthesia
II.B Basah, Bulla, Hypoaesthesia
keputihan
III Kering, putih, hitam Aesthesia 8
11/17/2008

Pembagian gradasi luka bakar (American


College of Surgeon)
I. Kritis.
a. Anak-anak : - luka bakar Tk.II>15%
- luka bakar Tk.III>10%
b. Dewasa : - luka bakar Tk.II>30%
- luka bakar Tk III>10%
c. Luka bakar Tk III pada tangan,kaki,wajah atau
yg memberi komplikasi pada trac.respiratorius
ataupun adanya fraktura tulang.

II. Sedang
a.Anak-anak: -luka bakar Tk II (10-15)%
-luka bakar Tk III ( 2-10)%
b.Dewasa -luka bakar Tk II (15-30)%
-luka bakar Tk III (2-10)%
III.Ringan
a.Anak-anak -luka bakar Tk II < 10%
-luka
b.Dewasa -luka bakar Tkbakar
-luka bakar Tk
Tk III
II < 15% III <
< 2%
2% 9
11/17/2008

PEMERIKSAAN KEMATIAN PADA KORBAN


LUKA BAKAR.

Pemeriksaan pada (TKP).


– Menentukan apakah korban masih hidup atau sudah
meninggal.
– Menentukan perkiraan saat kematian.
– Menentukan sebab/akibat dari luka bakar.
– Membantu mengumpulkan barang bukti.
– Menentukan cara kematian

Menentukan apakah korban masih hidup atau


sudah meninggal.
• Dalam pemeriksaan TKP, dokter harus membawa stetoskop
dan senter.
• Korban masih hidup, maka segera diberikan pertolongan. Dan
bilamana korban sudah meninggal, maka sebaiknya
pemeriksaan selanjutnya jangan dilakukan dengan terburu-
buru

10
11/17/2008

Menentukan perkiraan saat kematian.

• Penurunan suhu tubuh


• Lebam mayat
• Kaku mayat
• Tanda-tanda pembusukan
• Umur larva pada jenazah yang sudah
membusuk.

Menentukan sebab/akibat dari luka bakar.

a.Luka bakar oleh cairan ( scalds)


-derajat I : hyperemia
-derajat II : vesikula
b.Luka bakar kering ( dry heat )
Bisa derajat I sampai IV, tergantung dari tingkat
panas dan lama kontak, kemerahan sampai
dengan panas
barang hangus.Misal
dll. terbakar api,terkena 11
11/17/2008

Membantu mengumpulkan barang bukti

Sangat penting untuk menentukan cara


kematian.
Diambil dari lokasi kejadian ataupun
jenazah.Misalkan tangki bensin,
kompor,puntung rokok,atau sumber api yg
lain.

Cara kematian pada luka bakar


• Kecelakaan : sering
• Pembunuhan : jarang
• Bunuh diri : jarang

Untuk menentukan cara kematian korban perlu


diperhatikan bbrp hal:
1. Penyakit yg mungkin menimbulkan kecelakaan.
2. Adanya
3. Keadaantanda
barang
kekerasan
barang disekitar
yg lain. korban. 12
11/17/2008

Sebab kematian pada luka bakar


1.Syok - hipovolumik ( gangguan
cairan tubuh )
- Neurogenik
2.Kegagalan saluran pernapasan
menghisap udara panas -- oedema larynx,laringospasme
asphyxia
3.Keracunan CO
4.Ulcus curling
5. Infeksi -- Pseudomonas, sepsis, pneumonia
6.Gagal ginjal akut
• Dehidrasi - hemokonsentrasi- gangguan vaskularisasi
glomerulus- ischemic ginjal-- irreversible
• Kerusakan tubulus ginjal ok penumpukan myoglobin (
necrosis otot masive)dan pigmen hemoglobin ( hemolisis
eritrocyte )

IDENTIFIKASI KORBAN
Dilakukan pada saat TKP dan otopsi korban.
Kadang2 amat sulit bila korban sudah menjadi
arang.
Pengumpulan barang bukti sangat penting,
misalnya :
- perhiasan
geligi
- gigi palsu 13
11/17/2008

OTOPSI KORBAN LUKA BAKAR


-Kelainan bisa mengenai seluruh organ.
-Pada pemeriksaan luar : terdapat kelainan pada
kulit tgt derajatnya,bisa juga tjd heat
stiffening,sedang lebam mayat kadang2 sukar
dilihat.
-Pada pemeriksaan dalam : tidak ada kelainan yg
patognomonis.
-Perlu dilakukan pemeriksaan saluran
nafasnya,adakah tanda2 jelaga.

HYPOTHERMIS
-Systemic hipothermi
-Local hypothermi
Suhu kritis bagi manusia 27 derajat Celcius
Pada suhu 25-28 derajat Celcius, bisa tjd fibrilasi
ventrikel.

14
11/17/2008

1.SYSTEMIC HIPOTHERMI
-bila suhu kurang dari 35 derajat C
-situasi yg dapat mempengaruhi :
a.iklim
b.alkohol, obat
c.penyakit
-sebab kematian : fibrilasi ventrikel
-cara kematian : -
-kecelakaan- sering
-pembunuhan- jarang
-bunuh diri - jarang
-hasil otopsi :
-lebam mayat berwarna merah
-kulit berwarna merah agak merah muda
terutama pada anggota gerak

2.LOCAL HYPOTHERMI
akut :
-kulit warna merah kebiruan ok capillary
congestion dan keradangan ringan
khronic :
- nodule yg kemerahan
- ulcerasi
- jaringan
hemorhageparut 15
11/17/2008

HEAT STROKE
• Terjadi :
dibawah terik matahari
diruangan yg panas dan tidak ada
ventilasi
Gejala :
-dapat pingsan dengan tiba2 atau didahului dgn
panas,pusing,menguap,bintik kemerahan pada
kulit
- keluar keringat yg banyak
- kemudian korban jatuh dalam keadaan
circulatory collaps sbg akibat dilatasi pembuluh
darah perifer dan kegagalan central
- korban tidak sadar dan dapat meninggal

16

You might also like