You are on page 1of 7

GAMBAR13.

12

2. jika harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih
tinggi dari kuantitas sesungguhnya, maka perhitungan selisih harga dengan model tiga selisih adalah
sebagai berikut:

SH =(Hst – HS) x KS

SK =(KSt – KS) x HSt

SHK = nol

Dalam Kondisi harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar
lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya, perhitungan harga dan kuantitas dengan model dua selisih
dilakukan dengan rumus yang sama dengan yang digunakan dalam model tiga selisih tersebut di atas.

3. Jika harga Standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas sesungguhnya,
maka perhitungan selisih harga dan kuantitas dengan model tiga selisih adalah sebagai berikut:

SH =(Hst – HS) x Kst

SK =(Kst – KS) x HS

SHK = nol

Dalam modal dua selisih, selisih harga dan selisih kuantitas dihitung sebagai berikut:

SH =(Hst – HS) x KS

SK =(Kst – KS) x Hst

GAMBAR13.13

GAMBAR 13.14

Perhitungan selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar dengan berbagai model tersebut di atas
disajikan sebagai berikut :

A. Model satu selisih

(1) Selisih biaya bahan baku

(KSt x HSt) – (KS x HS)

(4000 x Rp20) - (5000 x Rp15) = Rp5000 L

(2) Selisih biaya tenaga kerja

(JKStxTUSt) – (JKS x TUS)

Dimana :

TUSt = tarif upah standar


TUS = tariff upah sesungguhnya

JKSt = jam kerja standar

JKS = jam kerja sesungguhnya

(1000xRp10) – (2000xRp20) = Rp30000 R

B. Model dua selisih

(1) Selisih biaya bahan baku

(a) Selisih harga bahan baku

(Hst-HS) x KS

(Rp20-Rp15) x 5000 = Rp25000 L

(b) Selisih kuantitas bahan baku

(KSt-Ks) x HSt

(4000-5000) x Rp20 = Rp20000 R

(2) Selisih biaya tenaga kerja langsung

(a) Selisih tariff upah

(TUSt-TUS) x JKS

(Rp10-Rp20) x 2000 = Rp20000 R

(b) Selisih efisien upah

(JKSt-JKS) x TUSt

(1000-2000) xRp10 = Rp10000 R

C. Model tiga selisih

(1) Selisih biaya bahan baku

(a) Selisih harga bahan baku

(HSt-HS) x KSt

(Rp20-Rp15) x 4000 = Rp20000 L

(b) Selisih kuantitas bahan baku

(KSt-KS) x HS

(4000-5000) x Rp15 = Rp15000 R

(c) Selisih harga/kuantitas bahan baku

Tidak terdapat selisih harga/kuantitas.


GAMBAR13.15

GAMBAR13.16

SELISIS BIAYA OVERHEAD PABRIK

Perhitungan selisih biaya overhead pabrik berbeda dengan perhitungan selisis biaya produksi langsung
yang telah diuraikan. Perhitungan tarif biaya overhead pabrik adalah menggunakan kapasitas normal,
sedangkan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk menggunakan kapasita sesugguhnya
yang dicapai. Dalam perusahaan yang menggunakan system biaya standar, analisis selisih biaya overhead
pabrik dipengaruhi pula oleh kapasitas standar. Oleh karena itu, ada 5 model analisis selisih biaya
overhead pabrik.

1. Model satu selisih


Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan cara mengurangi biaya
overhead pabrik dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik
sesungguhnya.
2. Model dua selisih
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi
dua macam selisih: selisih terkendalikan dan selisih volume. Selisih terkendalikan adalah
perbedaan biaya overhead sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada
kapasitas standar, sedangkan selisih volume adalah perbedaan anatara biaya overhead yang
dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk
(kapasitas standar dengan tarif standar)
3. Model tiga selisih
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi
tiga macam selisih: selisih pengeluaran, selisih kapasitas, dan selisih efisiensi.
4. Model empat selisih
Model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini, selisih efisien
dalam model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi 2 selisih berikut ini: selisih efisien variable
dan selisis efisiesn tetap.
GAMBAR13.17
Biaya bahan baku
1. Model satu selisih
Selisih biaya bahan baku
(Hst x Kst) – (HS x KS)
(Rp1000x1250) – (Rp1100x1050) = Rp95000 L
2. Model dua selisih
Selisih harga biaya bahan baku
(Hst – HS) x KS
(Rp1000-Rp1100) x 1050kg = Rp105000 R
Selisih kuantitas biaya bahan baku
(Kst – Ks) x Hst
(1250-1050) x Rp1000 = 200000 L
Total selisih biayabahan baku Rp 95000 L
3. Model tiga selisih
Selisih harga biaya bahan baku
(Hst – HS) x KS
(Rp1000-Rp1100) x 1050 kg = Rp105000 R
Selisih kuantitas biaya bahan baku
(Kst – KS) x Hst
(1250-1050) x Rp1000 = 200.000 L
Selisih harga/kuantitas biaya bahan baku= 0
Total selisih biaya bahan baku Rp95000 L

Biaya Tenaga Kerja

1. Model satu selisih


Selisih biaya tenaga kerja
(TUSt x JKSt) – (TUS x JKS)
(Rp500x5000) – (Rp475x5100) = Rp 77500 L
2. Model dua selisih
Selisih tariff upah
(TUSt – TUS) x TUSt
(Rp500-Rp475) x 5100 jam = Rp127500 L
Selisih efisien upah
(JKSt – JKS) x TUSt
(5000-5100) x Rp500 = 50000 R
Total Selisih biaya tenaga kerja langsung Rp 77500 L
3. Model tiga selisih
Selisih tariff upah
(TUSt – TUS) x JKSt
(Rp500-Rp475) x 5000 jam = Rp125000 L
Selisih efisien upah
(JKSt – JKS) x TUS
(5000-5100) x Rp475 = 47500 R
Selisih harga/efisiensi upah 0
Total selisih biaya tenaga kerja langsung Rp 77500 L

Selisih Biaya Overhead Pabrik

1. Model satu selisih


Selisih total biaya overhead pabrik:
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp3650000
Biaya overhead pabrik yang dibebankan
250 x 20jam x Rp700 = 3500000
Selisih total biaya overhead pabrik Rp 150000 R
2. Model dau selisih
Selisih tersebut dipecah menjadi dua macam selisih sebagai berikut:
Selisih terkendalikan (Controllable Variance)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp3650000
Biaya overhead pabrik tetap pada kapasitas normal
5200 jam x Rp300 1560000
Biaya overhead pabrik variable sesungguhnya Rp2090000
Biaya overhead pabrik dan variable pada jam standar
5000 jam x Rp400 2000000
Selisih Terkendali Rp 90000 R

Selisih Volume (Volume Variance)


Jam tenaga kerja pada kapasitas normal 5200 jam
Jam tenaga kerja standar standar 5000 jam
Selisih volume 200 jam
Tariff biaya overhead pabrik tetap Rp 300 jam
x
Selisih volume Rp 60000 R

3. Model tiga selisih


Selisih biaya overhead pabrik sebesar Rp150000 tersebut dapat dipecah menjadi 3 macam selisih
sebagai berikut ini:
Selisih pengeluaran (spending variance)
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp3650000
Biaya overhead pabrik tetap pada kapasitas normal
5200 x Rp300 = 1560000
Biaya overhead pabrik variable sesungguhnya Rp 209000
Biaya overhead pabrik variable yang diangarkan
Pada jam yang sesungguhnya dicapai
5100 jam x Rp400 2040000
Selisih pengeluaran Rp 50000 R
Selisih kapasitas (idle capacity variance)
Kapasitas normal 5200 jam
Kapasitas sesungguhnya 5100 jam
Kapasitas yang tidak terpakai 100
Tariff biaya overhead pabrik tetap Rp 300 per jam
Selisih kapasitas Rp 30000 R

Selisih efisiensi
Jam standar 5000 jam
Jam sesungguhnya 5100 jam
Selisih efisiensi 100 jam
Tarif biaya overhead pabrik Rp 700 per jam
Selisih efisiensi Rp 70000 R

4. Model empat selisih


Seperti telah disebutkan di atas, model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih.
Selisih efisiensi dalam model tiga selisih tersebut dipecah menjadi : selisih efiseiensi variable dan
selisih efisiensi tetap dalam model empat selisih ini. Selisih biaya overhead pabrik dalam contoh
2 sebesar Rp150000 R tersebut dipecah menjadi 4 macam selisih sebagai berikut:
Selisih pengeluaran Rp 50000 R
Selisih kapasitas 30000 R
Selisih efisiensi yang dipecah lebih lanjut menjadi:
Selisih efisiensi variabbel 100 jam x Rp400 40000 R
Selisih efisiensi tetap 100 jam x Rp300 30000 R
Total selisih biaya overhead pabrik Rp150000 R

AKUNTANSI BIAYA STANDAR


Secara garis besar system akuntansi biaya standar dapat dibagi menjadi dua yakni metode
tunggal (single plan) dan metode ganda (partial plan).
Dalam metode tunggal, rekening barang dalam proses didebit dengan biaya standard an dikredit
dengan angka tunggal, yaitu angka standar. Dalam system ini, penyimpanan biaya sesungguhnya dari
biaya standar dihitung pada saat masukan dipakai dalam proses produksi, sehingga setiap saat
manajemen dapat mengetahui berapa penyimpanan yang terjadi antara biaya sesungguhnya dengan
biaya standar. Penyimpanan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dicatat dalam rekening
selisih pada saat terjadinya. Lihat rekening barang dalam proses dalam metode tunggal ini dalam gambar
13.18

GAMBAR 13.18

Dalam metode ganda, dalam rekening Barang dalam proses dicatat angka ganda, sebelah debit
diisi dengan biaya sesungguhnya, dan sebelah kredit diisi dengan biaya standar. Dalam metode ini,
penyimpanan biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada akhir periode akuntansi. Lihat
gambar 13.19 rekening barang dalam proses dalam metode ganda.

GAMBAR 13.19

METODE GANDA (PATRIAL PLAN


Karakteristik metode ganda adalah:
1. Rekeninhg barang dalam proses didebit dengan biaya sesungguhnya dan dikredit dengan biaya
standar. Dalam metode ini persediaan bahan baku dicatat pada biaya sesungguhnya dan
persediaan produk jadi dicatat pada harga pokok standar. Harga pokok penjualan dicatat pada
harga pokok standar.
2. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada akhir periode akuntansi, setelah
harga pokok persediaan produk dalam proses ditentukan dan harga pokok produk jadi yang
ditransfer ke gudang dicatat dalam rekening barang dalam proses.
3. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan antara biaya
standar dengan biaya sesungguhnya. Analisis terhadap selisih-selisih tersebut memerlukan
bantuan informasi yang tidak tersedia dalam rekening-rekening buku besar.

Akuntansi biaya standar dalam metode ganda


Berdasarkan data dalam contoh 8, berikut ini disajikan jurnal-jurnal yang dibuat untuk mencatat
biaya produksi sesungguhnya, biaya produksi standard an selisih.
1. Pencatatan biaya bahan baku
Barang daam proses biaya bahan baku Rp1.155.000
Persediaan bahan baku Rp1.155.000
(pemakaian bahan baku sesungguhnya 1.050 kg @ Rp1.000 = Rp1.155.000)
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung
Barang dalam proses biaya tenaga kerja langsung Rp2.422.500
Gaji dan Upah Rp2.422.500
(pembebanan biaya tenaga kerja sesungguhnya 5.100 jam @ Rp475 = Rp2.422.500)
3. Pencatatan biaya overhead pabrik
Dalam metode ganda, biaya overhead pabrik dicatat dengan menggunakan salah satu metode
berikut

You might also like