You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Disekolah SMK Pakungwati Cirebon pada srtiap tahunnya mengadakan uji
kompetensi untuk memenuhi tugas akhir bagi siswa-siswi kelas XII. Uji kempetensi
tersebut bertujuan untuk mengukur kreativitas siswa-siswi dalam berkompetensi
dimasyarakat luar dengan memebuat suatu kreativitas , seseorang harus memiliki
kemampuan tinggi untuk mencari ide yang baru sehingga menghasilkan sebuah “karya”
yang berkembang sebagaimana yang tercantu,m dalam kamus lengkap bahasas
Indonesia, bahwa “karya merupakan hasil budidaya terutama dalam dunia seni untuk
menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat umum.”
Untuk itu, seorang penari harus kreatif dalam segala hal, diantaranya: Dalam
mengungkap isi tarian, dalam penguasaan gerak, dalam ketepatan irama, ritme dan
temponya serta dalam penguasaan panggung.
Sebagaimana Menurut Iyus Rusliana :
“Penari yang kreatif selalu mempunyai inisiatif untuk belajar hal lain yang
berkaitan dengan dunia kepenarian seperti mengapresiasi pertunjukan seni tari dan
berbagai diskusi tentang tari, membaca tulisan-tulisan tentang tai dan seni lainnya yang
relavan”.
Pada uji kompetensi ini saya mengambil sebuah kompetensi kepenarian,
alasannya saya memilih kompetensi kepenarian ini yaitu untuk dapat mengukur
kemampuan saya dalam menarikan topeng
Sebagaimana dijelaskan oleh Bapak Risman Suratman yaitu :
“Mengukur (menilai) kemampuan menari di dalam kegiatan menggunakan aspek
yang subtansial untuk mewujudkan hasil penilaiannya. Ketiga aspek terbesut terdiri dari
criteria, aspek penilaian (juri) dan aspek yang dilinai (penari).

1
1.2 Tujuan
 Untuk memenuhi salah satu syarat uji kompetensi tahun ajaran 2015 / 5016
 Untuk dapat mengukur kemampuan saya dalam hal menari agar dapat menjadi penari
professional dan terampil
 Mengenal tari topeng kepada masyarakat luar, khusunya masyarakat awam yang
kurang paham akan seni budaya yang ada di Indonesia.
 Untuk menambah pendokumentasian pada program keahlian tau di SMK Pakungwati
Cirebon.

2
BAB II
DESKRIPSI TARI
2.1 Deskripsi Tari
Tari Topeng Panji Cirebon gaya slangit, wajahnya yang putih berswih
melambangkan kesucian bayi yang baru lahir. Tari topeng panji ini berkharakter halus.
Ditampilkan pada kesempatan pertama. Panji berasal dari kata siji (percaya pada yang
satu). Gerakan tariannya senantiasa kecil dan lembut minimalis dan lebih banyak diam.
Topeng panji itu memang tidak banyak gerak, seperti orang mati tapi hidup, hidup tapi
mati.
Tarian ini diiringi oleh beberapa lagu yang panjang dan sulit. Lagu pokoknya
disebut kembang sungsang, yang di lanjutkan dengan lagu lontang gede,oet-oetan, dan
pamin deder.
2.2 Identitas Tarian
1. Judul Tarian : Topeng Panji Cirebon gaya slangit
2. Gendre : Topeng
3. Bentuk penyanyian : Tunggal
4. Karakter : Halus
5. Tema Tari :-
6. Sinopsis : Tari topeng panji menggambarkan manusia baru lahir. Gerakan
tariannya senantiasa kecil, minimalis, lembut, halus, dan lebih
banyak diam.

3
2.3 Koreografi
Suatu tatanan gerak atau rincian gerak berdasarkan ragam gerak yang diantaranya
dari gerak pokok, gerak peralihan, uraian gerak dan pola lantai.

TARI PANJI CIREBON GAYA SLANGIT

No Gerak Pokok Gerak Peralihan Uraian Gerak Pola Lantai

Duduk bersila berdiri, tangan


kanan pegang kain sambil
1 Duduk Sila Tapakur
seblak - seblak kain sambil
kaki geser rangkuh
Seblak sampur kanan kiri
sampai 4 kali lalu kaki kanan
2 Seblak Soder
geser masuk hingga berdiri
tegak
Tangan kiri kesamping
bersama kaki kanan diangkat
setengah lalu rangkuh tangan
3 Pasangan
di kepret ke bawah lalu kaki
dibuka sambil membentuk
rengkuh
Tangan kanan diangkat
ngambil rawis sebelah kiri
lalud I kedepankan hingga
setengah tangan kanan di
4 Ngolah sumping
tekuk tangan kiri dibelakang
tangan kanan digerakan pelan
– pelan kebawah – keatas lalu
tangan kebawah atau turun
Tangan kanan sebelah kain
5 Ambil Kedok tangan kiri kebelakang, kaki
kanan di geser hingga muter
4
kebelakang dengan pelan –
pelan jongkok mengambil
topeng tangan kanan
memegang topeng tangan kiri
lurus kebelakang kaki kanan
geser muter hingga
kesamping lalu kaki ajek
kepala di gedek rengkuh
geser kekiri lalu tangan kanan
dan kiri dikedepankan sambil
pegang topeng lalu tangan
kanan pegang topeng, tangan
kirinya disamping perut lalu
tangan kiri kedepan seperti
mau menyetop tangan
kanannya disamping perut
sambil kaki juga di tarik
hingga rapat sampai
membentuk berdiri.
Ules dibuka sambil dipegang
habis untuk tangan kiri
sambil sampur lalu pakai
kedok sambil di tutup kedok
itu pake sampur kaki ajeg
dibuka tangannya tangan kiri
6 Memakai Kedok
pegang sampur sedangkan
tangan kanan pegang ules
buka sampe kebawah temple
ke bahu buka lagi lalu tangan
kanan buka ules sama tangan
kiri taroh ditengah tengah

5
paha.
Tangan kanan sambil
memegang ules dikedepankan
lalu ules di tarik kaya orang
yang lagi berdzikir tarik
sedikit demi sedikit sambil
kaki kanan digeser kedalam
hingga membentuk berdiri
lalu tangan kiri menyanggah
tangan kanan ules diremas –
7 Ukel ules remas lalu ules itu dibuang
dan tangan kanan turun
kebawah geser kanan sambil
seblak – seblak kain berhenti
lalu tangan kiri diangkat
disamping kaya orang mau
hormat sambil digoyang –
goyangkan sedikit lalu turun
kaki membuka sampai
membentuk rengkuh
Seblak Soder Seblak sampur kanan kiri
8
(Sampur) sampai empat kali
Tangan kiri diangkat
diayunkan kebawah keatas
lagi kepret tekuk bersama
tangan kanan ditekuk angkat
9 Geleyong tekuk lagi tangan kiri lurus
keatas dan jari – jari tangan
kaki dikebelakangkan
gerakan geleyongan ini
gerakan dua kali lalu tangan

6
kanan diangkat dan ibu jari
diataskan
Seblak Soder Seblak sampur kanan kiri
10
(Sampur) sampai empat kali
Tangan kanan kiri ditarik
kedepankan lurus cantel
tangan kiri dikesampingkan
kepret tangan kiri di tekuk
bersamaan tangan kanan
11 Cantel Geleyong tekuk berbentuk menyerong
tangan kiri lurus lalu
kebawah cantel lagi tangan
kiri kesampingkan kepret lalu
tangan kanan keatas lalu ibu
jari di keataskan
Ambil sampur lalu buang
turun pelan – pelan tangan
kiri ngejiwir kain sedangkan
tangan kanan melembean
keatas kebawah selama tiga
kali berturut – turut sesudah
12 Lembean
itu kaki tegak lalu gelengkan
kepala rengkuh lembean lagi
kaki tegak lalu geleng kepala
rengkuh lembean lalu tangan
kanan lurus dikedepankan
sambil uget – uget
Tangan kiri dan tangan kanan
13 Ngola Siku bergantian di kesampingkan
sampai empat kali
14 Incek Meneng Tangan kiri dikesampingkan

7
jari – jarinya
dikebelakangkan sedangkan
tangan kanan ditekuk kaki
tegak godek kepala rengkuh
lagi lalu jari – jari
digoyangkan tegak lagi godek
kepala rengkuh jari – jari di
goyangkan lalu kedua tangan
di turunkan secara bersama
tangan kanan sambil sampur
buang badan dikesampingkan
tangan kiri ditekuk tangan
kanan lurus jari – jari
digoyang – goyang tegak
godek lalu tegak rengkuh lagi
Tangan kiri dan kana
dikedepankan jari – jari
digoyangkan lalu kedua
tangan diluruskan lalu dibuka
jangan sambil dikebawakan
dan kedua tangan
dikebahukan jari – jari
digyoangkan, kedua tangan
15 Ngola Bahu
diluruskan lalu dibuka tangan
sambil dibawahkan, lalu
kedua tangan keatas lalud
iletakkan disaping muka
sambil jari – jari di kebawah
keatas lalu kedua tangan
diluruskan lalu dibuka kedua
tangan dikebelakangkan,

8
maju kedepan bahu
dimainkan sampai kedepan
berhenti tangan kanan ambil
sampur di tangan kirikan lalu
dibuang
Seblak sampur kanan kiri
16 Seblak Soder
sampai empat kali
Tangan kiri pegang sampur
lalu dikeataskan sebahu
sedangkan tangan kanan
ngambil rawis sebelah kiri
17 Ngola Sumping
ayun – ayunkan kebawah
keatas lalu kedua tangan di
kebawahkan disamping
pinggang
Seblak sampur kanan kiri
18 Seblak Soder
sampai empat kali
Kedua tangan dikedepankan
seperti orang olahraga lalu
19 Ngola Sikut
sikut digerak – gerakan ukel
lalu kebawah
Seblak sampur kanan kiri
20 Seblak Soder
sampai empat kali
Tangan kiri ditekuk
disampingkan sambil
menjepit sampur sedangkan
tangan kanan ngambil sampur
19 Mengola Sikut
dipergelangan tangan
dikedepankan lalu diayun –
ayunkan kebawah ketas lalu
dikebawahkan

9
Seblak sampur kanan kiri
20 Seblak Soder
sampai empat kali
Tangan kiri ditekuk
disampingkan sambil
menjepit sampur sedangkan
tangan kanan ngambil sampur
dipergelangan tangan
21 Ngola Soder dikedepankan lalu diayun –
ayunkan saling bersilang lalu
ambil rawis sambil geser
kedepan kaki kanan geser
masuk sampai berdiri lalu
hormat geser berhenti
Kedua tangan saling bersilang
lalu ambil rawis sambil geser
22 Selempang Sumping kedepan kaki kanan geser
masuk sampai berdiri lalu
hormat geser berhenti
Tangan kiri diletakkan di
perut sedangkan tangan kanan
ambil sampur lalu
dikeataskan lalu ditempelkan
23 Buka Kedok
dikedak buku lalu tangan
kanan dikesampingkan
sambil bawah kedok tekuk
diletakan diperut hormat

10
2.5 Rias
Rias wajah bukan merupakan hal yang baru dikenal ataupun dilakukan sejak rubuan
tahun yang lalu rias wajah sudah dikenal dan ditetapkan oleh kaum wanita khususnya,
menurut buku kebudayaab mesir kuno, kalau kita lihat keadaan didalam primade
membuktikan bahwa sejak zaman dahulu rias wajah sudah dikenal dan digunakan (contoh :
Ratu Cleopatra). Semua yang digunakan untuk mempercantik diri mulai dari warna-warna
untuk merias wajah ini diambil dari daun-daunan ataupun kulit pohon yang ditumbuk atau
batu-batuan yang bewarna yang dihaluskan, buah-buahan, rempah- rempah yang dihaluskan,
yang di kenakan kepada wajah, semu itu digunakan untuk mempercantik diri.
Tata rias wajah sangat penting dalam seni pertunjukan tari, mulai bentuk raiasan yang
dipakai, atau digunakan untuk mempertegas karakter tokoh yang ditampilkan.
Tata rias wajah adalah ilmu yang mempelajari tentang seni kecantikan dengan
menggunakan kosmetik. Dengan cara menutupi atau menyamarkan bagian-bagian wajah
yang kurang sempurna, diantaranya seperti hidung, mata, dan alis.
Rias yang dipakai dalam tari Topeng Panji Cirebon gaya slangit adalah menggunakan rias
cantik (natural)|. Kosmetik yang diperlukan yaitu seperti :
 Foundation
 Bedak Padat
 Pensil alis coklat
 Eyelinear
 Pensil bawah mata
 Blush on
 Eye shadaw
 Lipstick
 Bulu mata

17
11
2.6 Busana
Busana penari adalah pengaturan keseluruhan busana yang harus dipakai oleh
penari sesuai dengan peran yang dibawakan. Bagi penari busana / kostum merupakan benda
yang tidak asing dan merupakan suatu penunjang dalam penampilan tari itu sendiri. Selain
itu busana juga meningkatkan atau menyamarkan keserasian badan serta memberikan
tekanan dan kontras pada komponen-komponen.
Adapun busana yang dipakai pada Tari Topeng Panji Cirebon gaya slangit, yaitu :
1. Bagian Kepala
 Sobra
2. Bagian Badan
 Baju kutung bewarna putih
 Celana kutung bewarna putih
 Kerodong / mongkrong
 Kain
 Dasi
 Stagen
3. Aksesoris
 Kaca
 Bros Dasi
 Gelang Tangan
 Topeng Panji
 Keris

1218
BAB III
PROSES BIMBINGAN DAN PELAKSANAAN PRAKTEK UJI KOMPETENSI

3.1 Jadwal / Bimbingan


3.1.1 Kegiatan Mandiri

No Jenis Kegiatan Bulan / Minggu


Januari Februati

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Menghafal Gerak √ √ √ √
2 Teknik Gerak √
3 Pemantapan gerak √ √ √
4 Membuat pola lantai √
5 Menyatukan rasa irama √ √
6 Ekspresi dan arah sudut √ √
pandang

3.1.2 Kegiatan Bimbingan


No Jenis Kegiatan Bulan / Minggu
Januari Februati

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Teknik Gerak √ √ √
2 Pemantapan Gerak √ √
3 Pola Lantai √ √
4 Iringan / Gamelan √ √

13
19
3.2 Pelaksanaan Kegiatan Uji Kompetensi
3.2.1 Pelaksanaa Kegiatan Mandiri
No Jenis Kegiatan Tanggal Tempat
1 Membuat jadwal latihan 20 Januari 2016 Pesanggrahan
2 Teknik gerak dan hafalan 25 Januari 2016 Pesanggrahan
3 Pemantapan gerak 10 Februari 2016 Pesanggrahan
4 Membuat Deskripsi 15 Februari 2016 Pesanggrahan
5 Latihan menggunakan property 22 Januari 2016 Pesanggrahan
6 Merapikan pola lantai

3.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan


No Jenis Kegiatan Tanggal Tempat
1 Pemantapan 10 Januari 2016 Pesanggrahan
2 Perbaikan teknik 16 Januari 2016 Pesanggrahan
3 Membuat pola lantai 26 Februari 2016 Pesanggrahan
4 Ekspresi dan arah sudut pandang 8 Februari 2016 Pesanggrahan
5 Merapikan pola lantai 12 Februari 2016 Pesanggrahan
6 Latihan dengan gamelan 29 Februari 2016 Slangit Panji Asrama
7 Gladi kotor 5 Maret 2016 Gedung rarasantang
8 Gladi bersih 6 Maret 2016 Gedung rarasantang
9 Ujian kompetensi 7 Maret 2016 Gedung rarasantang

1420
3.3 Saran
1. Saran penyusun kedepannya lebih di perpanjajng lagi untuk proses latihan dengan
menggunakan gamelan, guna memperlancar peserta uji kompetensi beserta
pendukungnya dan dalam menyatukanrasa dan iramanya, selian itu untuk bimbungan
gerak tari lebih diperbanyak lagi agar menemukan teknik-teknik yang benar.
2. Penyusun juga berharap adanya partisipasi dari semua pihak dalam membantu
menjelaskan proses pelaksanaan uji kompetensi, agar uji kompetensi ini dapat menyusun
deskripsi ini bisa memperagakan seni tari yang dibawakannya yang berjalan dengan baik
3. Untuk kedepannya mudah-mudahan dalam uji kompetensi dapat lebih baik lagi dari
tahun ke-tahun.

15
21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tinta Kristiana


Tempat / Tanggal / Lahir : Cirebon, 27 Juli 1998
Alamat : Ds.Suranenggala Kidul,Kec. Suranenggala Kab.Cirebon

Nama Orang Tua :


Nama Ayah : Suhasan
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Rodiyawati
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Formal
 Lulus SDN 2 Serang, Pada Tahun 2010
 Lulus SMPN 2 Suranenggala 2013
 Masuk SMK Pakungwati tahun 2013

Pengalaman Berkesenian

 Menyambut tamu besar di keraton kesepuhan


 Ulang tahun Cirebon yang ke-14
 Gotrasawala
 Upacara adat di gedung-gedung
 Mengajar eskul di SMP

16

You might also like