Professional Documents
Culture Documents
Identifikasi Antemortem
Identifikasi postmortem
Peranan yang penting dari forensik odontologi adalah mengidentifikasi mayat yang
telah membusuk.Identifikasi gigi pada manusia dilakukan dengan beberapa alasan dan
dalam berbagai situasi yang berbeda.
Mayat yang telah membususk pada saat ditemukan dan pada mayat di dalam air
sering kali tidak menyenagkan lagi dan sangat sulit untuk diidentifikasi,disinilah
identifikasi gigi sangat diperlukan.
4. Identifikasi umur korban melalui gigi susu,gigi campuran dan gigi tetap.
1. Jumlah gigi.
jumlah gigi pada seseorang dapat berbeda – beda.Satu dari beberapa gigi pada rahang
dapat tidak ada,baik secara klinis atau radiologis,jumlah gigi yang berkurang dapat
disebabkan gigi yang lepas alami,pencabutan,trauma,kongenital (tidak terbentuknya
benih gigi molar ketiga,premolar kedua,incisivus kedua) dan pergeseran gigi.
2. Restorasi mahkota dan proteosa sangat bersifat individual karena dibuat sesuai
kebutuhan masing – masing individu.
3. Karies gigi
6. Oklusi gigi.
Intrauteri : Dipantau melalui sediaan ,dengan melihat tahap mineralisasi gigi dapat
diketahui usia kandungan.
Post natal tanpa gigi : berkisar antar umur 0 – 6 bulan,yaitu saat tumbuhnya gigi susu
yang pertama.
Masa pertumbuhan gigi susu :berkisar antar umur 6 bulan – 3 tahun,saat bermunculan
gigi susu kedalam mulut.
Masa statis gigi susu : berkisar antara umur 3 – 6 tahun,pada masa ini penentuan umur
melihat tingkat keausan gigi susu.
Masa gigi-geligi campuran :berkisar antara 6 – 12 tahun,pada masa ini umur dapat
dilihat dari gigi susu yang tanggal dan gigi tetap yang tumbuh.
Masa penyelesaian gigi tetap : Yaitu saat tidak adanya gigi susu yang tanggal dan
selesainya pembentukan akar gigi yang terakhir tumbuh,yaitu molar kedua tetap.
Penurunan tepi gusi : Sesuai dengan pertumbuhan gigi dan pertambahan umur,maka
tepi gusi akan bergerak kearah apikal.