You are on page 1of 6

ANALISA JURNAL

A. Judul Jurnal :
Pengolahan Limbah Cair Industri Jamu dan Farmasi mengunakan Anaerobic Baffled reactor
secara shock Loading Dalam Upaya Menghasilkan Biogas
B. Nama Peneliti :
Fachry Amin N.,Afifah Darna N.I.,Indro Sumatri
C. Tahun terbit :
Tahun 2013
D. Kata Kunci :
Limbah Cair,Anaerobik,shock Loading,asaerobic baffled reactor,biogas
E. Latar Belakang :
PT.Sido Muncul adalah satu industry pembuatan jamu yang menghasilkan limbah padat dan cair.
Maka dari itu perlu adanya suatu pengolahan untuk membuang limbah yang memiliki baku mutu
yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku untuk daerah tersebut.Air Limbah yang
dihasilkan oleh aktivitas industry PT.Sido Muncul mempunyai hidroulic load sekitar 130m³
/hari,flow time sekitar 18 jam mulai dari jam 06.00-24.00 Wib dengan peck flow sekitar
10m³/jam.Karakteristik air Limbah dari produk jamu kuku bima sido muncul adalah pH
4,94,kadar COD 3610mg/L,BOD 990 mg/l,fenol 9,8 dan TSS 549.Karakteristik tersebut sangat
jauh dari nilai ambang batas yang di canangkan oleh pemerintah Jawa Tengah No 10 Tahun 2004
yaitu pH 6-9,kadar 150 mg/l.BOD 75 mg/l,fenol 0,2 dan TSS 75.
F. Metoda Penelitian :
a. Rancangan Percobaan
Variabel tetap adalah volume tetap lumpur dan limbah dalam reactor yaitu 18,5 L,laju alir
umpan (0,5 ml/s untuk HRT 1 hari dan 0,1 ml/s untuk HRT 2 hari),suhu reactor,tekanan
reactor,pH netral dan makro nutrient
Variabel berubah adalah design sekat reactor A dan B,hydraulic retention time 1 hari dan 2
hari
b. Bahan dan Alat
- Limbah Jamu Kuku Bima PT Sidomuncul sintetis
- Anaerobic Baffled Reactor dengan dua tipe rancangan sekat
c. Prosedur Penelitian
- Analisa sampel dilakukan sebelum dan sesudah proses
- Parameter yang digunakan adalah COD dan pH limbah cair jamu
d. Pengolahan Limbah Cair dengan menggunakan Anaerobic Baffled Reactor
Limbah sintetis dibuat dengan menggunakan Kuku bima energy Drink dengan kadar COD
yang telah disesuaikan dengan kadar limbah Kuku Bima Energy Drink asli,yaitu 13.000mg/l
dengan melarutkan 1 sachet Kuku bima Energy Drink pada 1 l air.Alat yang harus
dipersipakan adalah Anaerobic Baffled Reaktor,klep pengaman,selang,velve,serta tangki
penyimpanan bahan baku dan produk.
Proses Pengolahan Limbah :
 Bahan baku yang sudah ditambahkan nutrient kemudian dikondisikan agar berada
pada pH 7 (netral) dan ditambahkan kapur.
 Selanjutnya umpan dengan laju alir air yang telah ditentukan dimasukkan kedalam
reactor pada suhu lingkungan.Bahan diumpankan kedalam reactor secara shock
loading.
 Setelah itu dilakukan fermentasi dalam ARB dengan variable HRT yang telah
ditentukan.
 Setelah proses fermentasi pada reactor sesuai dengan waktu yang diinginkan
kemudian hasil proses dianalisis sesuai dengan parameter yang diinginkan yaitu
COD dan pH kemudian mengukur volume biogas yang dihasilkan.
e. Analisa Hasil
 Analisa kadar COD
Analisa kadar COD berdasarkan SNI 19-1423-1989 mengunakan KMnO4
 Analisa Volume Biogas
Dengan melihat secara kualitatif produksi biogas yang dihasilkan menggunakan
jerigen dan balon penampung gas pada variable tinggi dan jenis lumpur
G. Hasil dan Pembahasan
1) Dari penelitian ini dapat dilihat pengaruh design sekat reactor,waktu tinggal
limbah,tinggi lumpur aktif dan jenis lumpur terhadap penurunan COD,waktu stabil
terhadap shock loading,dan biogas yang dihasilkan secara kualitatif.
Waktu Stabil terhadap hydraulic shock loads pada jenis lumpur IPAL tahu
semarang,rata-rata 6 hari sedangkan untuk lumpur pupuk kompos organic bervariasi
yaitu 4 hari pada variable HRT 1 hari dan waktu stabil 10 hari pada variable HRT 2 hari.
2) Pengaruh Design sekat ARB terhadap COD Effluent
Secara deskriptif penambahan pemakaian sekat menambah tinggi penurunan COD pada
air limbah.Hal ini disebabkan karena aliran fluida yang lebih sempurna. Aliran yang
sempurna ini memungkinkan kontak antara lumpur aktif dengan air limbah menjadi lebih
merata bila dibandingkan dengan tampa sekat. Tampa adanya sekat kontak antara lumpur
aktif dan air limbah hanya akan terjadi di permukaan saja sehinga akan membuat COD
removal akan sangat berbeda.
Pengunaan sekat A dapat menurunkan COD lebih banyak dari pada sekat B.Penurunan
COD untuk sekat A rata-rata 86.33% sedangkan penurunan COD pada sekat B rata-rata
sebesar 85,98 %
3) Pengaruh Tinggi Lumpur Aktif terhadap COD Effluen dan Volum Biogas.
Tinggi lumpur secara tidak langsung menunjukkan banyaknya jumlah mikroorganisme
yang ada di dalam ABR. Tinggi Lumpur 1/3 H artinya lumpur aktif yang diisikan ke
dalam ABR dengan ketinggian 1/3 x tinggi ABR. Sehingga jumlah lumpur aktif yang
dimasukkan adalah ± 1/3 x 20 l + 6,6667 L. Untuk tinggi lumpur ½ H lumpur
dimasukkan ke dalam ABR sebanding dengan jumlah mikroorganisme yang dimasukkan.
Jumlah mikroorganisme ini bisa dihitung dengan menggunakan MLSS.
Semakin banyak volume lumpur yang ditambahkan akan menambahkan presentasi
penurunan COD. Biogas lebih banyak dihasilkan denga tinggi lumpur 1/3 H pada pupuk
kompos organic,dan ½ H pada lumpur IPAL tahu.
4) Pengaruh waktu tinggal terhadap COD Effluent
Semakin lama waktu tinggal limbah di dalam reactor,maka penurunan COD yang
didapatkan semakin besar. Kecuali untuk variable jenis lumpur pupuk kompos
organic,kadar COD yang diperbolehkan pada HRT 1 hari lebih rendah dibandingkan 2
hari.
5) Pengaruh jenis lumpur terhadap COD Effluen dan Volume Biogas
Jenis Lumpur sangat berpengaruh terhadap penurunan kadar COD.Penurunan COD pada
lumpur IPAL tahu lebih besar dari pada lumpur pupuk kompos organic. Dalam
memproduksi biogas lumpr pupuk kompos organic lebih baik dibandingkan lumpur
IPAL tahu
H. Kesimpulan :
1. Waktu Stabil terhadap hydraulic shock loads pada jenis lumpur IPAL tahu
semarang,rata-rata 6 hari sedangkan untuk lumpur pupuk kompos organic bervariasi
yaitu 4 hari pada variable HRT 1 hari dan waktu stabil 10 hari pada variable HRT 2 hari.
2. Pengunaan sekat A dapat menurunkan COD lebih banyak dari pada sekat B.Penurunan
COD untuk sekat A rata-rata 86.33% sedangkan penurunan COD pada sekat B rata-rata
sebesar 85,98 %
3. Semakin banyak volume lumpur yang ditambahkan akan menambahkan presentasi
penurunan COD. Biogas lebih banyak dihasilkan denga tinggi lumpur 1/3 H pada pupuk
kompos organic,dan ½ H pada lumpur IPAL tahu.
4. Semakin lama waktu tinggal limbah di dalam reactor,maka penurunan COD yang
didapatkan semakin besar. Kecuali untuk variable jenis lumpur pupuk kompos
organic,kadar COD yang diperbolehkan pada HRT 1 hari lebih rendah dibandingkan 2
hari.
5. Jenis Lumpur sangat berpengaruh terhadap penurunan kadar COD.Penurunan COD pada
lumpur IPAL tahu lebih besar dari pada lumpur pupuk kompos organic. Dalam
memproduksi biogas lumpr pupuk kompos organic lebih baik dibandingkan lumpur
IPAL tahu
I. Kelemahan Jurnal
Masih adanya kosa kata dari jurnal yang susah untuk dimengerti
J. Kelebihan Jurnal
a. Penelitian sudah menjelaskan cara kerja pengolahan limbah sampai hasil akhirnya.
b. Dapat menjadi referensi bagi industry farmasi lainnya dalam melakukan pengolahan limbah
yang efektif.
JURNAL III

A. Judul Jurnal :
Strategi Penanganan Limbah Industri Alkali Treated Cottoni
B. Nama Peneliti :
Yuli Wibowo
C. Tahun terbit :
Maret Tahun 2012
D. Kata Kunci :
ATC,Waste,Strategy,reused
E. Latar Belakang :
Salah satu masalah yang dihadapi dalam rangka pengembangan industry ATC adalah terkait
dengan permasalahan limbah. Limbah utama dalam pengembangan industry ATC adalah limbah
air cucian yang bersifat Alkali.Limbah ini mempunyai pH yang sangat tinggi yaitu berkisar
antara 12-13,serta memiliki kandungan organic dan padatan terlarut yang tingi pula.Limbah ini
akan menimbulkan masalah bagi lingkungan jika tidak di tangani sebaik-baiknya Pembuangan
limbah ke lingkungan tampa melalui proses penangganan yang baik akan mengancam kelestarian
ekosistim yang berada di sekitarnya.
F. Metoda Penelitian :
1. Kerangka pemikiran
Permasalahan yang timbul dalam pengembangan industry ini adalah jumlah limbah cair yang
sangat besar yang dihasilakan pada proses pembuatan ATC yang mempunyai dampak tidak
baik bagi lingkungan karena berpotensi menimbulkan pencemaran. Untuk mendorong
pengembangan industry ATC secara berkelanjutan, maka perlu disusun alternative strategi
yang tepat utuk menangani permasalahan limbah tersebut.
2. Tahapan Penelitian
a. Perumusan strategi penanganan limbah ATC
b. Memprediksi kineja strategi terpilih dalam mengurangi potensi pencemaran lingkungan.
3. Metode pengumpulan data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder
a. Data primer : diskursi dan wawancara mendalam dengan pakar
b. Data skunder : dari studi pustaka
4. Metode pengumpulan data
Metode yang digunakan untuk merumuskan alternative strategi penanganan limbah
pengolahan ATC adalah metode analytical Hierarchy proses(AHP)
G. Hasil dan Pembahsasan
a. Peningkatan nilai tambah limbah menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis.Limbah
cair yang banyak mengandung alkali jika dip roses lebih lanjut akan memberikan nilai
tambah dengan dihasilkannya produk berupa pupuk yang dapat dimamfaatkan oleh
tanaman
b. Pemamfaatan kembali air limbah. Proses pengolahan ATC membutuhkan banyak air
sehingga limbah cair yang dihasilkan sangat besar.
c. Peningkatan kinerja IPAL. Instalasi penolahan air limbah (IPAL) perlu dikelola denga baik
agar dapat beroperasi secara optimum.

Untuk menghitung efisiensi pengunaan air melalui proses daur ulang limbah cair ATC,asumsi-
asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut

1. Kapasitas produksi ATC sebesar 1575 kg/hari


2. Kebutuhan rumput laut sebesar 5250 kg/hari dengan rendemen ATC 30%
3. Siklus pemakaian air daur ulang yaitu hari 1 seluruhnya mengunakan air
bersih,selanjutnaya hari 2 hinga ke 6 mengunakan air daur ulang dengan penambahan air
bersih yang baru.
4. Air daur ulang dapat digunakan sebanyak 5 kali proses untuk pengolahan ATC berikutnya
5. Efisiensi jumlah air bersih yang dihasilkan dari proses daur ulang adalah 85% dari jumlah
alimbah yang di olah.
H. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan limbah ATC tidak hanya bertumpu pada
pemamfaatan IPAL,namun juga pada upaya melakukan efisiensi dalam pemakaian air dan
peningkatan nilai tambah. Upaya mendaur ulang limbah cair akan jauh lebih bermanfaat
jika industry mengalami keterbatasan dalam penyediaan air,tenmasuk semakin
meningkatnya harga air.Bahan dan Alat

You might also like