Esai bahasa inggris

Thank you very much for reading my essay and I am much honored to introduce my self here. My
name is Maizar Rahman. I am 31 years old and I come from Lombok, one of the beautiful island in
Indonesia.

I graduated as a doctor from local university at 2010. Since 2011 until now, I am working in primary
public health in my area which is focus on prevention, promotion, curative, and rehabilitative.

The subject of Preventive program are individu, family, and society. The example of this program is
basic immunization for child 0 till 2 years, pre marital immunization for pre married couple and fogging
to reduce aedes aegypthy mosquito which is cause dengue hemmoragic fever.

The promotion programe lead to change the bad habit into good habit for example ODF programe
(Open Defecation Free). The goal of this programe is change the habit of defecation in free area to
defecation in toilet. This programe engage not only health worker but also all stake holder in village.

The curative programe focus on in house service such as ante natal care, child care, advantage in
years people, TB specific out patient care, sexual transmision disease, emergency and labor service.

The rehabilitative programe is focus to maintenance psichotic people. The maintenance programe
include reduce the relapse of the disease, reduce the suicide case by maintenance the schedule of
drugs therapy

I start my activity in the early morning with pray before the sun is rising, take my shoes then do
jogging for 30 minutes to make my body sweat and healthier and i always do it three times in a week.
The time to take a rest then sometimes watery my cabbage in my house yard. The time for take a
bath and ready for my daily routine in Puskesmas (primary public heart)

Puskesmas Terara is one of 29 Puskesmas in east Lombok coverage more than 36.000 people with 2
general practice of doctor, 30 nurse, 40 midwife, 5 sanitarian, 3 nutrisionist, and 10 managerial
people.

Puskesmas kami mudah di akses dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4. Desa terjauh jaraknya
sekitar 20 menit dari Puskesmas. Kami mempunyai 1 Puskesmas Induk dengan 3 Puskesmas
pembantu (Pustu) dan 6 pos bersalin desa (Polindes). Di masing – masing Pustu dan Polindes
terdapat minimal 1 perawat dan 2 bidan.

Pasien yang ditangani di Pustu dan Polindes adalah pasien yang tidak gawat darurat dan mampu
ditangani oleh perawat atau bidan, jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk ditangani oleh
perawat atau bidan di Pustu atau Polindes, maka pasien akan dirujuk ke Puskesmas

We start to work at 07.00 am with briefing about 15-30 minutes daily except on Friday cause on
Friday we have exercise together. We discuss about the program planning this day/ week from each
unit in briefing. Sometimes we discuss about program evaluation.

At 07.30 all worker start to work in their each unit. I start from in house patient (rawat inap), sebelum
memulai pekerjaan, kami awali dengan berdoa bersama, kemudian melakukan operan pasien dari
perawat jaga malam ke perawat jaga pagi. Satu orang Perawat mempersiapkan rekam medik pasien,
satu orang stand by di UGD, satu mempersiapkan pasien dan keluarganya agar siap menerima
kedatangan dokter. Jumlah hari rawat diPuskesmas kami sekitar 400 hari rawat dalam satu bulan
dengan kapsitas tempat tidur 23 tempat tidur. Pemeriksaan pasien dimulai sekitar pukul 08.00 s/d jam
10.00 oleh dokter ditemani perawat atau bidan, sanitarian, nutrisionis. Masing-masing profesi
menggali informasi dari pasien, membuat rencana asesement dan melakukan intervensi.

Setelah melakukan pemeriksaan di unit rawat inap, UGD, dan ruang bersalin, saya melakukan
pemeriksaan di ruang rawat jalan yang terdiri atas poli khusus TB, poli lansia, poli anak, dan poli
dewasa. Jumlah pasien total rawat jalan perhari mencapai 100 orang. Saya dibantu oleh 10 orang
perawat dan bidan. Pasien yang saya periksa adalah pasien konsulan dari semua poli yang
berjumlah sekitar 20-30 persen dari total pasien rawat jalan.

Secara rutin sekali dalam sebulan tiap unit melakukan rapat untuk mencari masalah dan mencari
solusi terbaik, dan setiap sekali dalam tiga bulan semua unit berkumpul untuk melakukan rapat umum
Puskesmas. Sekali – dua kali dalam sebulan saya melakukan kunjungan ke masyarakat melalui
Posyandu

Saya meninggalkan Puskesmas jam 13.00, dan tetap melakukan pelayanan gawat darurat 24 jam jika
dibutuhkan

Terima kasih sekali lagi telah membaca esai saya, semoga bermanfaat