Professional Documents
Culture Documents
KESEHATAN LINGKUNGAN)
ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN (ADKL)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan pada hakekatnya merupakan proses perubahan terencana sistematik dan
berkesinambungan. Disini pihak pembangunan bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, dilain pihak proses pembangunan sering terkandung proses dampak samping
berupa dampak negative yang harus diantisipasi agar tidak menimbulkan masalah. Salah satu
dampak negative akibat pembangunan adalah potensi bahaya kesehatan masyarakat yang
mengancam terpeliharanya unsure utama kualitas sumber daya manusia.
Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya
mensejahterakan kedudukan bangsa dan negara dengan bangsa – bangsa dari negara lain
dalam upaya menghadapi era globalisasi. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
secara terus menerus dan progresif perlu dilakukan. Salah satu faktor penting dari kualitas
sumber daya manusiaadalah kesehatan manusia. Untuk menjamin kualitas sumber daya
manusia dalam perlindungan kesehatan perlu diperhatikan factor kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan baik positif atau negative akan
diikuti pula oleh kondisi masyarakat di dalamnya.
Untuk menjaga perubahan – perubahan lingkungan agar tidak berisiko terhadap kesehatan
masyarakat maka perlu adanya analisis resiko terhadap kesehatan lingkungan. Analisis
Resiko Kesehatan Lingkungan ditujukan untuk pemantauan wilayah setempat ( PWS ),
kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan serta dalam pelaksanaan investigasi pada KLB, wabah
bencana, kejadian pencemaran serta kasus keracunan.
Pelaksanaan Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan merupakan implementasi dari undang –
undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan. Undang – undang No.24 tahun 1994 tentang
penataan ruang dan undang – undang No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup serta sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
872tahun 1997 tentang pedoman teknis analisis dampak kesehatan lingkungan yang
mengamanatkan dalam melaksanakan kajian dampak kesehatan masyarakat baik dalam
kontek rencana usaha dan atau kegiatan, maupun pemantauan dan pengelolaan program
kesehatan wajib menerapkan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan /Analisis Resiko
Dampak Kesehatan Lingkungan ( ADKL/ARKL).
Dalam implementasi ARKL kegiatan survey luas diarahkan pada kegiatan pengumpulan data,
analisis dan interpretasi sebagai landasan dalam proses pengambilan keputusan baik antara
program maupun antar sektor serta berbagai pihak terkait dalam upaya pemberantasan
penyakit menular, penyelamatan lingkungan maupun upaya peningkatan kesehatan.
Analisis resiko dampak kesehatan lingkungan (ADKL/ARKL) PT Holcim Indonesia
Tbk dibuat agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan di setiap tahapan kegiatan operasionalnya. PT. Holcim Indonesia Tbk
merupakan perusahaan pembuat semen di Indonesia yang memiliki kantor pusat di Jalan
Jend Gatot Subroto No. 38, Nort Building Lt.14 dan Lt. 15 Jakarta, sedangkan Lokasi
Industri PT. Holcim di Cilacap beralamat di Jalan Ir. H. Juanda Kelurahan Karangtalun
Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, memiliki luas area
118.5 Ha, sebagai sebuah industri pengolahan semen yang besar dikota Cilacap PT. Holcim
dalam proses produksinya menghasilkan banyak komponen baik berupa gas, cair atau
padatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan bila tidak ditangani
secara baik.
2. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan-kegiatan dalam proses pembuatan semen yang menimbulkan bahaya atau masalah
terhadap kesehatan :
3. Tujuan
a. Mengetahui Risiko Bahaya Kesehatan Masyarakat yang ditimbulkan oleh PT. Holcim
Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap pada lingkungan.
b. Mengetahui Rencana Pengelolaan Risiko Lingkungan dalam kegiatan Operasi
Produksi PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap
c. Mengetahui Rencana Pemantauan Lingkungan dalam kegiatan Operasi Produksi PT.
Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap
B. PENAPISAN
Penapisan dampak adanya PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap terhadap
kualitas kesehatan masyarakat:
1. Peningkatan emisi debu sumber tidak bergerak pada proses pembuatan semen dapat
menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan.
2. Peningkatan emisi gas buang sumber emisi tidak bergerak (PM10, PM25, SO2, NO2,
CO, O3, HC, Pb) pada proses pembuatan semen memiliki potensi untuk
meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara.
3. Penurunan kualitas udara ambien (kadar debu) pada kegiatan transportasi bahan
baku, clinker, semen dan BBMA di dalam lokasi pabrik dapat menimbulkan
peningkatan kadar debu di udara dan gangguan terhadap kesehatan akibat
kandungan debu di udara.
4. Peningkatan kebisingan pada proses pembuatan semen memiliki potensi bahaya
kesehatan seperti gangguan pendengaran pada karyawan.
5. Perubahan kualitas air buangan dan air limbah (parameter fisika, kimia anorganik,
biologi) pada kegiatan operasional pabrik dapat memungkinkan timbulnya
pencemaran terhadap badan air dan ekosistem perairan.
6. Persepsi negatif masyarakat dengan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap
perusahaan dalam hal kesempatan kerja bagi penduduk lokal untuk kegiatan
operasional pabrik semen.
7. Peningkatan angka kesakitan akibat gangguan kesehatan yang dialami masyarakat
sekitar PT. Holcim Indonesia pabrik Cilacap.
C. PERLINGKUPAN
Rona lingkungan hidup terdiri dari komponen lingkungan fisik, biologi dan social
ekonomi dan budaya.
a. Lingkungan Fisik
1) Iklim
Dari data yang diperoleh di stasiun BMG terdekat diperoleh gambaran iklim di daerah pabrik
PT Holcim Indonesia. Temperature maksimum berkisar antara 29, 6 – 32,1 dan temperature
minimum antara 22,8 – 24,8 o C, dengan kelembaban relative antara 50 – 89 %. Curah hujan
minimum terjadi pada bulan Agustus sebesar 38,8 mm dan maksimum pada bulan Nopember
mencapai 632 mm.
2) Kualitas Udara
Berdasarkan analisa laboratorium, secara umum dapat dikemukakan bahwa kondisi
udara diwilayah studi relative masih baik, hal ini ditunjukan dengan tidak adanya parameter
yang melampaui baku mutu lingkungan yang ditetapkan. Keberadaan debu dan gas gas emisi
di wilayah pabrik yang diakibatkan oleh proses produksi dan aktifitas transportasi serta
aktifitas penduduk masih dalam batas yang belum melewati nilai ambang yang
dipersyaratkan.
3) Kebisingan
Kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan, sumber kebisingan adalah mesin
mesin produksi dan aktifitas manusia serta alat transportasi, berdasarkan pengukuran di
wilayah studi tingkat kebisingan didalam pabrik dan diluar pabrik masih memenuhi baku
mutu dimana untuk kebisingan didaerah pemukiman adalah 55 dB sedangkan hasil
pengukuran adalah rata-rata 47 dB.
4) Hidrologi
Hidrologi di daerah pabrik PT Holcim terindikasi adanya air permukaan berupa aliran
sungai Bengawan Donan dan sungai kecil disebelah timur pabrik dan air tanah. Dari hasil
pengukuran terhadap air permukaan dan air tanahnya secara fisik, kimia maupun
mikrobiologis masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan oleh Permenkes 416 Tahun
1990 tentang Syarat-syarat Kualitas Air.
5) Geologi
Kondisi geologi pabrik berada pada dataran rendah yang terletak di Kelurahan
Karangtalun dan berbatasan dengan kelurahan Lomanis disebelah selatan, kelurahan Kebon
manis disebelah timur dan kelurahan tritih disebelah barat.
b. Lingkungan Biologi
1) Flora
Flora disekitar pabrik berupa tanaman keras dan bunga bungaan seperti albasia, sengon,
pohon mangga, kelapa dan pohon pisang. Sedangkan disekeliling rumah biasanya ditanami
tanaman hias dan tanaman budidaya.
2) Biota Air
Biota air yang diteliti adalah plankton dan benthos, keduanya merupakan indicator dari
sehat/tidaknya suatu perairan, semakin beranekaragam maka perairan tersebut semakin sehat.
Indek keanekaragaman plankton dan bentos di wilayah pabrik dan sekitarnya masih bagus hal
ini menandakan perairan disekitar pabrik tidak mengalami pencemaran.
c. Sosial ekonomi dan Budaya
Jumlah penduduk di kelurahan Karangtalun 10746 jiwa terdiri dari 5823 wanita dan 4923 laki
laki dengan tingkat pendidikan yang beragam mulai dari SD sampai Sarjana. Sebagian besar
warga bekerja sebagai buruh baik sebagai buruh tani maupun buruh industry dan sebagian
kecil sebagai petani, pedagang, dan pegawai baik swasta maupun negeri dengan tingkat
pendapatan rata rata cukup lumayan. Sebagian besar masyarakat disekitar pabrik beragama
islam dan sebagian lainya ada Kristen, katolik dan lainya, sedangkan budaya yang ada adalah
berbudaya jawa khususnya jawa tengah.
2. Pengumpulan dan Analisa Data Rona Lingkungan
Metode Jangka Dampak Bagi
Jenis Lokasi
Sumber Pengumpulan waktu / Lingkungan
Paramete Indikator Pemantaua
dampak dan analisis frekuensi
r n
data
Kadar Penurunan Proses § Metode § Cerobon Setiap 3 Dapat
emisi debu kualitas udara pembuata isokinetis untuk g EP Raw bulan menyebabkan
dan gas ambien n semen unit cerobong Mill sekali sesak
buang § Sampling § Di dalam selama napas, ispa
udara ambien lokasi kegiatan batuk pilek
§ Metode pabrik operasiona dan penyakit
analisis : metode § Di luar l pabrik pernafasan
dust fall, debu lokasi berlangsun lainya
tersedimentasi, pabrik di g
metode kawasan
gravimetri untuk permukima
debu tersuspensi. n penduduk
§ Metode
analisis udara
sesuai dengan PP
No. 41 tahun
1999 tentang
pencemaran
udara
Kebisinga Peningkatan Proses § Pengukuran § Di Setiap 3 Dapat
n kebisingan pembuata langsung di dalam bulan menyebabkan
n semen lapangan dengan lokasi sekali ketulian dan
sound level pabrik selama gangguan
meter § Di luar kegiatan pendengaran
§ Membandingk lokasi operasiona lainya
an hasil pabrik di l pabrik
pengukuran kawasan berlangsun
dengan baku permukima g
mutu tingkat n penduduk
kebisingan (Kep
Men LH No. 48
Tahun 1996)
Kualitas Penurunan Kegiatan § Pengambilan § Saluran Setiap 3 Dapat
air kualitas air operasion sampel air utama bulan menyebabkan
buangan buangan dan al pabrik buangan settling sekali turunya
dan air air limbah § Analisis pond selama ekosistem air
limbah laboratorium § Saluran kegiatan dan gangguan
§ Membandingk Tengah operasiona kesehatan
an hasil § Saluran l pabrik pada manusia
pengukuran Selatan berlangsun bila
dengan Perda Ware g mengkonsums
No.10 Tahun House i air yang
2004 Tentang tercemar
Baku Mutu Air
Limbah
Densitas Penurunan Kegiatan Pengambilan Perairan Setiap 6 Ekosistem air
dan keanekaragam operasion sampel air sekitar bulan jadi terganggu
diversitas an biota air al pabrik (plankton) dan pabrik sekali keseimbangan
biota air sedimen (bentos) selama ya
kemudian kegiatan
dianalisis di operasiona
laboratorium l pabrik
berlangsun
g
Kesehatan Angka Kegiatan § Pengambilan Di klinik Setiap 3 Banyak
dan kesakitan operasion data primer PT. Holcim bulan terjadinya
keselamata akibat al pabrik dengan Indonesia sekali penyakit Ispa,
n kerja gangguan melakukan Tbk. Pabrik selama Pneumoni dan
kesehatan wawancara Cilacap, kegiatan penyakit
yang dialami § Pengumpulan Puskesmas operasiona pernafasan
masyarakat data sekunder Cilacap l pabrik lainya
puskesmas Utara, berlangsun
setempat Cilacap g
Tengah dan
Kecamatan
Cilacap
Selatan
3. Metode Pengumpulan dan Analisis Data Rona Lingkungan
Metode pengumpulan data dengan pengukuran dan observasi di didalam pabrik serta
pengukuran, observasi dan wawancara diluar pabrik dan didaerah pemukiman penduduk
disekitar pabrik. Dan yang terbesar adalah dengan mengambil data sekunder dari PT Holcim
Indonesia, Kelurahan setempat dan dinas terkait. Sedangkan analisa datanya dengan
mengunakan analisa deskriptif baik kualitas maupun kuantitas dan juga membandingkan
antara hasil pengukuran dan baku mutu yang dipersyaratkan.
E. ANALISIS RESIKO
1. IDENTIFIKASI BAHAYA
a. Proses pembuatan semen
Kegiatan pada proses ini diperkirakan akan meningkatkan kadar debu di udara dan
meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara yang semakin
tinggi disamping itu juga meningkatkan resiko gangguan pendengaran akibat kebisingan yang
dihasilkan selama proses produksi.
b. Transportasi bahan baku, clinker, semen, bahan bakar dalam lokasi pabrik
Kegiatan pada proses ini diperkirakan dapat menurunkan kualitas udara ambien serta dapat
meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara yang semakin
tinggi, pada tahap ini juga menghasilkan tingkat kebisingan yang dapat menimbulkan
gangguan pada system pendengaran baik pekerja maupun masyarakat disekitar pabrik.
c. Proses operasional pabrik dan kegiatan laboratorium
Pada proses ini diperkirakan akan menurunkan kualitas air buangan sehingga dapat
menyebabkan gangguan terhadap biota air dan pada tahap selanjutnya dapat menyebabkan
turunnya kualitas air pada badan air atau air permukaan dan bila air ini dipakai sebagai
sumber air bersih bagi masyarakat tentunya akan menimbulkan gangguan gangguan lain pada
manusia seperti gangguan pada kulit, gangguan estetika dan bila air tersebut dikonsumsi akan
menimbulkan dapat negative pada kesehatan.
2. EVALUASI DOSE RESPONSE
Penilaian terhadap dampak adanya PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap terhadap
kualitas kesehatan masyarakat:
1. Peningkatan emisi debu sumber tidak bergerak pada proses pembuatan semen dapat
menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan.
2. Peningkatan emisi gas buang sumber emisi tidak bergerak (PM10, PM25, SO2, NO2, CO,
O3, HC, Pb) pada proses pembuatan semen memiliki potensi untuk meningkatkan risiko
kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara.
3. Penurunan kualitas udara ambien (kadar debu) pada kegiatan transportasi bahan baku,
clinker, semen dan BBMA di dalam lokasi pabrik dapat menimbulkan peningkatan kadar
debu di udara dan gangguan terhadap kesehatan akibat kandungan debu di udara.
4. Peningkatan kebisingan pada proses pembuatan semen memiliki potensi bahaya
kesehatan seperti gangguan pendengaran pada karyawan.
5. Perubahan kualitas air buangan dan air limbah (parameter fisika, kimia anorganik,
biologi) pada kegiatan operasional pabrik dapat memungkinkan timbulnya pencemaran
terhadap badan air dan ekosistem perairan.
6. Persepsi negatif masyarakat dengan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap
perusahaan dalam hal kesempatan kerja bagi penduduk lokal untuk kegiatan operasional
pabrik semen.
7. Peningkatan angka kesakitan akibat gangguan kesehatan yang dialami masyarakat sekitar
PT. Holcim Indonesia pabrik Cilacap.
3. PENGUKURAN PEMAJANAN
No SIMPUL 1 SIMPUL 2 SIMPUL 3 SIMPUL 4
(Sumber Pencemar) (Media Lingkungan) (Pemajanan pada (Dampak
manusia) Kesehatan)
1. Sumber pencemar Debu dan bahan Menghirup udara Debu menyebabkan
lingkungan fisik polutan udara (PM10, tercemar gangguan
a. Kualitas udara PM25, SO2, NO2, CO, pernapasan, iritasi
O3, HC, Pb) pada mata, iritasi
pada kulit
b. Kebisingan Kebisingan ditempat Terpapar bising saat Kebisingan
kerja operasional mesin menyebabkan
dalam pabrik gangguan
pendengaran
(ketulian sementara
maupun ketulian
permanen)
2. Sumber pencemarAir limbah hasil Air kontak melalui Air limbah
lingkungan biologis
operasional pabrik minuman dan menyebabkan
– BOD
ü Kualitas air buangan – Suhu kontak langsung gangguan terhadap
dan air limbah – COD – pH dengan kulit pencernaan,
-Nitrit – Plankton penyakit kulit.
dan benthos
1. PENETAPAN RESIKO
Evaluasi Faktor
Potensi Dampak Baku mutu Dampak
dampak
Peningkatan KepMen LH No 13 Tahun 1995, ü Penurunan kualitas ü Peningkatan
emisi debu tentang Baku Mutu Emisi udara kadar debu di
sumber tidak Sumber Tidak Bergerak ü Gangguan pada udara
bergerak system pernafasan ü Peningkatan
risiko gangguan
pernapasan pada
karyawan
Peningkatan KepMen LH No 13 Tahun 1995, ü Penurunan kualitas ü Peningkatan
emisi gas buang tentang Baku Mutu Emisi udara kadar parameter
sumber emisi Sumber Tidak Bergerak ü Gangguan pada polutan di udara
tidak bergerak system pernafasan ü Peningkatan
(PM10, PM25, risiko kesehatan
SO2, NO2, CO, akibat kandungan
O3, HC, Pb) parameter polutan
di udara
Penurunan PP No. 41 Tahun 1999 tentang ü Penurunan kualitas Ø Peningkatan
kualitas udara Pengendalian pencemaran udara udara kadar debu di
ambien (kadar Ø Gangguan pada udara
debu) system pernafasan Ø Peningkatan
risiko kesehatan
akibat kandungan
debu di udara
Peningkatan Kep Men LH No 48 tahun 1996 ü Penurunan kualitas Ø Peningkatan
kebisingan tentang baku mutu kebisingan udara gangguan
ü Gangguan pada pendengaran pada
system pendengaran karyawan
Penurunan Membandingkan hasil Ø Penurunan indek Ø Timbulnya
kualitas air pegukuran dengan Perda Tahun keaneka ragaman pencemaran badan
buangan dan air 2004 tentang baku mutu limbah hayati air dan ekosistem
limbah Ø Terganggunya air
ekosistem perairan
Ø Gangguan
kesehatan pada
manusia
Sikap dan Adanya ketidakpuasan Ø Masyarakat Ø Adanya ketidak
persepsi masyarakat terhadap perusahaan disekitar pabrik puasan
masyarakat dalam hal kesempatan kerja menjadi resah masyarakat
penduduk lokal dankecemburuansocial terhadap
semakin tinggi perusahaan dalam
hal kesempatan
kerja penduduk
lokal
Peningkatan Angka kesakitan pada Ø Angka kesakitan Ø Peningkatan
angka kesakitan masyarakat dan angka penyakit tertentu pada angka kesakitan
dan angka kecelakaan yang terjadi akibat masyarakat dan angka dan kecelakaan
kecelakaan yang kerja kecelakaan yang kerja karyawan
terjadi akibat terjadi akibat kerja dan pada
kerja pada karyawan masyarakat sekitar
pabrik
Share this:
Twitter
Facebook
Google
Tinggalkan Balasan