You are on page 1of 2

Kiat Menjaga Aurat Selama Menjalani Operasi Di Rumah Sakit

Menutup aurat/ Menjaga aurat supaya tidak terbuka/terlihat oleh orang yang bukan
mahromnya/tidak berhak merupakan ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim
yang telah mencapai usia baligh dimana pun ia berada termasuk di rumah sakit ketika ia dalam
masa perawatan. Hal tersebut berdasarkan firman Allah dalam surat An Nur ayat 31:

َ‫علَ ٰى ُجيُوبِ ِه َّن ۖ َو ََل يُ ْبدِين‬ َ ‫ظ َه َر مِ ْن َها ۖ َو ْليَض ِْربْنَ بِ ُخ ُم ِره َِّن‬ َ ‫َظنَ ف ُ ُرو َج ُه َّن َو ََل يُ ْبدِينَ ِزينَت َ ُه َّن إِ ََّل َما‬ ْ ‫اره َِّن َويَحْ ف‬ َ ‫ضضْنَ مِ ْن أ َ ْب‬
ِ ‫ص‬ ُ ‫ت يَ ْغ‬ ِ ‫َوقُ ْل ل ِْل ُمؤْ مِ نَا‬
‫سائِ ِه َّن أ َ ْو َما‬َ ِ‫ِزينَت َ ُه َّن ِإ ََّل ِلبُعُولَتِ ِه َّن أ َ ْو آبَائِ ِه َّن أ َ ْو آبَاءِ بُعُولَتِ ِه َّن أ َ ْو أ َ ْبنَائِ ِه َّن أ َ ْو أ َ ْبنَاءِ بُعُولَتِ ِه َّن أ َ ْو ِإ ْخ َوانِ ِه َّن أ َ ْو بَنِي إِ ْخ َوانِ ِه َّن أ َ ْو بَنِي أَخ ََواتِ ِه َّن أ َ ْو ن‬
َ‫ساءِ ۖ َو ََل يَض ِْربْنَ بِأ َ ْر ُج ِل ِه َّن ِليُ ْعلَ َم َما ي ُْخفِين‬ َ ِ‫ت الن‬ َ ‫علَ ٰى‬
ِ ‫ع ْو َرا‬ َ ‫ظ َه ُروا‬ ْ َ‫الط ْف ِل الَّذِينَ لَ ْم ي‬ ِ ‫الر َجا ِل أ َ ِو‬ ِ َ‫اْل ْربَ ِة مِ ن‬ ِ ْ ‫غي ِْر أُولِي‬ َ َ‫َت أ َ ْي َمانُ ُه َّن أ َ ِو التَّابِعِين‬ ْ ‫َملَك‬
َ‫َّللا َجمِ يعًا أَيُّهَ ْال ُمؤْ مِ نُونَ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِلحُون‬ ِ َّ ‫مِ ْن ِزينَتِ ِه َّن ۚ َوتُوبُوا ِإلَى‬
Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Allâh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman,
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera
mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-
putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-
wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung. [an-Nûr/24:31]

serta hadist Rasulullah shallallahu álaihi wa sallam:

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah didatangi oleh seseorang yang menanyakan perihal
aurat yang harus di tutup dan yang boleh di tampakkan, maka beliau pun menjawab :

ْ َ‫احْ ف‬.
ْ ‫ظ َع ْو َرتَكَ َّإَل ِم ْن زَ ْو ِجكَ أ َ ْو َما َملَك‬
َ‫َت َي ِمينُك‬

Jagalah auratmu kecuali terhadap (penglihatan) istrimu atau budak yang kamu miliki.[HR. Abu
Dâwud, no.4017; Tirmidzi, no. 2794; Nasa’i dalam kitabnya Sunan al-Kubrâ, no. 8923; Ibnu
Mâjah, no. 1920. Hadist ini dihasankan oleh Syaikh al-Albâni]

Bahkan ketika ia berada dalam kondisi kesadaran yang menurun/tidak sadar, kewajiban
tersebut menjadi tanggung jawab walinya, keluarganya, atau muslim lain yang ada disekitarnya
karena terbukanya aurat adalah suatu kemungkaran. Rasulullah shallallahu álaihi wa sallam
bersabda:

‫ان‬ ِْ ‫ف‬
ِ ‫اْلي َم‬ ْ َ‫ َوذَلِكَ أ‬،‫ فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه‬،‫سانِ ِه‬
ُ َ‫ضع‬ َ ‫ فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِ ِل‬،ِ‫َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْنك ًَرا فَ ْليُغَيِ ْرهُ ِبيَ ِده‬

Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran maka hendaklah dia mengubahnya dengan
tangannya, jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, jika dia tidak bisa maka dengan
hatinya dan itu adalah selemah –lemah iman. [HR. Muslim, no.49 dan yang lainnya]
Lalu bagaimana cara seorang muslim dapat menjaga auratnya selama menjalani operasi di
rumah sakit?

Kegiatan operasi di rumah sakit merupakan salah satu kegiatan yang dapat menimbulkan
terbukanya aurat pasien selama kegiatan tersebut berlangsung. Pasien akan masuk ke kamar
operasi dalam keadaan sadar yang kemudian akan diberikan obat bius sehingga ia tidak
sadarkan diri selama kegiatan operasi berlangsung. Hal tersebut menyebabkan ia tidak tahu dan
tidak dapat memastikan apakah auratnya dalam keadaan tertutup atau dalam keadaan terbuka.
Maka untuk mencegah terjadinya aurat pasien yang terbuka, pasien atau keluarganya perlu
melakukan usaha-usaha pencegahan.

Setiap pasien di rumah sakit memiliki beberapa hak, diantaranya adalah hak untuk menjalankan
ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal tersebut tidak mengganggu
pasien lainnya; dan hak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya (pasal 32 huruf m dan i Undang-undang nomor 44 tentang Rumah sakit
dan pasal 24 huruf j dan f Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien).

Pun demikian, Rumah Sakit pun memiliki kewajiban untuk menghormati dan melindungi hak-
hak pasien sebagaimana diatas (pasal 2 huruf t Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien).

Berpijak dari hal tersebut, maka pasien dapat melakukan permintaan privasi khusus kepada
pihak rumah sakit yang tercantum dalam formulir persetujuan umum/general consent atau
formulir permintaan privasi khusus yang tersendiri dengan mengisi bahwa pasien meminta
dilakukan penutupan aurat pada tubuh pasien selama menjalani operasi dirumah sakit kecuali
bagian tubuh yang akan dilakukan operasi atau disuntik dan meminta staf RS yang melakukan
kegiatan operasi berjenis kelamin sama dengan jenis kelamin pasien.

Pasien atau keluarga pasien perlu untuk menyampaikan permintaan tersebut kepada Dokter
yang akan melakukan tindakan operasi dan Dokter yang akan melakukan tindakan bius kepada
pasien saat visite pasien.

Selain itu, pasien atau keluarga pasien dapat mengingatkan kembali tentang permintaan privasi
khusus pasien kepada staf RS yang bertugas di kamar operasi ketika akan masuk ke kamar
operasi.

Demikianlah beberapa kiat yang dapat dilakukan oleh seorang muslim dalam menjaga auratnya
selama ia menjalani operasi di rumah sakit. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

You might also like