Professional Documents
Culture Documents
Dosen Akedemi Keperawatan Dharma Husada Kediri, Jl. Penanggungan No. 41 A Kediri
Email: ukhti_fajr@yahoo.com, ali.mansur75@yahoo.co.id
Abstract
Mental disorder can occus in all people, either children, adults or elderly. Mental disorder also can
occurs anywhere, either people that living in cities or villages. The caused of mental disorder derived from
biological, psychological and social aspects. The purpose of this study was to determine the factors that
caused mental disorder. The methodology of this study was quantitative descriptive using purposive sampling
for 9 weeks. The sample of this study was 46 respondents. The results showed that the most predispocing
factor was the client ever experienced previous mental disorder before, personality type and unemployment
client, and the most precipitation factor was withdrawal, an unpleasant experience and conflicts with family
and friends. Based on the results of this study expected that the nursing intervention for client with mental
disorder not only treating the signs and symtoms but also preventing mental disorder to overcome/reduce the
factors.
Faktor penyebab gangguan jiwa adalah klien tidak bekerja yaitu sebanyak
dibagi menjadi 2, yaitu faktor predisposisi 41 responden (23,8%).
dan presipitasi yang meliputi biologis,
psikologis dan sosial. Berikut ini Tabel 3 Faktor Presipitasi (n=46)
merupakan gambaran faktor-faktor No Bentuk Perilaku Jumlah Prosentase
penyebab gangguan jiwa yang terjadi pada (%)
1. Biologis:
responden:
a. Putus obat 32 69,6
b. Penyakit fisik 7 15,2
Tabel 2 Faktor Predisposisi (n=46) c. Trauma kepala 1 2,2
No Bentuk Perilaku Jumlah Prosentase 2. Psikologis:
(%) a. Pengalaman 21 45,8
1. Biologis: tidak
a. Gangguan jiwa 32 56,2 menyenangkan
sebelumnya b. Keinginan tidak 4 8,7
b. Keturunan 13 22,8 terpenuhi
c. Trauma kepala 6 10.5 3. Sosial:
d. Penyakit 6 10.5 a. Konflik dengan 17 37
kronis keluarga/teman
2. Psikologis: b. Penghasilan 4 8,8
a. Tipe 39 29,4 kurang
kepribadian c. Tidak bekerja 2 4,4
b. Pengalaman 27 22,7 d. Tidak 2 4,4
tidak sekolah/putus
menyenangkan 11 9,3 sekolah
c. Keinginan 5 4,2 e. Kehilangan 2 4,4
tidak terpenuhi 4 3,4 orang berarti
d. Konsep diri
negatif Tabel di atas menunjukkan bahwa
e. Pola asuh
3. Sosial: pada faktor presipitasi, penyebab pada
a. Tidak bekerja 41 23,8 aspek biologis terbanyak adalah putus
b. Tidak ikut 30 17,4 obat yaitu sebanyak 32 responden
kegiatan sosial (69,6%), penyebab pada aspek psikologis
c. Tidak 28 16,3 terbanyak adalah pengalaman tidak
mempunyai
teman dekat menyenangkan yaitu sebanyak 21
d. Konflik 23 13,4 responden (45,8%) dan penyebab pada
dengan aspek sosial terbanyak adalah konflik
keluarga/teman dengan keluarga atau teman yaitu
e. Penghasilan 19 11,1 sebanyak 17 responden (37%).
kurang
f. Tidak 18 10,5
sekolah/putus PEMBAHASAN
sekolah Gangguan jiwa dapat terjadi pada
g. Kehilangan 13 7,6 siapa saja, baik yang berusia muda,
orang berarti
dewasa maupun lansia. Gangguan jiwa
juga dapat terjadi pada orang yang tinggal
Tabel di atas menunjukkan bahwa di perkotaan maupun di pedesaan.
pada faktor predisposisi, penyebab pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aspek biologis terbanyak adalah klien usia terbanyak yang mengalami gangguan
pernah mengalami gangguan jiwa jiwa adalah usia dewasa. Usia dewasa
sebelumnya yaitu sebanyak 32 responden merupakan usia produktif dimana mereka
(36,2%), penyebab pada aspek psikologis harus mampu secara mandiri menghidupi
terbanyak adalah tipe kepribadian yaitu dirinya sendiri. Usia ini juga usia dimana
sebanyak 39 responden (29,4%) dan seseorang telah berkeluarga, sehingga
penyebab pada aspek sosial terbanyak masalah yang dihadapi juga semakin
banyak, bukan hanya masalahnya sendiri sudah sembuh atau gejala tidak muncul.
namun harus memikirkan masalah Hal ini yang akan memicu kekambuhan
anggota keluarganya. Hal ini gangguan jiwa atau munculnya gangguan
memungkinkan orang dewasa mempunyai jiwa kembali.
masalah yang lebih kompleks dan berisiko Pengalaman tidak menyenangkan
mengalami gangguan jiwa. yang dialami klien misalnya adanya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aniaya seksual, aniaya fisik, dikucilkan
yang mengalami gangguan jiwa adalah oleh masyarakat atau kejadian lain akan
yang tidak bekerja. Tidak bekerja bisa memicu klien mengalami gangguan jiwa.
membuat orang kehilangan kesempatan Klien yang mempunyai mekanisme
untuk mempunyai penghasilan. Tidak koping maladaptif akan membuat klien
bekerja juga bisa membuat orang mudah mengalami gangguan jiwa.
kehilangan kesempatan untuk Selain itu konflik dengan teman atau
menunjukkan aktualisasi dirinya. Hal ini keluarga misalnya karena harta warisan
yang dapat membuat orang tidak juga dapat membuat klien mengalami
melakukan suatu kegiatan, sehingga akan gangguan jiwa. Konflik yang tidak
sangat memungkinkan orang mengalami terselesaikan dengan teman atau keluarga
harga diri rendah yang akan berdampak akan memicu klien mengalami stresor
pada gangguan jiwa. yang berlebihan. Jika klien yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengalami stresor berlebihan namun
faktor predisposisi biologis terbanyak mekanisme kopingnya buruk, maka akan
adalah adanya gangguan jiwa sebelumnya. membuat klien mengalami gangguan jiwa.
Ketika seorang klien sudah pernah
mengalami gangguan jiwa sebelumnya, KESIMPULAN
walau klien telah dinyatakan sembuh dan Kesehatan jiwa merupakan bagian
dapat kembali ke masyarakat, namun yang tidak terpisahkan dari kesehatan
stigma negatif yang ada di masyarakat secara umum serta merupakan dasar bagi
telah membuat klien ditolak atau tidak pertumbuhan dan perkembangan manusia.
diperlakukan baik di masyarakat. penyebab gangguan jiwa terdiri dari faktor
Tipe kepribadian tertutup juga penyebab predisposisi dan presipitasi.
merupakan penyebab terbanyak orang Faktor ini ditinjau dari aspek biologis,
mengalami gangguan jiwa. Orang dengan psikologis dan sosial.
tipe kepribadian tertutup akan cenderung Faktor predisposisi terbanyak pada
menyimpan segala permasalah sendiri, aspek biologis adalah klien pernah
sehingga masalah akan semakin mengalami gangguan jiwa sebelumnya,
menumpuk. Hal ini yang akan membuat pada aspek psikologis adalah tipe
klien bukannya menyelesaikan kepribadian dan penyebab pada aspek
permasalahannya, namun akan bingung sosial adalah klien tidak bekerja,
dengan permasalahannya dan dapat sedangkan faktor presipitasi, penyebab
membuat klien depresi. pada aspek biologis terbanyak adalah
Putus obat juga merupakan salah satu putus obat, penyebab pada aspek
faktor presipitasi gangguan jiwa. Klien psikologis terbanyak adalah pengalaman
yang mengalami gangguan jiwa, tidak menyenangkan dan penyebab pada
kebanyakan harus minum obat seumur aspek sosial terbanyak adalah konflik
hidupnya. Hal ini yang menyebabkan dengan keluarga atau teman.
klien merasa bosan minum obat dan akan
menghentikan minum obat. Selain karena SARAN
merasa bosan, klien yang mempunyai Semua orang berisiko terjadinya
pengetahuan kurang juga akan gangguan jiwa. Oleh karena itu perlu
menghentikan minum obat karena merasa adanya kerjasama dari semua pihak untuk
DAFTAR PUSTAKA