Professional Documents
Culture Documents
OLEH KELOMPOK :
ANGGI INDRIANTI GANTINA (20131030011067)
SAIDATUL HUSNA (20131030011018)
Oleh:
Anggi Indrianti Gantina (20131030011067)
Saidatul Husna (20131030011018)
Mengetahui,
Kepala Ruangan R.23 Empati RSU Dr.Saiful Anwar
1.2 Tujuan
Tujuan umum TAK untuk pasien dengan gangguan jiwa yaitu peserta
dapat meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan topik pembicaraan
tertentu dalam anggota kelompok. Tujuan khususnya adalah:
1. Klien mampu menyebutkan penokohan dalam film (nama-nama tokoh dan
peran tokoh)
2. Klien dapat meberikan pendapat tentang alur cerita film yang ditonton
3. Klien dapat memberikan tanggapan tentang pelajaran apa yang dapat
diambil dari film yang ditonton.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Klien
Sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan klien dengan gangguan
jiwa agar mempunyai kemampuan dalam menyampaikan topik
pembicaraan yang jelas, ringkas dan relevan.
1.3.2 Manfaat Bagi Terapis
a. Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa secara
holistic.
b. Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan
Strategi Pelaksanaan dalam implementasi rencana tindakan
keperawatan klien.
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai informasi untuk pihak akademisi,pengelola dan sebagai
bahankepustakaan, khususnya bagi mahasiswa Ilmu Keperawatan sebagai
aplikasi dari pelayanan Mental Health Nurse yang optimal pada klien
dengan Gangguan jiwa.
1.3.4 Manfaat Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukkan dalam implementasi asuhan keperawatan yang holistik
pada pasien dengan Gangguan jiwa, sehingga diharapkan keberhasilan
terapi lebih optimal.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. PENDAHULUAN
1. LANDASAN TEORI
Sosialisasi adalah keadaan dimana mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi orang lain disekitarnya (
Keliat, el al 2009 ). Dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi klien
dibantu untuk melakukan sosialisasiyang ada disekitar klien . sosialisasi
dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal kelompok & masa
(satu dan satu ).
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan social .
hasil diskusi dapat berupa kesempatan alternatife penyelesaian masalah .
klien dilatih menyampaikan perasaannya terhadapa stimulus yang ada.
Kemampuan klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan
proses ini diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam
kehidupan menjadi adaptif.
Masalah keperawatan gangguan proses pikir menempati peringkat
pertama, bila tidak diintervensi maka bisa terjadi resiko perubahan
persepsi sensori : halusinasi, peran perawat sebagai promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitative. Sehubungan dengan masalah diatas kami
mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang mencoba menggunakan Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi sesi IV.
2. TUJUAN
Tujuan Umum :
a. Klien mampu menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan
anggota
Tujuan khusus :
a. Klien Menyampaikan topik yang akan dibicarakan.
b. Memilih topik yang ingin dibicarakan.
c. Memberi pendapat tentang topik yang dipilih.
3. PERSIAPAN PASIEN
1. Kriteria klien :
a. Klien sehat jasmani
b. Klien yang sudah mampu berkomunikasi dengan orang lain
c. Klien yang sudah mampu memperkenalkan diri
d. Klien yang sudah mampu berbicara lancar atau tidak kacau dan
dapat dimengerti oleh orang lain
e. Klien yang sudah tahap sp 2 dan implementasi
f. Klien dengan kondisi fisik yang baik
g. Klien yang dengan sikap kooperatif
h. Klien telah mengikuti TAK sesi 1, TAK sesi 2, dan TAK sesi 3
2. Proses seleksi :
a. Hasil observasi sehari-hari
b. Informasi dan keterangan dari klien dan perawat
c. Kontrak dengan klien, yaitu kesediaan klien untuk mengikuti
kegiatan berdasarkan kesepakatan mengenai kegiatan, waktu, dan
tempat
d. Klien-klien kelolaan dan resume .Adapun klien yang diikutsertakan
berjumlah orang
4. PENGORGANISASIAN
1. Waktu :
Hari/ tanggal : Selasa, 23 Februari 2016
Waktu : 10.00 WIB – selesai
Tempat : Ruangan 23 Empati
Seting tempat :
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran membentuk
lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
c. Denah
Keterangan :
Leader :
Co ‘Leader:
Klien:
Fasilitator:
Observer:
2. Team terapis
Leader : Chahya Aryes Shienawank
Tugas :
a. Membuka acara TAK
b. Memperkenalkan anggota terapis
c. Menjelaskan tujuan aktivitas
d. Memberikan kesempatan kepada klien untuk saling mengenal
e. Menjelaskan aturan permainan
f. Memberikan reinforcement
g. Mengaktifkan kelompok
h. Menutup jalannya TAK
5. METODE
a. Dinamika kelompok
b. Bermain peran / simulasi “Bola estafet”
c. Proses Pelaksanaan
6. PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
- Terapis memberi salam kepada klien
- Peserta dan terapis memakai papan nama.
b. Validasi evaluasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini
- Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan
orang lain.
c. Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mampu
menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan
anggota
- Menjelaskan aturan main berikut .
- Jika ada peserta yang akan meninggalkan
kelompok,harus meminta izin kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal samapai
selesai.
2. Fase Kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam
b. Pada saat tape dimatikan,anggota kelompok yang memegang
bola mendapat giliran untuk menceritakan kegiatan sehari-
sehari yang dilakukan:
1. Memberi salam
2. Menyebutkan nama
3. Menceritakan kegiatan sehari-sehari yang
dilakukan.
4. Dimulai oleh terapis sebagai contoh
5. Ulangi sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran.
6. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota
kelompok mendapat giliran.
7. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota
kelompok dengan memberi tepuk tangan
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respons subjektif klien :
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Evaluasi respons objektif klien :
Memberkan pujian atas keberhasilan kelompok
c. Rencana tindak lanjut :
Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-
hari, memasukan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal
kegiatan harian klien.
d. Kontrak yang akan datang :
Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan
membicarakan topic pembicaraan tertentu, menyampaikan
waktu dan tempat
7. EVALUASI dan DOKUMENTASI
1. Evaluasi :
Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien
sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 4 dievaluasi
kemamppuan verbal dalam bertanya dan menjawab pada saat
bercakap-cakap serta kemampuan nonverbal dengan menggunakan
formulir evaluasi berikut.
Sesi 4: TAKS Kemampuan bercakap-cakap
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
b. Kemampuan nonverbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
Jumlah
Petunjuk:
2. Untuk tiap klien tiap aspek dinilai dengan member tanda √ jika
ditemukan pada klien dan berikan tanda x jika tidak ditemukan.
4. Dokumentasi
8. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 4 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-leader, 1
fasilitator, dan 1 observer.
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
c. Peralatan mp3 sound system berfungsi dengan baik.
d. Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria
dan karakteristik klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
b. Fasilitator menempatkan diri di antara klien.
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk
dapat mengawasi jalannya permainan.
d. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan
dengan aktif dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan 8 klien
yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan
dengan aktif dari awal sampai selesai.
b. 100% klien dapat meningkatkan komunkasi non verbal: bergerak
mengikuti instruksi, ekspresi wajah cerah, berani kontak mata.
c. 100% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien
lain atau perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat).
d. 100% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok
(mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai).
e. 100% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya
(mau berinteraksi dengan perawat / klien lain)
STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
1. Strategi Komunikasi
a. Salam Terapeutik
topik yang sudah ibu pilih. Sekarang suster akan memberikan contoh
terlebih dahulu. Lalu ibu-ibu dan bapak-bapak dengarkan lagi lagu yang sudah
disetel kemudian bola diedarkan lagi keteman-teman yang ada disebelahkan ibu-
ibu bapak-bapak. Bola diedarkan sampai lagu berhenti. Lalu apabila lagu berhenti
dan yang memegang bola harus memberi salam dan memperkenalkan diri setelah
itu menceritakan topik yang dipilih, dan begitu seterusnya. Bagaimana bu, apa
ibu-ibu sudah mengerti. Ada yang ingin ditanyakan tidak. Kalau begitu kita mulai
saja ya permainannya.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan ibu-ibu dan bapak-bapak setelah kita melakukan
TAK hari ini. Apa semua senang. Sekarang sudah tahu kehidupan pribadi teman-
temannya ya, dan juga bisa ya bagaimana cara bercakap-cakap dengan teman
yang lainnya.”
“Bagus… ibu-ibu bapak-bapak hebat, bisa bercakap-cakap dengan teman-
teman yang lain.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Harapannya, ibu-ibu dan bapak-bapak bisa terus berlatih bercakap-cakap
dengan teman-teman yang lain, dan juga memasukan kegiatan kali ini kedalam
jadwal kegiatan ibu dan bapak ya.”
c. Kontrak yang akan datang
Hamid, A.Y.S. 1999. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Pada Anak
dan Remaja, Widya Medika, Jakarta.
Hendriani, Wiwin, Hadariyati, Ratih dan Sakti, Tirta Malia. Penerimaan Keluarga
terhadap Individu yang Mengalami Keterbelakangan Mental. Insan Vol.8
No.2, 2006.
Hurlock, E. 1998. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan SEpanjang
Rentang Kehidupan, Edisi 5, Erlangga, Jakarta.
Hyun Sung Lim and Jae Won Lee. Parenting Stress and Depression among
Mothers of Children with Mental Retardation in South Korea: An
Examination of Moderating and Mediating Effects of Social Support.
Pacific Science Review, 2007; 9 (2): 150-159.
Rasmun. 2004. Stress, Koping, dan Adaptasi Teori dan Pohon Masalah
Keperawatan, Sagung Seto, Jakarta.
Stuart, Gail and Laraia, M. 2005. Principles and Practice of Psychiatric Nursing,
8th edition, Mosby, St. Louis.
Stuart & Sundeen. 1995. Principles an Practice of Psychiatric Nursing, fifth
edition, Mosby, St.Louis.