You are on page 1of 10

Keutamaan Shalat Shubuh

Shubuh adalah salah satu waktu di antara beberapa waktu, di mana Allah Ta’ala memerintahkan
umat Islam untuk mengerjakan shalat kala itu. Allah Ta’ala berfirman,

‫ق اللَّ ْي ِل َوقُ ْرآَنَ ْالفَجْ ِر ِإ َّن قُ ْرآَنَ ْالفَجْ ِر َكانَ َم ْش ُهودًا‬ َ ‫ش ْم ِس ِإلَى َغ‬
ِ ‫س‬ َّ ‫وك ال‬ َّ ‫أَقِ ِم ال‬
ِ ُ‫ص ََلة َ ِلدُل‬

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula
shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78)

Betapa banyak kaum muslimin yang lalai dalam mengerjakan shalat shubuh. Mereka lebih
memilih melanjutkan tidurnya ketimbang bangun untuk melaksanakan shalat. Jika kita melihat
jumlah jama’ah yang shalat shubuh di masjid, akan terasa berbeda dibandingkan dengan jumlah
jama’ah pada waktu shalat lainnya.

Keutamaan Shalat Shubuh

Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Di
antara keutamaannya adalah

(1) Salah satu penyebab masuk surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ‫ل البَردَينْ صَلَّى مَن‬ َ ‫ج َّنة َد‬


َْ ‫خ‬ َ ‫ال‬

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan
masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)

(2) Salah satu penghalang masuk neraka

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َْ ‫ل صَلَّى أَحَدْ ال َّنا َْر يَل‬


ْ‫ج لَن‬ َْ ‫الشمسْ طُ ُلوعْ َقب‬
َّ َْ ‫ُغ ُروبهَا و ََقب‬
‫ل‬

“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari
(yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR.
Muslim no. 634)

(3) Berada di dalam jaminan Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


ْ‫الصبحْ ص َََل َْة صَلَّى مَن‬
ُّ ْ َّ ‫َل‬
‫َللا ذ َّمةْ في َف ُه َْو‬ َْ ‫َللا يَط ُلبَ َّن ُكمْ َف‬
ُْ َّ ْ‫شيءْ ذ َّمتهْ من‬ َ ‫هب‬ ُْ ‫يَط ُلب‬
ُْ َّ‫ه مَنْ َفإن‬
ْ‫شيءْ ذ َّمتهْ من‬ َ ‫هب‬ُْ ‫م ُيدرك‬ َّْ ‫ه ُث‬ُْ َّ‫م نَارْ في وَجههْ َعلَى ي َُكب‬ َْ ‫ج َه َّن‬َ

“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan
sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah
menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan
akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)

(4) Dihitung seperti shalat semalam penuh

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ‫شا َْء صَلَّى مَن‬ َ ‫جم‬


َ ‫َاعةْ في الع‬ َ ‫كأَنَّمَا‬
َ ‫م َف‬ َْ ‫ح صَلَّى َومَنْ اللَّيلْ نص‬
َْ ‫ف َقا‬ ُّ
َْ ‫الصب‬ َ ‫جم‬
‫َاعةْ في‬ َ ‫كأَنَّمَا‬
َ ‫َف‬
‫ل صَلَّى‬ َْ ‫ه اللَّي‬
ُْ َّ ‫ُكل‬

“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama
separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah
shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)

(5) Disaksikan para malaikat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ‫ة َوتَجتَم ُع‬ َ ‫اللَّيلْ م َََلئ‬


ُْ ‫ك‬ ْ ‫ة‬ ُْ ‫ك‬
َ ‫ال َفجرْ ص َََلةْ في ال َّنهَارْ َوم َََلئ‬

“Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR.
Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Shubuh

Padahal banyak keutamaan yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh.
Tidakkah kita takut dikatakan sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan shalat shubuh?
Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat shubuh karena aktivitas tidur. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ‫ن‬ َْ ‫منَافقينَْ َعلَى ص َََلةْ أَث َق‬


َّ ‫ل إ‬ ُ ‫شاءْ ص َََل ُْة ال‬
َ ‫ون وَلَوْ ال َفجرْ َوص َََل ُْة الع‬ ُ ‫ََلَتَو‬
ُ َ‫همَا فيهمَا مَا يَعل‬
َْ ‫م‬
ْ‫حَب ًوا وَلَو‬

“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat
isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan
mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat kita selalu memperhatikan ibadah
yang satu ini.
Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk
dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.

Penulis: Wiwit Hardi Priyanto

Artikel www.muslim.or.id

KEUTAMAAN SHALAT SUBUH :

Keutamaan shalat subuh sebenarnya sangat banyak sekali. Dalam hal ini, banyak dalil yang
menyinggung keutamaan shalat subuh. Salah satu penulis yang membukukan tentang keutamaan
shalat subuh yakni Egha Zainur Ramadhani. Satu persatu akan kita bahas hadits rasulullah SAW
mengenai keutamaan shalat subuh.

Dalil keutamaan shalat subuh #1


Utsman bin Affan ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang shalat isya
berjamaah maka seakan-akan ia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat subuh
berjamaah (atau dengan shalat Isya-seperti tertera dalam hadits Abu Dawud dan At Tirmidzi)
maka seakan-akan ia telah melaksanakan shalat satu malam penuh." (Hadits Riwayat Muslim).

Dalil keutamaan shalat subuh #2


Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kalau sekiranya manusia
mengetahui apa yang tersembunyi dalam azan dan shaf pertama, maka mereka tidak akan
mendapatkan bagian kecuali dengan jalan diundi di dalamnya, niscaya mereka akan ikut serta
dalam undian (banyaknya orang yang berbondong-bondong guna mendapatkan shaf pertama).
Dan jika mereka mengetahui apa yang didapatkan dalam awal kedatangan (shalat jamaah),
niscaya akan berlomba-lomba. Dan, jika mereka mengetahui apa yang tersimpan di dalam shalat
Subuh dan Isya, maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak." (Hadits Riwayat
Bukhari).

Memang begitu istimewanya shalat subuh, bahkan shalat sunnah yang menyertainnya juga
mendapatkan porsi yang luar biasa.

Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dua rakaat Fajar (shalat sunnah
sebelum subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya." (Hadits Riwayat Muslim).

Shalat sunnahnya saja lebih baik dari dunia dan seisinya, lalu bagaimana dengan shalat wajibnya
itu sendiri? Sungguh tak terbayangkan keutamaannya! Namun sayangnya manusia justru kerap
melalaikan shalat subuh ini.
Ammarah bin Ruwaihah ra meriwayatkan bahwa dirinya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam
matahari." (Hadits Riwayat Muslim). Hadits ini semakin menguatkan keutamaan shalat subuh.

Secara medis, shalat ini berhubungan erat dengan Tahajjud dan Kortisol. Shalat subuh menjadi
semacam paket dengan Tahajjud untuk mendapat efek kesehatan, mengingat shalat ini tepat
berada di penghujung sepertiga malam terakhir.

Keutamaan Shalat Subuh

Keutamaan shalat subuh sebenarnya sangat banyak sekali. Dalam hal ini, banyak dalil yang
menyinggung keutamaan shalat subuh. Salah satu penulis yang membukukan tentang keutamaan
shalat subuh yakni Egha Zainur Ramadhani. Satu persatu akan kita bahas hadits rasulullah SAW
mengenai keutamaan shalat subuh.

Dalil keutamaan shalat subuh #1


Utsman bin Affan ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang shalat isya
berjamaah maka seakan-akan ia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat subuh
berjamaah (atau dengan shalat Isya-seperti tertera dalam hadits Abu Dawud dan At Tirmidzi)
maka seakan-akan ia telah melaksanakan shalat satu malam penuh." (Hadits Riwayat Muslim).

Dalil keutamaan shalat subuh #2


Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kalau sekiranya manusia
mengetahui apa yang tersembunyi dalam azan dan shaf pertama, maka mereka tidak akan
mendapatkan bagian kecuali dengan jalan diundi di dalamnya, niscaya mereka akan ikut serta
dalam undian (banyaknya orang yang berbondong-bondong guna mendapatkan shaf pertama).
Dan jika mereka mengetahui apa yang didapatkan dalam awal kedatangan (shalat jamaah),
niscaya akan berlomba-lomba. Dan, jika mereka mengetahui apa yang tersimpan di dalam shalat
Subuh dan Isya, maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak." (Hadits Riwayat
Bukhari).

Memang begitu istimewanya shalat subuh, bahkan shalat sunnah yang menyertainnya juga
mendapatkan porsi yang luar biasa.

Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dua rakaat Fajar (shalat sunnah
sebelum subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya." (Hadits Riwayat Muslim).

Shalat sunnahnya saja lebih baik dari dunia dan seisinya, lalu bagaimana dengan shalat wajibnya
itu sendiri? Sungguh tak terbayangkan keutamaannya! Namun sayangnya manusia justru kerap
melalaikan shalat subuh ini.

Ammarah bin Ruwaihah ra meriwayatkan bahwa dirinya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam
matahari." (Hadits Riwayat Muslim). Hadits ini semakin menguatkan keutamaan shalat subuh.
Secara medis, shalat ini berhubungan erat dengan Tahajjud dan Kortisol. Shalat subuh menjadi
semacam paket dengan Tahajjud untuk mendapat efek kesehatan, mengingat shalat ini tepat
berada di penghujung sepertiga malam terakhir.

Sampai di sini dulu postingan mengenai keutamaan shalat subuh ini. Untuk lebih lanjut
insyaallah akan kita bahas pada postingan berikutnya. Namun demikian pembaca bisa mampir
dulu pada postingan sebelumnya yakni manfaat shalat dhuha. Semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari postingan keutamaan shalat subuh.

Fadhilah Sholat Subuh Berjamaah


dakwah-islam.net

Andaikata mereka mengetahui pahala shalat ‘atamah (Isya’) dan subuh, niscaya mereka akan
mendatanginya meskipun dengan merangkak (al-Bukhari dan Muslim)

Salah satu shalat yang paling berat dilaksanakan secara berjama’ah adalah shalat subuh. Kita
lihat di masjid-masjid, ketika iqamat subuh dikumandangkan, jama’ah yang ada kebanyakan
hanya satu shof saja. Bahkan, kebanyakan lagi, satu shof saja tidak full, dari tembok kiri hingga
tembok kanan. Bahkan tak jarang shalat subuh di masjid hanya dihadiri oleh beberapa orang
yang tidak lebih dari jari satu tangan.

Kondisi ini sangat disadari oleh Rasulullah saw sejak mula, meskipun di saat itu para shahabat
senantiasa menjaga shalat secara berjama’ah. Empati dan kehalusan perasaan Rasulullah saw itu
kemudian mendorong beliau untuk bersabda seperti di dalam hadis di atas, “Andaikata mereka
mengetahui pahala shalat Isya’ dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun
dengan merangkak”

Bisakah kita bayangkan, orang antri berjam-jam untuk mendapatkan kupon beras murah?
Pernahkan kita mendengar orang sampai rela pingsan hanya untuk mendapatkan jatah bantuan
tunai yang besarnya hanya Rp. 500.000,-. Tetapi pernahkah kita mendengar orang antri untuk
berwudlu sebelum shalat subuh? Kemudian mari kita bandingkan, mengapa mereka rela antri
demikian berat hanya untuk keuntungan dunia yang tidak seberapa, sementara untuk
mendapatkan besarnya pahala yang tidak terperikan kita enggan?

Subhanallah… Demikian mendalam penjelasan Rasulullah saw tersebut. Untuk mendatangi


jama’ah shalat subuh, bahkan kalau tak bisa berjalan, tidak ada pemandu, dengan merangkak pun
tetap akan dilakukannya. Kira-kira sebesar apa pahala yang ada pada shalat Subuh itu sehingga
orang yang mengetahui keutamaannya akan mau berangkat untuk jama’ah Subuh, meskipun
dengan merangkak?
Berikut ini adalah beberapa keutamaan shalat subuh yang dijelaskan di dalam al-Qur’an maupun
hadis. Barangkali, ini belum seluruh keutamaan tergambarkan. Meski demikian, dengan
mengetahui kutamaan-keutamaan yang ada di dalam shalat subuh ini semoga kita terpacu untuk
ikut melakukan shalat subuh secara berjama’ah. Bahkan kalau seandainya harus merangkak pun,
semoga kita tetap mau melaksanakannya… Amin;

1. Jaminan Masuk Surga dan Selamat dari Neraka


Disebutkan di dalam sebuah hadits bahwa siapa saja yang menjaga shalat Shubuh dan Ashar
maka akan dimasukkan ke dalam Surga dan dijauhkan dari api neraka. Rasulullah saw bersabda,
ْ‫ل البَردَينْ صَلَّى مَن‬
َْ ‫خ‬ َْ ‫ج َّن‬
َ ‫ة َد‬ ُّْ ‫خار‬
َ ‫ي َروَا ُهْ( ال‬ َ ‫ل ُمسلمْ روَايَةْ وَفي َو ُمسلمْ ال ُب‬ َ ‫ل‬
َْ ‫)قا‬ ُْ ‫ل صَلَّى مَنْ ال َّنا َْر يَل‬
َْ ‫ج‬ َْ ‫َقب‬
ْ‫الشمسْ طُ ْلُوع‬
َّ َْ ‫ُغ ُروبهَا و ََقب‬
‫ل‬
“Barang siapa yang shalat di dua waktu yang sejuk maka dia akan masuk surga.” (al-Bukhari dan
Muslim). Dan dalam riwayat Muslim beliau bersabda, “Tidak akan dijilat api neraka seseorang
yang shalat sebelum Matahari terbit dan sebelum tenggelam.”
Yang dimaksudkan dengan dua waktu yang sejuk adalah waktu shalat Shubuh dan shalat Ashar.
Bahkan Imam Muslim meletakkan hadis tersebut di dalam bab tentang Keutamaan Shalat Subuh
dan Asar.

2. Disaksikan Malaikat
Allah swt berfirman, “Dirikanlah shalat dari sesudah Matahari tergelincir sampai gelap malam
dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
(al-Isra’:78)
Shalat Shubuh, disebut Qur’anul Fajr karena bacaan al-Qur’an pada shalat ini lebih panjang
daripada shalat-shalat yang lain. Terkait dengan ini, Nabi saw menjelaskan dalam sebuah
haditsnya,
ُ ‫كةْ ف‬
َ ‫يكمْ يَ َت َع‬
َْ ‫اق ُب‬
‫ون‬ َ ‫كةْ باللَّيلْ م َََلئ‬َ ‫ون بال َّنهَارْ َوم َََلئ‬
َْ ‫م ال َعصرْ َوص َََلةْ ال َفجرْ ص َََلةْ في َويَجتَم ُع‬ ُْ ‫الَّذينَْ يَع ُر‬
َّْ ُ‫ج ث‬
‫يكمْ بَاتُوا‬ُ ‫ه َْو رَبُّ ُهمْ َفيَسأَلُ ُهمْ ف‬
ُ ‫م َو‬ُْ َ‫ف بهمْ أَعل‬ َْ ُ‫َاهمْ َفي َُقول‬
َْ ‫ون عبَادي تَرَك ُتمْ َكي‬ ُ ‫همْ تَرَكن‬ َْ ُّ ‫ُيصَل‬
ُ ‫ون َو‬
ُ ‫َهمْ وَأَتَين‬ ُ ‫ون و‬ ُّ
ْ‫َاهم‬ َْ ‫ُيصَل‬
“Malaikat saling bergantian dalam mengawasi kalian semua pada waktu malam, dan juga
malaikat pengawas di waktu siang, mereka berkumpul pada waktu shalat Shubuh dan shalat
Ashar. Kemudian malaikat yang berjaga malam hari naik, lalu Allah bertanya kepada mereka
tentang hamba-hamba-Nya sedangkan Allah lebih tahu keadaan mereka, “Bagaimana keadaan
hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? Maka para malaikat menjawab, “Kami tinggalkan
mereka dalam keadaan shalat, dan ketika kami datang mereka pun juga sedang dalam keadaan
shalat.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

3- Allah Bersumpah dengan Waktu Fajar


Allah swt bersumpah dengan menggunakan waktu itu, Dia berfirman, “Demi fajar, dan malam
yang sepuluh.” (al-Fajr:1-2)
Sesuatu digunakan untuk bersumpah karena memiliki nilai penting. Orang bersumpah dengan
nama Allah untuk menyumpahi sesuatu. Allah digunakan untuk bersumpah oleh manusia karena
Allah adalah dzat yang peling penting bagi hidupnya. Demikian juga, ketika Allah bersumpah
dengan menggunakan sebuah makhlukNya, ini menunjukkan makhluk tersebut memiliki nilai
penting yang besar.
4- Mendapatkan kebaikan yang lebih besar dari kebaikan dunia
Jika sempat melaksanakan dua rekaat qabliyah Shubuh, maka akan mendapatkan kebaikan yang
lebih besar dari pada kebaikan dunia dan seisinya, sebagaimana sabda Rasululah saw.
‫فجرْ رَك َعتَا‬ ُّ ‫فيهَا َومَا‬
َ ْ‫الدنيَا من‬
َْ ‫خيرْ ال‬
“Dua raka’at Fajar (sebelum Shubuh) lebih baik daripada dunia seisinya.” (HR Muslim)
Jika kebaikan dunia dengan segala isinya tidak dapat menyamai dua rakaat sebelum Shubuh
maka bagaimana lagi keutamaan shalat Shubuh itu sendiri.

Dengan mengingat begitu banyak kebaikan yang ada pada shalat subuh secara berjama’ah di
masjid, alangkah indahnya jika itu semua menjadi milik kita. Sebaliknya, betapa ruginya jika
kebaikan dan keutamaan sebanyak itu tidak sedikit pun bisa kia raih. Sungguh bahagia orang-
orang yang mau memerangi hawa nafsu, bangkit meninggalkan kasur dan selimut mereka.
Berjuang keras melawan segala yang menariknya ke tempat tidur, rasa kantuk, dingin, malas dan
lain sebagainya.

Semoga kita tidak terbuai dengan bisikan setan, shg tidak mau dan sangat malas untuk sholat
subuh berjamaah dengan alasan paginya harus bangun dan tidur sudah malam.Tapi itulah tipu
daya setan laknatullah (yang dilaknat Allah).

Sumber : dakwah-islam.net

Saudaraku muslim, di antara keutamaan sholat Subuh adalah Allah SWT telah menjadikannya
sebagai suatu syahadah (kesaksian, bukti), khususnya bagi orang yang konsisten menjaganya.
Karena, sholat Subuh disaksikan oleh para malaikat yang mulia, selain para malaikat yang turut
menyaksikan sholat sholat lainnya , yaitu sholat Subuh dan Ashar.

Rasulullah SAW bersabda :

Malaikat malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat malaikat malam, dan
mereka berkumpul pada waktu sholat Subuh dan Ashar. Setelah itu, malaikat yang semalaman
menjaga kalian naik ke langit, lalu Allah bertanya kepada mereka – dan Dia lebih tahu tentang
mereka-, “Bagaimana kalian tinggalkan hamba hamba Ku?” Mereka menjawab, “ Kami
meninggalkan mereka dalam keadaan sholat, dan kami datang kepada mereka ketika mereka
sholat” (HR Bukhari)

Qodhi bin Iyadh ra berkata, Hikmah mengapa mereka berkumpul pada sholat Subuh dan Ashar,
karena itu termasuk kelembutan dan permuliaan Allah SWT terhadap hamba hambaNya, dengan
menjadikan para malaikatNya berada dalam kondisi para hamba sedang beribadah , sehingga
kesaksian malaikat untuk mereka menjadi kesaksian terbaik.

Al Hafizh Ibnu Hajar ra berkata, “ Hikmah mengapa Allah SWT bertanya kepada malaikat,
padahal Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, adalah meminta kesaksian mereka tentang anak
Adam bahwa mereka berbuat baik.
Tidakkah anda melihat, bagaimana Allah mengagungkan orang orang yang konsisten
memelihara sholat Subuh dan Ashar di hadapan para MalaikatNya, dan Allah menjawab
pertanyaan mereka tentang mengapakah manusia diciptakan dengan kesaksian para malaikat
sendiri terhadap makhluk yang bernama manusia itu ? “ Kami tinggalkan mereka dalam keadaan
mereka sholat, dan kami datang kepada mereka dalam keadaan mereka sholat”, begitulah
kesaksian malaikat.

Manusia hari ini, rela mengorbankan apapun demi memperoleh syahadah (Sertifikat, ijazah)
berisikan nilai, yang dibubuhi tanda tangan seorang pemimpin besar. Mereka memajang
sertifikat itu dan meletakkan pada bingkai paling besar dan menempatkannya dalam ruangan
rumah atau kantor kerja yang paling terlihat. Mereka memajangnya untuk menunjukkan betapa
dirinya adalah ahli dan professional dalam bekerja.

Adapun untuk mendapatkan syahadah (kesaksian) dari Dzat yang segala sesuatu sudah ada nilai
di sisiNya, dan timbanganNya berlaku walaupun untuk sebiji dzarroh, maka kami hanya bisa
katakan, Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, menyedihkan sekali!” Banyak orang tidak ada
semangat, tidak ada yang mencarinya selain beberapa gelintir hamba Allah yang beriman.
Pada pandangan kami, mereka adalah yang keluar rumah pada waktu hari masih gelap untuk
melaksanakan sholat Subuh, setiap malam bagi mereka adalah malam Lailatul Qadr, maka Ya
Allah, jadikanlah kami termasuk orang orang seperti ini.

– Imad Husain- Keajaiban Sholat Subuh

Mengenal Keutamaan Sholat Subuh


Dikirim oleh aan | Pada 26 August,2013 | Dalam Muhammad SAW, Sekitar Kita

Banyak masjid pada waktu shalat Subuh hanya diisi beberapa


orang. padahal fadhilah shalat Subuh berjamaah sangat besar, hingga Rasulullah menyebut jika
saja umat tahu keutamaannya, maka mereka akan mendatangi jamaah Subuh dengan merangkak.

Muhammad Abdur Rauf al-Munawi dalam kitabnya at-Ta’arif mengatakan as-Subhu atau As
Sabah adalah permulaan siang, yaitu ketika ufuk berwarna merah karena tertutup tabir matahari.
Adapun shalat Subuh adalah ibadah shalat yang dilaksanakan ketika fajar shidiq dan berakhir
pada saat matahari terbit.
Shalat yang agung ini benar-benar memiliki daya tarik, karena kedudukannya dalam Islam dan
nilainya yang tinggi dalam syariat. Banyak sekali hadis yang mendorong untuk melaksanakan
shalat Subuh dan menyanjung mereka yang menjaganya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengetahui waktu Subuh adalah waktu yang sulit.
Seorang muslim bila dibiarkan begitu saja akan memilih mengistirahatkan dirinya sampai
matahari terbit dan meninggalkan shalat wajib. Karena itu Rasulullah mengkhususkan shalat
mulia ini dengan keistimewaan tunggal dan sifat-sifat tertentu yang tidak terulang pada shalat
yang lain.

Banyak sekali keutamaan yang didapat di waktu Subuh. Salah satu keutamaannya adalah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mendoakan umatnya yang bergegas dalam
melaksanakan shalat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits,”Ya Allah berkahilah
umatku selama mereka senang bangun Subuh.” (HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu
Majah).

Jika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang berdoa, maka tidak akan ada hijab di antara
beliau dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena beliau sendiri adalah orang yang secara
jasadiyah paling dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pada hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, bahwasanya orang yang
shalat Subuh akan dijamin oleh Allah. “Siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada
dalam jaminan Allah. Maka, jangan kamu mencari jaminan Allah dengan sesuatu (selain dari
shalat), yang pada saat kamu mendapatkannya justru kamu tergelincir ke dalam api neraka.” (HR
Muslim). Jika Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang memberikan jaminan, maka mungkin akal
manusia sulit untuk menjangkau dan menebak apa yang akan diberikan Allah.

Waktu Subuh adalah waktu yang paling baik untuk mendapatkan rahmat dan ridha Allah. Allah
berfirman,”Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya
di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling
dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan
adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS Al-Kahfi: 28).

Keutamaan shalat Subuh yang lain adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala kelak akan memberikan
pahala yang melebihi keindahan dunia dan isinya, sebagaimana telah disebutkan dalam satu
riwayat Imam at-Turmudzi: “Dari Aisyah ra telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam, dua rakaat shalat Fajar pahalanya lebih indah dari pada dunia dan isinya.”

Lalu apa kata Rasulullah tentang Subuh?

Diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan ra berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam bersabda,”Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat
setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah
melaksanakan shalat malam satu malam penuh.” Hadits riwayat Muslim.
Shalat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat. Di hari itu, semua
sumber cahaya di dunia akan padam. Matahari akan “digulung”. Ibadahlah yang akan menerangi
pelakunya.

Diriwayatkan dari dari Abu Musa al-Asy’ari ra ia berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam bersabda:”Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.” (HR
Al-Bukhari). Dua waktu yang dingin itu adalah shalat Subuh dan shalat Ashar.

Mereka yang menjaga shalat Subuh dan Ashar, dijanjikan kelak di surga akan melihat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang diriwayatkan
Bukhari dan Muslim dari Jarir bin Abdullah ra artinya: “Kami sedang duduk bersama Rasulullah,
ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, “Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian
sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian
mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat
sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Berada di bawah lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memberi janji, bila shalat Subuh dikerjakan, maka
Allah akan melindungi siapapun yang mengerjakannya seharian penuh. Hadits yang
diriwayatkan dari undab bin Sufyan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
bersabda,”Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah.
Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barangsiapa yang membunuh
orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan
mukanya ke dalam neraka.” (HR MUslim, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Begitulah keistimewaan shalat Subuh. Lalu apa yang menghalangi kita untuk menyingkap
selimut dan mengakhiri tidur kita untuk melakukan shalat Subuh? Bukankah ibadah ini menjadi
bagian yang begitu besar dibandingkan dunia seisinya?

Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Shubuh

Padahal banyak keutamaan yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh.
Tidakkah kita takut dikatakan sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan shalat shubuh?
Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat shubuh karena aktivitas tidur. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat
isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan
mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat kita selalu memperhatikan ibadah
yang satu ini.

Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk
dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.

You might also like