Professional Documents
Culture Documents
NON-PSIKOTIK
Disusun Oleh:
Reza Dara Pertiwi 1161050038
Shinta Nur Puspitasari 1161050171
Gabriel Fernando Mantong 1161050264
Nadia Luthfira Vashti 1261050282
Christianto 1361050185
Mariska Regina Rannu 1361050200
Masrianty Bara’ Sallipadang 1361050257
Pembimbing
dr. E. Anang Widianta, M.Sc, Sp.KJ
Identitas Pengantar
Nama : Ny. S
Usia : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Sumberejo, Saratan II RT 04/RW 10
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Sudah menikah
Agama : Islam
Hubungan : Ibu Kandung
II. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara auto dan alloanamnesis pada tanggal 12 September 2017
pukul 18.30 WIB di rumah pasien.
a. Keluhan Utama
Pasien merasa gatal pada leher dan obat rutin dari psikiater yang biasa diminum habis
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Alloanamnesis (dilakukan kepada ibu kandung pasien pada tanggal 12 September
2017)
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya mengeluh gatal pada leher dan semakin parah
jika berkeringat, ibu juga mengatakan obat rutin dari psikiater yang biasa diminum
sudah habis
Autoanamnesis:
Riwayat penyakit penyerta:
Pasien mengeluh beberapa koreng disertai luka basah yang berdiameter 7 cm disertai
rasa gatal pada leher yang jika digaruk semakin melebar sejak 2 bulan yang lalu. Gatal
dirasakan semakin memberat ketika berkeringat. Keluhan yang sama pernah dialami
pasien pada tahun 2016. Pasien mengatakan awalnya hanya terdapat bintik putih
sebesar biji jagung yang terasa gatal kemudian digaruk pasien hingga luka melebar.
Pasien pernah mengobati sendiri atas usulan temannya yaitu dengan menggunakan batu
kapur sirih namun luka dan gatal tidak menghilang. Pasien kemudian ke dokter kulit
pada bulan juni 2017 diberikan obat kemudian luka dan gatal menghilang . Ketika obat
habis, gatal timbul kembali.
Riwayat gangguan jiwa:
Pasien juga mengatakan bahwa dirinya rutin melakukan kontrol di poli jiwa RSJ
Prof.dr. Soerodjo Magelang. Pasien memiliki riwayat rawat inap di RSJ sebanyak 4x
sejak tahun 2008. Pasien sudah 8 tahun (2009-2017) berobat jalan di Puskemas
Mertoyudan I dan RSJ Prof.dr. Soerodjo Magelang, saat ini pasien mengaku masih
mendengar suara bisikan tetapi jarang (sebulan dua kali)
Keterangan :
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Pemeriksaan dilakukan di Poli Jiwa RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang pada tanggal 16
Mei 2017
A. Deskripsi Umum
Penampilan : Tampak seorang laki-laki, sesuai dengan
usia, rawat diri baik, berpakaian, tampak gizi
cukup
Kesadaran
o Neurologik : Compos Mentis
o Psikologik : Tergangu
o Sosial : Mampu berinteraksi
Pembicaraan
o Kualitas : Koheren
o Kuantitas : Normal
Perilaku dan aktivitas motorik : Normoaktif
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Perhatian & kontak psikis : Mudah ditarik, mudah dicantumkan
B. Alam Perasaan
Mood : Eutimia
Afek :Stabil, pengendalian impuls normal, appropriate
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi :
Visual : Tidak ada
Auditorik : Ada (bisikan menyuruh)
Taktil : Tidak ada
Olfaktorik : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
Ilusi : Sulit dinilai
Depersonalisasi : Sulit dinilai
Derealisasi : Sulit dinilai
D. Fungsi Intelektual
Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan : baik
Daya konsentrasi : Baik
Orientasi
Waktu : Baik
Tempat : Baik
Orang : Baik
Situasi : Baik
Daya ingat
Jangka panjang : Baik
Jangka sedang : Baik
Jangka pendek : Baik
Jangka segera : Baik
Pikiran abstrak : Baik
Bakat kreatif :-
Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
E. Proses Berfikir
Arus Pikir
Produktivitas : Normal
Kontinuitas :
o Blocking : Tidak ada
o Reming : Tidak ada
o Asosiasi Longgar : Tidak ada
o Inkoherensi : Tidak ada
o Word Salad : Tidak ada
o Neologisme : Tidak ada
Hendaya berbahasa : Tidak terganggu
Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham
o Waham Bizarre : Tidak ada
o Waham Non Bizzare (+) : Tidak ada
Bentuk Pikir : Tidak Realistik
F. Pengendalian Impuls : Baik
G. Daya nilai
Normo sosial : Baik
Uji daya nilai : Baik
Penilaian realitas : Baik
Tilikan (insight) : Derajat 5
Status Generalisata
Pemeriksaan Hasil
Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis, tidak kemerahan. Tidak
Kulit
ada efloresensi yang bermakna.
Bentuk normochepali, simetris, rambut hitam, lurus, distribusi merata, tidak
mudah dicabut. Tidak ada deformitas. Tidak ada edema palpebral, konjungtiva
Kepala pucat -/-, sklera ikterik -/-, pupil 2mm/2mm, refleks cahaya langsung dan tidak
langsung +/+, refleks kornea +/+. Telinga dalam batas normal. Nafas cuping
hidung (-). Mukosa bibir kering (-), pucat (-), sianosis (-).
Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP (5+2)
Leher cmH2O, kaku kuduk (-).Terdapat ruam kulit basah dan melebar, sebagian
terdapat krusta coklat.
Bentuk simetris, tulang dada normal, sela iga tidak ada retraksi, gerakan dinding
Thoraks dada simetris.
Paru-paru :
Inspeksi : statis, dinamis simetris kanan dan kiri, sela iga tidak melebar
dan tidak terdapat retraksi. Sesak (+).
Palpasi : gerakan dinding dada simetris, vokal fremitus simetris kanan dan
kiri.
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru atas dan paru kanan bawah.
Auskultasi : vesikuler (+) normal pada seluruh lapangan paru, ronkhi -/-,
wheezing (-)
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas paru dan jantung kanan setinggi ICS 3 hingga ICS 5 garis
sternalis kanan dengan suara redup, batas paru dan jantung kiri setinggi
ICS 5 ± 2cm medial linea midclavicularis kiri dengan suara redup, batas
atas jantung setinggi ICS 3 linea parasternalis kiri.
Auskultasi : HR 88x/menit, Bunyi jantung I dan II normal, regular,
murmur (-), gallop (-)
Inspeksi : bentuk abdomen normal, venektasi (-)
Auskultasi : bising usus (-) normal
Abdomen Perkusi : suara timpani, shifting dullness (-)
Palpasi : dinding abdomen supel, turgor kulit baik, nyeri tekan epigastrium (+),
hepar dan lien tidak teraba, ballotement (-), undulasi (-)
Alat kelamin Tidak diperiksa
Ekstremitas atas : simetris, deformitas (-), oedem (-), CRT <2 detik. Tangan
Ekstremitas kesemutan (+).
Ekstremitas bawah : simetris, deformitas (-), oedem (-), CRT <2 detik.
Status Neurologis
GCS : 15 (E4 M6 V5)
Pemeriksaan Nervus Cranialis I – XII : Tidak ditemukan kelainan
Pemeriksaan Rangsang meningeal : Tidak ditemukan kelainan.
o Kaku Kuduk : (-)
o Brudzinski I : Tidak dilakukan
o Brudzinski II : Tidak dilakukan
o Laseque : Tidak dilakukan
o Kernig : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Refleks Fisiologis : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Biseps : Tidak dilakukan
o Triseps : Tidak dilakukan
o Patella : Tidak dilakukan
o Achilles : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Refleks Patologis : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Hoffman Tromner : Tidak dilakukan
o Babinski : Tidak dilakukan
o Chaddock : Tidak dilakukan
o Schaefer : Tidak dilakukan
o Oppenheim : Tidak dilakukan
o Gordon : Tidak dilakukan
- Gerakan Involunter : -
X. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik :
Tidak ditemukan kelainan fisik atau penyakit tertentu yang mempengaruhi keadaan
mental pasien. Diduga ada ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga
membutuhkan farmakoterapi.
B. Psikologik :
Ditemukan gangguan psikologik yang membutuhkan psikofarmaka dan psikoterapi
untuk memperbaiki daya tahan mental dan kemampuan beradaptasi.
C. Sosiologik :
Ditemukan adanya hendaya ringan dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan
waktu senggang.
XI. PENATALAKSANAAN
a. Psikofarmaka
Haloperidol 1,5mg 2x1 hari
Triheksiphenidil 2mg 2x1 hari
b. Terapi penyakit penyerta (Tinea Corporis)
Salep mikonazol
b. Psikoterapi Suportif
1) Pada pasien
- Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan perasaan dan keinginan
serta masalahnya sehingga pasien merasa lega dan keluhannya berkurang.
- Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya, agar pasien
memahami kondisi dirinya, dan memahami cara menghadapinya, serta memotivasi
pasien agar tetap minum obat secara teratur. Edukasi pada pasien pentingnya untuk
hadir kontrol rutin setiap bulan.
- Mengisi waktu luang dengan berbagai aktivitas untuk mengurangi keluhan-
keluhan tersebut.
- Menyarankan pasien menghindari termenung dan menyendiri.
- Menanam kepercayaan dan meyakinkan bahwa gejalanya akan hilang dengan
meningkatkan motivasi diri pasien.
- Menyarankan agar pasien lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa agar dirinya diberi ketenangan dalam menghadapi
masalah yang ada.
2) Pada keluarga
- Edukasi tentang keadaan penyakit pasien dan kondisi pasien, sehingga tercipta
dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga membantu proses
penyembuhan pasien, mengingatkan pasien untuk minum obat teratur,
mengingatkan pasien untuk menjaga dan merawat diri dengan baik.
- Memberikan perhatian, dukungan, serta semangat penuh terhadap pasien.
- Mendampingi pasien untuk kontrol berikutnya.
XII. PROGNOSIS
A. Premorbid:
Riwayat gangguan dalam keluarga Ada : Buruk
Status perkawinan belum menikah : Buruk
Dukungan keluarga Ada : Baik
Status ekonomi kurang : Buruk
Stressor Jelas : Baik
Kepribadian premorbid Tidak ada : Baik
B. Morbid
Onset usia Muda : Buruk
Jenis penyakit Psikotik : Buruk
Perjalanan Penyakit Kronis : Buruk
Penyakit organik Tidak ada : Baik
Respon Terapi Bagus : Baik
Kepatuhan minum obat Teratur : Baik