You are on page 1of 28

CARA PEMBUATAN PUPUK

ORGANIK DARI CANGKANG


TELUR

Tim Peneliti
- Dewi Wahyu Saputri
- Maya Pujianti
- Nisa Ariana

P2PUTN
SMA NASIONAL MALANG
Jl. S.Supriadi .No 55 Malang
2016

Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

Terakhir saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan yang maha esa


2. Kepala SMA Nasional malang
3. Bu Novi selaku guru prakarya yang telah membimbing kami
4. Orang tua kami yang telah mendukung kami dalam mengerjakan
tugas ini
5. Teman teman yang slalu mensuport kami

Saya berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
.Kamipun menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharap saran dan kritik demi
perbaikan pembuatan karya tulis mendatang.

Malang, 23 September 2016

Penulis

Maya,Nisa,Putri
Daftar isi

1. Kata Pengantar……………………………………………………
2. Daftar Isi…………………………………………………………

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Masalah…………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………………
1.5 Batasan Masalah…………………………………………………………………
1.6 Kegiatan Penelitian…………………………………………………………………

Bab II Kajian Pustaka


2.1 Pengertian Kulit Telur……………………………………………………
2.2 Pengertian
Cabe…………………………………………………………………

Bab III Metode Penelitian


5.1 Rancangan
Penelitian…………………………………………………

5.2 Waktu dan Tempat
Penelitian…………………………………………
5.3 Alat dan
Bahan………………………………………………………

5.4 Cara
Kerja………………………………………………………
…………

Bab IV Pembahasan
4.1 Hasil
Pengamatan…………………………………………………………
………
4.2
Pembahasan…………………………………………………………
………

Bab V Penutup
5.1
kesimpulan…………………………………………………………
………
5.2
Saran………………………………………………………………
………….
5.3 lampiran lampiran
…………………………………………………….
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara
bagi tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organic , dihasilkan oleh
kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik . unsur hara yang diperlukan
oleh tanaman adalah : C , H , O , (ketersediaan dial alam masih melimpah) , N , P
, K , Ca , Mg , S (hara makro , kadar dalam tanaman >100 ppm) , Fe , Mn ,Cu ,Zn
,Cl,B(hara mikro, kadar dalam tanaman < 100ppm)
Pupuk diberikan agar tanaman dapat tumbuh,berkembang ,
danmenghasilkan sesuai yang di harapkan. Manusia slalu menuntut lebih terhadap
kemampuan tanaman tersebut.
Cangkang telur merupakan salah satu limbah peternakan yang menjadi
masalah bagi industry yang bahannbahan pengolahan nya menggunakan telur.
Tidak ada data memuat angka jumlah cangkang telur yang dihasilkan pertahun di
Indonesia , akan tetapi dilihat dari jumlah industry pengelolahan pangan yang
berbahan baku telur maka dapat dipastikan jumlah limbah cangkang telur juga
akan cukup besar. Selama ini cangkang telur lebih dimanfaatkan sebagai bahan
kosmetik dan campuran makanan ternak. Padahal kandungan kalsium cangkang
telur yang tinggi sekitar 36% dari berat total cangkang telur dapat digunakan juga
sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas kesuburan tanah. Dengan
penambahan cangkang telur pada pupuk diharapkan dapat menambah unsur hara
khususnya unsur kalsium. Sehingga pupuk yang dihasilkan memiliki kadar unsur
hara kalsium yang besar dan dapat bersaing dengan pupuk buatan.
Alasan mengapa memilih tanaman cabai dari sayuran lain bahwa buah
atau sayuran ini harus slalu tersedia didapur sebagai bumbu masakan alasanya
1. Merupakan kebutuhan setiap dapur
2. Cabai merupakan tanaman yang tidak kenal musim
3. Mudah ditanam atau mudah tumbuh
4. Mudah perawatanya
5. Bias juga dijadikan sebagai tanaman hias
6. Bias dijadikan tanaman penghasilan
7. Bias dijadikan sarana pendidikan anak anak
8. Menciptakan suasana hijau asri di halaman rumah
9. Menyediakan oksigen bagi keluarga
10. Penghilang rasa penat.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana cara pembuatan pupuk organic cangkang telur
1.2.2 Pemberian pupuk cangkang telur terhadap pertumbuhan tanaman cabai
1.2.3 Apakah ada perbedaan terhadap tumbuhan yang tidak diberi pupuk dengan
yang diberi pupuk
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 untuk mengetahui Bagaimana cara pembuatan pupuk organic cangkang
telur
1.3.2 untuk mengetahui Pemberian pupuk cangkang telur terhadap pertumbuhan
tanaman cabai
1.3.3 untuk mengetahui Apakah ada perbedaan terhadap tumbuhan yang tidak
diberi pupuk dengan yang diberi pupuk

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi siswa
Mengetahui cara cara pembuatan pupuk organic dari cangkang telur
1.4.2 Bagi sekolah
Dapat cara memupuk yang baik
1.4.3 Bagi masyarakat
Dapat bermanfaat bagi petani cabai
Untuk mencapai hasil yang maksimal terhadap tanaman cabai
Dapat cara memupuk yang baik

1.4.4 Bagi umum


Tujuan umum kegiatan PKM Kewirausahaan ini adalah menghasilkan studi
kelayakan usaha pemanfaatan limbah cangkang telur sebagai pupuk bio-organik
yang
kaya kalsium. Tujuan ini dapat dijabarkan secara khusus, sebagai berikut :
1. Memproduksi pupuk organik dari limbah cangkang telur dengan metode
teknologi
tepat guna.
2. Mengetahui manfaat dan kandungan unsur hara dalam produk yang dihasilkan
3. Mengetahui kelayakan usaha pemanfaatan limbah cangkang telur sebagai
pupuk
organik kaya kalsium.
4. Mengetahui prospek secara ekonomi dari usaha ini.
5. Berorientasi pada profit, sebagaimana layaknya wirausahawan..

1.5 Batasan Masalah

1.5.1 Cabai
Cabai atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan
tumbuhan anggota genusCapsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai
sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai
bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai
penguat rasa makanan.
Klasifikasi Tanaman Cabai
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
2.2 Nama Hama dan Penyakit pada Cabai

1.Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)


2.Kutu Daun (Myzus persicae Sulz.)
3.Lalat Buah (Dacus ferrugineus Coquillet atau D. dorsalis Hend.)
4.Thrips (Thrips sp.)
5.Tungau

PENYAKIT TANAMAN CABAI

1.Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith)


2.Layu Fusarium (Fusarium oxysporum Sulz.)
3.Bercak Daun dan Buah (Collectrotichum capsici (Syd.) Butl. et. Bisby)
4.Bercak Daun (Cercospora capsici Heald et Wolf)
5.Bercak Alternaria (Alternaria solani Ell & Marf)
6.Busuk Daun dan Buah (Phytophthora capsici Leonian.)
7.Virus (Cucumber Mosaic Virus (CMV), Potato Virus Y (PVY), Tobacco Etch
Virus (TEV), Tobacco Mosaic Virus (TMV).)
8.Penyakit Fisiologis (Kekurangan Kalsium (Ca), Terbakar Sinar Matahari,
Kekurangan Air.)
9.Busuk Kuncup atau Pucuk (Teklik).

2.3 Hama Penyakit Cabai Menyerang Ketika


ü Agrotis yopsilon Rottenbrg (ulat tanah), Hama ini biasanya menyerang
tanaman pada malam hari sedang pada siang hari bersembunyi di dalam tanah.
ü Spodoptera litura Fabricius (ulat grayak), hama ini biasanya menyerang
malam hari,
2.4 Bagian Tanaman yang diserang
ü Agrotis yopsilon Rottenbrg (ulat tanah), gejala yang terlihat yaitu tanaman
muda akan patah, terpotong pada pangkal batangnya. Sangat merugikan bila ulat
menyerang tanaman yang masih muda, baik di persemaian maupun setelah
melakukan pindah tanam. Hama ini biasanya menyerang tanaman pada malam hari
sedang pada siang hari bersembunyi di dalam tanah.
1.5.2 Cangkang telur
2 Kulit Telur
3 Unggas yang merupakan salah satu kelompok hewan adalah sumber utama
penghasil telur. Fungsi utama telur bagi unggas adalah sebagai bagian dari proses
reproduksi pada unggas yang nantinya akan berkembang menjadi individu baru.
Komposisi dan struktur telur sangatlah lengkap serta terdesain secara sempurna bagi
mendukung perkembangan dan juga ketahanan embrio yang telah dibuahi hingga
akhirnya menetas menjadi individu baru.
4 Telur terbagi menjadi beberapa komponen/bagian utama yaitu cangkang atau kulit
telur, putih telur (albumin) dan juga kuning telur. Ketiga komponen utama ini
terpisah oleh adanya membran pemisah diantara ketiganya sehingga ketiga
komponen ini tidak saling bercampur dan sangat konsisten. Bercampurnya bagian
telur terutama bagian putih dan kuning adalah salah satu penanda telah terjadinya
kerusakan terhadap telur tersebut.
5 a. Kulit/cangkang telur.
6 Kulit telur merupakan bagian yang sangat penting terutama sebagai pelindung dari
isi telur. Kulit telur tersusun oleh bahan anorganik 95,1%, protein3,3% dan air 1,6%.
Namun komposisi ini dapat berbeda-beda pada setiap spesies unggas.
7 Struktur dari kulit telur yaitu keras dan berpori-pori. Kerasnya struktur telur ini
karena kulit telur tersusun oleh persennyawaan bahan organic terutama kalsium
dalam bentuk kalsium karbonat. Dengan kerasnya kulit telur maka isi telur akan
terjaga.
8 Struktur telur yang berpori-pori ini berfugsi sebagai saluran sirkulasi atau keluar
masukkanya gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) selama proses penetasan.
Oksigen diperlukan embrio untuk proses pernafasan dan perkembangannya. Selain
itu pori-pori ini juga sangat berguna pada saat pengolahan telur asin terutama
pembuatan yang menggunakan metode perendaman dengan larutan garam dan
pembalutan dengan pasta garam. Garam dalam bentuk larutan akan dapat masuk dan
berdifusi ke dalam isi telur ( putih dan kuning telur) melalui pori-pori kulit telur ini.
9 Pori-pori ini selain dapat sangat bermanfaat bagi perkembangan embrio namun juga
dapat sangat merugikan bagi ketahanan telur itu sendiri. Melalui pori-pori telur ini
berbagai mikroorganisme dapat masuk dan merusak isi telur yang kandungan zat
gizinya sangat lengkap. Mikroorganisme yang dapat merusak telur seperti
Salmonella, Staphylococcus dan Arizona, dan mikroorganisme yang paling sering
dijumpai adalah Staphylococcus aureus. Yang perlu di waspadai adalah
mikroorganisme ini dapat menghasilkan senyawa toksik yang dapat membahayakan
bila telur yang tercemar ini dikonsumsi oleh manusia. Kerusakan ini akan dapat
dipercepat dengan terjadinya kerusakan kulit telur seperti pecah dan retak.
(kerusakan dan system pertahanan telur akan dibahas pada bagian tersendiri)
9.1 Kegiatan Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian kulit telur

Kulit telur merupakan bagian yang sangat penting terutama sebagai


pelindung dari isi telur.Kulit telur tersusun oleh bahan organic 95,1%,
protein 3,3% dan air 1,6%. Namun komposisi ini dapat berbeda beda pada
setiap spesies ungags.

Struktur dari kulit telur yaitu keras dan berpori pori. Kerasnya
struktur telur ini karena kulit telur tersusun oleh persennyawaan bahan
organic terutama kalsium dalam bentuk kalsium karbonat. Dengan
kerasnya kulit telur maka isi telur akan terjaga.

Struktur telur yang berpori pori ini berfungsi sebagai saluran


sirkulasi atau keluar masuknya gas oksigen (O2) dan
karbondioksida(CO2) selama proses penetasan. Oksigen diperlukan
embrio untuk proses pernafasan dan perkembangannya. Selain itu pori
pori ini juga sangat berguna pada saat pengolahan telur asin terutama
pembuatan yang menggunakan metode perendaman dengan larutan
garamdan pembalutan dengan pasta garam. Garam dalam bentuk larutan
akan dapat masuk dan berdifusi ke dalam isi telur.

Pori pori ini selain dapat sangat bermanfaat bagi perkembangan


embrio namun jug a dapat sangat merugikan bagi ketahanan telur itu
sendiri. Melalui pori pori telur ini sebagai mikroorganisme dapat masuk
dan merusak isi telur yang kandungan gizi nya yang sangat lengkap.
Mikroorganisme yang dapat merusak seperti salmonella, staphylococcus
dan Arizona, dan mikroorganisme yang paling sering di jumpai adalah
staphylococcus aureus.Yang perlu di waspadai adalah mikroorganisme ini
dapat menghasilkan senyawa toksik yang dapat membahayakan bila telur
yang tercemari ini dikosumsi oleh manusia. Kerusakan ini akan dapat
dipercepat dengan terjadinya kerusakan kulit telur seperti pecah dan retak.
(kerusakan dan system pertahanan telur akan dibahas pada bagian
tersendiri).

2.2 Pengertian Cabe

Cabe merah atau Lombok (bahasa jawa) adalah buah dan tumbuhan
anggota genus capsicum.Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun
bumbu, tergantung bagaimana digunakan.Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas
sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.

Klasifikasi Tanaman Cabe

 Kingdom : plantae(tumbuhan)
 Subkingdom : (tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi : spermatophya ( menghasilkan biji)
 Divisi : magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
 Kelas : magnoliopsida ( berkeping dua atau dikotil)
 Sub Kelas : asteridae
 Ordo : Solanales
 Famili : solanaceae ( suku terung terungan )
 Genus : capsicum
 Spesies : capsicum annum L.
Cabe adalah salah satu bumbu dasar untuk penyedap rasa makanan, umumnya
berwarna merah menyala atau hijau tua. Jika cabe dibelah maka kita akan menemukan
tangkai putih didalamnya yang mengandung zat capsaicin yang seperti minyak dan
menyengat sel sel pengecap lidah. Zat inilah yang mengakibatkan cabe menjadi pedas
dan panas dilidah ketika kita mengkonsumsinya.Tapi zat ini jugalah yang membuat orang
ketgihan dan kecanduan saat menyantap makanan.Namun, dibalik sensasi rasa pedasnya
terdapat berjuta manfaat dan kandungan gigi yang belum kita ketahui sebelumnya. Selain
berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan juga memiliki manfaat lain bagi tubuh.

Contohnya, pada cabe rawit yabg rasa pedasnya luar biasa, ternyata mengandung
vitamin C dan betakaroten (provitamin A) yang konon dapat mengalahkan kandungan
pada buah buahan seperti manga, nanas, papaya atau semangka. Bahkan menurut
penelitian , kadar mineralnya, terutama fosfor dan kalsium.

Manfaat cabe yang lainnya yaitu:

 Penyembuh luka. Jika jari anda secara tidak sengaja teriris pada saat memasak,
pada umumnya anda akan mencari obat merah untuk menyembuhkannya. Namum
walaupun anda telah memberi obat merah pada luka, rasa nyeri atau sakit tetap
saja berasa kuat. Alternatuif obat merah yang tak hanya mencegah infeksi tapi
juga segera meredakan rasa nyeri dan pendarahan sehingga mempercepat proses
penyembuhan adalah cabe merah. Dengan cara keringkan cabe kemudian tumbuk
hingga halus dan kemudian taburkan pada yang luka.
 Pereda demam tinggi. Dibandingkan dengan pengobatan konvensional, mengatasi
demam tinggi dengan cabe merupakan solusi alternatif yang mudah, murah dan
cepat. Tapi yang dgunakan bukan buah cabe nya melainkan daunnya.
 Meredakan pilek dan hidung tersumbat. Karena cabe mengandung zat capsaicin
yang dapat mengencerkan lender, sehingga lender yang tersumbat dalam rongga
hidung akan encer dan keluar
 Mencegah stroke. Cabe dapat memperkecil risiko terserang stroke, penyumbatan
bulu darah, impotensi, dan jantung coroner. Karena, dengan mengkonsumsi
capsaicin secara rutin darah akantetap encer dan kerak lemak pada pembuluh
dalam darah tidak akan terbentuk. Sehingga , darah akan mengalir jadi lancer
 Meringankan sakit kepala dan nyeri sendi. Pernah dengar kan nasihat kalau
pusing, makan yang pedas pedas? Nasihat itu ada benarnya karena rasa pedas
yang ditimbulkan capsaicin dapat menghalangi aktivitas otak ketika menerima
sinyak rasa sakit dari pusat system saraf. Terhambatnya perjalanan sinyal ini akan
mengurangi rasa sakit yang kita derita.
 Meningkatkan nafsu makan. Karena capsaicin merangsang produksi hormone
endorphin, hormone yang mampu membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan.
Sehingga nafsu makan akan tinggi atau bertambah.
Jenis cabe besar
Cabe besar (Capsium annum L) merupakan komoditas pertanian yang penting di
Indonesia. Secara umum terdapat tiga golongan cabe besar, yaitu cabe merah besar, cabe
merah keriting dan cabe hijau. Varietasnya lumayan banyak beberapa yang populer
diantaranya sebagai berikut:

Cabe merah besar. Bentuknya lonjong panjang dengan ujung melancip. Kulitnya mulus
dan agak tebal seperti mempunyai lapisan lilin.

Cabe merah keriting. Bentuknya panjang dengan diameter yang kecil, ujungnya lancip
cenderung runcing. Kulit buahnya tidak mulus melainkan bergelombang atau keriting.
Kulit buahnya relatif tipis.

Cabe hijau. Jenis cabe hijau sebenarnya adalah cabe merah besar atau cabe merah
keriting yang dipanen saat masih hijau. Alasan pemanenan dini ini biasanya untuk
mendapat hasl yang lebih cepat atau dibeberapa lokasi memang sulit untuk dipanen
merah. Untuk daerah-daerah yang memiliki curah hujan dan kelembaban tinggi relatif
lebih sulit untuk memanen cabe hingga berwarna merah sempurna. Cabe hijau tidak
sepedas cabe merah dan harganya pun lebih murah.

Tanaman cabe ini cukup sensitif terhadap cuaca, hama dan penyakit. Menanam jenis cabe
ini memerlukan keterampilan dan pengalaman khusus, terutama untuk partai besar.
Modal untuk budidayanya relatif besar. Mungkin karena resiko menanam cabe cukup
tinggi, sehingga pada saat-saat bisa saja terjadi kekurangan pasokan. Hal ini yang
membuat harga komoditas ini bisa melesat sangat tinggi dan menggemparkan
perekonomian.

Jenis cabe rawit


Cabe rawit (Capsium frutescens) memiliki ukuran yang mini, panjangnya sekitar 2-4 cm.
Rasa jenis cabe ini relatif lebih pedas dari cabe besar, meski ada beberapa varietas yang
kurang pedas. Warna cabe rawit sangat beragam, mulai dari hijau, merah, kuning hingga
oranye.

Jenis cabe ini bisa berbuah sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Tanamannya cukup
tahan terhadap segala cuaca dan dapat tumbuh di dataran tinggi maupun rendah.
Kebanyakan jenis cabe rawit yang ditanam di Indonesia merupakan varietas lokal.
Benihnya diproduksi sendiri oleh para petani dari hasil panen sebelumnya.

Pengolahan tanah dan penanaman


Pengolahan tanah hendaknya dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga ketika
bibit cabe rawit siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai.
Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam kira 40 cm.
Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit biasanya sekitar 1-4 ha/ton
tergantung tingkat keasaman tanah.
Kemudian buat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang
mengikuti kondisi lahan.Jarak antar bedengan selebar 60 cm. Campurkanpupuk organik,
berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. BIla tanahnya kurang subur
bisa juga ditambahkan urea, SP36 dan KCl secukupnya.
Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas,
namun harus dipertimbangkan dengan matang karena biayanya. Melihat harga rata-rata
cabe rawit dipasaran tidak setinggi cabe besar, penggunaan mulsa bisa merugikan.
Sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan
lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama dan penyakit.
Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam
satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak
sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.
Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan menyobek atau
mencopot polybag semai. Kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembabannya.
Pemindahan bibit hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Upayakan penanaman
dalam satu hamparan bisa selesai dalam sehari.
Perawatan budidaya cabe rawit
Penyiraman diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman
cabe rawit bisa mati. Pengairan bisa dilakukan dengan kocoran atau merendam bedengan.
Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap dua minggu sekali.
Pemukan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak di bibit ditanam.
Selanjutnya berikan pemupukan susulan setiap habis panen. Pemupukan susulan bisa
menggunakan pupuk organik cair atau kompos. Berikan pupuk cair yang telah diencerkan
sebanyak 100 ml untuk setiap tanaman. Sedangkan pupuk kompos sebanyak 500-700
gram. Bisa juga ditambahkan urea dan NPK sebagai pupuk tambahan.
Perawatan lain yang diperlukan adalah penyiangan. Karena budidaya cabe rawit jarang
menggunakan mulsa maka penyiangan harus dilakukan lebih intensis. Upayakan
bedengan untuk besih dari gulma.
Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman cabe rawit sebenarnya agak tahan terhadap serangan hama. Namun bukan
berarti kebal sama sekali. Hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang
tanaman cabe rawit. Hama tersebut antara lain, aphid, lalat buah, kepik, dll.
Sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe rawit adalah patek, kerdil,
keriting daun dan busuk buah. Penyakit kebanyakan menyerang pada musim hujan,
terutama pada curah hujan tinggi. Untuk pengendalian lebih lanjut, silahkan bacahama
dan penyakit tanaman cabe.
Pemanenan cabe rawit
Cabe rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit
ditanam. Periode panen bisa berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih. Umur tanaman
cabe rawit bisa mencapai 24 bulan. Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut
bisa berlangsung 15-18 kali.
Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah sehingga tidak ekonomis
lagi untuk dipelihara. Untuk budidaya intensif, biasanya tanaman cabe rawit dipelihara
hingga berumur 12 bulan. Budidaya yang baik bisa menghasilkan total produksi hingga
30 ton/ha.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta
tangkainya. Buah cabe rawit yang dikehendaki adalah yang bentuknya ramping dan padat
berisi. Tipe buah seperti ini biasanya rasanya pedas dan dihargai lebih tinggi di pasar
dibanding buah yang besar namun kopong.
BAB III

Metode Penelitian

3.1 Sampel

Dalam penelitian ini digunakan sampel cabai dan telur yang di beli di toko
terdekat, daerah Sumberpang Lor, Petungsewu dan Jalan Simpang Mega Mendung

3.2 Waktu dan Tanggal Penelitian

Waktu : Tanggal 9 september 2016 hari jumat jam 12.30

Tempat : di jalan Simpang Mega Mendung

3.3 Alat dan Bahan

 Cangkang telur
 Plastik
 Ulegan
 Cobek
 Ayakan
 Sendok
 Piring

5.5 Cara Kerja


5.5.1 Cara kerja pembuatan pupuk
Pertama cuci kulit telur hingga bersih , kemudian jemur hingga kering
pastikan kulit hingga benar benar kering agar memudahkan proses berikutnya.
Atau jika kita mempunyai oven boleh juga di oven. Selanjutnya tumbuk kulit
telur hingga benar benar halus lalu ayak hasil tumbukan tadi dan pupuk
organic siap diaplikasikan kepada tanaman cabai

5.5.2 cara kerja pembibitan

Pemilihan benih
Di pasaran banyak macam varietas cabe keriting, mulai dari hibrida hingga varietas lokal.
Cara menanam cabe lokal dan hibrida tidak mempunyai perbedaan yang berarti. Hanya
saja beberapa cabe hibrida dianjurkan dirawat dengan produk-produk obat-obatan
tertentu. Varietas hibrida banyak didatangkan dari Taiwan dan Thailand, sedangkan
varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus, hingga Tanah Karo, Sumatera Utara.
Saat ini terdapat varietas lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun lebih baik daripada
varietas lokal tanpa seleksi. Benihnya dijual dalam kemasan kaleng seperti tampar yang
diproduksi Sang Hyang Sri. Dari segi teknis, cara menanam cabe keriting lokal lebih
sederhana dan anti ribet dibanding cara menanam cabe hibrida. Cabe lokal lebih adaptif
dengan kondidi lingkungan dibanding cabe hibrida. Hanya saja produktivitasnya masih
kalah dari hibrida.
Penyemaian benih
Cara menanam cabe dalam polybag sebaiknya tidak langsung dilakukan dari benih atau
biji. Pertama-tama benih cabe harus disemaikan terlebih dahulu. Proses penyemaian ini
gunanya untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan benih yang tumbuhnya
kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu kesiapan bibit sampai
cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.
Tempat persemaian bisa berupa polybag ukuran kecil (8×9 cm), daun pisang, baki (tray)
persemaian, atau petakan tanah. Untuk melihat lebih detail silahkan baca cara membuat
media persemaian. Cara yang paling ekonomis adalah dengan menyiapkan petakan tanah
untuk media persemaian.
Buat petakan tanah dengan ukuran secukupnya, campurkan kompos dengan tanah lalu
aduk hingga rata. Butiran tanah dibuat sehalus mungkin agar perakaran bisa
menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya buat
larikan dengan jarak 10 cm.
Masukkan benih cabe dalam larikan dengan jarak 7,5 cm kemudian siram untuk
membasahi tanah dan tutup dengan abu atau tanah. Setelah itu tutup dengan karung goni
basah selama 3-4 hari, pertahankan agar karung goni tetap basah. Pada hari ke-4 akan
muncul bibit dari permukaan tanah, kemudian buka karung goni. Sebaiknya petakan
ditudungi dengan plastik transparan untuk melindungi bibit cabe yang masih kecil dari
panas berlebih dan siraman air hujan langsung. Tanaman cabe siap dipindahkan ke
polybag besar setelah berumur 3-4 minggu, atau tanaman telah mempunyai 3-4 helai
daun.
Penyiapan media tanam
Pilih polybag yang berukuran diatas 30 cm, agar media tanam cukup kuat menopang
pertumbuhan tanaman cabe yang rimbun. Selain polybag, bisa juga digunakan pot dari
jenis plastik, semen, tanah, atau keramik. Atau bisa juga menggunakan wadah-wadah
bekas yang tidak terpakai lagi, beri lubang pada dasar wadah untuk saluran drainase.

Pemindahan bibit
Setelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabe dari tempat
persemaian kedalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi hari atau sore hari, dimana
matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.
Lakukan pemindahan bibit dengan hati-hati, jangan sampai terjadi kerusakan pada
perakaran tanaman. Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm. Apabila
persemaian dilakukan di atas polybag atau daun pisang, copot polybag dan daun pisang
lalu masukan seluruh tanah dalam tempat persemaian kedalam lubang tanam. Apabila
persemaian dilakukan di atas petak tanah atau tray, pindahkan dengan tanah yang
menempel pada perakaran dan masukkan kedalam lubang tanam.
BAB IV

Pembahasan

4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan

BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

5.3 Lampiran Lampiran

#Alat dan Bahan


1. plastik2.ulegan
3. Cangkang telur

4.cobeg(layah) 5.sendok
6.gunting 7.ayakan
# Bukti Pembuatan

You might also like