You are on page 1of 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Pengaturan Makan untuk Pasien Hemodialisa”


Di Ruang Hemodialisa RSUD Kepanjen

KELOMPOK XIX:

1. ERLINDA KUSUMA DEWI


2. HAIDAR ALI
3. ANGGI INDRIANTI GANTINA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. POKOK BAHASAN : Nutrisi


2. SUB POKOK BAHASAN : Pengaturan Makan untuk Pasien
Hemodialisa
3. SASARAN : Pasien maupun keluarga di ruang
Hemodialisa RSUD Kepanjen
4. WAKTU PERTEMUAN :
HARI : Jum’at

TANGGAL : 11 Desember 2015

PUKUL : 10.00 – selesai

5. MEDIA : Leaflet
Powerpoint
6. METODE : Ceramah
Tanya Jawab
7. TUJUAN
a. Tujuan umum : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran
dapat mengetahui pengaturan makan untuk pasian hemodialisa.
b. Tujuan khusus : Setelah mengikuti penyuluhan tentang pengaturan
makan untuk pasien hemodialisa diharapkan sasaran dapat :
A. Mengetahui gambaran umum hemodialisa.
B. Mengetahui tujuan diet untuk pasien hemodialisa
C. Mengetahui makanan yang dianjurkan dan makanan yang tidak
dianjurkan untuk pasien hemodialisa

8. MATERI (terlampir)

9. Pengorganisasian
 Presenter : Anggi Indrianti Gantina
 Fasilitator : Haidar Ali
 Observer : Erlinda Kusuma Wardani
10. Kegiatan Penyuluhan

Tahap
Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Kegiatan

Pembukaan Salam pembuka Menyasikkan Ceramah /


keterangan leaflet
(5 menit) Memperkenalkan diri
penyaji
Menjelaskan maksud dan
tujuan

Membagikan leaflet

Penyajian Menyampaikan materi : Menyaksikan Ceramah


dan
( 15 menit ) 1. Menjelaskan materi
memperhatikan
penyuluhan mengenai
keterangan
pengertian, tujuan,
penyaji
pengaturan makan untuk
pasien HD
2. Menjelaskan tujuan diet
untuk pasien hemodialisa
3. Menjelaskan makanan
yang dianjurkan dan
makanan yang tidak
dianjurkan untuk pasien
hemodialisa
Penutup Melakukan tanya jawab Menyaksikkan Role Play
dan bertanya
( 10 menit ) Menutup pertemuan
11. Evaluasi
Evaluasi struktur :
 Peserta hadir ditempat penyuluhan.

 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang HD RSUD Kepanjen-


Malang

Evaluasi Proses :
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.

 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

Evaluasi Hasil :
 Ibu mengetahui tentang materi penyuluhan.

 Jumlah peserta yang hadir mengikuti penyuluhan lebih dari 10 orang.

Lampiran:

1. Daftar Hadir
2. Hasil Penilaian
3. Leaflet
MATERI PENYULUHAN

A. Gambaran Umum Hemodialisa

Manajemen pada pasien gagal ginjal tahap akhir salah satu terapinya
adalah hemodialisia. Gagal ginjal adalah tahap akhir dari penyakit ginjal kronik
yang ditandai dengan kerusakan ginjal secara permanen dan penurunan fungsi
ginjal yang ireversibel, dengan GFR < 5 mL/min/1,73 m2, yang memerlukan renal
replacement therapy (RRT) berupa hemodialisis atau transplantasi ginjal
(Suwitra, 2006).

Hemodialisa adalah suatu proses pembersihan darah dengan


menggunakan ginjal buatan (dialyzer), dari zat-zat yang konsentrasinya
berlebihan di dalam tubuh. Zat-zat tersebut dapat berupa zat yang terlarut
dalam darah, seperti toksin ureum dan kalium, atau zat pelarutnya, yaitu air
atau serum darah (Suwitra, 2006). Kesuksesan hemodialisa tergantung pada
kepatuhan pasien. Pada populasi hemodialisa, prevalensi ketidakpatuhan cairan
60%, ketidakpatuhan diet 57%, waktu dyalisis terhambat 19%, ketidakpatuhan
obat 9% (Griva, 2011). Pasien hemodialisa harus membatasi asupan cairan untuk
mencegah overload cairan karena overload cairan kronis dapat mengakibatkan
hipertensi, akut paru edema, gagal jantung kongestif, dan prematur kematian.

Hemodialisa dapat menyebabkan beberapa komplikasi, karena penyakit


yang mendasari terjadinya penyakit ginjal kronik tersebut atau oleh karena
proses selama menjalani hemodialisa tersebut atau dapat disebut juga
komplikasi akut hemodialisa (Rahardjo et al., 2006).

B. Pengaturan Makanan Untuk Pasien Hemodialisa

Diet yang diberikan pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal tahap akhir
dengan terapi pengganti, jika hasil tes klien kreatinin < 15 ml/ menit.

1. Tujuan diet untuk pasien hemodialisa


a. Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan perorangan agar
status gizi optimal.
b. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Menjaga agar penumpukan produk sisa metabolisme protein tidak
berlebihan.
d. Pasien mampu melakukan aktifitas normal sehari-hari.

2. Syarat diet
a. Energi 35 kkal/kg BBI/hari
b. Protein 1-1,2 gr/kgBBI/hari, 50% protein bernilai biologi tinggi
c. Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total
d. Karbohidrat cukup 55-75% dari kebutuhan energi total
e. Natrium, yaitu 1 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam
f. Kalium, yaitu 2 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam
g. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine/24 jam ditambah 500 ml

3. Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa


a. Bahan Makanan Dianjurkan
 Bahan makanan sumber karbohidrat: nasi, roti putih, mie,
makaroni, spageti, lontong, bihun, makanan yang dibuat dari
tepung-tepungan, gula, madu, sirup, permen, dll.
 Bahan makanan sumber protein : telur, ayam, daging, ikan,
susu (Dalam jumlah sesuai anjuran).
 Sayur-sayuran : ketimun, terung, tauge, buncis, kacang
panjang, kol, kembang kol, slada, wortel, jamur, dll . (Dalam
jumlah sesuai anjuran).
 Buah-buahan : nanas, pepaya, jambu biji, sawo, pear,
strawberi, apel hijau, anggur, jeruk manis, dll. (Dalam jumlah
sesuai anjuran). (Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik,
2011)

b. Bahan Makanan Tidak Dianjurkan/ Dibatasi


 Bahan makanan tinggi kalium bila hiperkalemia : singkong,
kentang, havermout, ubi, kacang tanah, kacang hijau, kacang
kedelai, bayam, daun pepaya, daun singkong, kembang kol,
jantung pisang, kelapa, pisang, alpokat, apel merah, duku,
durian, belimbing. nangka, coklat, santan.
 Hindari/batasi makanan tinggi natrium jika pasien hipertensi,
udema dan asites. Bahan makanan tinggi natrium diantaranya
adalah garam, vetsin, penyedap rasa/kaldu kering, makanan
yang diawetkan, dikalengkan dan diasinkan, minuman
bersoda.
 Air minum dan kuah sayur yang berlebihan. Tips
mengendalikan air minum: masukan air kadalam botol sesuai
kebutuhan sehari, mengatasi rasa haus (cobalah permen, 1
slice jeruk manis, permen, air dingin/batu es, berkumur, atau
mandi), kurangi garam, gunakan bumbu-bumbu.

c. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan


 Makanlah secara teratur, porsi kecil sering.
 Untuk membatasi banyaknya jumlah cairan, masakan lebih
baik dibuat dalam bentuk tidak berkuah misalnya: ditumis,
dikukus, dipanggang, dibakar, digoreng.
 Bila ada edema (bengkak di kaki), tekanan darah tinggi, perlu
mengurangi garam dan menghindari bahan makanan sumber
natrium lainnya.
 Makanan tinggi kalori seperti sirup, madu, permen,
dianjurkan sebagai penambah kalori, tetapi hendaknya tidak
diberikan dekat waktu makan, karena mengurangi nafsu
makan.
 Agar meningkatkan cita rasa, gunakanlah lebih banyak
bumbu-bumbu seperti bawang, jahe, kunyit, salam, dll
 Cara untuk mengurangi kalium dari bahan makanan : cucilah
sayuran, buah, dan bahan makanan lain yang telah dikupas
dan dipotong-potong kemudian rendamlah bahan makanan
dalam air pada suhu 50-60 derajat celcius (air hangat) selama
2 jam, banyaknya air 10 kali bahan makanan. Air dibuang dan
bahan makanan dicuci dalam air mengalir selama beberapa
menit. Setelah itu masaklah. Lebih baik lagi jika air yang
digunakan untuk memasak banyaknya 5 kali bahan makanan.
(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, 2011).

You might also like