Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Pengukuran kinerja merupakan salah satu komponen dalam sistem akuntabilitas kinerja publik yang
dapat digunakan untuk menilai kinerja pengelolaan desa terutama dalam pengelolaan Program ADD
(Alokasi Dana Desa). Jika pengelolaan ADD sudah dilaksanakan dengan baik maka akan dengan mudah
menyongsong implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014. Adapun secara yuridis Pemerintah
Kabupaten Temanggung pada tahun 2008 menetapkan peraturan Bupati Bupati Temanggung Nomor 5
tahun 2013 tentang Pedoman dan Pelaksanaan Alokasi Dana Desa Kabupaten Temanggung sebagai
pendamping Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. Penelitian ini dilakukan
karena Tim Pelaksana Alokasi Dana Desa dalam menyelenggarakan administrasi keuangannya terindikasi
belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Pemerintah
Kabupaten Temanggung, khususnya Kecamatan Kledung dalam upaya meningkatkan akuntabilitas
pengelolaan Alokasi Dana Desa.
Penelitian ini dilakukan pada desa-desa di wilayah KecamatanKledung, sebagai lokasi pelaksanaan
Alokasi Dana Desa.Metode penelitian juga dilakukan dengan menganalisis data dan wawancara sebagai
alat untuk memperoleh informasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat
pengelolaan program ADD diantaramya terbatasnya kemampuan aparatur pemerintah desa dalam
pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD), Lemahnya kinerja pengelolaan keuangan desa dan lemahnya
pengawasan BPD dan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintah desa.
Alokasi Dana Desa Kabupaten Temanggung dalam Rancangan Penggunaan Dana (RPD) yang
Tahun 2013 merupakan salah satu bahan penyusunan APBDes.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian dimulai dari forum Musyawarah Perencanaan
Lokasi penelitian ini adalah di desa-desa di Pembangunan Desa (Musrenbangdes).
wilayah Kecamatan Kledung Kabupeten Musrenbangdes tersebut merupakan forum
Temanggung.Adapun waktu penelitian dilakukan pembahasan usulan rencana kegiatan
selama bulan pada bulan November 2014 hingga pembangunan di tingkat desa yang berpedoman
bulan Januari 2015. pada prinsip-prinsip Perencanaan Pembangunan
Partisipasi Masyarakat Desa (P3MD). Prinsip
3.3 Teknik Analisis : tersebut mengharuskan keterlibatan masyarakat
Teknik Analisis Data dalam pengambilan keputusan dan menentukan
Data yang diperoleh dari lapangan dilakukan pembangunan yang akan dilaksanakan khususnya
analisis melalui tahapan sebagai berikut: yang berlokasi di desa yang bersangkutan,
1. Mereduksi data yaitu melakukan pengumpulan sehingga benar-benar dapat merespon
terhadap informasi yang penting terkait dengan kebutuhan/aspirasi yang berkembang.
masalah penelitian, selanjutnya data Implementasi program ADD di Kecamatan
dikelompokan sesuai dengan topik masalah. Kledung Kabupaten Temanggung juga
2. Data yang dikelompokkan selanjutnya di susun dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan
dalam bentuk narasi-narasi, sehingga masyarakat dan menekankan proses motivasi
berbentuk rangkaian informasi yang bermakna berpartisipasi dalam pembangunan desa.
sesuai dengam masalah penelitian.
3. Melakukan interpretasi data yaitu Asas Transparansi:
menginterpretasikan informasi terhadap Dalam MusrenBangDes semua kesepakatan
masalah yang diteliti. dituangkan berita acara yang isinya terkait dengan
4. Pengambilan kesimpulan berdasarkan susunan usulan kegiatan Program ADD hal tersebut
narasi yang telah disusun pada tahap ketiga, menunjukkan proses transparansi dalam
sehingga dapat memberi jawaban atas masalah perencanaan ADD.
penelitian.
5. Melakukan verifikasi hasil analisis data dengan Pelaksanaan ADD
informan, yang berdasarkan pada kesimpulan Dalam pelaksanaan ADD kita juga masih
tahap keempat. Tahap ini dimaksudkan untuk dapat melihat partisipasi aktif dari lapisan
menghindari kesalahan interpretasi dari hasil masyarakat dengan adanya swadaya dari
wawancara dengan sejumlah informan yang masyarakat yang tercermin dari data paparan
dapat mengaburkan makna persoalan ADD. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
sebenarnya dan fokus penelitian. pembiayaaannya bersumberdari ADD sepenuhnya
dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Desa.Untuk
PEMBAHASAN mendukung keterbukaan dan penyampaian
informasi secara jelas kepada masyarakat, maka di
4.1 Akuntabilitas Sistem Pengelolaan Alokasi setiap kegiatan fisik wajib dilengkapi dengan
Dana Desa (ADD). papan informasi kegiatan yang dipasang di lokasi
kegiatan. Papan informasi tersebut sekurang-
Akuntabilitas sistem pengelolaan Alokasi kurangnya memuat nama kegiatan, volume
Dana Desa (ADD) adalah sebuah upaya untuk kegiatan,besaran anggaran dari ADD maupun
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik swadaya masyarakat, dan waktu pelaksanaan
(good governance). Dalam Pengelolaan Alokasi kegiatan seperti yang telah disepati dari
Dana Desa di Kecamatan Kledung, gambaran MusrenBangDes.
keadaan yang diinginkan adalah meningkatnya
kemampuan aparatur pemerintah Desa dalam Pertanggung Jawaban ADD
pelaksanaan ADD melalui Peningkatan Kinerja Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
Aparatur Pemerintah Desa sebesar 100 %, setiap mencantumkan ketentuan tentang pelaporan dan
tahapan ADD berjalan sesuai dengan ketentuan pertanggung jawaban ADD sebagai berikut :
sehingga program-program di bidang a. Laporan bulanan pelaksanaan
pembangunan dan pemerintahan Desa dapat ADD terintegrasi dengan laporan pelaksanaan
meningkat sesuai harapan. APBDesa dalam bentuk laporan Realisasi
APBDesa.
Perencanaan ADD b. Laporan Realisasi APBDesa setiap bulan
Perencanaan ADD adalah tahapan awal disampaikan kepada Camat paling lambat
dalam Program ADD.Perencanaan ADD bertujuan tanggal 10 bulan berikutnya.
untuk menyusun kegiatan pelaksanaan ADD yang
terhadap isu-isu yang dianggap paling pelaksanaan program Alokasi Dana Desa
urgen, paling serius, dan perkembangan (ADD).
masalahnya paling besar, dapat ditentukan 3. Masih terdapat beberapa kendala yang
prioritas isi actual dengan memberikan menjadi penghambat pelaksanaan Program
nilai/skore dari skala 1-5 yang artinya Alokasi Dana Desa (ADD) diantaranya
adalah terbatasnya kemampuan aparatur
Nilai 1 : Tingkatnya sangat kecil pemerintah desa dalam pelaksanaan
Nilai 2 : Tingkatnya kurang Alokasi Dana Desa (ADD), Lemahnya
Nilai 3 : Tingkatnya cukup kinerja pengelolaan keuangan desa dan
Nilai 4 : Tingkatnya Besar lemahnya pengawasan BPD dan
Nilai 5 : Tingkatnya sangat besar masyarakat terhadap penyelenggaraan
pemerintah desa.Oleh sebab itu, masih
Tabel Matrik USG Pada Isu Aktual Penghambat membutuhkan pendampingan dan
Pelaksanaan ADD pengarahan yang intensif agar dapat
melaksanakan program Alokasi Dana Desa
No. ISU AKTUAL U S G Total Ket (ADD) dengan baik.
1 Terbatasnya Kemampuan Aparat Pemerintah Desa 5 5 4 14 I
2 Lemahnya kinerja pengelolaan keuangan desa 3 4 5 12 II 5.2 Rekomendasi
3 Lemahnya pengawasan BPD 3 2 2 7 III
Agar pengelolaan Alokasi Dana Desa
Sumber : Kertas Kerja Perorangan (KKP) Camat
dalam terimplementasi dapat mendorong
Kledung Kab.Temanggung.
implementasi Undang-undang No.6 Tahun
2014 maka disarankan untuk melakukan
Dari Tabel diatas kita dapat menyimpulkan bahwa
berbagai macam perbaikan diantaranya
kendala paling besar yang dihadapi dalam
adalah :
pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di
Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung 1. Pelatihan yang terorganisir bagi
adalah Terbatasnya kemampuan Aparatur Perangkat Desa selaku Tim Pelaksana
Pemerintahan Desa dalam pengelolaan Alokasi Desa tentang manajemen dan
Dana Desa (ADD) yang menduduki ranking administrasi pengelolaan ADD, dalam
pertama dalam matrik USG. Hal tersebut didukung hal ini dapat melalui Akademi
oleh penyataan beberapa sumber diantara sbb : Komunitas yang lebih terorganisir.
“Rendahnya pendidikan perangkat desa menjadi 2. Penyediaan sarana yang memadai bagi
penghambat tercapainya pengelolaan ADD dengan Tim Fasilitasi Kecamatan untuk
baik apalagi terkait pertanggung jawaban ADD” menunjang kegiatan supervisi,
(Wawancara Bapak Toha Muhtar (Kades Kalirejo pemantauan, evaluasi dan monitoring
Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung), secara berkelanjutan terhadap Program
tanggal 27 November 2014) Alokasi Dana Desa (ADD).
3. Pembinaan pengelola ADD merupakan
Kesimpulan Dan Rekomendasi sarana efektif untuk keberhasilan
program ADD, hal ini dapat di
5.1 Kesimpulan
dapatkan melalui akademi komunitas
1. Dalam proses perencanaan program ADD
dengan mengandalkan tenaga-tenaga
(Alokasi Dana Desa) di 13 desa di wilayah
professional di bidangnya sehingga
Kecamatan Kledung telah dilaksanakan
memberikan pemahaman prinsip
secara partisipatif oleh masyarakat desa,
partisipatif, transparansi, dan
hal tersebut dibuktikan dengan aktifnya
akuntabilitas yang seefektif mungkin
anggota masyarakat dalam kegiatan
kepada aparat pemerintah desa, BPD,
Musrenbangdes dapat dilihat dari tingkat
lembaga kemasyarakatan desa, tokoh
kehadiran dalam acara Musrenbangdes.
masyarakat dan tokoh agama guna
2. Dalam pelaksanaan program ADD
meningkatkan semangat, motivasi, dan
(Alokasi Dana Desa) di seluruh desa di
kreatifitas masyarakat dalam
wilayah Kecamatan Kledung telah
pembangunan desa.
menerapkan prinsip-prinsip partisipatif,
transparan, dan mencoba menerapkan
prinsip akuntabilitas, hal tersebut terbukti
adanya swadaya masyarakat dalam
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang United Nation Development Program, 1997.“
Pemerintahan Daerah Dokumen Prinsip-prinsip Good
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Governance,” PT.Sinar Abadi, Jakarta.
Perimbangan Keuangan antara W. Richard Scott, 2004, Institutional Theory :
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Contributing to a Theoretical Research Program.
Daerah. www.bppk.kemenkeu.go.id