You are on page 1of 6

HAK MILIK ( Pasal 20-27 UUPA 5/1960) hal ini juga saya kaitkan dengan fungsi sosial dalam

pasal 6. Jadi apabila penggunaan atas tanah itu hanya


 Berdasarkan UU 5/1960 Pasal 20 :
berdampak merugikan pada masyarakat lebih baik
“Hak milik adalah hak turun-menurun, terkuat dan terpenuh
dicabut demi kepentingan umum dan memiliki dampak
yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat
yang lebih baik.
ketentuan dalam pasal 6”
(2) Poin a no 2 “Penyerahan sukarela oleh pemiliknya”
menjelaskan bahwa hak milik merupakan hak yang dapat
menjelaskan hal ini mirip dengan poin a no 1, menyerahkan
diwariskan (turun temurun) dan juga meiliki kewenangan yang
hak secara sukarela kepada untuk kepentingan umum yang
lebih luas dibandingkan dengan hak-hak lain (hak guna usaha,
dijelaskan juga dalam kepres 55/1993 ttg pengadaan tanah
guna bangunan, hak pakai) yang dimiliki seseorang yang tetap
pelaksanaan pembangunan bagi kepentingan umum.
berlandaskan fungsi sosial.
(3) Poin a no 3 “karena ditelantarkan” bahwa tanah yang tidak
 Walaupun Hak Milik sebagai hak yang terkuat dan terpenuh
pernah dirawat ataupun dijaga maka tanah itu menjadi milik
akan tetapi hak ini dapat dicabut yang dijelaskan dalam
negara. Hal ini dituang secara jelas dalam Pasal 15
Pasal 27 :
“Memelihara tanah, termasuk menambah kesuburannya serta
“Hak milik hapus bila:
mencegah kerusakannya adalah kewajiban tiap-tiap orang,
a. tanahnya jatuh kepada negara,
badan hukum atau instansi …”
1. karena pencabutan hak berdasarkan pasal 18;
2. karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya;
Dalam pasal ini menegaskan kewajiban bagi setiap pemilik hak
3. karena diterlantarkan;
tanah termasuk hak milik untuk menjaga ataupun merawat
4. karena ketentuan -pasal 21 ayat (3) dan 26 ayat (2).
tanah.
b. tanahnya musnah.”
(4) “ketentuan pasal 21 ayat (3) dan 26 (2)” dari pasal ini dapat
(1) Bahwa hak milik itu dapat dicabut dan menjadi milik negara
disimpulkan bahwa tanah di Indonesia hanya boleh dimiliki
seperti poin A no 1,
bagi yang berkebangsaan WNI seperti dijelaskan dalam Pasal
9 dan Pasal 21 ayat (1).
 Kepentingan Umum (Pasal 18) seperti pembuatan jalan,
pembangunan gedung dan lainnya.
 Dikatakan dalam pasal 18 …untuk kepentingan umum
hak atas tanah dapat dicabut dgn memberi ganti rugi…
HAK GUNA USAHA (Pasal 28-34 UUPA – Pasal 1-18 PP 40/1996) 2. Tanah yang diberikan izin tersebut merupakan tanah
negara. (Pasal 4 PP 40/1996)
 Berdasarkan Pasal 28 UUPA 5/1960 :
3. Luas min 5Ha-25Ha, akan tetapi dapat diekspansi lebih
“(1)Hak guna-usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah
tergantung keputusan pemerintah melihat usaha yg
yang dikuasai langsung oleh Negara, dalam jangka waktu
bersangkutan. (Pasal 28 (2) UUPA - Pasal 5 PP 40/1996)
sebagaimana tersebut dalam pasal 29, guna perusahaan
4. Jangka waktu yang diberikan 25 thn-35 thn (tergantung
pertanian, perikanan atau peternakan.
perusahaan) dan dapat diperpanjang 25 thn. (Pasal 29
UUPA – Pasal 8 & 9 PP 40/1996)
(2) Hak guna-usaha diberikan atas tanah yang luasnya paling
sedikit 5 hektar, dengan ketentuan bahwa jika luasnya 25
 Kewajiban Pemegang HGU dijelaskan lengkap dalam Pasal 12-14
hektar atau lebih harus memakai investasi modal yang layak
PP 40/1996. Seperti :
dan tehnik perusahaan yang baik, sesuai dengan
1. Membayar uang pemasukan kpd Negara
perkembangan zaman.
2. Melaksanakan usaha sesuai dengan yang telah diatur
dibidangnya (Pertanian, perkebunan, perikanan) dan
(3) Hak guna-usaha dapat beralih dan dialihkan kepada pihak
tetap berlandaskan prinsip fungsi sosial
lain.”
3. Menjaga kelestarian lingkungan dan juga membangun
prasarana yang menunjang lingkungan itu sendiri
 merupakan hak khusus terhadap tanah yang mana
maupun memberikan jalan keluar bagi
diberikan oleh negara sebagai yang menguasai tanah
tanah/perkarangan yang tertutup karena usaha ini
tsb dan diberikan izin bagi perusahaan-perusahaan
4. Menyerahkan kembali tanah beserta sertifikat kepada
untuk mengelola dalam bidang pertanian, peternakan,
Negara kembali setelah hak tersebut habis/hapus.
dan perikanan. Dalam pasal 2 menjelaskan bahwa luas
5. Tidak boleh menyerahkan pengelolaan tanah HGU kpd
tanahnya telah diatur yang minimal 5 hektar sampai
pihak lain kecuali dengan ketentuan tertentu.
dengan 25 hektar. Dimana juga HGU ini dapat dialihkan
kepada pihak lain.

 Izin HGU dapat diberikan oleh negara dgn syarat :


1. HGU sama halnya dengan Hak milik hanya dapat dimiliki
oleh WNI ataupun Badan Hukum di Indonesia hal ini
dijelaskan dalam UUPA Pasal 30 dan Pasal 2 PP 40/1996.
HAK GUNA BANGUNAN (Pasal 35-40 UUPA – Pasal 19-38 PP 40/1996) 2. Tanah yang diberikan izin tersebut merupakan (Pasal 21 PP
40/1996) :
 Berdasarkan Pasal 35 dalam UUPA 5/1960 :
 Tanah negara (diberikan dgn kputusan pmberian hak
“(1) Hak guna-bangunan adalah hak untuk mendirikan dan
oleh Menteri)
mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan
 Tanah hak pengelolaan (diberikan dgn kputusan
miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun.
pemberian hak oleh Menteri yang berdsrkan Pemegang
Hak Pengelolaan)
(2) Atas permintaan pemegang hak dan dengan mengingat
 Tanah Hak Milik (pemberian hak oleh pemegang Hak
keperluan serta keadaan bangunan-bangunannya, jangka
Milik dgn akta otentik)
waktu tersebut dalam ayat (1) dapat diperpanjang dengan
3. Jangka waktu dibagi atas :
waktu paling lama 20 tahun.
 Tanah negara/ tanah HP diberikan jangka waktu paling
lama 30 thn dan dpt diperpanjang 20thn. (Pasal 25 PP
(3) Hak guna-bangunan dapat beralih dan dialihkan kepada
40/1996)
pihak lain.”
 Tanah Hak Milik diberikan jangka waktu 30 thn. (Pasal
29 PP 40/1996)
 merupakan hak untuk mendirikan sebuah bangunan
diatas tanah yang bukan miliknya (diartikan tanah yang
 Kewajiban Pemegang HGB dijelaskan lengkap dalam Pasal 30-32
didapat dari negara maupun tanah milik seseorang
PP 40/1996. Seperti :
berdasarkan akta otentik) yang tidak berhubungan
1. Membayar uang pemasukan/tata cara dan jumlah
dengan tanah pertanian dan juga dalam jangka waktu
dalam keputusan pemberian haknya
tertentu, yang haknya juga dapat dialihkan kepada
2. Menggunakan tanah sesuai dgn perjanjian dalam
pihak lain.
keputusan pemberian hak tsb.
3. Menjaga kelestarian lingkungan dan juga membangun
prasarana yang menunjang lingkungan itu sendiri
 Izin HGB dapat diberikan oleh negara ataupun seseorang yang
maupun memberikan jalan keluar bagi
mempunya hak milik atas tanah dgn syarat :
tanah/perkarangan yang tertutup karena HGB ini.
1. HGB – HGU sama halnya dengan Hak milik hanya dapat
4. Menyerahkan kembali tanah beserta sertifikat kepada
dimiliki oleh WNI ataupun Badan Hukum di Indonesia hal ini
Negara kembali setelah hak tersebut habis/hapus.
dijelaskan dalam UUPA Pasal 36 dan Pasal 19 PP 40/1996.
HAK PAKAI (Pasal 41-43 UUPA – Pasal 39-58 PP 40/1996) ataupun pembayaran dan pemberian jasa yang tidak
mengandung usur pemerasan.
 Berdasarkan Pasal 41 dalam UUPA 5/1960 :
“(1) Hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau
memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara
 Izin HP dapat diberikan oleh negara ataupun seseorang yang
atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan
mempunya hak milik atas tanah dgn syarat :
kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh
1. Subjek nya itu WNI/Badan Hukum di Indonesia, WNA yg di
pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian
Indonesia/Badan Hukum Asing di Indonesia, Badan
dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa
Sosial/Keagamaan (Pasal 39 PP 40/1996)
atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak
2. Tanah yang diberikan izin tersebut merupakan (Pasal 41 PP
bertentangan dengan jiwa dan ketentuanketentuan Undang-
40/1996) :
undang ini.
 Tanah negara
(2) Hak pakai dapat diberikan:  Tanah hak pengelolaan
a. selama jangka waktu yang tertentu atau selama tanahnya  Tanah Hak Milik
dipergunakan untuk keperluan yang tertentu; 3. Jangka waktu :
b. dengan cuma-cuma, dengan pembayaran atau pemberian  Tanah negara/ tanah HP diberikan jangka waktu paling
jasa berupa apapun. lama 25 thn dan dpt diperpanjang 25thn atau tidak
ditentukan tergantung keperluan. (Pasal 45 PP 40/1996)
(3) Pemberian hak pakai tidak boleh disertai syarat-syarat yang  Tanah Hak Milik diberikan jangka waktu 25 thn dan tidak
mengandung unsur-unsur pemerasan.” dapat diperpanjang. (Pasal 49 PP 40/1996)

 merupakan hak menggunakan dan atau memungut  Kewajiban Pemegang HP dijelaskan lengkap dalam Pasal 50-52
hasil dari tanah yg bukan miliknya melainkan milik PP 40/1996. Kewajiban ini sama dengan kewajiban HGU dan
negara ataupun tanah milik orang yang wewenang dan HGB.
kewajiban di dapat melalui keputusan pemberiannya
oleh menteri ataupun pemilik tanah yang bukan ttg
sewa-menyewa atau pengelolaan tanah akan tetapi
segala hal yang jangka waktunya dapat ditentukan
ataupun selama tanah diperlukan dengan gratis
 Pada HM, HGU, HGB, dan HP peralihan hak dapat dilakukan 4. Dicabut berdasarkan UU 20/1961 (pencabutan demi
dengan : kepentingan bersama)
1. Jual-beli 5. Ditelantarkan
2. Penukaran 6. Tanahnya musnah
3. Hibah 7. Pemegang Hak tak lagi bisa dikatakan subjek hukum HGU,
4. Wasiat/Pewarisan HGB, dan HP
5. Penyertaan Modal (HGU HGB dan HP)

(1) Peralihan hak dalam Hak Milik sendiri harus berdasarkan


peraturan pemerintah. Perbedaan :
(2) Dalam Jual-beli, penukaran, hibah maupun penyertaan modal
pada HGU HGB dan HP yg atas tanah negara dibuat 1. Berdasarkan Subjek :
berdasarkan akta otentik, HGB/HP atas tanah Hak Pengelolaan a. Pada HM yang dapat memiliki hak ini hanya WNI
atas persetujuan tertulis pemegan Hak Pengelolaan, ataupun Badan Hukum yang telah ditetapkan
sementara untuk pengalihan HGB/HP atas tanah Hak Milik atas b. Pada HGU dan HGB yang dapat memiliki hak ini hanya
persetujuan tertulis pemegang Hak Milik. WNI ataupun Badan Hukum yang memakai Hk
Indonesia.
c. Pada HP subjek nya bukan hanya WNI/Badan Hukum yg
 Hapusnya HGU, HGB dan HP memakai Hk Indonesia akan tetapi WNA dan Badan
1. Berakhir jangka waktu yg ditentukan Hukum Asing yang berdomisili di Indonesia, Badan
2. Dibatalkan Pejabat berwenang, pemegang hak Sosial/Keagamaan, dan Perwakilan Negara Asing
pengelolaan, Pemegang Hak Milik (HGB dan HP) sebelum
berakhir karena : 2. Berdasarkan Objek Usaha
a. Tidak memenuhi kewajiban sebagaimana yg diatur a. Pada HGU objeknya berkaitan dengan usaha Pertanian,
sebelumnya. Perkebunan, Perikanan/Peternakan diatas tanah yang
b. Tidak memenuhi syarat ataupun kewajiban dalam bukan miliknya.
perjanjian antara pemegang HGB/HP dgn b. Pada HGB objeknya berkaitan membangun bangunan
pemegang Hak Milik/Pengelolaan. diatas tanah yg bukan miliknya.
c. Adanya putusan pengadilan yg tetap c. Pada HP hanya memungut dan atau menggunakan hasil
3. Pelepasan sukarela sebelum jangka waktu berakhir pada tanah yg bukan miliknya yg tidak berkaitan dgn
sewa ataupun pertanian.
3. Berdasarkan Tanah yang diberi Izin :
a. Pada HGU hanya tanah negara, tanah negara kawasan
hutan.
b. Pada HGB dan HP bisa tanah negara, tanah Hak milik,
dan tanah pengelolaan

4. Berdasarkan Jangka Waktu :


a. HGU 35 thn maksimal dan dapat diperpanjang 25thn.
b. HGB 30 thn maksimal dan dapat diperpanjang 20 thn
c. HP 25 thn maksimal dan dpt diperpanjang dgn waktu
yang tidak ditentukan (itu atas tanah negara) akan
tetapi atas tanah hak milik tidak dapat diperpanjang.

You might also like