Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
QODARUDIN 08061181320023
RIRINMARLIANIUMAIRO 08061181419030
BADRI 08061381419086
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Protein merupakan zat makanan yang paling komplek, terdiri dari karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, dan biasanya fosfor. Protein sering disebut zat
yaitu protein nabati dan hewani, protein hewani merupakan protein sempurna
karena mengandung asam amino lisin dan metionin yang diperlukan dalam
Telur merupakan makanan hasil dari ternak unggas yang memiliki sumber
protein hewani, rasa yang lezat, mudah dicerna dan mempunyai gizi tinggi,
cangkang, selaput cangkang, putih telur (albumin) dan kuning telur (yolk).
Cangkang dan putih telur terpisah oleh selaput membran, kuning telur dan
albumin terpisah oleh membran kuning telur (Jaqualine and Ben, 2000).
tubuh, dan tingkat aktivitas. Metode standar yang digunakan para ahli gizi untuk
menghitung kebutuhan asupan protein setiap hari adalah dengan berat badan (kg)
x 0,8. Hasilnya adalah kebutuhan protein (dalam gram) minimum setiap hari.
Menurut (Febry dkk, 2010) rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
(KEP).
penuaan, maag, dan diabetes. Senyawa yang terkandung didalam bawang putih
yaitu alisin. Alisin adalah zat yang memberikan bau yang khas, mempunyai daya
jumlah protein yang memadai atau ketidaklengkapan protein yang dicerna dapat
mengarah pada kondisi keseimbangan negatif nitrogen, yaitu suatu kondisi serius
dimana lebih banyak nitrogen (suatu besaran protein) yang meninggalkan tubuh
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Telur
didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat – zat gizi yang
sangat baik & mudah dicerna. Oleh karenanya telur merupakan bahan pangan
yang sangat baik untuk anak – anak yang sedang tumbuh dan memerlukan
protein dan mineral dalam jumlah banyak dan juga dianjurkan diberikan kepada
2003).
protein yang lengkap, akan tetapi lemak yang terkandung didalamnya juga
tinggi.Secara umum telur ayam & telur itik merupakan telur yang paling sering
2003).
untuk perkembangan embrio menjadi anak ayam didalam suatu wadah. Isi dari
telur akan semakin habis begitu telur telah menetas. Telur tersusun oleh tiga
bagian utama: yaitu kulit telur, bagian cairan bening, & bagian cairan yang
didalamnya yaitu:
1. Putih telur
Nama lain dari putih telur adalah albumen telur. Putih telur terdiri
sepenuhnya oleh protein & air. Dibandingkan dengan telur kuning, telur putih
setengahnya adalah kuning padat (yolk solid). Semakin bertambah umurnya telur,
kuning telur akan mengambil uap basah dari putih telur yang mengakibatkan
kuning telur semakin menipis dan menjadi rata ketika telur dipecahkan ke
permukaan yang rata (berpengaruh kepada grade dari telur itu sendiri).
Kulit telur memiliki berat sekitar 11% dari jumlah total berat telur.
Meskipun terlihat keras & benar – benar menutupi isi telur, kulit telur itu
sebenarnya berpori (porous). Dengan kata lain, bau dapat10 menebus kulit telur
dan uap basah (moisture) & gas (terutama karbon dioksida) dapat keluar. Warna
kulit telur terdiri dari warna cokelat atau putih, tergantung dari perkembang
biakan dari ayam. Ayam dengan bulu putih & cuping putih menghasilkan telur
dengan kulit putih, tetapi ayam dengan bulu berwarna merah & cuping merah
menghasilkan telur dengan kulit cokelat. Warna dari kulit telur tidak memiliki
pengaruh kepada kepada rasa, nutrisi, & kegunaan dari telur tersebut.
Telur memiliki dua selaput pelindung diantara kulit telur dan putih telur.
Sesudah telur diletakkan, rongga udara terbentuk diantara selaput telur. Semakin
telur bertambah tua, kehilangan uap basah (moisture), & menyusut maka rongga
udara akan semakin membesar yang mengakibatkan telur yang sudah lama akan
Telur ayam ras memiliki fisik terdiri dari 10% kerabang (kulit telur,
cangkang), 60% putih telur dan 30% kuning telur. Akan tetapi Suprapti (2002)
mengatakan bahwa secara umum telur terbagi atas tiga komponen pokok, yaitu
kulit telur atau cangkang (11% dari bobot tubuh), putih telur (57% dari bobot
tubuh) dan kuning telur (32% dari bobot tubuh). Menurut Akoso (1993), telur
penyusup zat cair atau perbanyak jasad renik. Telur utuh terdiri atas beberapa
komponen yaitu air 66% dan bahan kering 34% yang tersusun atas protein 12%,
lemak 10%, karbohidrat 1% dan abu 11%. Kuning telur adalah salah satu
mengandung air sekitar 48% dan lemak 33%. Kuning telur juga mengandung
vitamin, mineral, pigmen, & kolestrol. Putih telur terdiri atas protein terutama
dan mamilary layer yang terbungkus oleh lapisan lender berupa kutikula. Lapisan
luar terbentuk dari kalsium, phosphor dan vitamin D yang merupakan lapisan
paling keras yang berfungsi melindungi semua bagian telur. Menurut Stadellman
(1995), putih telur atau albumen mempunyai proporsi yang tinggi dalam
komposisi telur mencapai 60% dari total berat telur. Presentasi putih telur pada
ayam & umur dari telur. Kuning telur merupakan bagian paling penting bagi isi
telur, sebab pada bagian inilah terdapat dan tempat tumbuh embrio hewan,
khususnya pada telur yang telah dibuahi. Bagian kuning telur ini terbungkus
semacam selaput tipis yang sangat kuat dan elastis yang disebut membrane
vetelina, kuning telur memiliki komposisi gizi yang lebih lengkap daripada putih
telur dan terdiri dari air lemak, karbohidrat, mineral & vitamin (Stadellman,
1995).
Menurut Lies Suprapti (2002), protein yang terkandung dalam telur secara
umum sangat mempengaruhi sifat telur. Ada beberapa sifat telur sebagai berikut :
1. Sangat peka terhadap pengaruh asam & pemanasan (akan terjadi denaturasi &
koagulasi /pengentalan).
3. Dalam telur putih mentah dan setengah matang, terkandung beberapa jenis
protein, diantaranya adalah lysozyne, yang bila dimakan akan diserap langsung
4. JenisproteinlainyangterdapatdalamtelurmentahadalahAvidin.Avidin tersebut
kesehatan & kebutuhan gizi hari – hari. Fungsi – fungsi tersebut adalah:
1. Telur merupakan sumber gizi yang sangat baik. Satu butir telur
2. Kolin pada telur diperlukan untuk kesehatan membran sel di seluruh tubuh
jantung.
yangsehat.
2.1.5 Protein
Protein merupakan zat makanan yang paling komplek, terdiri dari karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, dan biasanya fosfor. Protein sering disebut zat
yaitu protein nabati dan hewani, protein hewani merupakan protein sempurna
karena mengandung asam amino lisin dan metionin yang diperlukan dalam
Telur merupakan makanan hasil dari ternak unggas yang memiliki sumber
protein hewani, rasa yang lezat, mudah dicerna dan mempunyai gizi tinggi,
cangkang, selaput cangkang, putih telur (albumin) dan kuning telur (yolk).
Cangkang dan putih telur terpisah oleh selaput membran, kuning telur danalbumin
terpisah oleh membran kuning telur (Jaqualine and Ben, 2000).
penuaan, maag, dan diabetes. Senyawa yang terkandung didalam bawang putih
yaitu alisin. Alisin adalah zat yang memberikan bau yang khas, mempunyai daya
jumlah protein yang memadai atau ketidaklengkapan protein yang dicerna dapat
mengarah pada kondisi keseimbangan negatif nitrogen, yaitu suatu kondisi serius
dimana lebih banyak nitrogen (suatu besaran protein) yang meninggalkan tubuh
tubuh, dan tingkat aktivitas. Metode standar yang digunakan para ahli gizi untuk
menghitung kebutuhan asupan protein setiap hari adalah dengan berat badan (kg)
x 0,8. Hasilnya adalah kebutuhan protein (dalam gram) minimum setiap hari.
Menurut (Febry dkk, 2010) rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
(AKG). Kurangnya zat gizi dan protein, menyebabkan kurangnya energi protein
(KEP).
Salah satu usaha untuk menanggulangi kekurangan protein adalah dengan
menambahkan ekstrak bawang putihpada telur ayam kampung dan ayam petelur
protein pada bawang putihdalam 100 g yaitu mencapai 3,3 g (Zhengzhou love
herb foods, 2014). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penambahan ekstrak bawang putihterhadap kadar protein telur ayam leghorn dan
untuk mengetahui organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur) telur ayam
sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan alat indra
akan sifat – sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alatindra yang
berasal dari benda tersebut. Penginderaan dapat juga berarti reaksi mental
(sensation) jika alat indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau kesan
yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk mendekati
atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan.
Menurut Riwan (2008), penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu
bahan, mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali
sifat indrawi produk tersebut. Indra yang digunakan dalam menilai sifat indrawi
suatu produkadalah:
1. Pengelihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas, ukuran
dan bentuk, volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter
serta bentukbahan.
sensasi tekanan yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan dengan
4. Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa, maka rasa manis dapat dengan
mudah dirasakan pada ujung lidah, rasa pahit pada bagian belakang lidah.
BAB III
METODE PENELITIAN
Palembang.
3.2.1 Alat
Water Bath, Tabung reaksi, stopwatch, mikro pipet, spet, jarum mesin jahit dan
oven
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu zat aktif ekstrak bawang
putih, telur ayam kampong, telur ayam negeri, aquades dan reagen biuret.
Sumatra Selatan. Telur ayam diperoleh dari Tanjung batu, Ogan ilir, Sumatra
Selatan.
segar, dicuci bersih lalu dirajang kasar. Bawang putih dikering-anginkan hingga
kering dan dibentuk serbuk kemudian dimasukan kedalam botol gelap dan
dalam oven 50ºC sehingga akan didapat ekstrak etanol awal. Ekstrak yang telah
3.5 Formula
Formula ekstrak bawang putih ditampilkan pada Tabel 1. Ada tiga formula
pada penelitian ini yaitu F1, F2, dan F3. Dalam formula tersebut direncanakan
penggunaan ekstrak bawang putih sebanyak 0,5 mg, 1 mg, 1,5 mg.
formula 0,5 mg, 1 mg, 1,5 mg. Masing masing dilarutkan dalam 1 mL aquades.
menggunakan F1, F2, dan F3. F0 merupakan kontrol ( tanpa penambahan ekstrak
bawang putih), F1 disuntikan dengan 0,5 mg/1 butir telur, F2 disuntikan ekstrak
bawang 1 mg/1 butir telur dan F3 disuntikan ekstrak bawang putih 1,5 mL/1 butir
kemudian di suntikkan pada telur ayam leghorn kemudian diuji kadar protein dan
organoleptik. Penyuntikkan telur ayam kampung dan telur ayam negeri dilakukan
dengan cara melubangi cangkang telur dengan jarum mesin jahit, kemudian
disuntikkan menggunakan spet dengan ekstrak bawang putih masing masing 0,5
ditambah 1 ml reagen biuret, diinkubasi di dalam water bath dengan suhu 37ºC
Uji ektrak bawang putih terhadap protein pada telur dianalisis menggunakan pada
Anwar, Faisal dan Ali Khomson. 2009. Makan Tepat Badan Sehat. Jakarta :
Hikmah
Febry, Ayu Bulan dan Julfito Marendra.2010. Smart Parent: Pandai Mengatur
http://www.fimela.com/read/2011/05/26/protein-seberapa-banyakyang -
dibutuhkan
Jaqueline, P. Y. R. Miles and M.F. Ben. 2000. Kualitas Telur, Jasa Ekstensi
Watson, roger. 2002. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Jakarta: egc.
Wibowo, Singgih. 2007. Budidaya Bawang Putih, Merah, dan Bombay. Jakarta :
Penebar Swadaya.