You are on page 1of 11

Volume 07, Nomor 02, November 2016

Hal. 162-172

PEMBERIAN REBUSAN DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn)


MENURUNKAN NYERI PADA PENDERITA
GOUT ARTHRITIS
(Giving A Decoction Of Soursop Leaf (Annona Muricata Linn) Decreases Pain
Level In Patients Gout arthritis)

Mono Pratiko Gustomi*, Fenny Wahyuningsih**

* Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik Jl. A.R.
Hakim No. 2B Gresik, email: monogoes@gmail.com
** Mahasiswa PSIK FIK Universitas Gresik

ABSTRAK

Gout arthritis merupakan penyakit yang ditandai dengan nyeri akibat endapan
kristal monosodium urat yang tertumpuk di dalam sendi sebagai akibat tingginya
kadar asam urat dalam darah. Mengkonsumsi rebusan daun sirsak (Annona
muricata Linn) adalah salah satu jenis terapi nonfarmakologis yang berfungsi
sebagai analgetik yang mampu mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh pemberian rebusan daun sirsak terhadap penurunan
nyeri pada penderita gout arthritis.
Penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperimental dengan rancangan
One-Group Pra-Post test design. Sampel dipilih menggunakan metode Purposive
Sampling. Sampel didapatkan sebanyak 18 orang. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah pemberian rebusan daun sirsak, sedangkan variabel dependen
dalam penelitian ini adalah penurunan nyeri pada penderita gout arthritis. Data
dikumpulkan sebelum dan sesudah intervensi. Analisa data menggunakan uji
statistik Wilcoxon Signed Ranks Test dengan nilai standar <0.05.
Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) = 0.000 yang
berarti rebusan daun sirsak bisa menurunkan nyeri pada penderita gout arthritis.

Kata kunci : Daun kersen, Glukosa darah, Diabetes Mellitus tipe 2

ABSTRACT

Gout arthritis is the disease is characterized by the pain as result to the


deposition of monosodium urate crystals that accumulate in the joint as result of
the high levels of uric acid in the blood. The pain is condition in the form of
feeling of not pleasing, it is very subjective because the feeling pain different in
every person in terms of the scale or that level. Consuming decoction soursop
leaf (Annona muricata Linn) is the one of the non pharmacology therapy which
serves as analgetik that can reduce pain. The purpose of this research was to
analyze the influence of giving a decoction of soursop leaves to a decrease of pain
in patients gout arthritis.
This research method used pra experimental with the draft One-Group
Pra-Post test Design. Sample is selected using the purposive sampling method.
Sample obtained as many 18 peoples. The independent variable in this research

162
is giving a decoction of soursop leaves. while the dependent variable in this
research is decrease of pain in gout arthritis patients. Data collected before and
after intervention. Analyze of the data used test statistics Wilcoxon Signed Ranks
Test with the value of the standard < 0.05.
The results of research showed value significant ( 2-tailed ) = 0.000 which
means a decoction of soursop leaves can decrease of pain in patients with gout
arthritis.

Keywords: Decoction Of Soursop Leaves, Gout Arthritis Pain.

PENDAHULUAN
Asam urat adalah zat hasil berupa perasaan tidak menyenangkan
metabolisme purin dalam tubuh. Zat bersifat sangat subjektif karena
asam urat ini biasanya akan perasaan nyeri pada setiap orang
dikeluarkan oleh ginjal melalui urin dalam hal skala atau tingkatannya,
dalam kondisi normal. Namun dalam dan hanya orang tersebutlah yang
kondisi tertentu, ginjal tidak mampu dapat menjelaskan rasa nyeri yang
mengeluarkan zat asam urat secara dialaminya (Hidayat, 2006).
seimbang sehingga terjadi kelebihan Berdasarkan hasil survey awal yang
dalam darah. Kelebihan zat asam urat dilakukan peneliti di wilayah kerja
ini akhirnya menumpuk dan Puskesmas Nelayan Gresik,
tertimbun pada persendian- didapatkan bahwa sebagian
persendian di tempat lainnya masyarakat yang kurang
termasuk di ginjal itu sendiri dalam pengetahuan tentang penatalaksanaan
bentuk kristal-kristal (Herman gout arthritis yang benar mereka
Sandjaya, 2014). Kelebihan asam suka membeli obat sendiri di warung
urat (hiperurisemia) sering disebut untuk mengurangi rasa nyeri yang
dengan istilah gout yaitu merupakan mereka alami. Sedangkan
gangguan inflamasi akut yang pengobatan nyeri pada asam urat
ditandai dengan nyeri akibat dapat dilakukan secara farmakologis
penimbunan kristal monosodium urat dan non-farmakologis. Secara
pada persendian maupun jaringan farmakologis dapat dilakukan dengan
lunak di dalam tubuh (Shetty et al., menggunakan obat-obatan,
2011). Penyakit asam urat ini pada sedangkan secara non-farmakologis
umunya dapat mengganggu aktivitas dapat dilakukan dengan pemberian
harian penderitanya. Penderita asam air rebusan daun sirsak, daun sirsak
urat tingkat lanjut akan mengalami mengandung senyawa yang penting
radang sendi yang timbul sangat yaitu tanin, resin, crytallizable
cepat dalam waktu singkat. Penderita magostine dan alkaloid murisin yang
tidur tanpa ada gejala apapun, namun mampu mengatasi nyeri sendi pada
ketika bangun pagi hari terasa sakit penyakit gout. Senyawa yang
yang sangat hebat sehingga tidak terkandung dalam daun sirsak
bisa berjalan. Apabila proses tersebut berfungsi sebagai analgesik
penyakit berlanjut, dapat terkena (pereda rasa nyeri) yang kuat serta
sendi lain yaitu pergelangan tangan bersifat antioksidan (Shabella, 2011).
atau kaki, lutut dan siku (Tehupeiory, Namun sampai saat ini pengaruh
2006). Nyeri merupakan kondisi pemberian rebusan daun sirsak

163
terhadap penurunan nyeri pada dan faktor predisposisi. Pada faktor
penderita gout arthritis masih belum primer dipengaruhi oleh faktor
dapat dijelaskan. genetik. Faktor sekunder dapat
. Berdasarkan hasil Riset disebabkan oleh dua hal, yaitu
Kesehatan Dasar (Riskesdas) produksi asam urat yang berlebih dan
Indonesia tahun 2013, prevalensi penurunan ekskresi asam urat. Pada
penderita gout arthritis yang paling faktor predisposisi dipengaruhi oleh
tinggi yaitu di Bali yang mencapai usia, jenis kelamin dan iklim
19,3%. Dari penelitian Scudamore, (Muttaqin, 2008). Faktor sekunder
diketahui bahwa pada 516 penderita, dapat berkembang dengan penyakit
60% mengalami serangan gout akut lain (obesitas, diabetes mellitus,
pertama mengenai jempol kaki, dan hipertensi, polisitemia, leukimia,
menyerang kedua jempol pada 5% mieloma, anemia sel sabit dan
penderita. Prosentase kemungkinan penyakit ginjal) (Kluwer, 2011).
penderita yang mengalami gout akut Faktor risiko yang menyebabkan
dan menyerang banyak sendi yaitu orang terserang penyakit asam urat,
pergelangan tangan atau kaki, lutut Vitahealth (2007) adalah
dan siku sekitar 4-13%. Berdasarkan genetik/riwayat keluarga, asupan
hasil survey data awal di Puskesmas senyawa purin berlebihan, konsumsi
Nelayan Gresik tahun 2015, data alkohol berlebih, kegemukan
pasien gout arthritis bulan agustus (obesitas), hipertensi, gangguan
sebanyak 38 penderita gout arthritis, fungsi ginjal dan obat-obat tertentu
bulan september sebanyak 46 (terutama diuretika). Faktor-faktor
penderita gout arthritis, dan bulan tersebut diatas dapat meningkatkan
oktober sebanyak 51 penderita gout kadar asam urat, jika terjadi
arthritis. Dari hasil survey awal yang peningkatan asam urat serta ditandai
dilakukan peneliti di wilayah kerja linu pada sendi, terasa sakit, nyeri,
Puskesmas Nelayan Gresik, merah dan bengkak keadaan ini
mengenai pengetahuan dikenal dengan gout. Gout termasuk
penatalaksanaan gout arthritis yang penyakit yang dapat dikendalikan
baik sebagian pasien mengetahui walaupun tidak dapat disembuhkan,
penatalaksanaan gout arthritis yang namun kalau dibiarkan saja kondisi
baik (membatasi mengkonsumsi ini dapat berkembang menjadi artritis
daging, jeroan dan kacang-kacangan, yang melumpuhkan (Charlish, 2009).
pasien tidak mengkonsumsi jamu, Penanganan pada penderita
pasien hanya minum obat anti nyeri gout dibagi menjadi 2, yaitu secara
dan penurunan asam urat dari farmakologi dan nonfarmakologi.
dokter), sedangkan sebagian dari Penanganan farmakologi
pasien yang tidak mengetahui menggunakan obat, seperti: NSAIDs,
penatalaksanaan gout arthritis yang colchicine, corticosteroid,
baik suka mengkonsumsi jeroan, probenecid, allopurinol dan
udang, kacang-kacangan, dan suka urocisuric (Helmi, 2012), sedangkan
membeli obat-obatan pereda nyeri nonfarmakologi dengan membatasi
yang dijual bebas di warung asupan purin atau rendah purin,
dibanding periksa ke dokter. asupan energi sesuai dengan
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan, mengonsumsi lebih
kadar asam urat digolongkan menjadi banyak karbohidrat, mengurangi
tiga: faktor primer, faktor sekunder konsumsi lemak, mengonsumsi

164
banyak cairan, tidak mengonsumsi dan anti inflamasi ini mampu
minuman beralkohol, mengonsumsi mengurangi gout. Penderita gout
cukup vitamin dan mineral, mengalami kerusakan jaringan tulang
mengonsumsi buah dan sayuran, dan rawan, pada tulang rawan tersebut
olahraga ringan secara teratur terdiri atas sel-sel kondrosit, di dalam
(Ardhilla, 2013). Penatalaksanaan sel kondrosit berlangsung reaksi
nonfarmakologi untuk mengatasi sintesis dan sekresi matriks
nyeri pada gout yaitu dengan terapi ekstraseluler. Ekstra mangostine dan
komplementer yaitu terapi yang lainnya yang terkandung dalam daun
bersifat pengobatan alamiah yang sirsak (tanin, resin, alkaloid murisin)
diantaranya adalah dengan terapi terbukti mampu menghambat
herbal (price & Wilson, 2005). Jenis kerusakan matrik ekstraseluler serta
obat yang digunakan dalam terapi menstimulasi ekspresi beberapa
herbal yang dapat mengobati nyeri asosiasi gen penyusun kartilago
penyakit gout yaitu dengan buah seperti kolagen yang terdiri atas
sirsak atau daun sirsak (Annoma kolagen I dan kolagen II serta
Muricata Linn), daun sirsak agrecan sehingga membantu
mengandung senyawa tanin, resin, meregenerasi jaringan tulang rawan
crytallizable mangostine dan alkaloid sehingga nyeri yang dirasakan
murisin yang mampu mengatasi penderita gout dapat berkurang
nyeri sendi pada penyakit gout. (Shabella, 2011). Dosis pemberian 1
Senyawa yang terkandung dalam gelas atau setara dengan 200 cc air
daun sirsak berfungsi sebagai rebusan daun sirsak diberikan 2x/hari
analgesik (pereda rasa nyeri) yang selama 7 hari. Oleh karena itu
kuat serta bersifat antioksidan. Sifat peneliti tertarik untuk melakukan
antioksidan yang terdapat pada daun penelitian tentang pengaruh
sirsak dapat mengurangi pemberian rebusan daun sirsak
terbentuknya asam urat melalui terhadap penurunan nyeri pada
penghambatan produksi enzim xantin penderita gout Arthritis.
oksidase. Kombinasi sifat analgesik

METODE DAN ANALISA


Metode penelitian ini Gresik sebanyak 18 responden,
menggunakan Pra Eksperimental penderita gout arthritis di wilayah
dengan rancangan One-Group Pra- kerja Puskesmas Nelayan Gresik
Post test Design, yang bertujuan dalam kurun waktu satu bulan
untuk mengetahui pengaruh pemb sejumlah 51 pasien. Sampling pada
erian rebusan daun sirsak terhadap penelitian ini adalah menggunakan
penurunan nyeri pada penderita gout teknik non probability sampling
arthritis sebelum dilakukan sampling jenis purposive sampling
intervensi dan sesudah dilakukan yaitu suatu teknik penetapan sampel
intervensi. Penelitian ini dilakukan di dengan cara memilih sampel diantara
wilayah kerja Puskesmas Nelayan populasi sesuai dengan yang
Gresik, pada bulan September- dikehendaki peneliti (tujuan/masalah
Oktober 2016. dalam penelitian), sehingga sampel
Populasi dalam penelitian ini tersebut dapat mewakili karakteristik
adalah penderita gout arthritis di populasi yang telah dikenal
wilayah kerja Puskesmas Nelayan sebelumnya (Nursalam, 2014).

165
Berdasarkan perhitungan besar menggunakan uji statistik Wilcoxon
sampel didapatkan jumlah sampel Sign Rank dengan tingkat kemaknaan
sebanyak 18 penderita gout arthritis, p<0,05. Apabila hasil uji statistik
yang sesuai dengan kriteria inklusi. didapat p<0,05, maka Ho diterima
Variabel independen pada penelitian yang berarti ada pengaruh pemberian
ini adalah pemberian rebusan daun rebusan daun sirsak terhadap
sirsak (Annona muricata Linn), penurunan nyeri pada penderita gout
sedangkan variabel dependennya arthritis. Sebaliknya apabila hasil uji
adalah penurunan nyeri pada statistik didapat p>0,05, maka Ho
penderita gout artrhitis. Instrumen ditolak yang berarti tidak ada
yang digunakan pada penelitian ini pengaruh pemberian rebusan daun
adalah Standart Operational sirsak terhadap penurunan nyeri pada
Procedure (SOP) pembuatan rebusan penderita gout arthritis. Analisis ini
daun sirsak, lembar observasi skala menggunakan versi SPSS 16.0 for
nyeri Wong-Baker. Data tersebut windows.
diolah dan dianalisis dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Kategori Nyeri Sebelum Diberikan Rebusan Daun Sirsak Pada
Penderita Gout Arthritis.
Tabel 1 Penilaian Kategori Nyeri Sebelum Diberikan Rebusan Daun Sirsak
Pada Penderita Gout Arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Nelayan
Kabupaten Gresik Bulan September-Oktober 2016.
Kategori Nyeri Frekuensi Prosentase
Tidak Sakit (0) 0 0%
Sedikit Nyeri (1-2) 0 0%
Agak Mengganggu (3-4) 6 33.3%
Cukup Mengganggu (5-6) 9 50.0%
Sangat Mengganggu (7-8) 3 16.7%
Tidak Tertahankan (9-10) 0 0%
Total 18 (100%)

Tabel 1 menunjukkan bahwa kelebihan asam urat dalam darah


penderita gout arthritis di Wilayah yang kemudian menumpuk dan
Kerja Puskesmas Nelayan Kabupaten tertimbun dalam bentuk kristal-
Gresik sebelum diberikan rebusan kristal pada persendian (Sandjaya,
daun sirsak didapatkan hasil sebagian 2014). Nyeri adalah sesuatu yang
besar responden memiliki kategori sangat subjektif, tidak ada ukuran
nyeri cukup mengganggu sebanyak 9 yang objektif padanya, sehingga
orang (50.0%) dan sebagian kecil hanyalah orang yang merasakannya
memiliki kategori nyeri sangat yang paling akurat dan tepat dalam
mengganggu sebanyak 3 orang mendefinisikan nyeri (Prasetyo,
(16.7%). 2010). Pengobatan nyeri pada asam
Gout merupakan gangguan urat dapat dilakukan secara
metabolik yang sudah dikenal oleh farmakologis dan non-farmakologis.
Hipokrates pada zaman Yunani Secara farmakologis dapat dilakukan
kuno. Asam urat atau gout adalah dengan menggunakan obat-obatan,
penyakit yang terjadi akibat sedangkan secara non-farmakologis

166
dapat dilakukan dengan pemberian tidak akan terjadi kondisi gejala
air rebusan daun sirsak, daun sirsak asam urat.
mengandung senyawa yang penting Berdasarkan hasil penelitian,
yaitu tanin, resin, crytallizable nyeri pada penderita gout arthritis
mangostine dan alkaloid murisin cenderung lebih rendah pada jenis
yang mampu mengatasi nyeri sendi kelamin laki-laki dibandingkan
pada penyakit gout (Shabella, 2011). dengan jenis kelamin perempuan.
Sebelum diberikan air Berdasarkan pada karakteristik jenis
rebusan daun sirsak sebagian besar kelamin sebagian besar responden
responden mengalami nyeri yang berjenis kelamin perempuan
cukup mengganggu, hal ini sebanyak 10 orang (56%). Hal ini
dikarenakan banyak responden yang disebabkan karena pada jenis
tidak peduli dengan kesehatannya, kelamin laki-laki nilai asam uratnya
responden tidak menjaga kondisi lebih tinggi yaitu diatas 8,5 dan pada
persendiannya dengan baik karena perempuan nilai asam uratnya lebih
mereka merasa baik-baik saja dan rendah rata-rata diatas 7,5.

2. Kategori Nyeri Sesudah Diberikan Rebusan Daun Sirsak Pada


Penderita Gout Arthritis.
Tabel 2 Penilaian Kategori Nyeri Sesudah Diberikan Rebusan Daun Sirsak
Pada Penderita Gout Arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Nelayan
Kabupaten Gresik Bulan September-Oktober 2016.
Kategori Nyeri Frekuensi Prosentase
Tidak Sakit (0) 0 0%
Sedikit Nyeri (1-2) 6 33.3%
Agak Mengganggu (3-4) 9 50.0%
Cukup Mengganggu (5-6) 3 16.7%
Sangat Mengganggu (7-8) 0 0%
Tidak Tertahankan (9-10) 0 0%
Total 18 (100%)
Tabel 2 menunjukkan bahwa murisin yang mampu mengatasi
penderita gout arthritis di Wilayah nyeri sendi pada penyakit gout.
Kerja Puskesmas Nelayan Kabupaten Senyawa yang terkandung dalam
Gresik sesudah diberikan rebusan daun sirsak berfungsi sebagai
daun sirsak responden mengalami analgesik (pereda rasa nyeri) yang
penurunan kategori nyeri, dapat kuat serta bersifat antioksidan. Sifat
dilihat bahwa sebagian besar antioksidan yang terdapat pada daun
responden memiliki kategori nyeri sirsak dapat mengurangi
agak mengganggu sebanyak 9 orang terbentuknya asam urat melalui
(50.0%) dan sebagian kecil memiliki penghambatan produksi enzim xantin
kategori nyeri cukup mengganggu oksidase. Kombinasi sifat analgesik
sebanyak 3 orang (16.7%). dan anti inflamasi ini mampu
Perubahan kategori nyeri mengurangi gout (Shabella, 2011).
pada penderita gout arthritis setelah Hasil dari penelitian yang
dilakukan pemberian rebusan daun dilakukan di wilayah kerja
sirsak disebabkan karena daun sirsak Puskesmas Nelayan Kabupaten
mengandung senyawa tanin, resin, Gresik ini menunjukkan bahwa
crytallizable mangostine dan alkaloid keseluruhan responden mengalami

167
penurunan kategori nyeri yang sirsak, mereka mampu mengatur pola
dirasakannya. Hal ini disebabkan makan, menerapkan perilaku hidup
karena responden mengikuti sehat, dan responden lebih
prosedur terapi yang diberikan oleh memperhatikan kondisi
peneliti dengan baik, responden kesehatannya. Sehingga hasil dari
mampu mengaplikasikan dengan penelitian menunjukkan bahwa
baik Health Education yang telah responden mengalami penurunan
diberikan oleh peneliti sebelum nyeri.
dilakukan pemberian rebusan daun

3. Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan


Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis.
Tabel 3 Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Nyeri
Pada Penderita Gout Arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Nelayan
Kabupaten Gresik Bulan September-Oktober 2016.
Nyeri Gout Arthritis Sebelum Sesudah
Mean 5.28 3.22
Std. Deviation 1.227 1.215
Hasil Uji Statistik Wilcoxon Signed Ranks Test nilai sig (2-tailed) = 0.000

Tabel 3 menunjukkan bahwa antioksidan. Sifat antioksidan yang


berdasarkan hasil uji statistik terdapat pada daun sirsak dapat
Wilcoxon Signed Ranks Test mengurangi terbentuknya asam urat
diketahui bahwa nilai rata-rata melalui penghambatan produksi
sebelum diberikan rebusan daun enzim xantin oksidase. Kombinasi
sirsak adalah 5.28 dan nilai standart sifat analgesik dan anti inflamasi ini
deviasinya 1.227, sedangkan nilai mampu mengurangi gout. Penderita
rata-rata sesudah diberikan rebusan gout mengalami kerusakan jaringan
daun sirsak adalah 3.22 dan nilai tulang rawan, pada tulang rawan
standart deviasinya 1.215. Hasil tersebut terdiri atas sel-sel kondrosit,
penelitian yang diperoleh dari analisa di dalam sel kondrosit berlangsung
dengan uji statistik Wilcoxon Signed reaksi sintesis dan sekresi matriks
Ranks Test didapatkan nilai ekstraseluler. Ekstra mangostine dan
signifikan = 0.000 berarti p<0.05 lainnya yang terkandung dalam daun
maka H1 diterima artinya ada sirsak (tanin, resin, alkaloid murisin)
pengaruh pemberian rebusan daun terbukti mampu menghambat
sirsak terhadap penurunan nyeri pada kerusakan matrik ekstraseluler serta
penderita Gout Arthritis. menstimulasi ekspresi beberapa
Penurunan nyeri pada asosiasi gen penyusun kartilago
penderita gout arthritis ini seperti kolagen yang terdiri atas
disebabkan karena kandungan daun kolagen I dan kolagen II serta
sirsak yaitu senyawa tanin, resin, agrecan sehingga membantu
crytallizable mangostine dan alkaloid meregenerasi jaringan tulang rawan
murisin mampu mengatasi nyeri sehingga nyeri yang dirasakan
sendi pada penyakit gout. Senyawa penderita gout dapat berkurang
yang terkandung dalam daun sirsak (Shabella, 2011).
berfungsi sebagai analgesik (pereda
rasa nyeri) yang kuat serta bersifat

168
Cara kerja dari daun sirsak penderita gout arthritis. Dari
sama halnya dengan obat allopurinol penurunan kategori nyeri yang
yang bekerja dengan menghambat dirasakan penderita gout arthritis
enzim xantin oksidase. dapat membantu mereka untuk
Dalam Penelitian ini melakukan rutinitas sehari-hari
responden yang menderita gout dengan lancar. Sehingga perlu
arthritis dijadikan satu kelompok dikembangkan terapi komplemeter
perlakuan dengan diberikan air dengan pemberian rebusan daun
rebusan daun sirsak, dosis pemberian sirsak dengan harapan terwujudnya
1 gelas atau setara dengan 200 cc air kondisi tubuh yang optimal.
rebusan daun sirsak diberikan 2x/hari
selama 7 hari. Hasil yang diperoleh SIMPULAN DAN SARAN
dari perlakuan tersebut didapatkan
adanya penurunan kategori nyeri Saran
setelah 7 hari pemberian air rebusan
daun sirsak, rata-rata responden Pemberian air rebusan daun
mengalami penurunan nyeri sirsak pada responden yang
sebanyak 2, tetapi dari hasil yang menderita gout arthritis juga
didapatkan oleh peneliti ada dari mengalami penurunan pada hasil
beberapa responden yang mengalami pemeriksaan asam urat. Dari
penurunan nyeri hanya satu, hal ini keseluruhan responden sebelum
dikarenakan responden tidak diberikan air rebusan daun sirsak
meminum air rebusan daun sirsak dilakukan pemeriksaan asam urat
dengan teratur atau sesuai dengan dengan hasil asam urat di atas batas
yang peneliti tetapkan, yaitu normal, yaitu lebih dari 2,6-6 mg/dl
meminum air rebusan pada pagi dan pada perempuan dan 3,5-7 mg/dl
sore hari, karena kesibukan pada laki-laki. Setelah diberikan air
responden sehingga menyebabkan rebusan daun sirsak dengan dosis
responden lupa untuk meminum air pemberian 1 gelas (200 cc) air
rebusan daun sirsak, mereka rebusan daun sirsak diberikan 2x/hari
meminum air rebusan daun sirsak selama 7 hari keseluruhan responden
yang diberikan oleh peneliti pada mengalami penurunan pada hasil
saat mengingatnya. Dari hasil pemeriksaan asam urat meskipun
tersebut dapat diketahui bahwa ada tidak semua responden mengalami
pengaruh pemberian rebusan daun penurunan asam urat dalam batas
sirsak terhadap penurunan nyeri pada normal.
Sebagian besar responden memiliki
kategori nyeri cukup mengganggu Saran
(5-6) sebelum diberikan rebusan
daun sirsak dan sebagian besar Bagi penderita gouth arthritis dapat
responden memiliki kategori nyeri menggunakan rebusan daun sirsak
agak mengganggu (3-4) sesudah untuk mengurangi nyeri yang
diberikan rebusan daun sirsak. mengganggu.
Sehingga dapat dikatakan bahwa ada
pengaruh sebelum dan sesudah DAFTAR PUSTAKA
dilakukan pemberian rebusan daun
sirsak terhadap penurunan nyeri Agustini, Z.,Wahyuni, E, S., & Nila,
pada penderita gout arthritis. F. (2003). Hubungan Asupan

169
Lemak (lemak jenuh, tak Kertia, N. (2009). Asam Urat. PT
jenuh, kolesterol) dan Benteng Pustaka.
natrium terhadap tekanan Yogyakarta.
darah pada pasien hipertensi Kluwer, Wolters. (2011). Kapita
di Poli Penyakit Dalam RSP Selekta Penyakit. Jakarta:
Batu Universitas Brawijaya. EGC.
Alexander, J. I & R. G. Hill. (1987). Luk A J and Simkin PA. (2005).
Postoperative Pain Control. Epidemiologi of
London: Blackwell Scientific Hyperurisemia and Gout, The
Publications. American Journalof Manajed
Ardhilla. (2013). Penuntun Diet. PT Care, Vol 11 : 11 : 435 – 442.
Gramedia Pustaka Utama: Mubarak, W. C, Noor. (2007).
Jakarta. Kebutuhan Dasar Manusia.
Berger, Lutzen, W. (1992). Jakarta: Buku Kedokteran
Symptomspecific EGC.
Psychophysiological Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar
Responses In chronic Pain Asuhan Keperawatan Klien
Patients. Psychophysiology, Gangguan Sistem
29 (4), 452-460. Muskuloskeletal. Jakarta:
Carter, M. A. (2005). Patofisiologi, EGC.
Konsep Klinis Proses-proses Nursalam. (2008). Konsep dan
Penyakit, Edisi IV, Buku II, Penerapan Metodologi
1242-1246, Penerbit Buku Penelitian Ilmu Keperawatan.
Kedokteran EGC, Jakarta. Jakarta: Salemba Medika.
Doherty, M. (2009). New insights Nursalam. (2014). Metodologi
into the epidemiology of gout. Penelitian Ilmu
Rheumatology, 48, 2-8. Keperawatan: Pendekatan
Fauzi, I. (2014). Buku Pintar Deteksi Praktis. Edisi 3. Jakarta:
Dini Gejala dan Pengobatan Salemba Medika.
Asam Urat, Diabetes dan Potter & Perry. (2009). Buku Ajar
Hipertensi. Araska. Jakarta. Fundamental Keperawatan.
Festy, P., H., A. R., & Aris, A. Cetakan I, Ed. 7. Jakarta:
(2010). Hubungan pola Salemba Medika.
makan dengan kadar asam Prasetyo, S. (2010). Konsep dan
urat darah pada wanita Proses Keperawatan Nyeri.
postmenopause di Posyandu Graha Ilmu: Yogyakarta.
Lansia Wilayah Kerja Price, A. S & Wilson, M. I. (2005).
Puskesmas Dr. Soetomo Patofisiologi: Konsep klinis
Serabaya. Skripsi. Surabaya: Proses-Proses Penyakit.
Fakultas Ilmu Kesehatan UM Jakarta: EGC
Surabaya. Price, A. S & Wilson, M. I. (2006).
Helmi, Z. (2012). Buku Ajar Patofisiologi Konsep Klinis
Gangguan Muskuloskeletal. Proses-proses Penyakit. Edisi
Salemba Medika: Jakarta. 6. Jakarta: EGC.
Junaidi, I. (2012). Rematik dan Asam Purwaningsih, Tinah. (2005). Faktor-
urat. PT Benteng Pustaka. faktor Risiko Hiperurisemia.
Yogyakarta. Semarang: Universitas
Diponegoro.

170
Purwaningsih, Tinah. (2010). Faktor- Sudigyo S, Sufyan, I. (2008). Dasar-
faktor Resiko Hiperurisemia dasar Metodologi Penelitian
Pada Studi Kasus di Rumah Klinis Edisi 3. Soegeng Seto:
Sakit Umum Kardinah Kota Jakarta.
Tegal. Available from: Suranto, A. (2011). Dahsyatnya
http://Undip.ac.id/24334 Sirsak Tumpas Penyakit.
[Accesed May 4, 2011]. Pustaka Bunda. Jakarta.
Putra, T.R (2009). Hiperurisemia, Sustraini, L. (2007). Asam Urat. Pt
Dalam: Buku Ajar Ilmu Gramedia Pustaka Utama.
Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta.
Edisi 5. Jakarta: FKUI hal Syukri, Maimun. (2007). Asam Urat
2550-5. dan Hiperurisemia. Majalah
Rahima, E. (2011). Menyembuhkan Kedokteran Nusantara. Vol
Kanker dengan Daun Sirsak. 40: 52-55.
Arta Pustaka. Yogyakarta. Taylor, S. E. (2009). Health
Raka Putra, Tjokorda. (2009). Psychology. Los Angels:
Hiperurisemia. Buku Ajar McGraw-Hill, Inc.
Ilmu Penyakit Dalam Edisi Tehupeiory, Edward S. (2006).
ke-5 Jilid III. Jakarta: Pusat Arthritis Pirai (Arthritis
Penerbitan Departemen Ilmu Gout). Dalam Aru W.
Penyakit Dalam Fakultas Sudoyo, et al. Buku Ajar Ilmu
Kedokteran Universitas Penyakit Dalam. Jakarta:
Indonesia, 2550-2559. Pusat Penerbitan Departemen
Riskesdes. (2013). Riset Kesehatan Imu Penyakit Dalam FKUI.
Dasar Tentang Penyakit Townsend, C.M. (2008). Essentials
Sendi. Diakses dari of Psychiatric Mental Health
www.litbang.depkes.go.id. Nursing, Third Edition.
Pada tanggal 2 November PhiladelPhia: W. B. Saunders
2014. Co.
Sandjaya, Herman. (2014). Buku Vitahealth. (2007). Asam Urat.
Sakti Pencegah dan Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Menangkal Asam Urat. WHO. (2007). Prevalensi Penyakit
Yogyakarta: Mantra Books. Sendi. Jakarta: Penerbit Buku
Shabella, R. (2011). Terapi Daun Kedokteran EGC.
Sirsak. Jogolan Klaten: Wibowo, Chandra. (2005). Renal
Galmas Publisher. Function in Minahasanese
Shetty, S., Bhandary, R. R., & Patient with Cronic Gout
Kathyayini. (2011). Serum Arthritis and Tophi. Acta
uric acid as obesityrelated Med Indones-indones I Intern
indicator in young obese Med Vol. 37, No. 2.
adults. Research Journal of Widi, Kertia & Wachild. (2012).
Pharmaceutical, Biological Hubungan Dukungan Sosial
and Chemical Sciences, 2 (2), Terhadap Derajat Nyeri Pada
1-6. Penderita Gout Arthritis Fase
Smeltzer, S. (2001). Buku Ajar Akut. Diakses dari:
Keperawatan Medikal Bedah. Jurnal.ugm.ac.id. Pada
Brunner Suddarth, 2001. Ed. Tanggal 22 September 2014.
8, Vol. 2. Jakarta: EGC.

171
Wijaya, M. (2012). Ekstraksi Wortman R.I. (2002). Gout ang
Annonacous Acetogenin Dari Hyperuricemia. In: Firestein
Daun Sirsak (Annona GS, Budd RC, Harris ED,
Muricata) Sebagai Senyawa Rudy S, Sergen JS, editors.
Bioaktif Antikanker Kelley’s Textbook of
th
Wirahmadi, K. (2013). Pengaruh Rheumatology. 8 ed.
Pemberian Rebusan Daun Philadelphia: Saunders.
Sirsak Terhadap nyeri Pada Zakiyah, A. (2015). Nyeri: Konsep
Penderita Gout Di Kelurahan dan Penatalaksanaan dalam
Genuk Barat Kecamatan Praktik Keperawatan
Ungaran Kabupaten Berbasis Bukti. Jakarta:
Semarang. Salemba Medika.

172

You might also like